Rabu, 2
Oktober 2019
Pekan
Biasa XXVI – O Pekan II
Pw Para
Malaikat Pelindung (P)
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah
menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah
hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Engkaulah
cahaya Bapa
Yesus
Putra tercinta
Kami
memberikan hormat
Di
hadapan malaikat
Sambil
menyanyikan lagu
Dengan
suara merdu
Kami
bangga menghormati
Para
malaikat suci
Terutama
panglimanya
Yang
tiada taranya
Mikael
yang menghancurkan
Seluruh
bala setan
S’moga
berkat lindungannya
Kami
aman sentosa
Terluput
dari bahaya
Terjamin
jiwa raga
Dengan
laju dapat maju
Bahagia
selalu
Kami
mulyakan Bapa
Dan
Putra serta RohNya
Sambil bermadah
memuji
Dengan
sepenuh hati
Hiduplat
Tritunggal suci
Jaya
kekal abadi. Amin
PENDARASAN
MAZMUR
Ant. 1 Kita mengeluh dalam lubuk hati, sambil
merindukan pembebasan tubuh kita.
Mazmur
38 (39) Doa
orang sakit
I
Semua
makhluk takluk kepada kesia-siaan.........karena Dia yang telah menaklukkannya
(Rom 8,20)
Aku
berkata dalam hati: “Aku hendak hidup hati-hati,*
jangan
sampai aku berdosa dengan lidahku
Aku
hendak mengekang ucapan mulutku, *
selama
orang jahat menentang aku.”
Aku
diam seribu bahasa dan membisu,*
meskipun
aku cemas tertekan oleh derita
Hatiku
merasa panas seperti terbakar,*
bila
kuingat sengsaraku, rasanya seperti api menyala.
Akhirnya
kubuka juga mulutku: *
“Ya,
Tuhan, beri tahukanlah akhir hidupku:
singkapkanlah
sisa hari-hariku: *
supaya
aku tahu betapa singkat hidupku.”
Sungguh,
umurku Kaubatasi beberapa jengkal saja,*
dan
jangka hidupku tidak berarti bagiMu
Sayang,
manusia hanya asap belaka,*
tiada
ubahnya dengan gambar bayangan
Sayang,
bagaikan khayalan manusia berlalu, *
percumalah
segala kegelisahannya
Ia
menimbun-nimbun kekayaan,*
tetapi
ia tidak tahu siapa yang menikmatinya.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti
pada permulaan sekarang, selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Ant. 1 Kita mengeluh dalam lubuk hati, sambil
merindukan pembebasan tubuh kita.
Ant. 2 Ya Tuhan, dengarkanlah doaku,
condongkanlah telingaMu kepada jeritan tangisku.
II
Dan
sekarang, apa yang dapat kuharapkan, ya Tuhanku? *
padaMulah
kutaruh harapanku
bebaskanlah
aku dari segala dosaku,*
jangan
biarkan daku ditertawakan orang dungu
Tadinya
aku diam seribu bahasa dan membisu,*
ah,
sekiranya Engkau mau bertindak!
Singkirkanlah
cambukMu dari padaku,*
aku
hancur luluh karena pukulan tanganMu
Engkau
menghukum manusia karena kesalahannya,†
dan
bagaikan gegat Engkau merapuhkan badannya,*
sayang,
manusia hanya asap belaka
Ya
Tuhan, dengarkanlah doaku *
dan
condongkanlah telingaMu kepada seruanku
Janganlah
tuli terhadap jeritan tangisku †
sebab
aku hanyalah pendatang dalam rumahMu,*
perantau
seperti semua leluhurku
Palingkanlah
wajah kemurkaanMu daripadaku, †
supaya
aku bersukacita *
sebelum
aku meninggal dan tiada lagi
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 2 Ya Tuhan, dengarkanlah doaku,
condongkanlah telingaMu kepada jeritan tangisku.
Ant. 3 Aku percaya pada kasih setia Allah
sekarang dan selama-lamanya, (M.P Alleluya)
Mazmur
51 (52) Melawan
penghojat
Yang
berbangga, hendaknya berbangga dalam Tuhan (1 Kor 1,31)
Mengapa
engkau bangga atas kejahatan,*
hai
pahlawan gadungan?
Hai
orang mursid yang palsu,*
mengapa
terus menerus engkau menabung pikiran busuk?
