Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.

Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. Mazmur 119:164

Ibadat Bacaan: Senin, 2 Agustus 2021

Senin, 2 Agustus 2021
Pekan Biasa XVIII – O Pekan II
Hari Biasa (Hijau)

IBADAT BACAAN

PEMBUKAAN

4 … 5 4 3 2 4 
4 … 2 4 3 2

P: Ya Allah, bersegeralah /menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikan/lah hambaMu

Kemuliaan kepada Bapa dan Pute/ra dan Roh Kudus, 
seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala /abad. Amin

4 5 4 3 4
Alleluya

MADAH 

3 4 5 … 4 3

5 6 7 … 6 5
    .
5 1 7 … 6 5 

3 5 4 … 5 3

Allah cahaya a/badi
Tritunggal yang maha/suci
Kami percaya pa/daMu
Kami mohon berkat /restu

Engkaulah sumber dan /asal
Engkaulah tujuan /tunggal
PadaMulah penghi/buran
Harapan umat ber/iman

Engkau pencipta du/nia
Cahaya kami se/mua
Engkau pahala mu/lia
Bagi umat yang per/caya

Terpujilah Allah /Bapa
Bersama Putra ter/cinta
Dan Roh penghibur i/lahi
Mulia kekal abadi. /Amin

PENDARASAN MAZMUR

Ant. 1
6 … 5 4 5 6 5
Ya Tuhan, condongkanlah telingaMu kepadaku dan be/baskanlah aku.

Mazmur 30 (31), 1-17.20-25 Doa orang menderita yang penuh kepercayaan

Ya Bapa, ke dalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu (Luk 23, 46).

I
4 … 2
4 … 5 4
4 … 3 1 2

KepadaMu, ya Tuhan, aku ber/lindung,*
jangan sampai aku dike/cewakan!

Demi kesetiaanMu selamatkanlah a/ku, †
condongkanlah telingaMu kepa/daku*
dan bebaskanlah aku /segera!

Sudilah Engkau menjadi gunung pengungsi/anku*
dan benteng pertahananku /yang kuat.

Sebab Engkaulah pelindung dan penyela/matku,
dan demi namaMu Engkau akan membimbing
dan menun/tun daku.

Engkau akan melepaskan daku dari ja/ring †
yang dipasang untuk menjerat /aku,*
sebab Engkaulah pe/lindungku.

Ke dalam tanganMu kuserahkan hi/dupku,*
Tebuslah aku, ya Tu/han Allah.

Sungguh, aku benci akan para pemuja berha/la, †
dan aku menaruh kepercayaanku pada /Tuhan;*
aku bersorak-sorai dengan gembira atas kasih se/tiaMu.

Ketika melihat penderita/anku,*
Engkau membela aku terhadap sera/ngan musuh.

Engkau tidak menyerahkan daku ke ta/ngannya*
dan tidak menjerumuskan daku ke a/lam maut.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh /Kudus, 
seperti pada permulaan, sekarang, selalu  dan sepanjang segala a/bad. Amin

Ant. 1
6 … 5 4 5 6 5
Ya Tuhan, condongkanlah telingaMu kepadaku dan be/baskanlah aku.

Ant. 2
1 … 6 1 7. 6
Pandanglah hambaMu dengan wajah berseri, /ya Tuhan, (M.P. Alleluya).

II

6 … 5
6 … 5 6 7 6
6 … 5 6 7 6 5 4 3 .

Kasihanilah a/ku, ya Tuhan,*
sebab sung/guh sesaklah hatiku.

Mataku pudar ka/rena sedih,
merana/lah jiwa dan ragaku.

Hidupku dihabiskan o/leh derita,*
Sepanjang umur /aku berkeluh kesah.

Kekuatanku surut teri/sap sengsara.
tulang-tulangku retak dan /rapuhlah tenagaku*

Aku menjadi bahan hinaan bagi /tetanggaku*
dan alamat naas /bagi handai taulanku.

Semua orang yang melihat a/ku di jalan*
lari terbirit-bi/rit menghindari aku.

