Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.

Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. Mazmur 119:164

Bacaan Pilihan - JAM HIDUP - Jam Sengsara: 06.00 - 07.00




06.00 – 07.00
YESUS DIBAWA KEMBALI KE HADAPAN KAYAFAS

DOA PERSIAPAN AWAL

O Tuhan Yesus Kristus-ku, tersungkur di hadirat Ilahi-MU, aku memohon pada Hati-MU yang sungguh mengasihi untuk mengijinkan aku untuk masuk ke dalam renungan sedih akan 24 jam Sengsara-MU, dimana, demi cinta kepada kami Engkau mau menderita sedemikian besarnya yang dialami oleh Tubuh-MU yang layak di sembah itu dan dialami oleh Jiwa-MU yang Maha Kudus, bahkan sampai kematian di salib. O berikanlah aku pertolongan, rahmat, cinta, hasrat yang sungguh-sungguh dan pengertian akan sengsara-sengsara-MU saat aku melakukan renungan Jam ini.

Untuk jam-jam dimana aku tidak dapat merenungkannya, aku mempersembahkan pada-MU niat yang kumiliki untuk merenungkan peristiwa-peristiwa tersebut; dan aku mohon untuk merenungkan peristiwa-peristiwa tersebut dengan niatku selama jam-jam dimana aku harus mendedikasikan diriku untuk tugas-tugasku atau untuk tidur.

Terimalah, O Tuhan yang penuh belas kasih, niat cintaku ini, dan biarlah bermanfaat bagiku dan bagi semua, sebagaimana aku dengan cara yang efektif dan cara yang kudus mencapai apa yang ingin kulakukan.

Aku bersyukur kepada-MU, O Yesus-ku. Aku berterimakasih pada-MU karena Engkau telah memanggil aku untuk bersatu dengan Engkau di dalam doa. Untuk menyenangkan-MU, aku mengambil Pikiran-pikiran-MU, Lidah-MU dan Hati-MU. Aku ingin berdoa dengan semuanya itu. Aku ingin menggabungkan diriku di dalam kehendak-MU dan di dalam Cinta-MU. Aku merentangkan tangan-tanganku untuk memeluk Engkau, aku meletakkan kepalaku di Hati-MU – dan aku memulai…


YESUS DIBAWA KEMBALI KE HADAPAN KAYAFAS

Yesus-ku yang sengsara, sekarang Engkau berada di luar penjara, tetapi begitu kelelahan sehingga Engkau terhuyung di setiap langkah. Aku ingin berada di samping-Mu untuk menopang-Mu setiap saat kulihat Engkau akan terjatuh.

Aku melihat bahwa para prajurit membawa-Mu ke hadapan Kayafas. O Yesus-ku, Engkau kembali berada di hadapan mereka bagaikan matahari, walaupun babak-belur, Engkau memancarkan sinar kemana-mana. Kini kulihat bahwa Kayafas bergembira melihat Engkau terhinakan sampai pada keadaan yang sedemikian rupa. Pancaran sinar-Mu semakin membutakannya, dan di dalam kemarahannya ia kembali bertanya kepada-Mu:

 “Jadi, Engkau sungguh-sungguh Putera Allah?”

Dan Kau, Cinta-ku, suara-Mu penuh rahmat, dengan keagungan tertinggi dan kata-kata-Mu seperti biasa manis dan menggerakkan menawan hati, menjawab:

 “Ya, Aku benar adalah Putera Allah”.

Kemudian, walaupun mereka merasa semua kuasa dari kata-kata-Mu di dalam diri mereka sendiri, tercekik oleh semuanya dan tak ingin mengetahui hal lainnya, mereka berteriak dengan satu suara:

 “Dia pantas mati! Dia pantas mati!”

Kayafas menjatuhkan hukuman mati dan mengirimkan-Mu kepada Pilatus. Yesus-ku yang terhukum, Engkau menerima hukuman ini dengan cinta dan kerendahan hati sehingga Engkau hampir merebutnya dari imam agung yang jahat. Dan Engkau melakukan pemulihan bagi semua dosa yang dilakukan secara sengaja dan dengan kebencian belaka, dan bagi mereka, bukannya meminta maaf akan kesalahan yang mereka lakukan, malah bersukacita dan bergembira bagi dosa itu sendiri – yang membutakan mereka dan membuat mereka tercekik akan segala cahaya dan rahmat. Hidup-ku, pemulihan-pemulihan dan doa-doa-Mu menggema di dalam hatiku, dan aku membuat pemulihan dan berdoa bersama Engkau.

