06.00 – 07.00
YESUS DIBAWA KEMBALI KE HADAPAN KAYAFAS
(+ 12
menit)
--------
Alternatif Bacaan Harian, sambil berdoa
dan berdevosi yang sangat menyenangkan Hati Yesus.
… "Anak-Ku, jika kau tahu betapa
puasnya Aku ketika melihat engkau mengulangi Jam Jam Kesukaan-Ku ini - selalu
mengulanginya, lagi dan lagi - engkau akan berbahagia. Memang benar bahwa para
Orang Suci-Ku telah merenungkan Sengsara-Ku dan telah memahami betapa banyak
yang Aku derita, meneteskan air mata belas kasih begitu banyak, seperti merasa
dikonsumsi bagi cinta akan rasa sakit-Ku, tetapi tidak dengan cara yang terus
menerus seperti itu, dan berulang kali dalam urutan ini. Oleh karena itu Aku
dapat mengatakan bahwa engkau adalah yang pertama memberi Aku kesenangan ini,
sangat hebat dan istimewa, karena engkau terus memecahkan dalam dirimu- jam
demi jam – hidup-Ku dan apa yang Kuderita. Dan Aku merasa begitu ditarik, jam
demi jam, Aku memberimu makanan ini dan Aku makan makanan yang sama dengan
engkau, melakukan apa yang engkau lakukan bersamamu. Namun, ketahuilah bahwa
Aku akan memberimu banyak hadiah dengan cahaya baru dan rahmat baru, dan bahkan
setelah kematianmu, setiap kali jiwa-jiwa di bumi melakukan Jam-jam Sengsara-Ku
ini, di Surga Aku akan mengenakan pakaianmu dengan cahaya dan kemuliaan yang
selalu baru. "
- Lompati membaca bagian ini jika anda
telah pernah membacanya, langsunglah masuk ke Doa Persiapan Awal.
--------
DOA PERSIAPAN AWAL
O Tuhan Yesus Kristus-ku, tersungkur di hadirat Ilahi-MU, aku
memohon pada Hati-MU yang sungguh mengasihi untuk mengijinkan aku untuk masuk
ke dalam renungan sedih akan 24 jam Sengsara-MU, dimana, demi cinta kepada kami
Engkau mau menderita sedemikian besarnya yang dialami oleh Tubuh-MU yang layak
di sembah itu dan dialami oleh Jiwa-MU yang Maha Kudus, bahkan sampai kematian
di salib. O berikanlah aku pertolongan, rahmat, cinta, hasrat yang
sungguh-sungguh dan pengertian akan sengsara-sengsara-MU saat aku melakukan
renungan Jam ini.
Untuk jam-jam dimana aku tidak dapat merenungkannya, aku mempersembahkan
pada-MU niat yang kumiliki untuk merenungkan peristiwa-peristiwa tersebut; dan
aku mohon untuk merenungkan peristiwa-peristiwa tersebut dengan niatku selama
jam-jam dimana aku harus mendedikasikan diriku untuk tugas-tugasku atau untuk
tidur.
Terimalah, O Tuhan yang penuh belas kasih, niat cintaku ini, dan
biarlah bermanfaat bagiku dan bagi semua, sebagaimana aku dengan cara yang
efektif dan cara yang kudus mencapai apa yang ingin kulakukan.
Aku bersyukur kepada-MU, O Yesus-ku. Aku berterimakasih pada-MU
karena Engkau telah memanggil aku untuk bersatu dengan Engkau di dalam doa.
Untuk menyenangkan-MU, aku mengambil Pikiran-pikiran-MU, Lidah-MU dan Hati-MU.
Aku ingin berdoa dengan semuanya itu. Aku ingin menggabungkan diriku di dalam
kehendak-MU dan di dalam Cinta-MU. Aku merentangkan tangan-tanganku untuk
memeluk Engkau, aku meletakkan kepalaku di Hati-MU – dan aku memulai…
YESUS DIBAWA KEMBALI KE HADAPAN KAYAFAS
Yesus-ku yang sengsara, sekarang Engkau berada di luar penjara,
tetapi begitu kelelahan sehingga Engkau terhuyung di setiap langkah. Aku ingin
berada di samping-Mu untuk menopang-Mu setiap saat kulihat Engkau akan
terjatuh.
Aku melihat bahwa para prajurit membawa-Mu ke hadapan Kayafas. O
Yesus-ku, Engkau kembali berada di hadapan mereka bagaikan matahari, walaupun
babak-belur, Engkau memancarkan sinar kemana-mana. Kini kulihat bahwa Kayafas
bergembira melihat Engkau terhinakan sampai pada keadaan yang sedemikian rupa.
Pancaran sinar-Mu semakin membutakannya, dan di dalam kemarahannya ia kembali
bertanya kepada-Mu:
“Jadi, Engkau sungguh-sungguh Putera Allah?”