Tajam
bagaikan pisau cukur sindiran lidahmu,*
hai
ahli penipu
Engkau
memilih kejahatan dan bukan kebaikan,*
engkau
mengatakan dusta dan bukan kebenaran
Engkau
suka akan segala macam omonganmu *
yang
merusak dan menipu
Semoga
Allah membinasakan dikau dengan pukulanNya,*
memusnakan
dikau untuk selama-lamanya
Semoga
Ia menyeret engkau ke luar dari rumah *
dan
menciduk anakmu hidup-hidup dari bumi
Melihat
itu orang jujur akan takut,*
tetapi
kemudian mereka tertawa:
“Lihatlah
dia, inilah orangnya *
yang
tidak sudi berlindung pada Allah
Dia menaruh harapan pada kekayaannya,*
dia
percaya pada tipu muslihatnya!”
Tetapi
aku, bagaikan pohon berbuah *
aku
tumbuh di rumah Allah
Percayalah
pada kasih setia Allah *
sekarang
dan selama-lamanya
Aku
hendak bersyukur kepadaMu, ya Allah kekal,*
sebab
Engkau telah bertindak
Aku
hendak memaklumkan namaMu,*
sebab
Engkau baik hati terhadap sahabat-sahabatMu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 3 Aku percaya pada kasih setia Allah sekarang
dan selama-lamanya, (M.P Alleluya)
BACAAN
Ydt.
10:1-5,11-17,11:1-8,20-23
Ydt
10:1 Maka berhentilah Yudit berseru
kepada Allah Israel dan mengakhiri seluruh ucapan tadi.
Ydt
10:2 Bangkitlah ia dari bersujud dan
dipanggilnya dayangnya. Kemudian ia turun ke rumah tempat biasanya ia tinggal
pada hari-hari Sabat dan hari-hari raya.
Ydt
10:3 Dibukanya kain kabung yang sedang
dipakainya, ditanggalkannya pakaian janda lalu mandi. Ia mengurapi dirinya
dengan minyak wangi-wangian yang paling baik, dipatutkannya rambut kepalanya,
ditaruhnya kulah-kulah di atasnya dan dikenakannya pakaian gembira yang
dipakainya sewaktu suaminya Manasye masih hidup.
Ydt
10:4 Diambilnya kasut dan bersolek;
dipasangnya kana, cincin, anting-anting dan segala perhiasannya. Maka ia tampak
cantik sekali, sehingga membujuk mata semua orang laki-laki yang melihat dia.
Ydt
10:5 Lalu dayangnya diberinya sekirbat
anggur dan sebuli-buli minyak dan diisinya sebuah kantung dengan tepung jelai,
beberapa lempeng buah-buah kering dan beberapa buah roti yang halal. Segenap
bekal itu dibungkusnya lalu diserahkannya kepada dayangnya.
Ydt
10:11 Yudit serta pelayannya melanjutkan
perjalanannya di lembah sampai terjumpai oleh pos penjagaan depan dari
orang-orang Asyur.
Ydt
10:12 Mereka menahan Yudit lalu
bertanya: "Pihak manakah engkau? Dari mana engkau datang dan ke mana
engkau mau pergi?" Sahutnya: "Aku ini seorang perempuan Ibrani. Aku
melarikan diri dari mereka, karena tidak lama lagi mereka akan diserahkan
menjadi mangsa kamu.
Ydt
10:13 Aku ingin menghadap Holofernes,
panglima besar bala tentaramu, untuk memberitahukan kebenaran kepadanya dan
menunjukkan jalan yang harus ditempuh untuk menguasai seluruh pegunungan tanpa
kehilangan satu orang atau satu jiwa yang hiduppun antara anak buahnya!"
Ydt
10:14 Mendengar perkataannya itu dan
melihat roman mukanya -- memang ia sangat menakjubkan bagi mereka karena
kecantikannya -- orang-orang Asyur itu berkata kepada Yudit:
Ydt
10:15 "Engkau sungguh telah
menyelamatkan hidupmu dengan tergesa-gesa turun menghadap tuan kami. Silakan
sekarang juga pergi ke kemahnya. Beberapa orang dari antara kami akan
mengantarmu sampai mereka menyerahkan engkau ke tangan panglima kami.
Ydt
10:16 Bilamana engkau berdiri di
hadapannya, jangan merasa takut. Beritahukanlah kepadanya sesuai dengan
perkataanmu tadi, niscaya ia akan memperlakukan engkau dengan baik."
Ydt
10:17 Lalu dipilihnya seratus orang dari
antara mereka, yang Holofernes.
