Senin, 27 Agustus 2018
Pekan Biasa XXI – O Pekan I
Pw S. Monika (P)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Marilah kita memuji
Wanita yang tabah hati
Terkenal di mana-mana
Karena kesuciannya.
Penuh cinta pada Tuhan
Teguh kuat dalam iman
Gagah ditempuhnya jalan
Berpedoman pengabdian.
Badan diatur puasa
Hati dikuatkan doa
Maka kini menikmati
Kegembiraan surgawi.
Terpujilah Allah Bapa
Bersama Putra dan RohNya
Yang melimpahkan kurnia
Kepada hamba yang setya.
Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Mulutnya menuturkan kebijaksanaan, dan hatinya
penuh belaskasihan
Mazmur 18 (19) A
Langit mewartakan kemuliaan Allah, *
Dan cakrawala memasyhurkan karya tanganNya
Hari yang satu mengisahkan kepada hari yang
lain,*
Dan malam yang satu menyampaikan kepada malam
berikut.
Meskipun tidak bicara dan tidak
memperdengarkan suara, †
Namun di seluruh dunia bergemalah seruannya,*
Dan pesannya sampai ke perbatasan bumi.
Disana Tuhan memasang kemah bagi sang surya,*
Yang meninggalkan peraduannya bagaikan
pengantin.
Dengan girang sang surya menempuh jalan
peredarannya,*
Laksana seorang pahlawan.
Dari ujung langit yang satu ia beredar ke
ujung yang lain,*
Dan tak ada yang luput dari panas teriknya.
Kemuliaan kepada Bapa dan putera dan Roh
Kudus, seperti pada permulaan sekarang dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Mulutnya menuturkan kebijaksanaan, dan hatinya
penuh belaskasihan
Antifon
Para wanita kudus berharap pada Allah dan
bernyanyi dengan sepenuh hati
Mazmur 44 (45)
Hatiku meluapkan kata-kata indah,†
Aku mempersembahkan laguku kepada raja,*
Lidahku bagaikan gerak pena juru tulis.
Tereloklah baginda di antara manusia,†
Tampanlah wajah baginda,*
Terberkati oleh Allah selama-lamanya.
Ikatkanlah pedang pada pinggang, hai
pahlawan,*
Itulah kebanggaan dan kemuliaan baginda.
Demi kebenaran dan keadilan majulah dengan megah,*
Dan lakukanlah perbuatan yang gagah
Anak panah yang tajam menembus jantung musuh
baginda,*
Bangsa-bangsa rebah dan takluk.
Tahkta baginda bertahan selama-lamanya,*
Tampuk pemerintahan baginda adil dan jujur.
Baginda cinta akan keadilan dan benci akan
kelaliman,*
Sebab itu baginda diurapi oleh Allah.
Baginda menjadi yang termulia di antara semua
raja,*
Pakaian kebesaran baginda harum mewangi.
Bunyi kecapi terdengar dari istana
permaisuri,*
Menggembirakan hati baginda.
Para puti raja-raja berarak-arak menghadap
baginda,*
Permaisuri berdiri di samping baginda,
berhiaskan emas.
Kemuliaan kepada Bapa dan putera dan Roh
Kudus, seperti pada permulaan sekarang dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Para wanita kudus berharap pada Allah dan
bernyanyi dengan sepenuh hati
Antifon
Dengan gembira dan sorak-sorai mereka dihantar
masuk menghadap Tuhan
Dengarkanlah, hai putri, perhatikanlah dengan
baik,*
Lupakanlah bangsa dan seisi rumah ayahmu
Seri baginda tertarik oleh kecantikkanmu,*
Sujudlah kepadanya, sebab dialah tuanmu.
Putri kota Tirus datang dengan persembahan,*
Para bangsawan mengharapkan kerelaanmu.
Permaisuri diarak masuk, semaraklah
semata-mata,*
Pakaiannya bersulamkan emas.
Berdandanan aneka warna ia diantar mengharap
raja,*
Para putri raja-raja mengiringinya
Dengan gembira dan sorak sorai mereka diantar
masuk,*
Masuklah mereka ke dalam istana raja.
Para putera baginda akan melanjutkan
kerajaan,*
Baginda mengangkat mereka menjadi penguasa di
seluruh bumi
Semoga aku memasyhurkan nama baginda turun
temurun,*
Maka para bangsa akan memuji baginda
selama-lamanya.
Kemuliaan kepada Bapa dan putera dan Roh
Kudus, seperti pada permulaan sekarang dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Dengan gembira dan sorak-sorai mereka dihantar
masuk menghadap Tuhan
BACAAN
Ef. 6:1-9
Ef 6:1 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di
dalam Tuhan, karena haruslah demikian.
