Selasa, 10 Desember 2019
Pekan Adven II – O Pekan II
Hari biasa Pekan II Adven (U)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong
aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Sabda yang dari semula
Lahir di pangkuan Bapa
Datanglah menebus kami
Sesudah lama dinanti.
Terangilah hati kami
Dengan cahaya ilahi
Supaya siap selalu
Menyambut kedatanganMu.
Janganlah kami binasa
Karna dibebani dosa
Semoga kami selamat
Berkat berlimpahnya rahmat.
Dipuja dan dipujilah
Bapa dan Putera Allah
Bersama Roh mahamulya
Selalu senantiasa. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1 Tuhan akan mengadili kaum miskin dengan adil, (M.P. Alleluya).
Mazmur 9B (10) Ucapan syukur
Berbahagialah,
hai kamu yang miskin, sebab milikmulah
kerajaan Allah
(Luk 6,20)
I
Ya Tuhan, mengapa Engkau jauh, *
mengapa Engkau menyembunyikan diri
di waktu kesusahan?
Orang durhaka menyusun rencana busuk
dalam hatinya,*
tak kenal lelah ia mengiktiarkan
yang jahat.
Orang berdosa membanggakan kekejian
hatinya,*
orang angkara menyombongkan
keserakahannya.
Orang angkuh menghina Tuhan: *
“Allah takkan melampiaskan amarahNya
Ia takkan mengganggu rencanaku,*
dan aku akan unggul selama-lamanya!”
Ya Allah yang mahatinggi,†
orang jahat tidak ambil pusing akan
perintahMu,*
ia menentangnya mati-matian.
Ia berkata dalam hati: “Aku takkan
goyah,*
pasti aku tetap mujur dan takkan
sial.”
Mulutnya penuh kutukan, tipu
muslihat dan kekerasan,*
lidahnya penuh kelaliman dan
kejahatan.
Ia mengadang di tengah alang-alang *
dan membunuh orang yang tak bersalah
di tempat sunyi.
Matanya mengintai si malang, *
seperti singa ia mengendap di balik
semak.
Ia mengendap untuk menangkap si
malang,*
ia menyergap dan menyeretnya pergi.
Orang sial itu terjerat dalam
jaring,*
si celaka terperosok ke dalam
perangkap.
Orang jahat berkata dalam hati :
“Allah sudah lupa!*
Allah tak memperhatikan, takkan
melihat!”
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Ant. 1 Tuhan akan mengadili kaum miskin dengan adil, (M.P. Alleluya).
Ant. 2 Ya Tuhan, pandanglah kesusahan si malang, (M.P. Alleluya).
II
Bangkitlah, ya Tuhan Allah,
ulurkanlah tanganMu,*
jangan Kaulupakan orang yang
tertindas.
Mungkinkah orang jahat menghina
Engkau selamanya? *
Mungkinkah Kaubiarkan dia berpikir:
“Allah takkan membalas!”
Pandanglah kesusahan si malang,*
bertindaklah dengan kekuatan
tanganMu.
KepadaMulah orang malang menyerahkan
diri,*
Engkau yang menolong yatim piatu,
Patahkanlah lengan orang berdosa dan
balaslah kejahatannya,*
mungkin dosanya luput dari
pandanganMu?
Tuhanlah raja untuk selama-lamanya,*
biarlah bangsa kafir lenyap dari
muka bumi.
Ya Tuhan, dengarkanlah ratapan orang
miskin,*
arahkanlah perhatianMu dan
condongkanlah telingaMu.
Belalah para yatim piatu dan kaum
tertindas,*
jangan sampai orang angkuh menabur
ketakutan di bumi.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Ant. 2 Ya Tuhan, pandanglah kesusahan si malang, (M.P. Alleluya).
Ant. 3 Sabda Tuhan adalah sabda murni bagaikan perak yang
dimurnikan dalam api, (M.P. Alleluya).
Mazmur 11 (12) Melawan orang
sombong
Bapa berkenan
mengutus PuteraNya demi kita kaum miskin (S.Agustinus)
Tolonglah, ya Tuhan, sebab habislah
orang jujur,*
lenyaplah orang setia dari antara
umat manusia.
Dusta belaka yang dibicarakan satu
sama lain,*
bibirnya manis, tetapi hatinya
mendua.-
Semoga Tuhan merenggut semua bibir
yang lincir,*
semua lidah yang berbicara sombong.
Kata mereka: “Lidahlah kekuatan
kami,*
bibirlah senjata kami, siapa dapat
mengalahkan kami?”
Tuhan bersabda: “Mengingat jeritan
orang miskin †
dan rintihan kaum tertindas, *
sekarang Aku bangkit.
Aku akan memberikan pertolongan *
kepada mereka yang mengharapkannya.”
Sabda Tuhan adalah sabda murni,*
bagaikan perak teruji yang
dimurnikan tujuh kali dalam api.
Engkau, ya Tuhan, memelihara kami,*
Engkau melindungi kami sejak dahulu,
ya Allah kekal.
Orang berdosa berkeliaran
dimana-mana,*
menggali lubang perangkap untuk
sesamanya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Ant. 3 Sabda Tuhan adalah sabda murni bagaikan perak yang
dimurnikan dalam api, (M.P. Alleluya).
BACAAN
Yes. 24:18b – 25:5
Sebab tingkap-tingkap di
langit akan terbuka dan akan bergoncang dasar-dasar bumi.
24:19 Bumi remuk redam, bumi hancur luluh
bumi goncang-gancing.