Lisutlah aku tak ubahnya /dengan mayat,
tiada berarti bagai/kan jambangan yang pecah.

Kudengar desas-desus dibisikkan dari mu/lut ke mulut,*
suasana ketaku/tan menghantui aku.

Mereka bersekongkol mencela/kakan daku,*
Bersepa/kat mencabut nyawaku.

Tetapi aku, aku percaya kepadaMu, ya Tu/han, †
aku berkata: “Engkau/lah Allahku,*
hidupku /ada dalam tanganMu.”

Renggutlah aku dari ceng/keram musuh*
dan bebaskan daku da/ri para pengejarku.

Pandanglah hambaMu dengan wa/jah berseri,*
selamatkanlah aku de/mi kasih setiaMu.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera /dan Roh Kudus, 
seperti pada permulaan, sekarang, selalu  dan sepanjang /segala abad. Amin

Ant. 2
1 … 6 1 7. 6
Pandanglah hambaMu dengan wajah berseri, /ya Tuhan, (M.P. Alleluya).

Ant. 3
1 … 2 7 1 6
Terpujilah Tuhan, yang menyatakan kasih-Nya yang mengagumkan /kepadaku, (M.P. Alleluya).

III

6 … 5
6 … 5 6
6 … 4 5 6 5 4

Betapa berlimpahlah kebai/kanMu
yang Kausediakan ba/gi orang takwa,

yang Kaukerjakan di hadapan seluruh umat manu/sia*
bagi orang yang ber/harap padaMu.

Engkau menyembunyikan mereka dalam kehadi/ranMu*
Terhadap /fitnahan musuh.

Engkau melindungi mereka dalam ru/mahMu*
terhadap li/dah yang mengumpat.

Terpujilah Tu/han †
yang menyatakan kasihNya yang menga/gumkan*
dari dalam ben/tengNya yang kuat.

Pernah aku berkata dalam kegelisa/hanku:*
“Aku telah terpisah dari /kehadiranMu.”

Tetapi Engkau mendengarkan permoho/nanku,*
Ketika aku berse/ru kepadaMu.

Cintailah Tuhan, hai semua orang beri/man, †
sebab Tuhan memelihara umatNya yang se/tia,
tetapi orang sombong menerima huku/man yang setimpal.

Besarlah hatimu dan ta/bahlah,*
hai kamu semua yang berlindung /kepada Tuhan.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh /Kudus, 
seperti pada permulaan, sekarang, selalu  dan sepanjang sega/la abad. Amin

Ant. 3
1 … 2 7 1 6
Terpujilah Tuhan, yang menyatakan kasih-Nya yang mengagumkan /kepadaku, (M.P. Alleluya).

BACAAN
1Raj. 22:1-9,15-23,29,34-38
1Raj 21:1 Sesudah itu terjadilah hal yang berikut. Nabot, orang Yizreel, mempunyai kebun anggur di Yizreel, di samping istana Ahab, raja Samaria.

1Raj 21:2 Berkatalah Ahab kepada Nabot: "Berikanlah kepadaku kebun anggurmu itu, supaya kujadikan kebun sayur, sebab letaknya dekat rumahku. Aku akan memberikan kepadamu kebun anggur yang lebih baik dari pada itu sebagai gantinya, atau jikalau engkau lebih suka, aku akan membayar harganya kepadamu dengan uang."

1Raj 21:3 Jawab Nabot kepada Ahab: "Kiranya TUHAN menghindarkan aku dari pada memberikan milik pusaka nenek moyangku kepadamu!"

1Raj 21:4 Lalu masuklah Ahab ke dalam istananya dengan kesal hati dan gusar karena perkataan yang dikatakan Nabot, orang Yizreel itu, kepadanya: "Tidak akan kuberikan kepadamu milik pusaka nenek moyangku." Maka berbaringlah ia di tempat tidurnya dan menelungkupkan mukanya dan tidak mau makan.

