Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.

Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. Mazmur 119:164

Ibadat Bacaan: Rabu, 2 Oktober 2019


Rabu, 2 Oktober 2019
Pekan Biasa XXVI – O Pekan II
Pw Para Malaikat Pelindung (P)

IBADAT BACAAN

PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya

MADAH
Engkaulah cahaya Bapa
Yesus Putra tercinta
Kami memberikan hormat
Di hadapan malaikat
Sambil menyanyikan lagu
Dengan suara merdu

Kami bangga menghormati
Para malaikat suci
Terutama panglimanya
Yang tiada taranya
Mikael yang menghancurkan
Seluruh bala setan

S’moga berkat lindungannya
Kami aman sentosa
Terluput dari bahaya
Terjamin jiwa raga
Dengan laju dapat maju
Bahagia selalu

Kami mulyakan Bapa
Dan Putra serta RohNya
Sambil bermadah memuji
Dengan sepenuh hati
Hiduplat Tritunggal suci
Jaya kekal abadi. Amin


PENDARASAN MAZMUR

Ant. 1         Kita mengeluh dalam lubuk hati, sambil merindukan pembebasan tubuh kita.

Mazmur 38 (39)                                        Doa orang sakit

I
Semua makhluk takluk kepada kesia-siaan.........karena Dia yang telah menaklukkannya (Rom 8,20)

Aku berkata dalam hati: “Aku hendak hidup hati-hati,*
jangan sampai aku berdosa dengan lidahku

Aku hendak mengekang ucapan mulutku, *
selama orang jahat menentang aku.”

Aku diam seribu bahasa dan membisu,*
meskipun aku cemas tertekan oleh derita

Hatiku merasa panas seperti terbakar,*
bila kuingat sengsaraku, rasanya seperti api menyala.

Akhirnya kubuka juga mulutku: *
“Ya, Tuhan, beri tahukanlah akhir hidupku:

singkapkanlah sisa hari-hariku: *
supaya aku tahu betapa singkat hidupku.”

Sungguh, umurku Kaubatasi beberapa jengkal saja,*
dan jangka hidupku tidak berarti bagiMu

Sayang, manusia hanya asap belaka,*
tiada ubahnya dengan gambar bayangan

Sayang, bagaikan khayalan manusia berlalu, *
percumalah segala kegelisahannya

Ia menimbun-nimbun kekayaan,*
tetapi ia tidak tahu siapa yang menikmatinya.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

Ant. 1         Kita mengeluh dalam lubuk hati, sambil merindukan pembebasan tubuh kita.

Ant. 2         Ya Tuhan, dengarkanlah doaku, condongkanlah telingaMu kepada jeritan tangisku.

II
Dan sekarang, apa yang dapat kuharapkan, ya Tuhanku? *
padaMulah kutaruh harapanku

bebaskanlah aku dari segala dosaku,*
jangan biarkan daku ditertawakan orang dungu

Tadinya aku diam seribu bahasa dan membisu,*
ah, sekiranya Engkau mau bertindak!

Singkirkanlah cambukMu dari padaku,*
aku hancur luluh karena pukulan tanganMu

Engkau menghukum manusia karena kesalahannya,†
dan bagaikan gegat Engkau merapuhkan badannya,*
sayang, manusia hanya asap belaka

Ya Tuhan, dengarkanlah doaku *
dan condongkanlah telingaMu kepada seruanku

Janganlah tuli terhadap jeritan tangisku †
sebab aku hanyalah pendatang dalam rumahMu,*
perantau seperti semua leluhurku

Palingkanlah wajah kemurkaanMu daripadaku, †
supaya aku bersukacita *
sebelum aku meninggal dan tiada lagi

Kemuliaan  kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Ant. 2         Ya Tuhan, dengarkanlah doaku, condongkanlah telingaMu kepada jeritan tangisku.

Ant. 3         Aku percaya pada kasih setia Allah sekarang dan selama-lamanya, (M.P Alleluya)

Mazmur 51 (52)                                                 Melawan penghojat
Yang berbangga, hendaknya berbangga dalam Tuhan (1 Kor 1,31)

Mengapa engkau bangga atas kejahatan,*
hai pahlawan gadungan?

Hai orang mursid yang palsu,*
mengapa terus menerus engkau menabung pikiran busuk?

Tajam bagaikan pisau cukur sindiran lidahmu,*
hai ahli penipu

Engkau memilih kejahatan dan bukan kebaikan,*
engkau mengatakan dusta dan bukan kebenaran

Engkau suka akan segala macam omonganmu *
yang merusak dan menipu

Semoga Allah membinasakan dikau dengan pukulanNya,*
memusnakan dikau untuk selama-lamanya

Semoga Ia menyeret engkau ke luar dari rumah *
dan menciduk anakmu hidup-hidup dari bumi

Melihat itu orang jujur akan takut,*
tetapi kemudian mereka tertawa:

“Lihatlah dia, inilah orangnya *
yang tidak sudi berlindung pada Allah

Dia  menaruh harapan pada kekayaannya,*
dia percaya pada tipu muslihatnya!”