Cinta-ku yang lembut, telah kehilangan martabat yang telah tersisa sedikit itu, kini Engkau dijatuhi hukuman mati, aku melihat para prajurit menarik Engkau. Mereka menambah lagi tali-tali dan rantai-rantai, dan mengikat-Mu begitu kencangnya sehingga Engkau secara Pribadi yang Ilahi itu sungguh sulit bergerak. Kemudian, mendorong dan menyeret Engkau, mereka memindahkan-Mu dari istana Kayafas.

Kerumunan orang sedang menunggu-Mu, namun tidak seorang pun yang membela-Mu. Matahari Ilahi-ku, Engkau keluar di tengah-tengah mereka, ingin membungkus mereka semua di dalam cahaya-Mu.

Ketika Engkau melangkahkan langkah-langkah pertama-Mu, dengan niat untuk mendekatkan semua langkah mahkluk-Mu, Engkau berdoa dan melakukan pemulihan bagi mereka yang mengambil langkah pertama untuk melakukan kesalahan: Pada seseorang; hal untuk membalas dendam; pada orang lain untuk membunuh, mengkhianati, untuk merampas, atau untuk melakukan sesuatu yang lebih buruk. Oh, betapa semua dosa ini melukai Hati-Mu! Untuk mencegah begitu banyaknya kejahatan Engkau berdoa, membuat pemulihan, dan mempersembahkan Diri-Mu seutuhnya.

Ketika aku mengikuti Engkau, Matahari-ku, Yesus, aku melihat bahwa ketika Engkau turun dari istana Kayafas untuk bertemu dengan Maria,  bunda kita yang cantik dan lembut. Mata-Mu bertemu, melukai Engkau berdua. Dan walaupun terhibur dengan melihat satu sama lain, pertemuan ini menyebabkan rasa sakit yang baru. Bagi-Mu itu adalah rasa sakit yang baru melihat bunda kita yang cantik terkoyak hatinya, pucat, dan diselubungi kedukaan. Bagi ibu-Mu terkasih itu juga merupakan suatu penderitaan yang baru melihat Engkau, matahari Ilahi, memudar dan terbungkus dengan begitu banyak amukan, tangisan dan berlumuran darah. Namun Engkau tak dapat menikmati saling menatap itu lebih lama lagi. Dengan kesakitan karena tak bisa saling berbicara, Hati-Mu mengatakan segalanya. Engkau saling meleburkan Diri, namun berhenti saling melihat karena para prajurit mendorong Engkau. Dan kemudian, tersandung jatuh dan diseret ke hadapan Pilatus.

Yesus-ku, aku bergabung dengan bunda kita yang terkoyak hatinya mengikuti Engkau, dan aku ingin meleburkan diriku bersama dengannya di dalam Engkau. Dan memberikan sebuah pandangan cinta, Engkau memberkati aku.


RENUNGAN DAN PRAKTEK

Yesus dibawa pada waktu fajar ke hadapan Kayafas dan Ia dengan berani menyatakan bahwa Ia adalah Putera Allah. Ketika aku pergi ke suatu tempat, apakah aku mengijinkan Yesus untuk menuntun aku? Apakah perilakuku menjadi teladan bagi orang lain, dan apakah langkah-langkahku, seperti magnet, menarik jiwa-jiwa lain kepada Yesus? Hidup Yesus seluruhnya terus menerus memanggil jiwa-jiwa. Jika kita menyelaraskan diri kita dengan kehendak-Nya – yaitu, jika kaki kita memanggil jiwa-jiwa saat kita berjalan, jika detak-detak jantung kita menggemakan detak-detak jantung ilahi, menjadi harmonis bersama dan memanggil jiwa-jiwa, dan demikian seterusnya bersama yang lainnya – dengan melakukan ini, kita akan membentuk kemanusiaan Yesus yang sama di dalam diri kita.

Jadi, setiap waktu kita memanggil jiwa-jiwa, itulah satu lagi jejak yang kita terima dari Yesus kita. Apakah hidup kita selalu sama, atau kita berubah menjadi lebih buruk karena apa yang kita hadapi?

Yesus-ku, kekudusan tiada bandingnya, tuntunlah aku dan bahkan buatlah semua perilaku merupakan perwujudan kehidupan Ilahi-Mu.


