Jumat, 23 Februari 2018
PEKAN I PRAPASKAH – O Pekan I
HARI BIASA PEKAN I PRAPASKAH
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
MADAH
Kinilah waktu yang tepat
Untuk menerima rahmat
Asalkan kita bertobat
Dengan kebulatan tekad.
Hati kita yang terluka
Tertindih timbunan dosa
Mengharapkan pengampunan
Hasil karya Kristus Tuhan
Marilah kita semua
Menyiapkan Paska raya
Dengan tekun berusaha
Menjadi abdi sesama
Ya Tritunggal maha suci
Trimalah pujian kami
Yang kami lambungkan ini
Dengan ikhlas penuh bakti. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Ya Tuhan, bangkitlah menolong aku
Mazmur 34 (35), 1-2,3c,9-19,22-23,27-28
Mereka berkumpul..... dan berunding untuk menangkap Yesus
dengan
Tipu muslihat dan untuk membunuh Dia (Mat 26,3-4)
Ya Tuhan, seranglah mereka yang menyerbu aku,*
berperanglah melawan mereka yang memerangi aku.
Ambillah perisai dan jebang,+
bangkitlah menolong aku,*
berkatalah kepada hatiku: “Akulah peyelamatmu.”
Maka hatiku akan bersorak dalam Tuhan,*
bersukacitalah atas penyelamatanNya.
Dengan segenap hati aku akan berkata: *
“Ya Tuhan, siapakah seperti Engkau?
Engkau melepaskan yang lemah dari orang yang lebih kuat,*
yang miskin dari orang yang memerasnya.”
Orang pendusta tampil bersaksi melawan daku,*
yang tidak mengenal aku mengusut perkaraku.
Mereka mambalas kebaikanku dengan kejahatan,*
mematahkan semangat hatiku.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Ya Tuhan, bangkitlah menolong aku
Antifon
Adililah perkaraku; belalah aku, ya Tuhan, sebab Engkau
berkuasa
Sedang musuhku berpesta pora aku bertapa,*
aku menyiksa diri dengan puasa.
Aku mengungsi
kepada doa *
yang kupeluk bagaikan sahabat karib.
Seperti seorang yang berkabung atas kematian ibunya,*
hatiku hancur luluh karena sedih.
Ketika aku tersandung, mereka berkerumun mengejek-ejek,*
mereka berkerumun melawan daku.
Orang yang tak kukenal menyayat hatiku,*
mereka tidak malu memfitnah aku.
Mereka mengepung aku sambil mengolok-olok *
dan menggertakkan gigi terhadapku.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon
Adililah perkaraku; belalah aku, ya Tuhan, sebab Engkau
berkuasa
Antifon
Aku akan mewartakan keadilanMu dan memuji Engkau
sepanjang hari
Ya Tuhan, masih berapa lamakah Engkau berpangku tangan? *
selamatkanlah aku dari tipu daya dan kebuasan mereka.
Aku akan bersyukur kepadaMu dalam himpunan umat, *
di tengah-tengah rakyat banyak aku akan memuliakan Dikau.
Jangan biarkan para pengkhianat mempermainkan daku, *
para musuhku yang mengerlingkan mata untuk mengganyang
aku.
Perhatikanlah aku, ya Tuhan, jangan membisu,*
Tuhan, janganlah jauh dari padaku.
Tolong, tolong, majulah membela aku,*
ya Tuhan Allahku, berjuanglah bagiku.
Semoga teman-temanku bersorak gembira,*
semua yang mengharapkan keselamatanku.
Semoga mereka mengakui: “Agunglah Tuhan, *
Ia memperjuangkan kesejahteraan hambaNya.”
Maka aku akan mewartakan keadilanMu *
dan memuji Engkau sepanjang hari.
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon
Aku akan mewartakan keadilanMu dan memuji Engkau
sepanjang hari
BACAAN
Kel. 12:21-36
Kel 12:21 Lalu
Musa memanggil semua tua-tua Israel serta berkata kepada mereka:
"Pergilah, ambillah kambing domba untuk kaummu dan sembelihlah anak domba
Paskah.
Kel 12:22 Kemudian
kamu harus mengambil seikat hisop dan mencelupkannya dalam darah yang ada dalam
sebuah pasu, dan darah itu kamu harus sapukan pada ambang atas dan pada kedua
tiang pintu; seorangpun dari kamu tidak boleh keluar pintu rumahnya sampai
pagi.
Kel 12:23 Dan
TUHAN akan menjalani Mesir untuk menulahinya; apabila Ia melihat darah pada
ambang atas dan pada kedua tiang pintu itu, maka TUHAN akan melewati pintu itu
dan tidak membiarkan pemusnah masuk ke dalam rumahmu untuk menulahi.
Kel 12:24 Kamu
harus memegang ini sebagai ketetapan sampai selama-lamanya bagimu dan bagi
anak-anakmu.
Kel 12:25 Dan
apabila kamu tiba di negeri yang akan diberikan TUHAN kepadamu, seperti yang difirmankan-Nya,
maka kamu harus pelihara ibadah ini.
Kel 12:26 Dan
apabila anak-anakmu berkata kepadamu: Apakah artinya ibadahmu ini?