Dan Kau, Cinta-ku, suara-Mu penuh rahmat, dengan keagungan
tertinggi dan kata-kata-Mu seperti biasa manis dan menggerakkan menawan hati,
menjawab:
“Ya, Aku benar adalah Putera Allah”.
Kemudian, walaupun mereka merasa semua kuasa dari kata-kata-Mu di
dalam diri mereka sendiri, tercekik oleh semuanya dan tak ingin mengetahui hal
lainnya, mereka berteriak dengan satu suara:
“Dia pantas mati! Dia pantas mati!”
Kayafas menjatuhkan hukuman mati dan mengirimkan-Mu kepada
Pilatus. Yesus-ku yang terhukum, Engkau menerima hukuman ini dengan cinta dan
kerendahan hati sehingga Engkau hampir merebutnya dari imam agung yang jahat.
Dan Engkau melakukan pemulihan bagi semua dosa yang dilakukan secara sengaja
dan dengan kebencian belaka, dan bagi mereka, bukannya meminta maaf akan
kesalahan yang mereka lakukan, malah bersukacita dan bergembira bagi dosa itu
sendiri – yang membutakan mereka dan membuat mereka tercekik akan segala cahaya
dan rahmat. Hidup-ku, pemulihan-pemulihan dan doa-doa-Mu menggema di dalam
hatiku, dan aku membuat pemulihan dan berdoa bersama Engkau.
Cinta-ku yang lembut, telah kehilangan martabat yang telah tersisa
sedikit itu, kini Engkau dijatuhi hukuman mati, aku melihat para prajurit
menarik Engkau. Mereka menambah lagi tali-tali dan rantai-rantai, dan
mengikat-Mu begitu kencangnya sehingga Engkau secara Pribadi yang Ilahi itu
sungguh sulit bergerak. Kemudian, mendorong dan menyeret Engkau, mereka
memindahkan-Mu dari istana Kayafas.
Kerumunan orang sedang menunggu-Mu, namun tidak seorang pun yang
membela-Mu. Matahari Ilahi-ku, Engkau keluar di tengah-tengah mereka, ingin
membungkus mereka semua di dalam cahaya-Mu.
Ketika Engkau melangkahkan langkah-langkah pertama-Mu, dengan niat
untuk mendekatkan semua langkah mahkluk-Mu, Engkau berdoa dan melakukan
pemulihan bagi mereka yang mengambil langkah pertama untuk melakukan kesalahan:
Pada seseorang; hal untuk membalas dendam; pada orang lain untuk membunuh,
mengkhianati, untuk merampas, atau untuk melakukan sesuatu yang lebih buruk.
Oh, betapa semua dosa ini melukai Hati-Mu! Untuk mencegah begitu banyaknya
kejahatan Engkau berdoa, membuat pemulihan, dan mempersembahkan Diri-Mu
seutuhnya.
Ketika aku mengikuti Engkau, Matahari-ku, Yesus, aku melihat bahwa
ketika Engkau turun dari istana Kayafas untuk bertemu dengan
Maria, bunda kita yang cantik dan lembut. Mata-Mu bertemu, melukai
Engkau berdua. Dan walaupun terhibur dengan melihat satu sama lain, pertemuan
ini menyebabkan rasa sakit yang baru. Bagi-Mu itu adalah rasa sakit yang baru
melihat bunda kita yang cantik terkoyak hatinya, pucat, dan diselubungi
kedukaan. Bagi ibu-Mu terkasih itu juga merupakan suatu penderitaan yang baru
melihat Engkau, matahari Ilahi, memudar dan terbungkus dengan begitu banyak
amukan, tangisan dan berlumuran darah. Namun Engkau tak dapat menikmati saling
menatap itu lebih lama lagi. Dengan kesakitan karena tak bisa saling berbicara,
Hati-Mu mengatakan segalanya. Engkau saling meleburkan Diri, namun berhenti
saling melihat karena para prajurit mendorong Engkau. Dan kemudian, tersandung
jatuh dan diseret ke hadapan Pilatus.
Yesus-ku, aku bergabung dengan bunda kita yang terkoyak hatinya
mengikuti Engkau, dan aku ingin meleburkan diriku bersama dengannya di dalam
Engkau. Dan memberikan sebuah pandangan cinta, Engkau memberkati aku.
RENUNGAN DAN PRAKTEK
Yesus dibawa pada waktu fajar ke hadapan Kayafas dan Ia dengan
berani menyatakan bahwa Ia adalah Putera Allah. Ketika aku pergi ke suatu
tempat, apakah aku mengijinkan Yesus untuk menuntun aku? Apakah perilakuku
menjadi teladan bagi orang lain, dan apakah langkah-langkahku, seperti magnet,
menarik jiwa-jiwa lain kepada Yesus? Hidup Yesus seluruhnya terus menerus
memanggil jiwa-jiwa. Jika kita menyelaraskan diri kita dengan kehendak-Nya –
yaitu, jika kaki kita memanggil jiwa-jiwa saat kita berjalan, jika detak-detak
jantung kita menggemakan detak-detak jantung ilahi, menjadi harmonis bersama
dan memanggil jiwa-jiwa, dan demikian seterusnya bersama yang lainnya – dengan
melakukan ini, kita akan membentuk kemanusiaan Yesus yang sama di dalam diri
kita.