DOA SYUKUR DI SETIAP JAM

Yesus-ku yang terkasih, Engkau telah memanggil aku pada Jam Sengsara-MU ini untuk menemani-MU – dan aku telah datang. Tampaknya aku telah mendengarkan, derita dan kesedihan, doa, penebusan dan sengsara-MU. Dengan suara-suara-MU yang paling mengasihi dan fasih, Engkau memohon keselamatan bagi jiwa-jiwa. Aku mencoba untuk mengikuti Engkau di dalam segala hal. Kini, aku berhutang pada-MU perasaan hatiku “Terimakasih” dan “Aku memberkati-Mu.”

Ya, O Yesus, aku mengulangi “Terimakasih” ribuan dan ribuan kali. Aku memberkati-Mu untuk semua yang telah Engkau lakukan dan telah Engkau derita bagiku dan bagi semua orang. Aku berterimakasih dan aku memberkati-Mu untuk setiap tetes Darah yang Kautumpahkan. Aku berterimakasih untuk setiap helaan nafas, untuk setiap detak jantung, dan setiap langkah-MU. Aku berterimakasih untuk setiap kata, pandangan, penderitaan dan amukan yang telah Engkau alami. Dalam semuanya, O Yesus-ku, aku berharap untuk memberikan-MU “Terimakasih” dan “aku memberkati-Mu” milik-ku. O Yesusku, biarlah jiwaku mengirimkan aliran syukur dan berkat bagi-MU yang terus menerus – untuk menarik bagi kami semua aliran limpah berkat dan rahmat-MU. Aku mohon, O Yesus, tekanlah aku di Hati-MU, dan dengan tangan-tangan-MU yang kudus materaikan setiap partikel keberadaanku dengan “Aku memberkatimu” daripada-Mu, sehingga tidak ada yang lain selain himne terus menerus bagi-MU yang berasal dariku.”

Dengan demikian aku meninggalkan keberadaanku di dalam Engkau, untuk mengikuti engkau di dalam setiap apa yang Kau-lakukan; lebih baik lagi, Engkau akan begitu hidup di dalam aku sehingga aku akan meninggalkan pikiran-pikiranku di dalam Engkau untuk membela Engkau dari musuh-musuh-MU, nafas-nafasku sebagai teman setia, detak jantungku untuk mengingatkan “Aku cinta pada-MU” milikku, dan untuk memberikan pada-MU cinta dimana orang lain menolak untuk mencintai-MU; aku akan memberikan kepada-MU tetesan-tetesan darahku untuk menebus dan mengembalikan hormat dan salam yang disangkal oleh musuh-musuh-MU dengan penghinaan-penghinaan dan pelanggaran-pelanggaran. Aku akan meninggalkan seluruh keberadaanku sebagai seorang penjaga.

Cinta-ku tersayang, saat aku harus melakukan kewajiban-kewajibanku, aku tetap akan tinggal di dalam Hati-MU. Aku takut meninggalkannya. Tidakkah hal itu benar bahwa Engkau akan menjagaku di sini? Detak-detak jantung kita akan terus bersentuhan sehingga Engkau akan memberikan aku kehidupan, cinta dan persatuan yang dekat dan tak terpisahkan bersama-MU.

Yesus, jika Engkau melihat bahwa dari waktu ke waktu aku akan terpisah daripada-MU, biarlah detak jantung-MU mempercepat detak jantungku. Biarlah tangan-tangan-MU menekanku lebih dekat pada Hati-MU; biarlah mata-MU melihat aku dan menyayat aku dengan cahaya api sehingga aku dapat merasakan kehadiran-MU dan segera kembali ke dalam persatuan dengan-MU.

O Yesus-ku, berjagalah sehingga Aku tidak akan melelahkan-MU. Aku mohon pada-MU, jagalah aku. O berikanlah aku sebuah cium, peluklah aku, dan berkatilah aku! Berikanlah tangan-tangan-MU yang maha kudus sehingga aku dapat melakukan segala sesuatu yang harus kulakukan untuk bersatu dengan-MU! Yesus-ku, berikanlah aku cium Kasih Ilahi, peluklah aku dan berkatilah aku; aku akan mencium Hati-MU yang memabukkan dan beristirahat di dalam Engkau.

-------

Sumber terjemahan:

Blogspot Devosi 24 Jam Sengsara Tuhan Yesus



No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.