Rabu, 13 November 2019
Pekan Biasa XXXII – O Pekan IV
Hari Biasa (H)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong a ku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad.
Amin
Alleluya.
MADAH
Terimalah madah pujian
Yesus sabda keslamatan
Kauselami lubuk hati
Hidup kami Kausayangi
Engkau gembala utama
Mencari orang berdosa
Domba yang sesat Kau antar
Ke sumber air yang segar
Smoga dalam pengadilan
Kami berdiri di kanan
Mewarisi kerajaan
Yang sudah Kausediakan
Terpujilah Kristus Tuhan
Yang rela menjadi kurban
Namun kini sudah jaya
Berkuasa selamanya. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1
Pujilah Tuhan, hai hatiku! Jangan lupa akan segala kebaikanNya, (M.P. Alleluya).
Mazmur 102 (103) – Pujian kepada Allah
yang berbelaskasih
Allah
kita penuh rahmat dan belas kasihan, Ia mengunjungi kita laksana fajar
cemerlang (Luk 1,78)
Pujilah Tuhan, hai hatiku!*
Pujilah namaNya yang kudus, hai
seluruh batinku!
Pujilah Tuhan, hai hatiku! *
Jangan lupa akan segala kebaikanNya!
Dialah yang mengampuni segala
kesalahanmu *
dan menyembuhkan segala penyakitmu.
Dialah yang meluputkan hidupmu dari
kematian *
dan memahkotai engkau dengan kasih
setia dan rahmat.
Dialah yang melimpahi hidupmu dengan
kebaikan *
dan menjadikan masa mudamu kekal
seperti garuda.-
Tuhanlah yang menegakkan hukum dan
keadilan *
bagi semua orang yang tertindas.
Ia memperkenalkan rencanaNya kepada
Musa *
dan memaklumkan karyaNya yang agung
kepada umat Israel.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad.
Amin
Ant. 1
Pujilah Tuhan, hai hatiku! Jangan lupa akan segala kebaikanNya, (M.P. Alleluya).
Ant. 2
Seperti seorang bapa sayang akan
anaknya, demikianlah Tuhan sayang akan orang yang takwa, (M.P. Alleluya).
II
Tuhan itu pengasih dan penyayang, *
lambat akan marah dan penuh kasih
setia.
Ia tidak akan murka terus menerus,*
tidak untuk selamanya mengobarkan
amarahNya.
Ia tidak memperlakukan kita setimpal
dengan dosa kita,*
dan tidak membalas sepadan kesalahan
kita.
Tetapi sebagaimana langit menjulang
tinggi di atas bumi,*
demikianlah kasih setia Tuhan terhadap
orang yang takwa.
Sejauh timur dari barat,*
sekian jauhlah dibuangNya kejahatan
kita.
Seperti seorang bapa sayang akan
anaknya,*
demikianlah Tuhan sayang akan orang
yang takwa.
Sebab Ia mengetahui keadaan kita, *
Ia ingat bahwa kita debu.
Adapun manusia, hari hidupnya seperti
rumput,*
seperti bunga di padang ia berkembang.
Apabila angin melintasinya, ia tak ada
lagi,*
dan tempatnya pun tidak diketahui
lagi.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad.
Amin
Ant. 2
Seperti seorang bapa sayang akan
anaknya, demikianlah Tuhan sayang akan orang yang takwa, (M.P. Alleluya).
Ant. 3
Pujilah Tuhan, hai segala ciptaanNya,
(M.P. Alleluya).
III
Tetapi kasih setia Tuhan bagi orang
takwa *
berlangsung dari sediakala sampai
selama-lamanya.
Kemurahan Tuhan berlangsung turun
temurun †
bagi orang yang berpegang pada
perjanjianNya,*
yang melakukan perintahNya dengan
setia.
Tuhan menegakkan takhtaNya di surga,*
Ia meraja dan berkuasa atas
segala-galanya.
