Minggu, 4 November 2018
Pekan Biasa XXXI – O Pekan III
Hari Minggu Biasa XXXI (H)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Yesus penyelamat kami
Hari yang pertama ini
Kausucikan selamanya
Dengan kebangkitan mulya
Bangkitkan sekarang ini
Hati dan semangat kami
Bangkitkanlah kemudian
Badan kami brkat iman
Bila Engkau datang lagi
Kami kan menyongsong pasti
Untuk hidup seterusnya
BersamaMu pada Bapa
Perkenankan kami nanti
Memuji sepenuh hati
Bapa Putra Roh mulia
Selalu senantiasa.Amin
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1 Setiap
hari aku hendak meluhurkan Dikau, ya Tuhan.
Mazmur 144 (145) Pujian
bagi keagungan Allah
Adillah Engkau, ya Tuhan,
Engkau yang ada sekarang dan di masa lampau (Why 16,5)
I
Aku mengagungkan Dikau, ya Allah, rajaku,*
aku memuliakan namaMu selama-lamanya.
Setiap hari aku hendak meluhurkan Dikau *
dan memuji namaMu selama-lamanya.-
Agunglah Tuhan dan sangat terpuji,*
keagunganNya tak terselami.
Angkatan demi angkatan memuliakan karyaMu *
dan mewartakan kejayaanMu.
Semarak dan mulialah namaMu,*
kemegahanMu akan kukidungkan.
KaryaMu yang dashyat dan perkasa akan kukisahkan.*
dan keagunganMu akan kumaklumkan.
KebaikanMu yang tak terperikan akan kukenangkan,*
dan keadilanMu akan kuumumkan.
Tuhan itu pengasih dan penyayang,*
lambat akan murka dan besar kasih setiaNya.
Tuhan baik terhadap semua orang, *
penuh kasih setia terhadap segala ciptaanNya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 1 Setiap
hari aku hendak meluhurkan Dikau, ya Tuhan.
Ant. 2 Ya
Tuhan, kerajaanMu berlangsung selama-lamanya.
II
Ya Tuhan, semoga segala karyaMu bersyukur kepadaMu, *
dan semua kekasihMu memuji Engkau.
Semoga mereka mengumumkan kerajaanMu yang mulia *
dan mewartakan keperkasaanMu.
Semoga mereka menyiarkan kejayaanMu kepada umat manusia *
untuk memaklumkan kerajaanMu yang semarak mulia.
KerajaanMu berlangsung selama-lamanya, *
dan pemerintahanMu turun temurun.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 2 Ya
Tuhan, kerajaanMu berlangsung selama-lamanya.
Ant. 3 Tuhan
setia dalam segala sabdaNya, penuh kasih dalam segala karyaNya.
III
Tuhan setia dalam semua sabdaNya, *
penuh kasih dalam segala karyaNya.
Tuhan menopang semua orang yang jatuh *
dan menegakkan semua orang yang tertunduk.
Semua orang memandang kepadaMu penuh harapan, *
Engkau memberi mereka makan pada waktunya.
Engkau membuka tanganMu *
dan memenuhi keinginan segala makhluk yang hidup.
Tuhan adil dalam segala tindakanNya, *
penuh kasih setia dalam segala karyaNya.
Tuhan dekat pada orang yang berseru kepadaNya, *
yang berseru kepadaNya dengan tulus hati.
Tuhan melaksanakan kehendak orang takwa,*
Ia mendengarkan dan menyelamatkan mereka.
Tuhan memelihara semua orang yang mengasihiNya,*
tetapi yang berbuat jahat dibinasakanNya.
Semoga aku mewartakan pujian Tuhan,*
dan segala makhluk memuliakan namaNya selama-lamanya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 3 Tuhan
setia dalam segala sabdaNya, penuh kasih dalam segala karyaNya.
BACAAN
Keb.
8:1-21
Keb 8:1 Dengan kuat ia meluas
dari ujung yang satu ke ujung yang lain, dan halus memerintah segala sesuatu.
Keb 8:2 Aku jatuh cinta kepada
kebijaksanaan dan kucari sejak masa mudaku, aku berusaha memperolehnya sebagai
mempelaiku dan aku menjadi pencinta kemolekannya.
Keb 8:3 Ia membanggakan asal
usulnya yang luhur karena bergaul dengan Allah, dan dikasihi oleh Dia yang
memerintah segala sesuatu.
Keb 8:4 Sebab kebijaksanaan
adalah pengantar dalam pengetahuan Tuhan, dan memilih setiap pekerjaan-Nya.
Keb 8:5 Kalau kekayaan
merupakan milik yang diinginkan dalam kehidupan, maka apa gerangan yang lebih
kaya dari pada kebijaksanaan yang mengerjakan segala sesuatu?
Keb 8:6 Kalau kepintaran yang
bekerja, siapa gerangan di antara semua yang ada yang lebih berbakat seni dari
pada kebijaksanaan?
Keb 8:7 Dan kalau seseorang
mengasihi kebenaran, maka kebajikan adalah hasil jerih payah kebijaksanaan.