Tetapi aku, bagaikan pohon berbuah *
aku tumbuh di rumah Allah

Percayalah pada kasih setia Allah *
sekarang dan selama-lamanya

Aku hendak bersyukur kepadaMu, ya Allah kekal,*
sebab Engkau telah bertindak

Aku hendak memaklumkan namaMu,*
sebab Engkau baik hati terhadap sahabat-sahabatMu.

Kemuliaan  kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Ant. 3         Aku percaya pada kasih setia Allah sekarang dan selama-lamanya, (M.P Alleluya)


BACAAN
Ydt. 10:1-5,11-17,11:1-8,20-23

Ydt 10:1     Maka berhentilah Yudit berseru kepada Allah Israel dan mengakhiri seluruh ucapan tadi.

Ydt 10:2     Bangkitlah ia dari bersujud dan dipanggilnya dayangnya. Kemudian ia turun ke rumah tempat biasanya ia tinggal pada hari-hari Sabat dan hari-hari raya.

Ydt 10:3     Dibukanya kain kabung yang sedang dipakainya, ditanggalkannya pakaian janda lalu mandi. Ia mengurapi dirinya dengan minyak wangi-wangian yang paling baik, dipatutkannya rambut kepalanya, ditaruhnya kulah-kulah di atasnya dan dikenakannya pakaian gembira yang dipakainya sewaktu suaminya Manasye masih hidup.

Ydt 10:4     Diambilnya kasut dan bersolek; dipasangnya kana, cincin, anting-anting dan segala perhiasannya. Maka ia tampak cantik sekali, sehingga membujuk mata semua orang laki-laki yang melihat dia.

Ydt 10:5     Lalu dayangnya diberinya sekirbat anggur dan sebuli-buli minyak dan diisinya sebuah kantung dengan tepung jelai, beberapa lempeng buah-buah kering dan beberapa buah roti yang halal. Segenap bekal itu dibungkusnya lalu diserahkannya kepada dayangnya.

Ydt 10:11   Yudit serta pelayannya melanjutkan perjalanannya di lembah sampai terjumpai oleh pos penjagaan depan dari orang-orang Asyur.

Ydt 10:12   Mereka menahan Yudit lalu bertanya: "Pihak manakah engkau? Dari mana engkau datang dan ke mana engkau mau pergi?" Sahutnya: "Aku ini seorang perempuan Ibrani. Aku melarikan diri dari mereka, karena tidak lama lagi mereka akan diserahkan menjadi mangsa kamu.

Ydt 10:13   Aku ingin menghadap Holofernes, panglima besar bala tentaramu, untuk memberitahukan kebenaran kepadanya dan menunjukkan jalan yang harus ditempuh untuk menguasai seluruh pegunungan tanpa kehilangan satu orang atau satu jiwa yang hiduppun antara anak buahnya!"

Ydt 10:14   Mendengar perkataannya itu dan melihat roman mukanya -- memang ia sangat menakjubkan bagi mereka karena kecantikannya -- orang-orang Asyur itu berkata kepada Yudit:

Ydt 10:15   "Engkau sungguh telah menyelamatkan hidupmu dengan tergesa-gesa turun menghadap tuan kami. Silakan sekarang juga pergi ke kemahnya. Beberapa orang dari antara kami akan mengantarmu sampai mereka menyerahkan engkau ke tangan panglima kami.

Ydt 10:16   Bilamana engkau berdiri di hadapannya, jangan merasa takut. Beritahukanlah kepadanya sesuai dengan perkataanmu tadi, niscaya ia akan memperlakukan engkau dengan baik."

Ydt 10:17   Lalu dipilihnya seratus orang dari antara mereka, yang Holofernes.

Ydt 11:1     Kemudian kata Holofernes kepada Yudit: "Tetapkan hati, hai perempuan. Janganlah takut, sebab aku tidak berbuat jahat terhadap seorang juapun yang suka mengabdi kepada Nebukadnezar, raja bumi semesta.

Ydt 11:2     Sekiranya bangsamu yang mendiami pegunungan itu tidak menistakan aku, niscaya akupun tidak mengangkat tombak terhadap mereka. Tetapi kesemuanya itu didatangkan mereka sendiri atas dirinya.

Ydt 11:3     Dan sekarang, katakanlah saja kepadaku apa sebabnya maka engkau melarikan diri dari pada mereka serta datang kepada kami? Memang engkau datang demi keselamatanmu. Tetapkan hati! Malam ini engkau akan tetap hidup dan juga selanjutnya.

Ydt 11:4     Sebab tiada seorang juapun akan berbuat jahat kepadamu, melainkan engkau akan diperlakukan baik-baik, sebagaimana selalu terjadi dengan hamba-hamba tuanku, raja Nebukadnezar."

Ydt 11:5     Sahut Yudit kepada Holofernes: "Sambutlah perkataan hamba ini dan perkenankanlah sahaya ini berbicara di hadapan tuanku, maka hamba tidak akan memberitahukan dusta kepada tuanku pada malam ini.

