Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.

Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. Mazmur 119:164

Bacaan Alternatif: Sabtu, 28 Maret 2020

Sabtu, 28 Maret 2020

02.00 – 03.00
YESUS DIBAWA KE HADAPAN HANAS

DOA PERSIAPAN AWAL SETIAP JAM-NYA

O Tuhan Yesus Kristus-ku, tersungkur di hadirat Ilahi-MU, aku memohon pada Hati-MU yang sungguh mengasihi untuk mengijinkan aku untuk masuk ke dalam renungan sedih akan 24 jam Sengsara-MU, dimana, demi cinta kepada kami Engkau mau menderita sedemikian besarnya yang dialami oleh Tubuh-MU yang layak di sembah itu dan dialami oleh Jiwa-MU yang Maha Kudus, bahkan sampai kematian di salib. O berikanlah aku pertolongan, rahmat, cinta, hasrat yang sungguh-sungguh dan pengertian akan sengsara-sengsara-MU saat aku melakukan renungan Jam ini.

Untuk jam-jam dimana aku tidak dapat merenungkannya, aku mempersembahkan pada-MU niat yang kumiliki untuk merenungkan peristiwa-peristiwa tersebut; dan aku mohon untuk merenungkan peristiwa-peristiwa tersebut dengan niatku selama jam-jam dimana aku harus mendedikasikan diriku untuk kewajiban-kewajibanku atau untuk tidur.

Terimalah, O Tuhan yang penuh belas kasih, niat cintaku ini, dan biarlah bermanfaat bagiku dan bagi semua, sebagaimana aku dengan cara yang efektif dan cara yang kudus mencapai apa yang ingin kulakukan.

Aku bersyukur kepada-MU, O Yesus-ku. Aku berterimakasih pada-MU karena Engkau telah memanggil aku untuk bersatu dengan Engkau di dalam doa. Untuk menyenangkan-MU, aku mengambil Pikiran-pikiran-MU, Lidah-MU dan Hati-MU. Aku ingin berdoa dengan semuanya itu. Aku ingin menggabungkan diriku di dalam kehendak-MU dan di dalam Cinta-MU. Aku merentangkan tangan-tanganku untuk memeluk Engkau, aku meletakkan kepalaku di Hati-MU – dan aku memulai…

YESUS DIBAWA KE HADAPAN HANAS

Yesus, selalulah menyertai aku. Mama yang manis, marilah kita mengikuti Yesus bersama.

Yesus-ku, penjaga Ilahi, Engkau ada di dalam Hati-Ku untuk menjaga aku. Dan tidak ingin tinggal sendirian tanpaku, Engkau membangunkan aku dan membuatku melihat diriku bersama-Mu di dalam rumah Hanas.

Sekarang Engkau berada di keadaan dimana Hanas menginterogasi Engkau mengenai doktrin-Mu dan para rasul-Mu. Untuk membela kemuliaan Bapa, O Yesus, Engkau membuka Mulut-Mu yang kudus, dan dengan sebuah suara bergema dan berwibawa, menjawab:

 “Aku telah berbicara di depan umum dan setiap orang yang berada di sini telah mendengarkan Aku.”

Mendengar kata-kata-Mu yang berwibawa semua orang gemetar. Tetapi, oh, betapa jahat! Ingin menghormati Hanas, seorang pelayan dengan sarung tangan besi datang mendekati-Mu dan menampar Engkau begitu kerasnya hingga Engkau limbung, dan Wajah Kudus-Mu lebam.

Sekarang, Hidup-ku yang lembut, aku mengerti mengapa Engkau membangunkan aku. Engkau benar; siapa yang akan menopang-Mu pada saat ini, saat Engkau akan terjatuh? Musuh-musuh-Mu meledak dalam tawa kesetanan, bersiul dan bertepuk tangan, menyoraki sebuah aksi yang sangat tidak adil. Dan Kau, terhuyung, tidak memiliki siapapun untuk bersandar. Yesus-ku, aku merangkul-Mu. Dan membentuk sebuah dinding dengan tubuhku untuk menopang-Mu, aku mempersembahkan pada-Mu pipiku – untuk segera datang dan berani menanggung rasa sakit bagi Cinta-Mu. Aku menderita amukan ini bersama Engkau, dan aku membuat pemulihan bersama Engkau bagi kepenakutan begitu banyak jiwa yang dengan mudahnya menjadi takut; bagi mereka yang tidak jadi berbicara tentang kebenaran karena ketakutan; bagi kurangnya rasa hormat karena para imam dan bagi semua gumaman.

