Jumat, 4 Mei 2018
PEKAN V PASKAH – O PEKAN I
Hari Biasa Pekan V Paskah (P)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Bergiranglah sluruh bumi
Bersorak sepenuh hati
Kristus bangkit dari mati
Memberi hidup abadi.
Wafat Kristus menghasilkan
Pengampunan dan harapan
Meski Kristus dikalahkan
Namun Ia ditinggikan.
Mari kira penuh syukur
Memuji Yang mahaluhur
Karna anugrah Paska
Sumber ribuan kurnia.
Terpujilah Kristus Tuhan
Kaukalahkan kematian
Engkau dibangkitkan Bapa
Dengan kekuatan RohNya. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Ya Tuhan, bangkitlah menolong aku, alleluya
Mazmur 34 (35), 1-2,3c,9-19,22-23,27-28
Mereka berkumpul..... dan berunding untuk menangkap Yesus
dengan
Tipu muslihat dan untuk membunuh Dia (Mat 26,3-4)
Ya Tuhan, seranglah mereka yang menyerbu aku,*
berperanglah melawan mereka yang memerangi aku.
Ambillah perisai dan jebang,†
bangkitlah menolong aku,*
berkatalah kepada hatiku: “Akulah peyelamatmu.”
Maka hatiku akan bersorak dalam Tuhan,*
bersukacitalah atas penyelamatanNya.
Dengan segenap hati aku akan berkata: *
“Ya Tuhan, siapakah seperti Engkau?
Engkau melepaskan yang lemah dari orang yang lebih kuat,*
yang miskin dari orang yang memerasnya.”
Orang pendusta tampil bersaksi melawan daku,*
yang tidak mengenal aku mengusut perkaraku.
Mereka mambalas kebaikanku dengan kejahatan,*
mematahkan semangat hatiku.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Ya Tuhan, bangkitlah menolong aku, alleluya
Antifon
Adililah perkaraku; belalah aku, ya Tuhan, sebab Engkau
berkuasa, alleluya
Sedang musuhku berpesta pora aku bertapa,*
aku menyiksa diri dengan puasa.
Aku mengungsi
kepada doa *
yang kupeluk bagaikan sahabat karib.
Seperti seorang yang berkabung atas kematian ibunya,*
hatiku hancur luluh karena sedih.
Ketika aku tersandung, mereka berkerumun mengejek-ejek,*
mereka berkerumun melawan daku.
Orang yang tak kukenal menyayat hatiku,*
mereka tidak malu memfitnah aku.
Mereka mengepung aku sambil mengolok-olok *
dan menggertakkan gigi terhadapku.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon
Adililah perkaraku; belalah aku, ya Tuhan, sebab Engkau
berkuasa, alleluya
Antifon
Aku akan mewartakan keadilanMu dan memuji Engkau sepanjang
hari, alleluya
Ya Tuhan, masih berapa lamakah Engkau berpangku tangan? *
selamatkanlah aku dari tipu daya dan kebuasan mereka.
Aku akan bersyukur kepadaMu dalam himpunan umat, *
di tengah-tengah rakyat banyak aku akan memuliakan Dikau.
Jangan biarkan para pengkhianat mempermainkan daku, *
para musuhku yang mengerlingkan mata untuk mengganyang
aku.
Perhatikanlah aku, ya Tuhan, jangan membisu,*
Tuhan, janganlah jauh dari padaku.
Tolong, tolong, majulah membela aku,*
ya Tuhan Allahku, berjuanglah bagiku.
Semoga teman-temanku bersorak gembira,*
semua yang mengharapkan keselamatanku.
Semoga mereka mengakui: “Agunglah Tuhan, *
Ia memperjuangkan kesejahteraan hambaNya.”
Maka aku akan mewartakan keadilanMu *
dan memuji Engkau sepanjang hari.