Ydt 11:6     Sekiranya tuanku menuruti perkataan sahaya, niscaya Allah akan melakukan sesuatu bagi tuanku dan tiada satupun dari rencana tuanku yang akan gagal.

Ydt 11:7     Sebab demi Nebukadnezar, raja bumi semesta, dan demi kekuasaan seri baginda yang mengutus tuanku untuk mengurus segala yang hidup. Bukan hanya manusia saja yang mengabdi kepada baginda karena tuanku, tetapi juga binatang buas maupun ternak dan burung-burung di udarapun akan hidup di bawah Nebukadnezar serta seisi rumahnya karena tuanku.

Ydt 11:8     Sebab kami telah mendengar tentang kebijaksanaan tuanku serta tentang kepandaian budi tuanku. Sudah tersebarlah di seluruh bumi bahwa di seluruh kerajaan melulu tuanku adalah cakap dan berpengalaman besar serta patut dikagumi dalam hal siasat perang.

Ydt 11:20   Holofernes serta para pejabatnya berkenan kepada perkataan lalu berkata:

Ydt 11:21   "Dari ujung yang satu ke ujung yang lain bumi ini tiada perempuan serupa itu, yang secantik parasnya dan searif kata-katanya."

Ydt 11:22   Kemudian kata Holofernes kepada Yudit: "Allah sungguh berbuat baik dengan mengutus engkau ke mari mendahului bangsamu. Di tangan kamilah kekuasaan, tetapi semua orang yang menistakan rajaku teruntuk bagi kebinasaan.

Ydt 11:23   Rupamu sungguh manis dan segala katamu baiklah adanya. Apabila engkau berbuat sebagaimana kaukatakan, maka Allahmu akan menjadi Allahku dan engkau akan mendapat kedudukan dalam istana raja Nebukadnezar lalu engkau menjadi termasyhur di seluruh bumi."

=====

BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus

Bagian Pertama – NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP ROHANI
Pasal XIX – HAL LATIHAN-LATIHAN BIARAWAN YANG BAIK

1. Kehidupan seorang biarawan yang baik harus dihiasi dengan segala macam keutamaan agar keadaan batin mereka sesuai dengan apa yang kelihatan dari luar. Malah, sewajarnyalah bahwa keadaan batin kita harus lebih baik daripada yang kelihatan di luar. Sebab, yang melihat kita sampai ke dalam adalah Tuhan sendiri, yang harus kita hormati lebih daripada segala-galanya. Dalam pandangan Tuhan, hendaknya kita murni bagaikan malaikat. Hendaklah setiap hari kita membarui niat kita yang baik dan tidak henti-hentinya mendorong diri kita, untuk menempa semangat kita seolah-olah kita baru saja memasuki hidup yang kita pilih sekarang ini, sambil memanjatkan doa: “Tuhan Allahku, tolonglah aku, agar aku senantiasa mempunyai niat yang baik dan dapat mengabdi Dikau dengan sebaik-baiknya. Bantulah aku agar hari ini juga aku dapat mulai dengan baik, sebab apa yang sampai sekarang telah kukerjakan itu, sebenarnya belum seberapa artinya.”

=====

DOA PENUTUP
Allah, pelindung dan pembela kami, Engkau telah mengutus para malaikatMu untuk menjagai kami. Semoga mereka selalu melindungi dan membela kami, sehingga kami berbahagia bersama mereka untuk selama-lamanya. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah

======

DOA PERSEMBAHAN PAGI

Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!


DOA EMAS

O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.

======

Menjalankan Pesan Fatima

Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan

Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.

Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama

Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya, engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan berturut-turut:
        Mengaku dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum atau sesudah Sabtu Pertama);
        Menerima Komuni Kudus;
        Berdoa Lima Puluhan Rosario;
        Dan menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang Tak Bernoda.

Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat yang dibutuhkan.”

SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada Maria

Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”

Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak dapat dipisahkan.

Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia

Sudah mengenal SKAPULIR LIMA LIPAT?
Skapulir Lima Lipat (Fivefold Scapular) awalnya adalah skapulir Empat Lipat (Coklat, Hitam, Biru, dan Putih), dan dikenal sebagai Skapulir Ordo Redemptoris karena para bapa Redemptoris  mulanya diberikan kewenangan khusus, untuk selamanya, oleh Tahta Suci untuk memberkati dan meng-investitur skapulir tersebut pada tahun 1803 dan untuk mendaftarkan umat beriman ke dalam masing-masing konfraternitas. Pada tahun 1847, Skapulir Merah, Passionis, ditambahkan pada empat skapulir lainnya sehingga menjadi lima Skapulir yang saat ini disebut sebagai Skapulir Lima Lipat, dan pada tahun 1886 Paus Leo XIII memberikan izin untuk memberkati dan menggabungkan lima skapulir secara kumulatif, dan kemudian Gereja memperluas kewenangan ini (untuk memberkati dan melakukan investitur) kepada setiap imam.
Keterangan selengkapnya dapat dibaca pada link berikut ini:
https://brevirharian.blogspot.com/p/skapulir-lima-lipat-fivefold-scapular.html





No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.