Kamis, 16 Agustus 2018
Pekan Biasa XIX – O PEKAN III – HARI BIASA
Ibadat Sore I:
Hari Raya Kemerdekaan Republik Indonesia
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah
menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah
hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera
dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Alleluya
MADAH
Kristus penebus ilahi
Bersabdalah pada kami
Singkirkanlah kejahatan
Supaya iman bertahan
Jangan kami memikirkan
Dugaan yang bukan-bukan
Tentang sesama saudara
Hingga keruh suasana.
Smoga kami berusaha
Membina kasih setia
Agar dalam segalanya
Kerukunan tetap nyata
Terpujilah Kristus raja
Dan Bapa mahakuasa
Serta Roh penghibur suci
Sumber kasih yang sejati
PENDARASAN MAZMUR
Antifon I
Pandanglah, ya Tuhan, dan
perhatikanlah penghinaan yang menimpa kami.
Mazmur 88 (89), 39-53
Allah mengangkat
seorang penyelamat yang gagah perkasa, putera Daud hambaNya (Luk 1,69)
Ya Tuhan, Engkau menolak
wangsa Daud dalam murkaMu,*
Engkau memarahi raja yang
Kauurapi.
Engkau membatalkan
perjanjian dengan hambaMu,*
menajiskan mahkotanya
seperti kotoran.
Engkau menggempur
temboknya,*
meruntuhkan bentengnya
menjadi puing.
Semua orang yang lewat
merampoknya,*
dan ia menjadi tertawaan
tetangganya.
Engkau menguatkan tangan
para lawannya,*
membuat semua musuhnya
bersukacita.
Dalam murkaMu Engkau
membalikkan mata pedangnya,*
melumpuhkan kesaktian
senjatanya.
Engkau memudarkan
kegemilangannya di antara pasukannya,*
mencampakkan takhtanya ke
tanah.
Engkau mempersingkat masa
mudanya,*
mempermalukan kejantanannya
dengan kemandulan.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon I
Pandanglah, ya Tuhan, dan
perhatikanlah penghinaan yang menimpa kami.
Antifon II
Akulah tunas dan keturunan
Daud, bintang timur yang gilang gemilang, alleluya
Masih berapa lamakah, ya
Tuhan, Engkau memalingkan diri?*
Masih berapa lamakah, ya
Allah, murkaMu berkobar-kobar laksana api?
Ingatlah akan kesusahanku,
akan kerapuhan hidupku!*
Betapa sia-sialah
Kauciptakan semua manusia!
Adakah orang hidup yang
tidak mengalami kematian? *
Adakah orang yang dapat
meloloskan diri dari alam maut?
Dimanakah kasih setiaMu yang
dahulu, ya Tuhan,*
yang telah Kausumpahkan
kepada Daud demi kesetiaanMu?
Ya Tuhan, perhatikanlah
penghinaan yang menimpa hambaMu,*
segala tombak bangsa kafir
menusuk dadaku
Perhatikanlah, ya Tuhan,
bahwa musuhMu menghina aku, *
mereka mendurhaka melawan
raja yang Kauurapi
Terpujilah Tuhan *
selama-lamanya. Amin
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon II
Akulah tunas dan keturunan
Daud, bintang timur yang gilang gemilang, alleluya
Antifon III
Tahun-tahun kami lenyap
bagaikan rumput, dari kekal sampai kekal Engkaulah Allah, alleluya
Mazmur 89 (90)
Di hadapan Tuhan
satu hari sama seperti seribu tahun, dan seribu tahun sama seperti satu hari (2
Ptr 3,8)
Tuhan, Engkaulah pelindung
kami *
turun temurun
Sebelum gunung gemunung
dijadikan,†
sebelum bumi dan jagat
dilahirkan,*
dari kekal sampai kekal
Engkaulah Allah.
Engkau mengembalikan manusia
kepada debu *
dengan bersabda:
“Kembalilah, hai anak Adam!”
Sebab bagiMu seribu tahun
sama dengan hari kemarin,*
sama dengan satu giliran
ronda malam.
Manusia hilang lenyap
seperti mimpi,*
seperti rumput yang disabit.
Pagi-pagi berkembang dan
berbunga,*
waktu sore layu dan kering.
Hati kami hancur luluh
karena amarahMu,*
karena geram murkaMu kami
remuk redam
Kesalahan kami Kaubeberkan
di hadapanMu,*
dan dosa kami yang
tersembunyi terbongkar dalam pandanganMu.
