Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.

Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. Mazmur 119:164

Ibadat Bacaan: Kamis, 27 Agustus 2020

 Kamis, 27 Agustus 2020

Pekan Biasa XXI – O Pekan I

Pw S. Monika (P)

 

IBADAT BACAAN

 

PEMBUKAAN

P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku

U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus

Seperti pada permulaan, sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

Alleluya

 

MADAH

 

Marilah kita memuji

Wanita yang tabah hati

Terkenal di mana-mana

Karena kesuciannya.

 

Penuh cinta pada Tuhan

Teguh kuat dalam iman

Gagah ditempuhnya jalan

Berpedoman pengabdian.

 

Badan diatur puasa

Hati dikuatkan doa

Maka kini menikmati

Kegembiraan surgawi.

 

Terpujilah Allah Bapa

Bersama Putra dan RohNya

Yang melimpahkan kurnia

Kepada hamba yang setya. Amin.

 

PENDARASAN MAZMUR

 

Antifon

Mulutnya menuturkan kebijaksanaan, dan hatinya penuh belaskasihan

 

Mazmur 18 (19) A

Langit mewartakan kemuliaan Allah, *

Dan cakrawala memasyhurkan karya tanganNya

 

Hari yang satu mengisahkan kepada hari yang lain,*

Dan malam yang satu menyampaikan kepada malam berikut.

 

Meskipun tidak bicara dan tidak memperdengarkan suara, †

Namun di seluruh dunia bergemalah seruannya,*

Dan pesannya sampai ke perbatasan bumi.

 

Disana Tuhan memasang kemah bagi sang surya,*

Yang meninggalkan peraduannya bagaikan pengantin.

 

Dengan girang sang surya menempuh jalan peredarannya,*

Laksana seorang pahlawan.

 

Dari ujung langit yang satu ia beredar ke ujung yang lain,*

Dan tak ada yang luput dari panas teriknya.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon

Mulutnya menuturkan kebijaksanaan, dan hatinya penuh belaskasihan

 

Antifon

Para wanita kudus berharap pada Allah dan bernyanyi dengan sepenuh hati

 

Mazmur 44 (45)

Hatiku meluapkan kata-kata indah,†

Aku mempersembahkan laguku kepada raja,*

Lidahku bagaikan gerak pena juru tulis.

 

Tereloklah baginda di antara manusia,†

Tampanlah wajah baginda,*

Terberkati oleh Allah selama-lamanya.

 

Ikatkanlah pedang pada pinggang, hai pahlawan,*

Itulah kebanggaan dan kemuliaan baginda.

 

Demi kebenaran dan keadilan majulah dengan megah,*

Dan lakukanlah perbuatan yang gagah

 

Anak panah yang tajam menembus jantung musuh baginda,*

Bangsa-bangsa rebah dan takluk.

 

Tahkta baginda bertahan selama-lamanya,*

Tampuk pemerintahan baginda adil dan jujur.

 

Baginda cinta akan keadilan dan benci akan kelaliman,*

Sebab itu baginda diurapi oleh Allah.

 

Baginda menjadi yang termulia di antara semua raja,*

Pakaian kebesaran baginda harum mewangi.

 

Bunyi kecapi terdengar dari istana permaisuri,*

Menggembirakan hati baginda.

 

Para puti raja-raja berarak-arak menghadap baginda,*

Permaisuri berdiri di samping baginda, berhiaskan emas.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon

Para wanita kudus berharap pada Allah dan bernyanyi dengan sepenuh hati

 

Antifon

Dengan gembira dan sorak-sorai mereka dihantar masuk menghadap Tuhan

 

Dengarkanlah, hai putri, perhatikanlah dengan baik,*

Lupakanlah bangsa dan seisi rumah ayahmu

 

Seri baginda tertarik oleh kecantikkanmu,*

Sujudlah kepadanya, sebab dialah tuanmu.

 

Putri kota Tirus datang dengan  persembahan,*

Para bangsawan mengharapkan kerelaanmu.

 

Permaisuri diarak masuk, semaraklah semata-mata,*

Pakaiannya bersulamkan emas.

 

Berdandanan aneka warna ia diantar mengharap raja,*

Para putri raja-raja mengiringinya

 

Dengan gembira dan sorak sorai mereka diantar masuk,*

Masuklah mereka ke dalam istana raja.

 

Para putera baginda akan melanjutkan kerajaan,*

Baginda mengangkat mereka menjadi penguasa di seluruh bumi

 

Semoga aku memasyhurkan nama baginda turun temurun,*

Maka para bangsa akan memuji baginda selama-lamanya.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon

Dengan gembira dan sorak-sorai mereka dihantar masuk menghadap Tuhan

 

BACAAN

Ef. 6:1-9 atau 1 Tim. 2:1-15

Ef 6:1         Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.

