Kamis, 2 Agustus 2018
Pekan Biasa XVII – O PEKAN
I – HARI BIASA
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah
menolong aku.
U: Ya Tuhan, perhatikanlah
hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putra dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan,
sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Aleluya
MADAH
Kristus penebus ilahi
Bersabdalah pada kami
Singkirkanlah kejahatan
Supaya iman bertahan
Jangan kami memikirkan
Dugaan yang bukan-bukan
Tentang sesama saudara
Hingga keruh suasana
Smoga kami berusaha
Membina kasih setia
Agar dalam segalanya
Kerukunan tetap nyata
Terpujilah Kristus raja
Dan Bapa mahakuasa
Serta Roh penghibur suci
Sumber kasih yang sejati.
Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Tuhanlah pelindung bagi
setiap orang yang berharap padaNya.
Mazmur 17 (18), 31-51
Jika Allah di pihak kita,
siapakah yang akan melawan kita? (Rom 8,31)
Kedaulatan Allah sempurna,
†
dan pemerintahan Tuhan
tahan uji,*
Dialah pelindung bagi
setiap orang yang berharap padaNya.
Sebab siapakah Allah,
selain Tuhan ? *
Siapakah pelindung, selain
Allah kita?
Dialah Allah yang
memperkuat aku, *
Dialah pemurah, sempurnalah
kedaulatanNya.
Ia membuat aku berlari
secepat rusa,*
dan menempatkan daku di
gunung yang aman.
Ia melatih tanganku untuk
bertempur *
dan menganugerahkan busur yang
sakti kepada lenganku.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan
sekarang, selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Antifon
Tuhanlah pelindung bagi
setiap orang yang berharap padaNya.
Antifon
Ya Tuhan, Engkau menopang
aku dengan tangan yang kuat.
Ya Tuhan, Engkau memberi
aku perisai yang menyelamatkan, †
menopang aku dengan tangan
yang kuat *
dan menjadikan daku ulung
berkat kemenanganMu.
Engkau mempercepat
langkahku,*
dengan kakiku tak pernah
goyah.
Kukejar musuhku dan
kutangkap mereka,*
aku pantang mundur sampai
mereka binasa.
Kurebahkan mereka hingga
tak mungkin bangun,*
mereka bergelimpangan di
bawah kakiku.
Engkau memperkuat aku untuk
bertempur, *
Engkau menundukkan para
penyerangku.
Engkau memaksa musuhku lari
tunggang langgang,*
segala lawanku kutumpas
habis-habis.
Mereka mengaduh, tetapi
tiada penolong,*
mereka berteriak kepada
Tuhan , tetapi tiada jawaban.
Kutumbuk mereka menjadi
seperti debu,*
kuinjak-injak mereka
bagaikan lumpur.
Engkau membebaskan daku dari
rakyat yang mengamuk,*
mengebalkan daku terhadap
racun bangsa kafir.
Bangsa asing tunduk
kepadaku, †
mereka taat, begitu
mendengar perintahku,*
mereka tersungkur mengaku
kalah.
Mereka pucat bagaikan
mayat,*
hatinya beku dilumpuhkan
ketakutan.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan
sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Ya Tuhan, Engkau menopang
aku dengan tangan yang kuat.
Antifon
Hiduplah Tuhan, mulialah
Allah penyelamatku.
Hiduplah Tuhan, terpujilah
pelindungku,*
mulialah Allah
penyelamatku.
Sebab Ia merebut kemenangan
bagiku *
dan menaklukkan para bangsa
kepadaku.
Ia menyelamatkan daku dari
serangan musuh *
dan membebaskan daku dari
segala lawanku.
Maka aku hendak memuliakan
Dikau di antara para bangsa *
dan bermazmur bagi namaMu,
ya Tuhan
Engkau memasyhurkan rajaMu
dengan kemenangan, †
Engkau menyatakan kasih
setiaMu kepada Daud yang Kauurapi *
dan kepada keturunannya
untuk selama-lamanya.
Kemuliaaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan
sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Hiduplah Tuhan, mulialah
Allah penyelamatku.