1Raj 21:5 Lalu datanglah Izebel, isterinya, dan berkata kepadanya: "Apa sebabnya hatimu kesal, sehingga engkau tidak makan?"

1Raj 21:6 Lalu jawabnya kepadanya: "Sebab aku telah berkata kepada Nabot, orang Yizreel itu: Berikanlah kepadaku kebun anggurmu dengan bayaran uang atau jika engkau lebih suka, aku akan memberikan kebun anggur kepadamu sebagai gantinya. Tetapi sahutnya: Tidak akan kuberikan kepadamu kebun anggurku itu."

1Raj 21:7 Kata Izebel, isterinya, kepadanya: "Bukankah engkau sekarang yang memegang kuasa raja atas Israel? Bangunlah, makanlah dan biarlah hatimu gembira! Aku akan memberikan kepadamu kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu."

1Raj 21:8 Kemudian ia menulis surat atas nama Ahab, memeteraikannya dengan meterai raja, lalu mengirim surat itu kepada tua-tua dan pemuka-pemuka yang diam sekota dengan Nabot.

1Raj 21:9 Dalam surat itu ditulisnya demikian: "Maklumkanlah puasa dan suruhlah Nabot duduk paling depan di antara rakyat.

1Raj 21:10 Suruh jugalah dua orang dursila duduk menghadapinya, dan mereka harus naik saksi terhadap dia, dengan mengatakan: Engkau telah mengutuk Allah dan raja. Sesudah itu bawalah dia ke luar dan lemparilah dia dengan batu sampai mati."

1Raj 21:11 Orang-orang sekotanya, yakni tua-tua dan pemuka-pemuka, yang diam di kotanya itu, melakukan seperti yang diperintahkan Izebel kepada mereka, seperti yang tertulis dalam surat yang dikirimkannya kepada mereka.

1Raj 21:12 Mereka memaklumkan puasa dan menyuruh Nabot duduk paling depan di antara rakyat.

1Raj 21:13 Kemudian datanglah dua orang, yakni orang-orang dursila itu, lalu duduk menghadapi Nabot. Orang-orang dursila itu naik saksi terhadap Nabot di depan rakyat, katanya: "Nabot telah mengutuk Allah dan raja." Sesudah itu mereka membawa dia ke luar kota, lalu melempari dia dengan batu sampai mati.

1Raj 21:14 Setelah itu mereka menyuruh orang kepada Izebel mengatakan: "Nabot sudah dilempari sampai mati."

1Raj 21:15 Segera sesudah Izebel mendengar, bahwa Nabot sudah dilempari sampai mati, berkatalah Izebel kepada Ahab: "Bangunlah, ambillah kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu, menjadi milikmu, karena Nabot yang menolak memberikannya kepadamu dengan bayaran uang, sudah tidak hidup lagi; ia sudah mati."

1Raj 21:16 Segera sesudah Ahab mendengar, bahwa Nabot sudah mati, ia bangun dan pergi ke kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu, untuk mengambil kebun itu menjadi miliknya.

1Raj 21:17 Tetapi datanglah firman TUHAN kepada Elia, orang Tisbe itu, bunyinya:

1Raj 21:18 "Bangunlah, pergilah menemui Ahab, raja Israel yang di Samaria. Ia telah pergi ke kebun anggur Nabot untuk mengambil kebun itu menjadi miliknya.

1Raj 21:19 Katakanlah kepadanya, demikian: Beginilah firman TUHAN: Engkau telah membunuh serta merampas juga! Katakan pula kepadanya: Beginilah firman TUHAN: Di tempat anjing telah menjilat darah Nabot, di situ jugalah anjing akan menjilat darahmu."

1Raj 21:20 Kata Ahab kepada Elia: "Sekarang engkau mendapat aku, hai musuhku?" Jawabnya: "Memang sekarang aku mendapat engkau, karena engkau sudah memperbudak diri dengan melakukan apa yang jahat di mata TUHAN.

