Senin, 8 Oktober 2018
Pekan Biasa XXVII – O Pekan III
Hari Biasa (H)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Allah cahaya abadi
Tritunggal yang mahasuci
Kami percaya padaMu
Kami mohon berkat restu
Engkaulah sumber dan asal
Engkaulah tujuan tunggal
PadaMulah penghiburan
Harapan umat beriman
Engkau pencipta dunia
Cahaya kami semua
Engkau pahala mulia
Bagi umat yang percaya
Terpujilah Allah Bapa
Bersama Putra tercinta
Dan Roh penghibur ilahi
Mulia kekal abadi. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1 Allah
kita datang dan tidak akan diam, (M.P.
Alleluya)
Mazmur 49 (50) Kebaktian sejati kepada Tuhan
Aku
datang bukannya untuk membatalkan hukum Taurat, melainkan untuk
menyempurnakannya (lh. Mat 5,17)
Tuhanlah Allah segala dewata,*
firmanNya memanggil bumi, dari timur
sampai ke barat.
Allah bersinar dari Sion, kota yang
terindah,*
Allah kita datang dan tidak akan diam
Api menjilat dihadapanNya.*
badai yang dahsyat melingkungiNya.
Ia memanggil langit dan bumi *
untuk mengadili umatNya:
“Himpunkanlah di hadapanKu semua
kekasihKu,
yang mengikat perjanjian dengan Daku
dalam darah kurban sembelihan!”
Semoga langit mewartakan tuntutan
Allah yang tepat,*
sebab Dialah Allah yang adil
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang,
selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 1 Allah
kita datang dan tidak akan diam, (M.P.
Alleluya)
Ant. 2 Persembahkanlah
pujian kepada Allah sebagai kurban, (M.P.
Alleluya)
II
“Dengarlah, hai umatKu, Aku hendak
berfirman, †
hai Israel, Aku hendak bersaksi
melawan dikau:
Akulah Tuhan, Allahmu!
Bukan karena kurban sembelihanmu Aku
menyalahkan dikau,*
bukan pula karena kurban bakaranmu
yang tetap ada di hadapanKu!
Bukan kurban sapi yang Kutuntut dari
kandangmu,*
bukan pula kurban kambing dari
kawananmu.
Sebab milikKulah segala margasatwa di
hutan *
dan segala hewan di gunung gemunung.
Aku mengenal segala burung di udara,*
dan semua binatang di padang
kepunyaanKu
Seandainya Aku lapar, tidak usah
Kukatakan kepadamu,*
sebab milikKulah dunia dan segala
isinya.
Adakah Aku makan daging sapi,*
ataukah Aku minum darah kambing?
Persembahkanlah pujian kepada Allah
sebagai kurban *
dan penuhilah nazarmu kepada Allah
yang mahatinggi!
Lalu berserulah kepadaKu pada waktu
kesesakan,*
niscaya Aku akan menyelamatkan dikau,
dan engkau akan memuliakan Daku.”
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 2 Persembahkanlah
pujian kepada Allah sebagai kurban, (M.P.
Alleluya)
Ant. 3 Bukanlah
kurban yang Kusukai, melainkan hati yang mengasihi Aku dan orang yang sungguh
mengenal Allah, (M.P. Alleluya)
III
Tetapi kepada orang berdosa Allah
berfirman: †
“Bagaimana mungkin engkau mendaras
hukumKu *
dan berani berbicara tentang
pernjanjianKu?
Padahal engkau membenci amanatKu *
dan mengesampingkan firmanKu!
Jika melihat pencuri, engkau berkawan
dengannya,*
engkau bergaul dengan orang berzinah
Mulutmu mengeram kejahatan,*
dan lidahmu menetaskan tipu muslihat.
Engkau duduk-duduk mengumpat
saudaramu,*
engkau mendesas-desuskan fitnah melawan
buah kandung ibumu
Itulah yang kulakukan:*
masakan Aku diam saja
Engkau memupuk keinginan jahat,*
masakan Aku seperti engkau!
Camkanlah ini, hai kamu yang lupa akan
Daku,*
jangan sampai Aku menerkam, dan tiada
yang dapat melepaskan.
Barang siapa mempersembahkan kurban
pujian,*
dia akan Kumuliakan.
Barang siapa mengikuti bimbinganKu,*
dia Kupuaskan dengan keselamatanKu.”
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 3 Bukanlah
kurban yang Kusukai, melainkan hati yang mengasihi Aku dan orang yang sungguh
mengenal Allah, (M.P. Alleluya)
BACAAN
Sir. 2:1-18
Sir 2:1 Anakku, jikalau engkau bersiap untuk
mengabdi kepada Tuhan, maka bersedialah untuk pencobaan.
Sir 2:2 Hendaklah hatimu tabah dan jadi teguh,
dan jangan gelisah pada waktu yang malang.