Ydt
11:1 Kemudian kata Holofernes kepada
Yudit: "Tetapkan hati, hai perempuan. Janganlah takut, sebab aku tidak
berbuat jahat terhadap seorang juapun yang suka mengabdi kepada Nebukadnezar,
raja bumi semesta.
Ydt
11:2 Sekiranya bangsamu yang mendiami
pegunungan itu tidak menistakan aku, niscaya akupun tidak mengangkat tombak
terhadap mereka. Tetapi kesemuanya itu didatangkan mereka sendiri atas dirinya.
Ydt
11:3 Dan sekarang, katakanlah saja
kepadaku apa sebabnya maka engkau melarikan diri dari pada mereka serta datang
kepada kami? Memang engkau datang demi keselamatanmu. Tetapkan hati! Malam ini
engkau akan tetap hidup dan juga selanjutnya.
Ydt
11:4 Sebab tiada seorang juapun akan
berbuat jahat kepadamu, melainkan engkau akan diperlakukan baik-baik,
sebagaimana selalu terjadi dengan hamba-hamba tuanku, raja Nebukadnezar."
Ydt
11:5 Sahut Yudit kepada Holofernes:
"Sambutlah perkataan hamba ini dan perkenankanlah sahaya ini berbicara di
hadapan tuanku, maka hamba tidak akan memberitahukan dusta kepada tuanku pada
malam ini.
Ydt
11:6 Sekiranya tuanku menuruti
perkataan sahaya, niscaya Allah akan melakukan sesuatu bagi tuanku dan tiada
satupun dari rencana tuanku yang akan gagal.
Ydt
11:7 Sebab demi Nebukadnezar, raja
bumi semesta, dan demi kekuasaan seri baginda yang mengutus tuanku untuk
mengurus segala yang hidup. Bukan hanya manusia saja yang mengabdi kepada
baginda karena tuanku, tetapi juga binatang buas maupun ternak dan
burung-burung di udarapun akan hidup di bawah Nebukadnezar serta seisi rumahnya
karena tuanku.
Ydt
11:8 Sebab kami telah mendengar
tentang kebijaksanaan tuanku serta tentang kepandaian budi tuanku. Sudah
tersebarlah di seluruh bumi bahwa di seluruh kerajaan melulu tuanku adalah
cakap dan berpengalaman besar serta patut dikagumi dalam hal siasat perang.
Ydt
11:20 Holofernes serta para pejabatnya
berkenan kepada perkataan lalu berkata:
Ydt
11:21 "Dari ujung yang satu ke
ujung yang lain bumi ini tiada perempuan serupa itu, yang secantik parasnya dan
searif kata-katanya."
Ydt
11:22 Kemudian kata Holofernes kepada
Yudit: "Allah sungguh berbuat baik dengan mengutus engkau ke mari
mendahului bangsamu. Di tangan kamilah kekuasaan, tetapi semua orang yang
menistakan rajaku teruntuk bagi kebinasaan.
Ydt
11:23 Rupamu sungguh manis dan segala
katamu baiklah adanya. Apabila engkau berbuat sebagaimana kaukatakan, maka
Allahmu akan menjadi Allahku dan engkau akan mendapat kedudukan dalam istana
raja Nebukadnezar lalu engkau menjadi termasyhur di seluruh bumi."
=====
BACAAN PILIHAN (bisa diganti
dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi –
Mengikuti Jejak Kristus
Bagian Pertama –
NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP ROHANI
Pasal XIX – HAL
LATIHAN-LATIHAN BIARAWAN YANG BAIK
1. Kehidupan seorang
biarawan yang baik harus dihiasi dengan segala macam keutamaan agar keadaan
batin mereka sesuai dengan apa yang kelihatan dari luar. Malah, sewajarnyalah
bahwa keadaan batin kita harus lebih baik daripada yang kelihatan di luar.
Sebab, yang melihat kita sampai ke dalam adalah Tuhan sendiri, yang harus kita
hormati lebih daripada segala-galanya. Dalam pandangan Tuhan, hendaknya kita murni
bagaikan malaikat. Hendaklah setiap hari kita membarui niat kita yang baik dan
tidak henti-hentinya mendorong diri kita, untuk menempa semangat kita
seolah-olah kita baru saja memasuki hidup yang kita pilih sekarang ini, sambil
memanjatkan doa: “Tuhan Allahku, tolonglah aku, agar aku senantiasa mempunyai
niat yang baik dan dapat mengabdi Dikau dengan sebaik-baiknya. Bantulah aku
agar hari ini juga aku dapat mulai dengan baik, sebab apa yang sampai sekarang
telah kukerjakan itu, sebenarnya belum seberapa artinya.”