Jadi, setiap waktu kita memanggil jiwa-jiwa, itulah satu lagi
jejak yang kita terima dari Yesus kita. Apakah hidup kita selalu sama, atau
kita berubah menjadi lebih buruk karena apa yang kita hadapi?
Yesus-ku, kekudusan tiada bandingnya, tuntunlah aku dan bahkan
buatlah semua perilaku merupakan perwujudan kehidupan Ilahi-Mu.
DOA SYUKUR DI SETIAP JAM
Yesus-ku yang terkasih, Engkau telah memanggil
aku pada Jam Sengsara-MU ini untuk menemani-MU – dan aku telah datang.
Tampaknya aku telah mendengarkan, derita dan kesedihan, doa, penebusan dan
sengsara-MU. Dengan suara-suara-MU yang paling mengasihi dan fasih, Engkau
memohon keselamatan bagi jiwa-jiwa. Aku mencoba untuk mengikuti Engkau di dalam
segala hal. Kini, aku berhutang pada-MU perasaan hatiku “Terimakasih” dan “Aku
memberkati-Mu.”
Ya, O Yesus, aku mengulangi “Terimakasih”
ribuan dan ribuan kali. Aku memberkati-Mu untuk semua yang telah Engkau lakukan
dan telah Engkau derita bagiku dan bagi semua orang. Aku berterimakasih dan aku
memberkati-Mu untuk setiap tetes Darah yang Kautumpahkan. Aku berterimakasih
untuk setiap helaan nafas, untuk setiap detak jantung, dan setiap langkah-MU.
Aku berterimakasih untuk setiap kata, pandangan, penderitaan dan amukan yang
telah Engkau alami. Dalam semuanya, O Yesus-ku, aku berharap untuk
memberikan-MU “Terimakasih” dan “aku memberkati-Mu” milik-ku. O Yesusku,
biarlah jiwaku mengirimkan aliran syukur dan berkat bagi-MU yang terus menerus
– untuk menarik bagi kami semua aliran limpah berkat dan rahmat-MU. Aku mohon,
O Yesus, tekanlah aku di Hati-MU, dan dengan tangan-tangan-MU yang kudus
materaikan setiap partikel keberadaanku dengan “Aku memberkatimu” daripada-Mu,
sehingga tidak ada yang lain selain himne terus menerus bagi-MU yang berasal
dariku.”
Dengan demikian aku meninggalkan keberadaanku
di dalam Engkau, untuk mengikuti engkau di dalam setiap apa yang Kau-lakukan;
lebih baik lagi, Engkau akan begitu hidup di dalam aku sehingga aku akan
meninggalkan pikiran-pikiranku di dalam Engkau untuk membela Engkau dari
musuh-musuh-MU, nafas-nafasku sebagai teman setia, detak jantungku untuk
mengingatkan “Aku cinta pada-MU” milikku, dan untuk memberikan pada-MU cinta
dimana orang lain menolak untuk mencintai-MU; aku akan memberikan kepada-MU
tetesan-tetesan darahku untuk menebus dan mengembalikan hormat dan salam yang
disangkal oleh musuh-musuh-MU dengan penghinaan-penghinaan dan
pelanggaran-pelanggaran. Aku akan meninggalkan seluruh keberadaanku sebagai
seorang penjaga.
Cinta-ku tersayang, saat aku harus melakukan
kewajiban-kewajibanku, aku tetap akan tinggal di dalam Hati-MU. Aku takut
meninggalkannya. Tidakkah hal itu benar bahwa Engkau akan menjagaku di sini?
Detak-detak jantung kita akan terus bersentuhan sehingga Engkau akan memberikan
aku kehidupan, cinta dan persatuan yang dekat dan tak terpisahkan bersama-MU.
Yesus, jika Engkau melihat bahwa dari waktu ke
waktu aku akan terpisah daripada-MU, biarlah detak jantung-MU mempercepat detak
jantungku. Biarlah tangan-tangan-MU menekanku lebih dekat pada Hati-MU; biarlah
mata-MU melihat aku dan menyayat aku dengan cahaya api sehingga aku dapat
merasakan kehadiran-MU dan segera kembali ke dalam persatuan dengan-MU.
O Yesus-ku, berjagalah sehingga Aku tidak akan
melelahkan-MU. Aku mohon pada-MU, jagalah aku. O berikanlah aku sebuah cium,
peluklah aku, dan berkatilah aku! Berikanlah tangan-tangan-MU yang maha kudus
sehingga aku dapat melakukan segala sesuatu yang harus kulakukan untuk bersatu
dengan-MU! Yesus-ku, berikanlah aku cium Kasih Ilahi, peluklah aku dan
berkatilah aku; aku akan mencium Hati-MU yang memabukkan dan beristirahat di
dalam Engkau.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.