Sebab ia mengajarkan menahan diri dan berhati-hati, keadilan dan keberanian;
dari pada semuanya itu tidak ada sesuatupun dalam kehidupan yang lebih berguna
bagi manusia.
Keb 8:8 Demikianpun kalau
seseorang menginginkan banyak pengalaman, maka kebijaksanaan mengetahui yang
dahulu dan mengirakan yang akan datang; ia pandai memahami penuturan yang kusut
serta memecahkan teka-teki; tanda dan mujizat diketahuinya lebih dahulu, pun
pula kesudahan zaman dan masa.
Keb 8:9 Maka itu aku
memutuskan berjodoh dengannya sepanjang umur hidupku, sebab aku tahu bahwa
diberinya aku nasehat yang baik dan menjadi penghibur dalam kesusahan dan
kemasygulan.
Keb 8:10 Berkat kebijaksanaan aku
akan mendapat kemuliaan pada rakyat, dan meskipun masih muda menjadi terhormat di
antara orang-orang yang tua.
Keb 8:11 Akan ternyata aku cepat
dalam pengadilan, dan akan dikagumi oleh para pembesar.
Keb 8:12 Kalau aku berdiam diri
mereka akan menunggu, dan jika aku berbicara, niscaya mereka dengarkan;
kalaupun aku memperpanjang bicaraku, mereka menaruh tangannya di mulut.
Keb 8:13 Berkat kebijaksanaan aku
akan memperoleh kebakaan dan meninggalkan kenangan abadi pada mereka yang
menyusulku.
Keb 8:14 Pelbagai bangsa akan
kuperintah dan pelbagai kaum menjadi takluk kepadaku.
Keb 8:15 Para penindas yang
menakutkan akan takut kepadaku, pabila mendengar tentang diriku, di
tengah-tengah rakyat ternyata aku baik dan gagah berani di pertempuran.
Keb 8:16 Setelah masuk ke dalam
rumahku aku mendapat ketenangan pada kebijaksanaan, sebab pergaulan dengannya
tidak mengandung kepahitan, dan hidup bersama dengannya tidak mengenal
kesedihan, melainkan hanya keriangan hati dan sukacita melulu.
Keb 8:17 Setelah semuanya itu
telah kupikirkan dalam hati dan telah kurenungkan di dalam batin, yaitu: bahwa
kebakaan terkandung dalam keakraban dengan kebijaksanaan
Keb 8:18 dan kesenangan yang
luhur hidup dalam persahabatan dengannya, kekayaan yang tak kunjung habis
terdapat di dalam jerih payah tangannya, dan pengertian ditemukan dalam menjaga
pergaulan dengan dia serta nama yang harum dalam percakapan dengannya, maka aku
berjalan keliling sambil mencari, bagaimanakah aku dapat membawa kebijaksanaan
masuk pada diriku.
Keb 8:19 Memang aku seorang
pemuda yang baik budi pekertinya, dan aku mendapat jiwa yang baik;
Keb 8:20 atau sebaliknya: oleh
karena aku ini baik, maka aku masuk ke dalam tubuh yang tak bercela.
Keb 8:21 Tetapi setelah aku tahu
bahwa aku tidak akan memiliki kebijaksanaan, kalau tidak dianugerahkan Allah --
inipun hasil pengertian, yaitu mengetahui karunia siapakah kebijaksanaan itu
--, maka aku menghadap Tuhan dan berdoa kepada-Nya dan dengan segenap hati aku
berkata:
=====
BACAAN
PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De
Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian
Ketiga – HAL HIBURAN BATIN
Pasal
XI – KEINGINAN HATI HARUS DITELITI DAN DIKENDALIKAN
1. Guru: Anak-Ku,
kamu masih harus mempelajari banyak hal yang belum kamu pelajari dengan baik.
Murid: Apa itu
Tuhan?
Guru:
Kamu harus mengarahkan keinginanmu hanya kepada kehendak-Ku. Kamu tidak boleh
mencintai dirimu sendiri, tetapi harus dengan sungguh-sungguh mengikuti
kehendak-Ku. Sering engkau bertindak dengan semangat berkobar-kobar dalam
dadamu, tetapi dalam keadaan demikian itu, perhatikanlah baik-baik, apakah semangatmu
itu digerakkan demi kehormatan-Ku, ataukah lebih untuk kesenangan hatimu
sendiri. Kalau Aku merupakan satu-satunya alasan bagi semangatmu itu, tentu
kamu tidak akan merasa kecewa terhadap apapun yang Kutetapkan. Tetapi, jika
kamu merasa hatimu kusut atau berat, itulah tandanya ada kehendak sendiri
menyelip di dalam semangat tersebut.
=====
MADAH ALLAH TUHAN KAMI
Allah Tuhan kami,*
Engkau kami puji dan kami muliakan.
Bapa yang kekal,*
seluruh bumi bersembah sujud padaMu.
BagiMu semua malaikat bermadah,*
seluruh isi surga bernyanyi.
BagiMu kerubim dan serafim*
tak kunjung putus melambungkan pujian.