Segala hari kami lenyap
dalam murkaMu,*
segenap tahun kami hilang
bagaikan nafas
Batas umur kami tujuh puluh
tahun,*
atau delapan puluh jika kuat
Dan hampir seluruhnya susah
dan derita,*
dalam sekejap mata kami
lenyap.
Mengapa gerangan Engkau
murka begitu hebat? *
Mengapa orang takwa
Kaumarahi?
Ajarlah kami
menghitung-hitung hidup kami,*
supaya kami beroleh budi
yang arif.
Kembalilah kepada kami, ya
Tuhan! Mengapa Engkau terlambat? *
Kasihanilah kami, para
hambaMu!
Penuhilah kami dengan kasih
setiaMu waktu pagi,*
supaya kami bernyanyi
gembira seumur hidup
Berilah kami kegembiraan
seimbang dengan hari-hari penderitaan kami,*
seimbang dengan tahun-tahun
kemalangan kami
Perlihatkanlah karyaMu
kepada para hambaMu,*
dan keagunganMu kepada
anak-anak mereka
Ya Tuhan, limpahkanlah
kemurahanMu kepada kami *
dan teguhkanlah pekerjaan
tangan kami.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon III
Tahun-tahun kami lenyap
bagaikan rumput, dari kekal sampai kekal Engkaulah Allah, alleluya
BACAAN
Za. 11:4-12:8
Za 11:4 Beginilah firman TUHAN Allahku kepadaku:
"Gembalakanlah domba-domba sembelihan itu!
Za 11:5 Orang-orang yang membelinya menyembelihnya
dengan tidak merasa bersalah dan orang-orang yang menjualnya berkata:
Terpujilah TUHAN! Aku telah menjadi kaya! Dan orang-orang yang
menggembalakannya tidak mengasihaninya.
Za 11:6 Sebab Aku tidak lagi akan mengasihani
penduduk bumi, demikianlah firman TUHAN, melainkan sesungguhnya, Aku akan
menyerahkan manusia masing-masing ke dalam tangan gembalanya dan ke dalam
tangan rajanya; mereka ini akan menghancurkan bumi dan Aku tidak akan
melepaskan seorangpun dari tangan mereka."
Za 11:7 Maka aku menggembalakan domba-domba
sembelihan itu untuk pedagang-pedagang domba. Aku mengambil dua tongkat: yang
satu kusebutkan "Kemurahan" dan yang lain kusebutkan "Ikatan";
lalu aku menggembalakan domba-domba itu.
Za 11:8 Dalam satu bulan aku melenyapkan ketiga
gembala itu. Kemudian aku tidak dapat menahan hati lagi terhadap domba-domba
itu, dan merekapun merasa muak terhadap aku.
Za 11:9 Lalu aku berkata: "Aku tidak mau lagi
menggembalakan kamu; yang hendak mati, biarlah mati; yang hendak lenyap,
biarlah lenyap, dan yang masih tinggal itu, biarlah masing-masing memakan
daging temannya!"
Za 11:10 Aku mengambil tongkatku
"Kemurahan", lalu mematahkannya untuk membatalkan perjanjian yang
telah kuikat dengan segala bangsa.
Za 11:11 Jadi dibatalkanlah perjanjian pada hari itu,
maka tahulah pedagang-pedagang domba yang sedang mengamat-amati aku, bahwa itu
adalah firman TUHAN.
Za 11:12 Lalu aku berkata kepada mereka: "Jika
itu kamu anggap baik, berikanlah upahku, dan jika tidak, biarkanlah!" Maka
mereka membayar upahku dengan menimbang tiga puluh uang perak.
Za 11:13 Tetapi berfirmanlah TUHAN kepadaku:
"Serahkanlah itu kepada penuang logam!" ?nilai tinggi yang ditaksir
mereka bagiku. Lalu aku mengambil ketiga puluh uang perak itu dan
menyerahkannya kepada penuang logam di rumah TUHAN.
Za 11:14 Kemudian aku mematahkan tongkat yang kedua,
yaitu "Ikatan", untuk meniadakan persaudaraan antara Yehuda dan
Israel.
Za 11:15 Sesudah itu berfirmanlah TUHAN kepadaku:
"Ambillah sekali lagi perkakas seorang gembala yang pandir!
Za 11:16 Sebab sesungguhnya, Aku akan membangkitkan
di negeri ini seorang gembala yang tidak mengindahkan yang lenyap, yang tidak
mencari yang hilang, yang tidak menyembuhkan yang luka, yang tidak memelihara
yang sehat, melainkan memakan daging dari yang gemuk dan mencabut kuku mereka.