BACAAN
Ayb. 13:47-53
Ayb 38:1 Maka dari dalam badai TUHAN menjawab Ayub:
Ayb 38:2 "Siapakah dia yang menggelapkan
keputusan dengan perkataan-perkataan yang tidak berpengetahuan?
Ayb 38:3 Bersiaplah engkau sebagai laki-laki! Aku
akan menanyai engkau, supaya engkau memberitahu Aku.
Ayb 38:4 Di manakah engkau, ketika Aku meletakkan
dasar bumi? Ceritakanlah, kalau engkau mempunyai pengertian!
Ayb 38:5 Siapakah yang telah menetapkan ukurannya?
Bukankah engkau mengetahuinya? ?Atau siapakah yang telah merentangkan tali
pengukur padanya?
Ayb 38:6 Atas apakah sendi-sendinya dilantak, dan
siapakah yang memasang batu penjurunya
Ayb 38:7 pada waktu bintang-bintang fajar
bersorak-sorak bersama-sama, dan semua anak Allah bersorak-sorai?
Ayb 38:8 Siapa telah membendung laut dengan pintu,
ketika membual ke luar dari dalam rahim? ?
Ayb 38:9 ketika Aku membuat awan menjadi pakaiannya
dan kekelaman menjadi kain bedungnya;
Ayb 38:10 ketika Aku menetapkan batasnya, dan memasang
palang dan pintu;
Ayb 38:11 ketika Aku berfirman: Sampai di sini boleh
engkau datang, jangan lewat, di sinilah gelombang-gelombangmu yang congkak akan
dihentikan!
Ayb 38:12 Pernahkah dalam hidupmu engkau menyuruh datang
dinihari atau fajar kautunjukkan tempatnya
Ayb 38:13 untuk memegang ujung-ujung bumi, sehingga
orang-orang fasik dikebaskan dari padanya?
Ayb 38:14 Bumi itu berubah seperti tanah liat yang dimeteraikan,
segala sesuatu berwarna seperti kain.
Ayb 38:15 Orang-orang fasik dirampas terangnya, dan
dipatahkan lengan yang diacungkan.
Ayb 38:16 Engkaukah yang turun sampai ke sumber laut,
atau berjalan-jalan melalui dasar samudera raya?
Ayb 38:17 Apakah pintu gerbang maut tersingkap bagimu,
atau pernahkah engkau melihat pintu gerbang kelam pekat?
Ayb 38:18 Apakah engkau mengerti luasnya bumi?
Nyatakanlah, kalau engkau tahu semuanya itu.
Ayb 38:19 Di manakah jalan ke tempat kediaman terang,
dan di manakah tempat tinggal kegelapan,
Ayb 38:20 sehingga engkau dapat mengantarnya ke
daerahnya, dan mengetahui jalan-jalan ke rumahnya?
Ayb 38:21 Tentu engkau mengenalnya, karena ketika itu
engkau telah lahir, dan jumlah hari-harimu telah banyak!
Ayb 38:22 Apakah engkau telah masuk sampai ke
perbendaharaan salju, atau melihat perbendaharaan hujan batu,
Ayb 38:23 yang Kusimpan untuk masa kesesakan, untuk
waktu pertempuran dan peperangan?
Ayb 38:24 Di manakah jalan ke tempat terang berpencar,
ke tempat angin timur bertebar ke atas bumi?
Ayb 38:25 Siapakah yang menggali saluran bagi hujan
deras dan jalan bagi kilat guruh,
Ayb 38:26 untuk memberi hujan ke atas tanah di mana
tidak ada orang, ke atas padang tandus yang tidak didiami manusia;
Ayb 38:27 untuk mengenyangkan gurun dan belantara, dan
menumbuhkan pucuk-pucuk rumput muda?
Ayb 38:28 Apakah hujan itu berayah? Atau siapakah yang
menyebabkan lahirnya titik air embun?
Ayb 38:29 Dari dalam kandungan siapakah keluar air beku,
dan embun beku di langit, siapakah yang melahirkannya?
Ayb 38:30 Air membeku seperti batu, dan permukaan
samudera raya mengeras.