Pujilah Tuhan, hai semua malaikatNya, †
hai pahlawan perkasa yang melaksanakan
titahNya *
dan memperhatikan segala firmanNya.
Pujilah Tuhan, hai para tentaraNya,*
para panglima yang melakukan
kehendakNya.
Pujilah Tuhan, hai segala ciptaanNya, †
di semua wilayah kekuasaanNya; *
pujilah Tuhan, hai hatiku.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad.
Amin
Ant. 3
Pujilah Tuhan, hai segala ciptaanNya,
(M.P. Alleluya).
BACAAN
Yeh. 10:18-22; 11:14-25
Yeh 10:18 Lalu kemuliaan TUHAN pergi dari ambang pintu Bait Suci dan hinggap
di atas kerub-kerub.
Yeh 10:19 Dan kerub-kerub itu mengangkat sayap mereka, dan waktu mereka
pergi, aku lihat, mereka naik dari tanah dan roda-rodanya bersama-sama dengan
mereka. Lalu mereka berhenti dekat pintu gerbang rumah TUHAN yang di sebelah
timur, sedang kemuliaan Allah Israel berada di atas mereka.
Yeh 10:20 Itulah makhluk-makhluk hidup yang dahulu kulihat di bawah Allah
Israel di tepi sungai Kebar. Dan aku mengerti, bahwa mereka adalah kerub-kerub.
Yeh 10:21 Masing-masing mempunyai empat muka dan bagi masing-masing ada empat
sayap dan di bawah sayap mereka ada yang berbentuk tangan manusia.
Yeh 10:22 Kelihatannya muka mereka adalah serupa dengan muka yang kulihat di
tepi sungai Kebar. Masing-masing berjalan lurus ke mukanya.
Yeh 11:14 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku:
Yeh 11:15 "Hai anak manusia, penduduk-penduduk Yerusalem berkata tentang
semua saudara-saudaramu, tentang kaum kerabatmu dan segenap kaum Israel dalam
keseluruhannya: Mereka telah jauh dari TUHAN, kepada kami tanah ini diberikan
menjadi milik.
Yeh 11:16 Oleh sebab itu katakanlah: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Walaupun
Aku membawa mereka jauh-jauh di antara bangsa-bangsa dan menyerakkan mereka di
negeri-negeri itu dan Aku menjadi tempat kudus yang sedikit artinya bagi mereka
di negeri-negeri di mana mereka datang,
Yeh 11:17 oleh sebab itu katakanlah: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku akan
menghimpunkan kamu dari bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari negeri-negeri
di mana kamu berserak, dan Aku akan memberikan kamu tanah Israel.
Yeh 11:18 Maka sesudah mereka datang di sana, mereka akan menjauhkan segala
dewa-dewanya yang menjijikkan dan segala perbuatan-perbuatan yang keji dari
tanah itu.
Yeh 11:19 Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di
dalam batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang keras
dan memberikan mereka hati yang taat,
Yeh 11:20 supaya mereka hidup menurut segala ketetapan-Ku dan
peraturan-peraturan-K dengan setia; maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku
akan menjadi Allah mereka.
Yeh 11:21 Mengenai mereka, yang hatinya berpaut pada dewa-dewanya yang
menjijikkan dan pada perbuatan-perbuatannya yang keji, Aku akan menimpakan kelakuan
mereka atas kepalanya sendiri, demikianlah firman Tuhan ALLAH."
Yeh 11:22 Maka kerub-kerub itu mengangkat sayap mereka, dan roda-rodanya
bergerak bersama-sama dengan mereka, sedang kemuliaan Allah Israel berada di
atas mereka.
Yeh 11:23 Lalu kemuliaan TUHAN naik ke atas dari tengah-tengah kota dan
hinggap di atas gunung yang di sebelah timur kota.
Yeh 11:24 Dan Roh itu mengangkat aku dan membawa aku kembali di dalam
penglihatan yang dari Roh Allah ke negeri Kasdim kepada para buangan. Lalu menghilanglah
penglihatan yang kulihat itu dari padaku
Yeh 11:25 dan aku sampaikan kepada para buangan itu segala sesuatu yang
diperlihatkan TUHAN kepadaku.