Za 11:17 Celakalah gembala-Ku yang pandir, yang
meninggalkan domba-domba! Biarlah pedang menimpa lengannya dan menimpa mata kanannya!
Biarlah lengannya kering sekering-keringnya, dan mata kanannya menjadi pudar
sepudar-pudarnya!"
Za 12:1 Ucapan ilahi. Firman TUHAN tentang Israel:
Demikianlah firman TUHAN yang membentangkan langit dan yang meletakkan dasar
bumi dan yang menciptakan roh dalam diri manusia:
Za 12:2 "Sesungguhnya Aku membuat Yerusalem
menjadi pasu yang menyebabkan segala bangsa di sekeliling menjadi pening; juga
Yehuda akan mengalami kesusahan ketika Yerusalem dikepung.
Za 12:3 Maka pada waktu itu Aku akan membuat
Yerusalem menjadi batu untuk diangkat bagi segala bangsa. Siapa yang
mengangkatnya pastilah mendapat luka parah. Segala bangsa di bumi akan
berkumpul melawannya.
Za 12:4 Pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN,
Aku akan membuat segala kuda menjadi bingung, penunggangnya menjadi gila. Atas
kaum Yehuda, Aku akan membuka mata-Ku, tetapi segala kuda bangsa akan Kubuat
menjadi buta.
Za 12:5 Sesudah itu kaum-kaum di Yehuda akan
berkata dalam hatinya: Penduduk Yerusalem mempunyai kekuatan oleh karena TUHAN
semesta alam, Allah mereka.
Za 12:6 Pada waktu itu Aku akan membuat kaum-kaum
di Yehuda seperti anglo berapi di tengah-tengah timbunan kayu dan seperti suluh
berapi di tengah-tengah timbunan bulir gandum; api keduanya akan menjilat ke
kanan dan ke kiri segala bangsa di sekeliling, tetapi Yerusalem selanjutnya
akan tetap tinggal di tempatnya yang dahulu.
Za 12:7 TUHAN akan pertama-tama memberi kemenangan
kepada kemah-kemah Yehuda, supaya keluarga Daud dan penduduk Yerusalem jangan
terlalu bermegah-megah terhadap Yehuda.
Za 12:8 Pada waktu itu TUHAN akan melindungi
penduduk Yerusalem, dan orang yang tersandung di antara mereka pada waktu itu
akan menjadi seperti Daud, dan keluarga Daud akan menjadi seperti Allah,
seperti Malaikat TUHAN, yang mengepalai mereka.
=====
BACAAN
PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De
Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian
Kedua – NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP KEBATINAN
Pasal
IX – HAL TAK ADANYA SEGALA PENGHIBURAN
1.
Selama kita menikmati penghiburan Ilahi, tidak sulitlah mengabaikan penghiburan
manusia. Akan tetapi, sungguh suatu hal yang besar, bahkan sangat agung bila
kita kuat menderita kekosongan penghiburan baik Ilahi maupun manusiawi. Dan
juga suatu hal yang besar pula jika kita untuk memuliakan Tuhan mau menderita
kekosongan batin dan dalam apa pun juga tidak mencari diri sendiri dan tidak
memandang jasa-jasa sendiri. Bukanlah suatu hal yang istimewa bila kita
bergembira dan hidup saleh karena rahmat Tuhan beserta kita. Hal itu memang
diinginkan banyak orang. Sungguh nikmat rasanya berjalan didukung oleh rahmat
Allah. Tidak mengherankan bila orang tidak merasa berat, karena ia didukung
oleh Tuhan Yang Mahakuasa dan dibimbing oleh Sang Pembimbing Yang Mahatinggi.
=====
DOA PENUTUP
Ya Allah, Engkau menyatukan
hati umat beriman untuk mengejar tujuan yang sama. Semoga kami mencintai
perintahMu dan merindukan janji-janjiMu, agar di tengah kesibukan dunia ini
hati kami tetap terpikat pada sukacita sejati. Demi Yesus Kristus,
pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh
Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria
Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda
penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu
Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu
persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan
indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan
mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga
dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus,
selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus
Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan
para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus
Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau
Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku,
si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu
Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam
persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku
mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan
murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan
bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku
mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak
Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di
dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku,
jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh
diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang
menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga
hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan
Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak
Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke
dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan
sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia
sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli
1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “…
Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925,
Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia
seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika
Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan
yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi
umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan
cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria
sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua
ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau
diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan
keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya
dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji
Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan
semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri
Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13
Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster
Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang
mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini
Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli
1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior
Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia
berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji
keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil
mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh
lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada
Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status
hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria
setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan
Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda
Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.