Sir 2:3 Berpautlah kepada Tuhan, jangan murtad
dari pada-Nya, supaya engkau dijunjung tinggi pada akhir hidupmu.
Sir 2:4 Segala-galanya yang menimpa dirimu
terimalah saja, dan hendaklah sabar dalam segala perubahan kehinaanmu.
Sir 2:5 Sebab emas diuji di dalam api, tetapi
orang yang kepadanya Tuhan berkenan dalam kancah penghinaan.
Sir 2:6 Percayalah pada Tuhan maka lapun
menghiraukan dikau, ratakanlah jalanmu dan berharaplah kepada-Nya.
Sir 2:7 Kamu yang takut akan Tuhan nantikanlah
belas kasihan-Nya, jangan menyimpang, supaya kamu jangan terjatuh.
Sir 2:8 Kamu yang takut akan Tuhan percayalah
pada-Nya, niscaya kamu tidak akan kehilangan ganjaranmu.
Sir 2:9 Kamu yang takut akan Tuhan harapkanlah
yang baik, sukacita kekal dan belas kasihan.
Sir 2:10 Pandanglah segala angkatan yang
sudah-sudah dan perhatikanlah: Siapa gerangan percaya pada Tuhan lalu
dikecewakan, siapa bertekun dalam ketakutan kepada-Nya dan telah ditinggalkan,
atau siapa berseru kepada-Nya lalu tidak dihiraukan oleh-Nya?
Sir 2:11 Memang Tuhan adalah penyayang dan
pengasih, la mengampuni dosa dan menyelamatkan pada saat kemalangan.
Sir 2:12 Celakalah, hati yang tawar dan tangan
kendor, dan orang berdosa yang jalannya mendua.
Sir 2:13 Celakalah, hati yang lembek karena tidak
percaya. Karena itulah ia tidak mendapat perlindungan.
Sir 2:14 Celakalah, kamu yang kehilangan ketabahan
hati. Apakah yang hendak kamu perbuat apabila Tuhan mencobai?
Sir 2:15 Yang takut akan Tuhan taat kepada
firman-Nya, dan yang mengasihi Dia mengikuti segala jalan yang ditunjukkan-Nya.
Sir 2:16 Yang takut akan Tuhan mencari
perkenanan-Nya, dan yang mengasihi Dia mengenyangkan diri dengan Taurat-Nya.
Sir 2:17 Mereka yang takut akan Tuhan terus
mempersediakan hatinya serta merendahkan diri di hadapan-Nya:
Sir 2:18 "Biarlah kami jatuh ke dalam tangan
Tuhan, tetapi jangan ke dalam tangan manusia! Sebab sama seperti keagungan-Nya
demikianpun belas kasihan-Nya!"
=====
BACAAN PILIHAN (bisa
diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione
Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian Ketiga – HAL
HIBURAN BATIN
Pasal V- TENTANG
AKIBAT YANG MENAKJUBKAN DARI CINTA KASIH TERHADAP ALLAH
4. Siapa menaruh
cinta, ia berjalan, ia terbang dan gembira, ia bebas tidak terhalang. Cinta
memberikan segala miliknya untuk semua orang, dan memiliki segalanya dalam
segala apa pun, karena ia memperoleh tempat istirahat pada satu-satunya yang
terbaik dan yang paling tinggi di atas segala-galanya, Sumber segala kebaikan.
Cinta tidak memedulikan apa yang diberikan, tetapi memalingkan dirinya kepada
Dia yang memberi, lebih daripada semua pemberian lainnya. Cinta tidak mengenal
batas, tetapi panas terhadap gairah yang tiada batasnya. Cinta tidak
mengacuhkan beratnya beban ataupun tugas, tidak hitung-hitungan, ingin berbuat
lebih daripada kemampuannya, tidak pernah berdalih alasan yang tidak mungkin,
karena menurut pikirannya ia mampu dan dapat berbuat apa saja. Pendek kata,
orang yang manaruh cinta dapat melakukan segala sesuatu, dapat menjalankan dan
menyelesaikan banyak pekerjaan. Sementara orang yang tidak menaruh cinta menuai
kekecewaan dan usahanya gagal.
=====
DOA PENUTUP
Tuhan, Allah kami, perkenanknalah kami
mengabdi Engkau dengan segenap hati, dan mencintai semua manusia dengan kasih
sejati. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama
Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak
Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan
dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia
Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari
setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi
dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya
bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh
menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus,
selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus
Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa,
aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh
rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda
asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar
secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan
semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku
tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan
pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku
menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam
cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan
kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk
kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan
Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus
dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda
(Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah
“Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan
otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat
janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda
Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan
pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria,
dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya
berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa Lima
Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat
Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang
dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat
manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya
jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah
membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini.
Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan
pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan
pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam
kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan
Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat
yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada
Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917,
Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia
mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya;
itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat
sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa
Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo
Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada
Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan,
sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan
Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun
kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus
Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup
masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap
hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak
dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.