=====
BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan
bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak
Kristus
Bagian Pertama – NASIHAT-NASIHAT UNTUK
HIDUP ROHANI
Pasal XXIV – HAL PENGADILAN TERAKHIR
DAN HUKUMAN DOSA
7. Apabila hingga saat ini kita selalu
hidup disanjung-sanjung dan penuh kenikmatan, apakah gunanya semua itu,
andaikata pada saat itu juga kita harus meninggal dunia? Sungguh, semuanya
adalah sia-sia, kecuali cinta kepada Tuhan dan hanya mengabdi kepada-Nya.
Sebab, barang siapa cinta akan Allah dengan sepenuh hati, ia tidak akan takut
mati, hukuman, pengadilan, maupun neraka; karena cinta yang sempurna merupakan
jalan yang aman menuju Tuhan. Sebaliknya, orang yang masih melekat pada dosa,
tentu takut mati dan takut akan pengadilan Tuhan. Akan tetapi, baik jugalah
kiranya bahwa setidak-tidaknya rasa takut akan siksaan api neraka mampu menahan
kita dari perbuatan jahat, apabila cinta kita pada Tuhan belum cukup untuk
menahan kita dari perbuatan dosa. Namun, barang siapa menyingkirkan segala rasa
takut kepada Tuhan, ia tidak akan lama dapat tinggal baik, melainkan dalam
waktu singkat saja ia akan jatuh terjerat dalam perangkap setan.
=====
DOA PENUTUP
Allah, perlindungan dan harapan kami,
tanpa Engkau tiada suatupun yang baik lagi suci. Limpahilah kami dengan
kerahimanMu, supaya di bawah bimbinganMu, kami dapat memanfaatkan ciptaanMu di
bumi ini sedemikian rupa, sehingga kami tetap terpikat pada nilai-nilai abadi.
Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan
pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh
Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak
Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan
dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia
Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari
setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi
dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya bersama-sama
dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh menggunakannya
demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus, selamatkanlah kami! Hati
Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah
kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa,
aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh
rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda
asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar
secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan
semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku
tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan
pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku
menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam
cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan
kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk
kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan
Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus
dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda
(Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah
“Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan
otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat
janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda
Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan
pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria,
dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya
berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa Lima
Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat
Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang
dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat
manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya
jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah
membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini.
Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan
pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan
pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam kaitan
dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan
Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat
yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada
Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917,
Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia
mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya;
itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat
sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa
Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo
Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada
Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan,
sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan
Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun
kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus
Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap
hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak
dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
Sudah mengenal SKAPULIR LIMA LIPAT?
Skapulir Lima Lipat (Fivefold
Scapular) awalnya adalah skapulir Empat Lipat (Coklat, Hitam, Biru, dan Putih),
dan dikenal sebagai Skapulir Ordo Redemptoris karena para bapa Redemptoris mulanya diberikan kewenangan khusus, untuk
selamanya, oleh Tahta Suci untuk memberkati dan meng-investitur skapulir
tersebut pada tahun 1803 dan untuk mendaftarkan umat beriman ke dalam
masing-masing konfraternitas. Pada tahun 1847, Skapulir Merah, Passionis, ditambahkan
pada empat skapulir lainnya sehingga menjadi lima Skapulir yang saat ini
disebut sebagai Skapulir Lima Lipat, dan pada tahun 1886 Paus Leo XIII
memberikan izin untuk memberkati dan menggabungkan lima skapulir secara
kumulatif, dan kemudian Gereja memperluas kewenangan ini (untuk memberkati dan
melakukan investitur) kepada setiap imam.
Keterangan selengkapnya dapat dibaca
pada link berikut ini:
https://brevirharian.blogspot.com/p/skapulir-lima-lipat-fivefold-scapular.html
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.