Yesus-ku yang sengsara, aku melihat Hanas mengirimkan Engkau kepada Kayafas. Musuh-musuh-Mu mendorong Engkau menuruni anak tangga. Cinta-Ku, pada kesakitan karena jatuh-Mu ini Engkau membuat pemulihan bagi mereka yang jatuh ke dalam dosa pada malam hari, mengambil keuntungan dari kegelapan. Dan Kau memanggil para kafir dan orang-orang yang tidak percaya masuk ke dalam cahaya iman.

Aku juga ingin mengikuti-Mu di dalam pemulihan-pemulihan ini, dan aku mengirimkan desahanku untuk membela Engkau terhadap musuh-musuh-Mu hingga Engkau sampai pada Kayafas. Meneruskan menjagaku ketika aku tidur dan membangunkan aku saat Engkau memerlukan aku. Sekarang, berikanlah aku sebuah cium, dan berkatilah aku; dan aku akan mencium Hati-Mu dan meneruskan tidurku di dalam-Nya.


RENUNGAN DAN PRAKTEK

Yesus dibawa ke hadapan Hanas, ditanyai olehnya mengenai doktrin-Nya dan tentang para rasul-Nya. Untuk memuliakan Bapa, Ia menjawab tentang doktrin-Nya tetapi untuk menghindari melanggar kebaikan hati Ia tidak menyentuh para rasul-Nya.

Sekarang saat ditanyai untuk memuliakan Tuhan, apakah aku tidak takut dan tidak bersemangat, ataukah aku ingin dihormati manusia? Aku harus selalu membicarakan kebenaran bahkan di hadapan mereka yang berpengaruh.

Di dalam pembicaraan-pembicaraanku, apakah aku selalu mencari kemuliaan Tuhan? Apakah aku mencari kemuliaan Tuhan dengan bertahan terhadap segala sesuatu dengan sabar seperti yang Yesus lakukan? Apakah aku selalu menghindari berbicara buruk tentang sesamaku, memaafkan kesalahan-kesalahan mereka ketika aku mendengar orang lain berbicara hal buruk tentang mereka?

Yesus menjaga hati kita. Tetapi apakah aku menjaga Hati Yesus agar Ia tidak menerima pelanggaran sehingga aku berniat untuk membuat pemulihan? Di dalam segala yang kulakukan, apakah aku selalu siaga sehingga setiap pikiran, pandangan, perkataan, kasih, detak jantung, dan hasrat tetap seperti penjagaan mengelilingi Yesus, tetap menjaga Hati-Nya dan mempersembahkan pemulihan bagi semua pelanggaran yang diterima-Nya? Untuk membuat pemulihan ini bagi Hati-Nya, apakah aku meminta Yesus untuk menjaga setiap perbuatanku dan untuk menolong kita menjaga hati kita semua?

Setiap perbuatan yang kita lakukan di dalam Tuhan adalah sebuah Kehidupan Ilahi yang kita peroleh di dalam kita. Karena kita sangatlah terbatas dan Tuhan itu besar sekali, kita tidak dapat mendekati Tuhan dengan perbuatan-perbuatan kasar kita. Sungguhlah diperlukan agar kita menggandakan perbuatan-perbuatan ini sebanyak mungkin untuk paling tidak meningkatkan kemampuan kita untuk mengerti dan mencintai.

Ketika Yesus memanggil aku, apakah aku siap untuk menjawab? Panggilan Tuhan dapat didengar dalam banyak cara: melalui inspirasi, membaca buku-buku yang baik, dan melalui teladan yang baik. Seseorang bahkan merasakannya secara nyata melalui daya tarik rahmat dan bahkan di dalam perubahan-perubahan cuaca yang tak terduga.

Yesus-ku yang manis, semoga Suara-Mu selalu menggema di hatiku. Semoga segala sesuatu yang mengelilingiku baik di luar maupun di dalam akan menjadi sebuah suara yang terus menerus selalu memanggil aku untuk mencintai Engkau. Dan semoga keharmonisan suara Ilahi-Mu menjagaku untuk tidak mendengarkan suara manusia manapun yang mengganggu.