Kel 12:27 maka
haruslah kamu berkata: Itulah korban Paskah bagi TUHAN yang melewati
rumah-rumah orang Israel di Mesir, ketika Ia menulahi orang Mesir, tetapi
menyelamatkan rumah-rumah kita." Lalu berlututlah bangsa itu dan sujud
menyembah.
Kel 12:28 Pergilah
orang Israel, lalu berbuat demikian; seperti yang diperintahkan TUHAN kepada
Musa dan Harun, demikianlah diperbuat mereka.
Kel 12:29 Maka
pada tengah malam TUHAN membunuh tiap-tiap anak sulung di tanah Mesir, dari
anak sulung Firaun yang duduk di takhtanya sampai kepada anak sulung orang
tawanan, yang ada dalam liang tutupan, beserta segala anak sulung hewan.
Kel 12:30 Lalu
bangunlah Firaun pada malam itu, bersama semua pegawainya dan semua orang
Mesir; dan kedengaranlah seruan yang hebat di Mesir, sebab tidak ada rumah yang
tidak kematian.
Kel 12:31 Lalu
pada malam itu dipanggilnyalah Musa dan Harun, katanya: "Bangunlah,
keluarlah dari tengah-tengah bangsaku, baik kamu maupun orang Israel; pergilah,
beribadahlah kepada TUHAN, seperti katamu itu.
Kel 12:32 Bawalah
juga kambing dombamu dan lembu sapimu, seperti katamu itu, tetapi pergilah! Dan
pohonkanlah juga berkat bagiku."
Kel 12:33 Orang
Mesir juga mendesak dengan keras kepada bangsa itu, menyuruh bangsa itu pergi
dengan segera dari negeri itu, sebab kata mereka: "Nanti kami mati
semuanya."
Kel 12:34 Lalu
bangsa itu mengangkat adonannya, sebelum diragi, dengan tempat adonan mereka
terbungkus dalam kainnya di atas bahunya.
Kel 12:35 Orang
Israel melakukan juga seperti kata Musa; mereka meminta dari orang Mesir
barang-barang emas dan perak serta kain-kain.
Kel 12:36 Dan
TUHAN membuat orang Mesir bermurah hati terhadap bangsa itu, sehingga memenuhi
permintaan mereka. Demikianlah mereka merampasi orang Mesir itu.
BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian I – HAL SAKRAMEN YANG MAHAKUDUS
Pasal XI – BAGI JIWA YANG BERIMAN, TUBUH KRISTUS DAN
KITAB SUCI ITU ADALAH YANG PALING PERLU
2. Sebab, mataku tidak akan tahan melihat Dikau dalam
terang Ilahi-Mu; bahkan seluruh bumi tidak akan kuat bertahan di hadapan-Mu
yang cemerlang mulia itu. Oleh sebab itu, Engkau berkenan membantu kelemahanku
dengan menyembunyikan diri dalam Sakramen. Sungguh aku memiliki-Mu dan berbakti
kepada-Mu, seperti para malaikat di surga mengabdi Dikau juga; meskipun
sementara ini aku datang dalam kepercayaan, sedangkan mereka dengan bertemu
muka tanpa berselubung lagi. Kini aku harus sudah puas dengan terang iman yang
sejati dan hidup dalam iman ini sehingga terbitlah terang kekal dan musnahlah
bayangan-bayangan. “Sebab, bila telah datang yang sempurna” (bdk. 1Kor 13:10),
maka akan berhentilah sambutan Sakramen karena umat yang telah bahagia di surga
tidak lagi memerlukan Sakramen sebagai jalan ke arah kebahagiaan. Sebab, mereka
sudah bergembira tiada akhirnya di hadirat Tuhan dan memandang kemuliaan-Nya
dengan muka bertemu muka; dan setelah mereka menjadi semakin terang mengenal
Allah yang tidak dapat ditangkap itu, mereka menikmati Sabda Allah yang telah
menjelma, seperti pada permulaan sampai kepada kekal.
DOA PENUTUP
Tuhan yang maharahim, dalam masa tobat ini kami
menyiapkan diri untuk merayakan Paska. Berilah rahmatMu, agar usaha kami berguna
bagi kemajuan rohani kami. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan
berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa.
Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati
Maria Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda
penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu
Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu
persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin
mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan
mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda –
sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia
Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati
Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda,
perlindungan para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas
Hati Kudus Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak
engkau Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda,
jagalah aku, si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam
cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di
dalam persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku
mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan
murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan
bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku
mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak
Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan
jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah
pelindungku, jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang
sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster
Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan
bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian
(Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang
Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster
Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk
disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik
seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada
13 Juli 1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta
“… Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember
1925, Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada
Lusia seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta,
jika Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan
memperhitungkan sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan
Hati Maria Yang Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan
kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era
damai bagi umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi
dengan cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa
Perawan Maria sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk
pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang
imam atau diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan
jaminan keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian
(biasanya dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah
janji Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian
dengan semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda
Penyerahan Diri Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima,
13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit.
Suster Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang
mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah
meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada
16 Juli 1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock,
Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat.
Dia berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah
janji keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal
sambil mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.”
Enam puluh lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari
Sabtu kepada Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu
Pertama setelah kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua
anaknya yang mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu,
“Saya, Bunda Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka,
dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan
status hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa
Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario
dan Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda
Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.