Ef 6:2 Hormatilah ayahmu dan ibumu?ini adalah
suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini:
Ef 6:3 supaya kamu berbahagia dan panjang
umurmu di bumi.
Ef 6:4 Dan kamu, bapa-bapa, janganlah
bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam
ajaran dan nasihat Tuhan.
Ef 6:5 Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang
di dunia dengan takut dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat
kepada Kristus,
Ef 6:6 jangan hanya di hadapan mereka saja
untuk menyenangkan hati orang, tetapi sebagai hamba-hamba Kristus yang dengan
segenap hati melakukan kehendak Allah,
Ef 6:7 dan yang dengan rela menjalankan
pelayanannya seperti orang-orang yang melayani Tuhan dan bukan manusia.
Ef 6:8 Kamu tahu, bahwa setiap orang, baik
hamba, maupun orang merdeka, kalau ia telah berbuat sesuatu yang baik, ia akan
menerima balasannya dari Tuhan.
Ef 6:9 Dan kamu tuan-tuan, perbuatlah demikian
juga terhadap mereka dan jauhkanlah ancaman. Ingatlah, bahwa Tuhan mereka dan
Tuhan kamu ada di sorga dan Ia tidak memandang muka.
=====
BACAAN PILIHAN (bisa diganti
dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi –
Mengikuti Jejak Kristus
Bagian Kedua –
NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP KEBATINAN
Pasal X – HAL MERASA SYUKUR
ATAS RAHMAT ALLAH
4. Baiklah kita memilih
tempat paling rendah, niscaya kita akan diberi tempat paling tinggi, sebab
tempat tertinggi itu ada karena ada tempat yang terendah. Orang-orang suci yang
dalam pandangan Tuhan paling tinggi itu, dalam pandangan mereka sendiri adalah
yang paling rendah. Makin banyak mereka itu menerima kehormatan, mereka merasa
dirinya makin rendah. Karena dipenuhi dengan kebenaran dan rahmat Ialhi,
orang-orang suci itu tidak menginginkan kehormatan yang hampa. Karena mereka
itu bersandar teguh pada Tuhan dan memperoleh kekuatan dari-Nya, tidak
mungkinlah mereka menyombongkan diri. Barang siapa mengakui bahwa semua yang
baik yang telah diterimanya itu berasal dari Tuhan, niscaya dia tidak mencari
kehormatan di kalangan sesama manusia, tetapi hanya kehendak mengehendaki
penghormatan yang berasal dari Tuhan. Dan selanjutnya, satu-satunya usaha serta
harapannya adalah agar Tuhan selalu dimuliakan di dalam dirinya sendiri maupun
di dalam diri semua orang saleh, lebih daripada makhluk-makhluk lainnya.
=====
DOA PENUTUP
Allah, penghibur orang yang
berdukacita, dengan belaskasihan Engkau sudah menerima cinta dan air mata santa
Monika demi bertobatnya Agustinus, puteranya. Semoga berkat pertolongan mereka
berdua kami menangisi segala dosa dan memperoleh kasih sayang rahmatMu. Demi
Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam
persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak Bernoda (di sini
ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan dirimu, indulgensi sebagian
juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia Yesus dari semua altar di
seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari setiap pikiran, kata dan
tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati
sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya bersama-sama dengan
diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh menggunakannya demi
kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria
Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa, aku memohon
kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh rahmat-rahmat
yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat
agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar secara terus
menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan semua saudara dan
saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat
kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini
sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku menantikan dengan
sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu!
Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan kepada cahaya abadi,
Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang
disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan
Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh
Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima. Lebih
dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda Maria
menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan pemulihan
pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria, dengan
Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya berkata,
“Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena orang-orang yang
tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui hujatan-hujatan dan
sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya, engkau, berusaha untuk
menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku berjanji untuk
menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan bagi
keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku dosa, (pengakuan dosa
dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum atau sesudah Sabtu
Pertama);
• Menerima Komuni Kudus;
• Berdoa Lima Puluhan Rosario;
• Dan menemaniku selama 15
menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan intensi persembahan
pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat Pertama/Sabtu Pertama
diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan sebagai sebuah tindakan
penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria
Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat manusia” jika SEMUA
permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya jumlah dari kita.
Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah membuat dua janji
besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar pertama,
dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan pro-diakon) dan
mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan pembebasan dari
api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam kaitan dengan
Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan Maria, “Saya
berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat yang
dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria
memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia mengatakan hal ini karena
“Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya; itulah tanda penyerahan
kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda
perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa Perawan Maria
menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam
tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada Simon Stock,
“Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan, sebuah
perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan Skapulir ini
tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun kemudian ia
mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus Yohanes XXII
sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah kematian mereka,
dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang mengenakan skapulir
yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda Segala Rahmat, akan
turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa
akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan
lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.