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon
Aku akan mewartakan keadilanMu dan memuji Engkau
sepanjang hari, alleluya
BACAAN
Kis. 19:21-41
Kis 19:21 Kemudian
dari pada semuanya itu Paulus bermaksud pergi ke Yerusalem melalui Makedonia
dan Akhaya. Katanya: "Sesudah berkunjung ke situ aku harus melihat Roma
juga."
Kis 19:22 Lalu ia
menyuruh dua orang pembantunya, yaitu Timotius dan Erastus, mendahuluinya ke
Makedonia, tetapi ia sendiri tinggal beberapa lama lagi di Asia.
Kis 19:23 Kira-kira
pada waktu itu timbul huru-hara besar mengenai Jalan Tuhan.
Kis 19:24 Sebab
ada seorang bernama Demetrius, seorang tukang perak, yang membuat kuil-kuilan dewi
Artemis dari perak. Usahanya itu mendatangkan penghasilan yang tidak sedikit
bagi tukang-tukangnya.
Kis 19:25 Ia
mengumpulkan mereka bersama-sama dengan pekerja-pekerja lain dalam perusahaan
itu dan berkata: "Saudara-saudara, kamu tahu, bahwa kemakmuran kita adalah
hasil perusahaan ini!
Kis 19:26 Sekarang
kamu sendiri melihat dan mendengar, bagaimana Paulus, bukan saja di Efesus,
tetapi juga hampir di seluruh Asia telah membujuk dan menyesatkan banyak orang
dengan mengatakan, bahwa apa yang dibuat oleh tangan manusia bukanlah dewa.
Kis 19:27 Dengan
jalan demikian bukan saja perusahaan kita berada dalam bahaya untuk dihina
orang, tetapi juga kuil Artemis, dewi besar itu, berada dalam bahaya akan
kehilangan artinya. Dan Artemis sendiri, Artemis yang disembah oleh seluruh
Asia dan seluruh dunia yang beradab, akan kehilangan kebesarannya."
Kis 19:28 Mendengar
itu meluaplah amarah mereka, lalu mereka berteriak-teriak, katanya:
"Besarlah Artemis dewi orang Efesus!"
Kis 19:29 Seluruh
kota menjadi kacau dan mereka ramai-ramai membanjiri gedung kesenian serta
menyeret Gayus dan Aristarkhus, keduanya orang Makedonia dan teman seperjalanan
Paulus.
Kis 19:30 Paulus
mau pergi ke tengah-tengah rakyat itu, tetapi murid-muridnya tidak
mengizinkannya.
Kis 19:31 Bahkan
beberapa pembesar yang berasal dari Asia yang bersahabat dengan Paulus,
mengirim peringatan kepadanya, supaya ia jangan masuk ke gedung kesenian itu.
Kis 19:32 Sementara
itu orang yang berkumpul di dalam gedung itu berteriak-teriak; yang seorang
mengatakan ini dan yang lain mengatakan itu, sebab kumpulan itu kacau-balau dan
kebanyakan dari mereka tidak tahu untuk apa mereka berkumpul.
Kis 19:33 Lalu
seorang bernama Aleksander didorong ke depan oleh orang-orang Yahudi. Ia
mendapat keterangan dari orang banyak tentang apa yang terjadi. Segera ia
memberi isyarat dengan tangannya dan mau memberi penjelasan sebagai pembelaan
di depan rakyat itu.
Kis 19:34 Tetapi
ketika mereka tahu, bahwa ia adalah orang Yahudi, berteriaklah mereka
bersama-sama kira-kira dua jam lamanya: "Besarlah Artemis dewi orang
Efesus!"
Kis 19:35 Akan
tetapi panitera kota menenangkan orang banyak itu dan berkata: "Hai orang
Efesus! Siapakah di dunia ini yang tidak tahu, bahwa kota Efesuslah yang
memelihara baik kuil dewi Artemis, yang mahabesar, maupun patungnya yang turun
dari langit?
Kis 19:36 Hal itu
tidak dapat dibantah, karena itu hendaklah kamu tenang dan janganlah
terburu-buru bertindak.