1Raj 21:21 Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan malapetaka kepadamu, Aku akan menyapu engkau dan melenyapkan setiap orang laki-laki dari keluarga Ahab, baik yang tinggi maupun yang rendah kedudukannya di Israel.

1Raj 21:27 Segera sesudah Ahab mendengar perkataan itu, ia mengoyakkan pakaiannya, mengenakan kain kabung pada tubuhnya dan berpuasa. Bahkan ia tidur dengan memakai kain kabung, dan berjalan dengan langkah lamban.

1Raj 21:28 Lalu datanglah firman TUHAN kepada Elia, orang Tisbe itu:

1Raj 21:29 "Sudahkah kaulihat, bahwa Ahab merendahkan diri di hadapan-Ku? Oleh karena ia telah merendahkan diri di hadapan-Ku, maka Aku tidak akan mendatangkan malapetaka dalam zamannya; barulah dalam zaman anaknya Aku akan mendatangkan malapetaka atas keluarganya."

=====

BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus

Bagian Pertama – NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP ROHANI
Pasal III – HAL AJARAN KEBENARAN

4. Segala kesempurnaan dalam hidup ini biasanya masih mengandung hal-hal yang tidak sempurna; dan segala pandangan kita kebanyakan tentu masih berkabut. Mengenal diri sendiri dengan kerendahan hati adalah jalan lebih aman menuju Allah daripada pemeriksaan mendalam dan teliti berdasarkan ilmu pengetahuan. Sudah barang tentu kita tidak boleh mencela ilmu atau pengetahuan yang sederhana mengenai hal apa pun juga yang pada hakikatnya adalah baik dan diatur oleh Tuhan, tetapi tidaklah dapat diingkari, bahwa suara hati yang baik dan hidup bertakwa adalah lebih baik daripada semuanya ini. Sebab justru oleh karena orang lebih mengutamakan ilmu daripada hidup yang baik, maka sering kali mereka itu tersesat dari jalan yang benar dan pekerjaannya hanya menghasilkan buah sedikit, atau tidak berbuah sama sekali.

=====

DOA PENUTUP
Allah yang kekal dan kuasa, bimbinglah langkah kami sesuai dengan kehendakMu. Semoga kami selalu sanggup berbuat baik dengan bantuan rahmat PuteraMu yang tercinta, yaitu Yesus Kristus pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.

P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah

======

DOA PERSEMBAHAN PAGI

Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!


DOA EMAS

O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.

======

Menjalankan Pesan Fatima

Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan

Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.

Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama

Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya, engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan berturut-turut:
Mengaku dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum atau sesudah Sabtu Pertama);
Menerima Komuni Kudus;
Berdoa Lima Puluhan Rosario;
Dan menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang Tak Bernoda.

Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat yang dibutuhkan.”

SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada Maria

Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”

Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak dapat dipisahkan.

Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia

Sudah mengenal SKAPULIR LIMA LIPAT? 
Skapulir Lima Lipat (Fivefold Scapular) awalnya adalah skapulir Empat Lipat (Coklat, Hitam, Biru, dan Putih), dan dikenal sebagai Skapulir Ordo Redemptoris karena para bapa Redemptoris  mulanya diberikan kewenangan khusus, untuk selamanya, oleh Tahta Suci untuk memberkati dan meng-investitur skapulir tersebut pada tahun 1803 dan untuk mendaftarkan umat beriman ke dalam masing-masing konfraternitas. Pada tahun 1847, Skapulir Merah, Passionis, ditambahkan pada empat skapulir lainnya sehingga menjadi lima Skapulir yang saat ini disebut sebagai Skapulir Lima Lipat, dan pada tahun 1886 Paus Leo XIII memberikan izin untuk memberkati dan menggabungkan lima skapulir secara kumulatif, dan kemudian Gereja memperluas kewenangan ini (untuk memberkati dan melakukan investitur) kepada setiap imam.
Keterangan selengkapnya dapat dibaca pada link berikut ini:
https://brevirharian.blogspot.com/p/skapulir-lima-lipat-fivefold-scapular.html


No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.