=====
DOA
PENUTUP
Allah,
pelindung dan pembela kami, Engkau telah mengutus para malaikatMu untuk
menjagai kami. Semoga mereka selalu melindungi dan membela kami, sehingga kami
berbahagia bersama mereka untuk selama-lamanya. Demi Yesus Kristus, PuteraMu
dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan
Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA
PERSEMBAHAN PAGI
Ya
Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah
Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan dirimu, indulgensi sebagian
juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia Yesus dari semua altar di
seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari setiap pikiran, kata dan
tindakanku hari ini.
Ya
Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati sejauh
itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku,
kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan
Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak
Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA
EMAS
O Hati
Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa, aku memohon kepadamu dengan
jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan
Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi
tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar secara terus menerus
bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati
Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan semua saudara dan saudariku
di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu,
Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan
pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati
Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari
dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku
dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang
Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami.
Amin.
======
Menjalankan
Pesan Fatima
Permintaan
Pertama Bunda Kita:
Tiga
Hal Harus Dilakukan
Ketika
ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan
di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari
Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:
1)
Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa
(Rosario Harian)
3)
Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga
syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup
Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari
25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan
Kedua Bunda Kita:
Devosi
Sabtu Pertama
Selama
penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia
akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu
pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus
di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya berkata, “Putriku, lihatlah
Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena orang-orang yang tidak tahu
berterimakasih menusukku tanpa henti melalui hujatan-hujatan dan sikap hati yang
tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya, engkau, berusaha untuk menghiburku, dan
katakanlah kepada orang-orang bahwa aku berjanji untuk menolong pada saat
kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan bagi keselamatan mereka semua
yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan berturut-turut:
• Mengaku dosa, (pengakuan dosa dapat
dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima Komuni Kudus;
• Berdoa Lima Puluhan Rosario;
• Dan menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan
satu misteri atau lebih dengan intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan
janji kedua ini kita diminta, jika Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di
paroki kita, kita akan memperhitungkan sebagai sebuah tindakan penghiburan
kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang Tak Bernoda.
Dua
Ikrar – Tiga Janji
Sekarang
kita dapat mengharapkan kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak
Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa
Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah
dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah membuat dua janji besar lainnya
yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar pertama, dengan
penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan pro-diakon) dan
mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan pembebasan dari
api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam kaitan dengan
Sabtu Pertama).
Ditambahkan
pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk
membantu pada saat kematian dengan semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR
COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada Maria
Dalam
penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang
Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda
Maria menghendaki setiap orang mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada
Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak
zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan
Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri
kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada
sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada Simon Stock, “Terimalah
Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan, sebuah perlindungan dalam
bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah
melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun kemudian ia mengungkapkan
Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus Yohanes XXII sebelum menjadi
Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah kematian mereka, dia akan
membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang mengenakan skapulir yang
sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda Segala Rahmat, akan turun
pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa akan
saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya
adalah:
(1)
menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup masing-masing
(2)
mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan lima
puluhan Rosario
(3)
setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan
buku:
Santa
Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian
Centre Indonesia
Sudah
mengenal SKAPULIR LIMA LIPAT?
Skapulir
Lima Lipat (Fivefold Scapular) awalnya adalah skapulir Empat Lipat (Coklat,
Hitam, Biru, dan Putih), dan dikenal sebagai Skapulir Ordo Redemptoris karena
para bapa Redemptoris mulanya diberikan
kewenangan khusus, untuk selamanya, oleh Tahta Suci untuk memberkati dan
meng-investitur skapulir tersebut pada tahun 1803 dan untuk mendaftarkan umat
beriman ke dalam masing-masing konfraternitas. Pada tahun 1847, Skapulir Merah,
Passionis, ditambahkan pada empat skapulir lainnya sehingga menjadi lima
Skapulir yang saat ini disebut sebagai Skapulir Lima Lipat, dan pada tahun 1886
Paus Leo XIII memberikan izin untuk memberkati dan menggabungkan lima skapulir
secara kumulatif, dan kemudian Gereja memperluas kewenangan ini (untuk
memberkati dan melakukan investitur) kepada setiap imam.
Keterangan
selengkapnya dapat dibaca pada link berikut ini:
https://brevirharian.blogspot.com/p/skapulir-lima-lipat-fivefold-scapular.html
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.