Kis 19:37 Sebab
kamu telah membawa orang-orang ini ke sini, walaupun mereka tidak merampok kuil
dewi kita dan tidak menghujat namanya.
Kis 19:38 Jadi
jika Demetrius dan tukang-tukangnya ada pengaduannya terhadap seseorang,
bukankah ada sidang-sidang pengadilan dan ada gubernur, jadi hendaklah kedua
belah pihak mengajukan dakwaannya ke situ.
Kis 19:39 Dan jika
ada sesuatu yang lain yang kamu kehendaki, baiklah kehendakmu itu diselesaikan
dalam sidang rakyat yang sah.
Kis 19:40 Sebab
kita berada dalam bahaya akan dituduh, bahwa kita menimbulkan huru-hara pada
hari ini, karena tidak ada alasan yang dapat kita kemukakan untuk membenarkan
kumpulan yang kacau-balau ini."
Kis 19:41 (19-40b)
Dan dengan kata-kata itu ia membubarkan kumpulan rakyat itu.
BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian Pertama – NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP ROHANI
Pasal XIII – HAL MENOLAK GODAAN
5. Pangkal segala kejahatan di dalam godaan itu terletak
pada ketidaktenteraman batin kita dan pada kurangnya kepercayaan kita akan
Tuhan. Sebab, ibarat sebuah kapal yang tidak berkemudi terombang-ambing oleh
gelombang ke sana-sini, demikian pulalah orang yang lemah dan kurang tenang,
serta tidak sanggup meneruskan maksudnya, terjerat dalam berbagai godaan. Api
menguji besi dan godaan menguji orang yang saleh. Kita tidak mengetahui
kekuatan kita, tetapi pencobaan menunjukkan sampai di manakah kesanggupan kita.
Oleh karena itu, kita harus waspada, lebih-lebih pada
permulaan godaan. Sebab, musuh akan lebih mudah dikalahkan bila ia sama sekali
tidak kita perbolehkan memasuki pintu gerbang jiwa kita, tetapi segera kita
usir ketika dia mengetuk pintu.
Seorang pujangga pernah menulis demikian
“Dari awal adakanlah perlawanan yang pesat; Sebab
datangnya obat akan terlambat; Bila karena terlalu lengah, penyakit telah
menjadi payah”
(Ovid.de Remed II:91)
Mula-mula di dalam hati kita memang hanya timbul sebuah
pikiran biasa saja, kemudian dengan giat muncullah angan-angan kita,
selanjutnya rasa lezat, lalu keinginan jahat, dan pada akhirnya persetujuan
kita. Demikianlah, lambat-laun musuh yang jahat itu akan menguasai jiwa kita
seluruhnya jika pada permulaan dia tidak segera kita lawan, dan semakin lama
orang melalaikan perlawanan, semakin lemahlah keadaan batinnya. Sebaliknya,
semakin kuatlah kedudukan si musuh.
DOA PENUTUP
Allah, pangkal keselamatan manusia, kami telah Kautebus
dengan misteri Paska Kristus yang kami rayakan dengan gembira. Semoga kami
dilindungi dan diselamatkan oleh kekuatan Kristus.
Sebab Dialah
pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam
persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak
Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan
dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia
Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari
setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi
dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya
bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh
menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus,
selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus
Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa,
aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh
rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda
asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar
secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan
semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku
tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan
pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku
menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam
cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan
kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk
kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan
Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus
dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda
(Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah
“Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan
otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat
janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda
Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan
pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria,
dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya
berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena orang-orang
yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui hujatan-hujatan
dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya, engkau, berusaha
untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku berjanji untuk
menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan bagi
keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa Lima
Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat
Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang
dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat
manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya
jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah
membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini.
Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan
pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan
pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam
kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan
Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat
yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada
Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917,
Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia
mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya;
itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat
sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa
Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo
Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada
Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan,
sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan
Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun
kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus
Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup
masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap
hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak
dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.