Kudus, kudus, kuduslah Tuhan,*
Allah segala kuasa.
Surga dan bumi*
penuh kemuliaanMu.
KepadaMu paduan para rasul bersyukur,*
rombongan para nabi berbakti.
KepadaMu barisan para martir berkurban*
dengan mempertaruhkan nyawa.
KepadaMu Gereja kudus beriman,*
tersebar di seluruh dunia.
Ya Bapa yang mahakuasa,*
pencipta semesta alam.
Putera sejati yang terpuji,*
Putera Bapa yang tunggal.
Roh kudus, cahaya mulia,*
penghibur umat beriman.
Engkaulah raja agung, ya Kristus,*
Engkaulah Putera Allah yang hidup.
Engkau sudi dikandung santa perawan,*
menjadi manusia demi keselamatan kami.
Engkau mematahkan belenggu maut,*
membuka pintu kerajaan surga bagi kami.
Engkau bertakhta mulia di sisi Bapa,*
mengadili umat manusia.
Kami mohon, lindungilah hamba-hambaMu,*
yang Kautebus dengan darahMu sendiri.
Sambutlah kami bersama para kudus*
dalam kemuliaan abadi. –
Selamatkanlah umatMu, ya Tuhan,*
dan berkatilah milik pusakaMu.
Bimbinglah kami semua*
dan muliakanlah untuk selamanya.
Setiap hari kami meluhurkan Dikau,*
kami memuji namaMu sepanjang masa.
Ya Tuhan, sudilah menjaga kami,*
agar senantiasa luput dari dosa.
Kasihanilah kami, ya Tuhan,*
kasihanilah kami.
Limpahkanlah kasih setiaMu kepada kami,*
sebab kami berharap kepadaMu.
KepadaMu kami percaya, ya Tuhan.*
kami takkan kecewa selama-lamanya.
DOA PENUTUP
Allah yang
mahakuasa dan maharahim, berkat rahmatMu umat beriman dapat mengabdi Engkau
sepatutnya. Semoga kami menjalani hidup yang murni agar memperoleh kebahagiaan
yang Kaujanjikan. Demi Yesus Kristus,
pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh
Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN
PAGI
Ya Allahku, dalam
kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu
sebagai sebuah tanda penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya
mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia,
bersama dengan itu persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari
ini.
Ya Yesusku, hari
ini saya ingin mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin,
dan saya akan mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak
Bernoda – sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu.
Darah mulia Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah
kami! Hati Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang
Tak Bernoda, perlindungan para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa
tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan
kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi
tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar secara terus menerus
bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang
Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh
dunia, aku mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak
Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan
pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang
Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana
Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah
hati membaringkan jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak
Bernoda, jadilah pelindungku, jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami.
Amin.
======
Menjalankan Pesan
Fatima
Permintaan
Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus
Dilakukan
Ketika ditanya
apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di
Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari
Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan
tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario
Harian)
3) Pernyerahan
kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini
dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima
diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta
orang Katolik seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua
Bunda Kita:
Devosi Sabtu
Pertama
Selama
penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia
akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu
pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus
di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya berkata, “Putriku, lihatlah
Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena orang-orang yang tidak tahu
berterimakasih menusukku tanpa henti melalui hujatan-hujatan dan sikap hati
yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya, engkau, berusaha untuk
menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku berjanji untuk
menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan bagi
keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku dosa, (pengakuan dosa dapat
dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima Komuni Kudus;
• Berdoa Lima Puluhan Rosario;
• Dan menemaniku selama 15 menit sambil
merenungkan satu misteri atau lebih dengan intensi persembahan pemulihan
kepadaku.
Dengan janji
kedua ini kita diminta, jika Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki
kita, kita akan memperhitungkan sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati
Kudus Yesus dan Hati Maria Yang Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga
Janji
Sekarang kita
dapat mengharapkan kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda
berupa “sebuah era damai bagi umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan
Maria terpenuhi dengan cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan
pribadi, Santa Perawan Maria sudah membuat dua janji besar lainnya yang
ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir
oleh seorang imam atau diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan
setia, memberikan jaminan keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera
setelah kematian (biasanya dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada
Janji kedua adalah janji Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu
pada saat kematian dengan semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT :
Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada Maria
Dalam penglihatan
terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir
Coklat dari langit. Suster Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria
menghendaki setiap orang mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya
Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman
dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa
Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada
St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain
Skapulir Coklat. Dia berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat.
Ini adalah sebuah janji keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya.
Barangsiapa meninggal sambil mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat
nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina
atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa
pada hari Sabtu Pertama setelah kematian mereka, dia akan membebaskan dari api
penyucian semua anaknya yang mengenakan skapulir yang sudah memenuhi
syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu
setelah kematian mereka, dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari
api penyucian.”
Syarat-syaratnya
adalah:
(1) menjaga
kemurnian sesuai dengan status hidup masing-masing
(2) mendoakan
Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan
Rosario
(3) setia
mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan
Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre
Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.