24:20 Bumi terhuyung-huyung sama sekali
seperti orang mabuk dan goyang seperti gubuk yang ditiup angin; dosa
pemberontakannya menimpa dia dengan sangat, ia rebah dan tidak akan
bangkit-bangkit lagi.
24:21 Maka pada hari itu TUHAN akan menghukum
tentara langit di langit dan raja-raja bumi di atas bumi.
24:22 Mereka akan dikumpulkan bersama-sama,
seperti tahanan dimasukkan dalam liang; mereka akan dimasukkan dalam penjara
dan akan dihukum sesudah waktu yang lama.
24:23 Bulan purnama akan tersipu-sipu, dan
matahari terik akan mendapat malu, sebab TUHAN semesta alam akan memerintah di
gunung Sion dan di Yerusalem, dan Ia akan menunjukkan kemuliaan-Nya di depan
tua-tua umat-Nya.
25:1 Ya TUHAN, Engkaulah Allahku; aku mau meninggikan Engkau, mau
menyanyikan syukur bagi nama-Mu; sebab dengan kesetiaan yang teguh Engkau telah
melaksanakan rancangan-Mu yang ajaib yang telah ada sejak dahulu.
25:2 Sebab Engkau telah membuat kota itu menjadi timbunan batu, dan kota
yang berkubu itu menjadi reruntuhan; puri orang luar tidak lagi menjadi kota,
dan tidak dibangunkan lagi untuk selama-lamanya.
25:3 Oleh karena itu suatu bangsa yang kuat akan memuliakan Engkau; kota
bangsa-bangsa yang gagah akan takut kepada-Mu.
25:4 Sebab Engkau menjadi tempat pengungsian bagi orang lemah, tempat
pengungsian bagi orang miskin dalam kesesakannya, perlindungan terhadap angin
ribut, naungan terhadap panas terik, sebab amarah orang-orang yang gagah
sombong itu seperti angin ribut di musim dingin,
25:5 seperti panas terik di tempat kering. Kegaduhan orang-orang luar
Kaudiamkan; seperti panas terik ditiadakan oleh naungan awan, demikianlah
nyanyian orang-orang yang gagah sombong ditiadakan.
=====
BACAAN PILIHAN (bisa
diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi –
Mengikuti Jejak Kristus
Bagian Kedua –
NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP KEBATINAN
Pasal V – HAL MEMERIKSA
KEADAAN DIRI SENDIRI
2. Orang yang memiliki
hidup kebatinan akan memperhatikan dirinya sendiri lebih daripada memperhatikan
soal-soal lainnya. Dan orang yang dengan sungguh-sungguh dan teliti
memperhatikan dirinya sendiri, tentu akan lebih mudah tidak memperbincangkan
keadaan orang lain. Kita tidak akan menjadi orang yang mendalam kerohaniannya
dan takwa, jika kita tidak belajar berdiam diri tentang orang lain dan lebih
memperhatikan diri kita sendiri. Bila kita mencurahkan perhatian kita kepada
diri kita dan kepada Tuhan melulu, tidak mudahlah kiranya bahwa kita akan
terpengaruh oleh peristiwa-peristiwa di luar. Di manakah kita harus berada jika
kita tidak mencurahkan perhatian kita terhadap diri kita sendiri? Dan apabila
kita sudah menjalankan segala-galanya, apakah gunanya semua itu jika kita tidak
memedulikan keadaan diri kita sendiri? Apabila kita ingin memiliki damai dan
persatuan yang benar-benar dengan Tuhan, kita harus hanya memandang diri kita
sendiri dan semua lain harus kita kesampingkan.
=====
DOA PENUTUP
Tuhan mahamurah, kabulkanlah
permohonan kami dan bantulah kami dalam kesusahan. Semoga PuteraMu menghibur
kami dengan kedatanganNya, agar kami sanggup berjuang melawan pengaruh manusia
lama. Sebab Dialah pengantara kami yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dalam
persekutuan Roh kudus, sepanjang segala masa. Amin
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak Bernoda (di
sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan dirimu,
indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia Yesus
dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari setiap
pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi dan
kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya bersama-sama
dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh menggunakannya
demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus, selamatkanlah kami! Hati
Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah
kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa, aku
memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh
rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda
asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar
secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan semua
saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku tanpa
syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan
pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku menantikan
dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam cahaya
kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan kepada
cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk
kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan
Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus
dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah “Janji”
yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan otentik
Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat janji
dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda Maria
menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan pemulihan
pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria, dengan
Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya berkata,
“Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena orang-orang yang
tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui hujatan-hujatan dan
sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya, engkau, berusaha untuk
menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku berjanji untuk
menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan bagi
keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku dosa,
(pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum atau
sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima Komuni
Kudus;
• Berdoa Lima Puluhan
Rosario;
• Dan menemaniku selama
15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan intensi persembahan
pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat Pertama/Sabtu
Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan sebagai sebuah
tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang dijanjikan dari
Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat manusia” jika
SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya jumlah dari
kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah membuat dua
janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar
pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan
pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan
pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam
kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan Maria,
“Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat yang
dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917, Santa
Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia mengatakan hal
ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya; itulah tanda
penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat sebagai
tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa Perawan Maria
menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam
tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada Simon Stock,
“Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan, sebuah
perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan Skapulir ini
tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun kemudian ia
mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus Yohanes XXII
sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah kematian mereka,
dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang mengenakan skapulir
yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda Segala Rahmat, akan
turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa
akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap hari, ATAU
mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak dapat
dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
(Catatan: Doa Bebas Kutuk, kami pindahkan ke bagian bawah IBADAT
SORE)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.