Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.

Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. Mazmur 119:164

Mawar Kedua Puluh Sembilan



MAWAR KEDUA PULUH SEMBILAN

Sarana keselamatan

SANTO DIONISIUS mengatakan bahwa tidak ada sesuatu yang lebih mulia dan lebih berkenan kepada Allah daripada bekerja sama dalam penyelamatan jiwa-jiwa dan menggagalkan setan dan rencananya untuk menghancurkan jiwa. Putra Allah turun ke dunia bukan dengan alasan yang lain daripada menyelamatkan jiwa-jiwa.

Ia memporak-porandakan setan dengan mendirikan Gereja, tetapi setan mengerahkan tenaga dan melampiaskan kekejamannya terhadap jiwa-jiwa dengan bidaah Albigensia, dengan kebencian, perselisihan, dan perbuatan jahat yang disebarkannya ke seluruh penjuru dunia pada abad-abad XI, XII dan XIII.

Hanya tindakan keras sajalah yang mungkin dapat memperbaiki ketidakteraturan yang dahsyat seperti itu dan menghempaskan kuasa-kuasa setan. Santa Perawan Maria, pelindung Gereja, memberikan saran teramat ampuh untuk meredakan kemurkaan Putranya, memusnahkan bidaah, dan membarui moral kristiani dalam Serikat Rosario Suci. Telah terbukti kemanjurannya karena ia telah membawa kembali belas kasih dan semangat menerima Sakramen-sakramen sesering mungkin yang berkembang pada abad-abad pertama Gereja dan ia sudah membarui moral Kristen.

Paus Leo X mengatakan dalam Pernyataan (deklarasi) yang dikeluarkannya bahwa Serikat Rosario Suci ini didirikan untuk menghormati Allah dan Perawan Maria sebagai tembok untuk menahan iblis yang bermaksud menghancurkan Gereja.

Paus Gregorius XIII mengatakan bahwa Rosario Suci diberikan kepada kita dari surga sebagai sarana meredakan murka Allah dan sebagai sarana memohon perantaraan Bunda Maria.

Paus Yulius III mengatakan bahwa Rosario Suci diilhami oleh Allah sehingga
surga dengan mudah terbuka bagi kita melalui kemurahan Bunda Maria.

Paus Paulus III dan Santo Pius V menyatakan bahwa Rosario Suci diberikan kepada kaum beriman agar mereka lebih mudah memperoleh kedamaian batin dan penghiburan rohani. Tentu setiap orang mau menggabungkan diri dengan suatu persaudaraan yang telah dibentuk untuk maksud-maksud yang mulia seperti itu.

Pater Dominikus, seorang rahib Kartusian, yang mempunyai devosi mendalam kepada Rosario Suci, memgalami penglihatan ini: Ia melihat surga terbuka baginya dan seluruh penghuni surga berkumpul dalam suatu tatanan yang indah sekali. Ia mendengar mereka mengumandangkan Rosario dalam kidung yang sungguh merdu dan menawan hati. Dan setiap peristiwa dimaksudkan khusus untuk menghormati satu misteri kehidupan, penderitaan, atau kemuliaan Tuhan Yesus Kristus dan Maria, Ibu-Nya yang kudus. Pater Dominikus memperhatikan bahwa ketika mereka menyebutkan nama suci Maria, mereka menundukkan kepala sedangkan pada nama Yesus mereka berlutut dan bersyukur kepada Allah karena kebaikan-Nya yang besar di surga maupun di bumi melalui Rosario Suci, yang didaraskan oleh anggota-anggota Serikat Rosario Suci di bumi. Ia memperhatikan juga bahwa mereka sedang berdoa bagi orang-orang yang melakukan devosi ini. Ia juga melihat mahkota-mahkota indah tanpa nomor yang terbuat dan bunga-bunga yang semerbak mewangi siap untuk diberikan kepada mereka yang berdoa Rosario dengan khidmat. Ia tahu bahwa dengan setiap Rosario yang mereka daraskan, mereka membuat mahkota bagi mereka sendiri yang kelak dapat dipakainya di surga.

Penglihatan rahib Kartusian yang saleh ini serupa dengan penglihatan yang dialami oleh Santo Yohanes, murid kesayangan Yesus. Ia melihat sejumlah malaikat dan orang kudus yang tak henti-hentinya memuja dan menghormati Juruselamat kita Yesus Kristus atas semua yang telah Ia lakukan dan semua penderitaan yang telah ditanggung-Nya di dunia demi keselamatan kita. Inilah yang dilakukan oleh anggota-anggota Serikat Rosario Suci yang saleh.

Janganlah beranggapan bahwa Rosario itu hanya untuk kaum wanita dan orang-orang sederhana dan tak terpelajar, melainkan juga untuk kaum pria dan orang terhormat. Segera setelah Santo Dominikus memberitahukan kepada Bapa Paus Innosensius III bahwa ia telah menerima perintah dari surga untuk mendirikan Serikat Rosario Suci, Bapa Paus memberikan restunya atas Persaudaran itu, mendesak Santo Dominikus untuk mewartakannya, dan mengatakan bahwa ia sendiri mau menjadi salah satu anggotanya. Para Kardinal dengan penuh semangat melakukan devosi itu, yang mendorong Lopez berkata, “Tak ada persyaratan jenis kelamin, juga umur, atau persyaratan lainnya yang merintangi siapa pun juga untuk berdevosi kepada Rosario Suci.”

Anggota Persaudaraan ini sejak dahulu terdiri dari orang-orang seperti: para bangsawan, ratu, raja, pejabat Gereja, kardinal, bahkan paus. Kiranya akan terlampau panjang menderetkan nama-nama mereka dalam buku kecil ini yang hanya merupakan ringkasan. Kalau anda bergabung dalam Persaudaraan ini, hai pembaca terkasih, anda akan turut serta berbagi dalam devosi sesama anggota anda dan berbagi rahmat yang mereka peroleh di dunia, juga dalam kemuliaan di surga. “Semenjak anda disatukan dengan mereka dalam devosinya, maka anda pun akan mendapat bagian di dalam kehormatan mereka.”

------

Sumber buku:
RAHASIA ROSARIO
St. Louis de Montfort
Penerbit OBOR
Imprimatur: Rm. M. Soenarwidjaja, SJ (alm.)
Vikjen Keuskupan Agung Jakarta
Jakarta, 3 Juli 1993
Pesta St. Thomas Rasul

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.