 

Ef 6:2         Hormatilah ayahmu dan ibumu?ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini:

 

Ef 6:3         supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.

 

Ef 6:4         Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.

 

Ef 6:5         Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus,

 

Ef 6:6         jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan hati orang, tetapi sebagai hamba-hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah,

 

Ef 6:7         dan yang dengan rela menjalankan pelayanannya seperti orang-orang yang melayani Tuhan dan bukan manusia.

 

Ef 6:8         Kamu tahu, bahwa setiap orang, baik hamba, maupun orang merdeka, kalau ia telah berbuat sesuatu yang baik, ia akan menerima balasannya dari Tuhan.

 

Ef 6:9         Dan kamu tuan-tuan, perbuatlah demikian juga terhadap mereka dan jauhkanlah ancaman. Ingatlah, bahwa Tuhan mereka dan Tuhan kamu ada di sorga dan Ia tidak memandang muka.

 

1 Tim. 2:1-15

1Tim 2:1    Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang,

 

1Tim 2:2    untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan.

 

1Tim 2:3    Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita,

 

1Tim 2:4    yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.

 

1Tim 2:5    Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,

 

1Tim 2:6    yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan.

 

1Tim 2:7    Untuk kesaksian itulah aku telah ditetapkan sebagai pemberita dan rasul?yang kukatakan ini benar, aku tidak berdusta?dan sebagai pengajar orang-orang bukan Yahudi, dalam iman dan kebenaran.

 

1Tim 2:8    Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.

 

1Tim 2:9    Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal,

 

1Tim 2:10  tetapi hendaklah ia berdandan dengan perbuatan baik, seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah.

 

1Tim 2:11  Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh.

 

1Tim 2:12  Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.

 

1Tim 2:13  Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa.

 

1Tim 2:14  Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa.

 

1Tim 2:15  Tetapi perempuan akan diselamatkan karena melahirkan anak, asal ia bertekun dalam iman dan kasih dan pengudusan dengan segala kesederhanaan.

 

 

=====

 

BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)

De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus

 

Bagian III - HAL HIBURAN BATIN

Pasal LVI – KITA HARUS MENYANGKAL DIRI SENDIRI DAN MENGIKUTI JEJAK KRISTUS DENGAN MEMANGGUL SALIB

 

5. Tuhan Yesus, semoga terjadilah seperti apa yang telah Engkau katakan dan janjikan, dan semoga aku diperkenankan menerima hal itu dengan patut. Dari tangan-Mu aku telah menerima salib itu; ia telah kuterima dan akan kupikul; dan hingga saat kematianku pun akan kupikul, salib yang telah Engkau serahkan kepadaku. Hidup seorang biarawan yang baik sungguh merupakan salib, tetapi salib yang membawanya ke surga. Pekerjaan telah dimulai; tidak boleh mundur; memutuskannya tidaklah patut.

 

=====

 

DOA PENUTUP

Allah, penghibur orang yang berdukacita, dengan belaskasihan Engkau sudah menerima cinta dan air mata santa Monika demi bertobatnya Agustinus, puteranya. Semoga berkat pertolongannya mereka berdua kami menangisi segala dosa dan memperoleh kasih sayang rahmatMu. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

 

PENUTUP

P: Marilah memuji Tuhan

U: Syukur kepada Allah

 

 

======

 

DOA PERSEMBAHAN PAGI

 

Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.

Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!

 

 

DOA EMAS

 

O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.

O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.

O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.

Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.

 

======

 

Menjalankan Pesan Fatima

 

Permintaan Pertama Bunda Kita:

Tiga Hal Harus Dilakukan

 

Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:

1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)

2) Doa (Rosario Harian)

3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda (Skapulir)

Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.

 

Permintaan Kedua Bunda Kita:

Devosi Sabtu Pertama

 

Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya, engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan berturut-turut:

•       Mengaku dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum atau sesudah Sabtu Pertama);

•       Menerima Komuni Kudus;

•       Berdoa Lima Puluhan Rosario;

•       Dan menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan intensi persembahan pemulihan kepadaku.

Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang Tak Bernoda.

 

Dua Ikrar – Tiga Janji

Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).

Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat yang dibutuhkan.”

 

SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada Maria

 

Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”

Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”

 

Syarat-syaratnya adalah:

(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup masing-masing

(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario

(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak dapat dipisahkan.

 

Kutipan buku:

Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.

Marian Centre Indonesia

 

 

 

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.