DOA SYUKUR DI SETIAP JAM

Yesus-ku yang terkasih, Engkau telah memanggil aku pada Jam Sengsara-MU ini untuk menemani-MU – dan aku telah datang. Tampaknya aku telah mendengarkan, derita dan kesedihan, doa, penebusan dan sengsara-MU. Dengan suara-suara-MU yang paling mengasihi dan fasih, Engkau memohon keselamatan bagi jiwa-jiwa. Aku mencoba untuk mengikuti Engkau di dalam segala hal. Kini, aku berhutang pada-MU perasaan hatiku “Terimakasih” dan “Aku memberkati-Mu.”

Ya, O Yesus, aku mengulangi “Terimakasih” ribuan dan ribuan kali. Aku memberkati-Mu untuk semua yang telah Engkau lakukan dan telah Engkau derita bagiku dan bagi semua orang. Aku berterimakasih dan aku memberkati-Mu untuk setiap tetes Darah yang Kautumpahkan. Aku berterimakasih untuk setiap helaan nafas, untuk setiap detak jantung, dan setiap langkah-MU. Aku berterimakasih untuk setiap kata, pandangan, penderitaan dan amukan yang telah Engkau alami. Dalam semuanya, O Yesus-ku, aku berharap untuk memberikan-MU “Terimakasih” dan “aku memberkati-Mu” milik-ku. O Yesusku, biarlah jiwaku mengirimkan aliran syukur dan berkat bagi-MU yang terus menerus – untuk menarik bagi kami semua aliran limpah berkat dan rahmat-MU. Aku mohon, O Yesus, tekanlah aku di Hati-MU, dan dengan tangan-tangan-MU yang kudus materaikan setiap partikel keberadaanku dengan “Aku memberkatimu” daripada-Mu, sehingga tidak ada yang lain selain himne terus menerus bagi-MU yang berasal dariku.”

Dengan demikian aku meninggalkan keberadaanku di dalam Engkau, untuk mengikuti engkau di dalam setiap apa yang Kau-lakukan; lebih baik lagi, Engkau akan begitu hidup di dalam aku sehingga aku akan meninggalkan pikiran-pikiranku di dalam Engkau untuk membela Engkau dari musuh-musuh-MU, nafas-nafasku sebagai teman setia, detak jantungku untuk mengingatkan “Aku cinta pada-MU” milikku, dan untuk memberikan pada-MU cinta dimana orang lain menolak untuk mencintai-MU; aku akan memberikan kepada-MU tetesan-tetesan darahku untuk menebus dan mengembalikan hormat dan salam yang disangkal oleh musuh-musuh-MU dengan penghinaan-penghinaan dan pelanggaran-pelanggaran. Aku akan meninggalkan seluruh keberadaanku sebagai seorang penjaga.

Cinta-ku tersayang, saat aku harus melakukan kewajiban-kewajibanku, aku tetap akan tinggal di dalam Hati-MU. Aku takut meninggalkannya. Tidakkah hal itu benar bahwa Engkau akan menjagaku di sini? Detak-detak jantung kita akan terus bersentuhan sehingga Engkau akan memberikan aku kehidupan, cinta dan persatuan yang dekat dan tak terpisahkan bersama-MU.

Yesus, jika Engkau melihat bahwa dari waktu ke waktu aku akan terpisah daripada-MU, biarlah detak jantung-MU mempercepat detak jantungku. Biarlah tangan-tangan-MU menekanku lebih dekat pada Hati-MU; biarlah mata-MU melihat aku dan menyayat aku dengan cahaya api sehingga aku dapat merasakan kehadiran-MU dan segera kembali ke dalam persatuan dengan-MU.

O Yesus-ku, berjagalah sehingga Aku tidak akan melelahkan-MU. Aku mohon pada-MU, jagalah aku. O berikanlah aku sebuah cium, peluklah aku, dan berkatilah aku! Berikanlah tangan-tangan-MU yang maha kudus sehingga aku dapat melakukan segala sesuatu yang harus kulakukan untuk bersatu dengan-MU! Yesus-ku, berikanlah aku cium Kasih Ilahi, peluklah aku dan berkatilah aku; aku akan mencium Hati-MU yang memabukkan dan beristirahat di dalam Engkau.







No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.