Ayb 40:1 (39-34) Maka jawab TUHAN kepada Ayub:
Ayb 40:2 (39-35) "Apakah si pengecam hendak
berbantah dengan Yang Mahakuasa? Hendaklah yang mencela Allah menjawab!"
Ayb 40:3 (39-36) Maka jawab Ayub kepada TUHAN:
Ayb 40:4 (39-37) "Sesungguhnya, aku ini terlalu
hina; jawab apakah yang dapat kuberikan kepada-Mu? Mulutku kututup dengan
tangan.
Ayb 40:5 (39-38) Satu kali aku berbicara, tetapi
tidak akan kuulangi; bahkan dua kali, tetapi tidak akan kulanjutkan."
=====
BACAAN PILIHAN (bisa
diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi –
Mengikuti Jejak Kristus
Bagian Kedua –
NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP KEBATINAN
Pasal V – HAL MEMERIKSA
KEADAAN DIRI SENDIRI
1. Kita tidak dapat terlalu
percaya kepada diri kita sendiri, sebab sering kali kita tidak mempunyai rahmat
dan pengetahuan yang cukup untuk kepercayaan itu. Kita hanya mempunyai
terangnya sedikit, dan ini pun akan segera padam karena kelalaian. Sering kali
kita tidak mengetahui bahwa batin kita sungguh masih buta. Kita sering berbuat
salah, tetapi kesalahan yang lebih besar ialah jika kita berusaha memaafkan
diri kita sendiri. Kadang-kadang kita digerakkan oleh dorongan hawa nafsu dan
kita memandangnya sebagai semangat jiwa. Kesalahan kecil orang lain kita cela,
tetapi kesalahan besar kita sendiri, kita biarkan saja. Kita lekas merasa
tersinggung karena perbuatan orang lain, tetapi kita tidak merasa betapa orang
lain menderita karena perbuatan kita. Barang siapa dapat menilai perbuatannya
sendiri secara baik dan adil, ia tentu tidak akan mendapat alasan untuk
mengadili orang lain secara kejam.
=====
DOA PENUTUP
Allah yang kekal dan kuasa,
kami berani memanggil Engkau Bapa. Kuatkanlah semangat kami sebagai puteraMu,
agar kami layak menerima warisan yang telah Kaujanjikan. Demi Yesus Kristus,
PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam
persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan.
U: Syukur kepada Allah.
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak Bernoda (di
sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan dirimu,
indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia Yesus
dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari setiap
pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi dan
kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya
bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh
menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus,
selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus
Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa, aku
memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh
rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda
asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar
secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan semua
saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku tanpa
syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan
pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku menantikan
dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam cahaya
kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan kepada
cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk
kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan
Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus
dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah “Janji”
yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan otentik
Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat janji
dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda Maria
menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan pemulihan
pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria, dengan
Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya berkata,
“Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena orang-orang yang
tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui hujatan-hujatan dan
sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya, engkau, berusaha untuk
menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku berjanji untuk
menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan bagi
keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku dosa,
(pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum atau
sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima Komuni
Kudus;
• Berdoa Lima Puluhan
Rosario;
• Dan menemaniku selama
15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan intensi persembahan
pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat Pertama/Sabtu
Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan sebagai sebuah
tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang dijanjikan dari
Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat manusia” jika
SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya jumlah dari
kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah membuat dua
janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar
pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan
pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan
pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam
kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan Maria,
“Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat yang
dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917, Santa
Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia mengatakan hal
ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya; itulah tanda
penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat sebagai
tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa Perawan Maria
menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam
tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada Simon Stock,
“Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan, sebuah
perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan Skapulir ini
tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun kemudian ia
mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus Yohanes XXII
sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah kematian mereka,
dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang mengenakan skapulir
yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda Segala Rahmat, akan
turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa
akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap hari, ATAU
mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak dapat
dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
(Catatan: Doa Bebas Kutuk, kami pindahkan ke bagian bawah IBADAT
SORE)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.