Jumat, 4 Oktober 2019
Pekan Biasa XXVI – O Pekan II
Pw S. Fransiskus
dari Asisi (P)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang,
selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Yesus penebus
dunia
Mahkota paling
utama
Dengarkanlah
permohonan
Yang kini kami
sampaikan.
Kami tengah
megenangkan
Teladan yang
disumbangkan
Oleh hambaMu yang
suci
Kepada umatMu ini.
Ia tidak
berlebihan
Dalam mencari
hiburan
Tetapi
mengutamakan
Kasih serta
pengabdian.
Kami mohon Allah
Bapa
Berkat doa restu
Putra
Agar dipenuhi
RohNya
Hingga dapat hidup
setya. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1 Hidup
dimintanya dan Kauberikan kepadanya, ya Tuhan. Keagungan dan semarak
Kauanugerahkan kepadanya, (M.P. Alleluya).
Mazmur 20 (21), 2-8, 14
Karena kuasaMu, ya Tuhan, raja
bergembira,*
atas penyelamatanMu ia bersuka cita.
Keinginan hatinya telah Kau penuhi,*
permintaan doanya tidak Kau tolak.
Sejak dahulu Kau kurniai dia berkat
berlimpah,*
di atas kepalanya Kau taruh mahkota
emas murni.
Hidup dimintanya: Kau beri kepadanya,*
umur panjang untuk selamanya.
Besarlah kemuliaannya berkat
pertolonganMu,*
keagungan dan semarak Kau anugerahkan
kepadanya.
Kau jadikan dia berkat untuk
selamanya,*
seri wajahMu membahagiakan dia.
Sungguh raja percaya kepada Tuhan,*
dan karena kasih setia Allah yang
mahatinggi ia tidak goyah.
Bangkitlah, ya Tuhan, dan nyatakanlah
kuasaMu,*
kami akan bernyanyi dan bermadah atas
keperkasaanMu.
Kemuliaaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 1 Hidup
dimintanya dan Kauberikan kepadanya, ya Tuhan. Keagungan dan semarak
Kauanugerahkan kepadanya, (M.P. Alleluya).
Ant. 2 Hidup
orang jujur laksana cahaya gemilang, berkembang menjadi siang yang
terang-benderang, (M.P. Alleluya).
Mazmur 91 (92)
I
Betapa baiklah bersyukur kepada
Tuhan,*
memuji namaMu, Allah yang maha tinggi;
Mewartakan kasihMu pagi hari,*
dan kesetiaanMu diwaktu malam;
dengan membunyikan gambus dan kecapi,*
dengan iringan celempung.
Sebab Engkau menggembirakan daku
dengan karyaMu yang agung,*
aku bersorak sorai karena perbuatan
tanganMu.
Betapa agung pekerjaanMu, ya Tuhan,*
betapa luhur segala rencanaMu.
Orang bodoh tidak dapat menyadarinya,*
orang dungu tidak akan mengerti.
Biarpun orang jahat meriap seperti
rumput, †
dan orang durhaka berkembang pesat,*
namun mereka akan binasa
selama-lamanya.
Sedangkan Engkau, ya Tuhan,*
Engkau luhur selama-lamanya.
Kemuliaaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 2 Hidup
orang jujur laksana cahaya gemilang, berkembang menjadi siang yang
terang-benderang, (M.P. Alleluya).
Ant. 3 Orang
jujur bertumbuh bagaikan palma, berkembang bagaikan pohon jati, (M.P. Alleluya).
II
Sebab para musuhMu akan binasa,
para penjahat Kau cerai beraikan.
Tetapi aku Kau jadikan kuat seperti
banteng,*
dan Kau urapi dengan minyak yang harum
mewangi.
Orang jujur bertumbuh bagaikan palma,*
berkembang bagaikan pohon jati.
Mereka ditanam dekat bait Tuhan,*
bertunas di pelataran rumah Allah.
Pada masa tua pun mereka masih
berbuah,*
dan tetap subur dan segar.
Mereka mewartakan, betapa adillah
Tuhan pelindungku,*
tak ada kecurangan padaNya.
Kemuliaaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 3 Orang
jujur bertumbuh bagaikan palma, berkembang bagaikan pohon jati, (M.P. Alleluya).
BACAAN
2Raj. 17:24-41
2Raj 17:24 Raja Asyur mengangkut orang dari Babel, dari
Kuta, dari Awa, dari Hamat dan Sefarwaim, lalu menyuruh mereka diam di
kota-kota Samaria menggantikan orang Israel; maka orang-orang itupun menduduki
Samaria dan diam di kota-kotanya.
2Raj 17:25 Pada mulanya waktu mereka diam di sana tidaklah
mereka takut kepada TUHAN, sebab itu TUHAN melepaskan singa-singa ke antara
mereka yang membunuh beberapa orang di antara mereka.
2Raj 17:26 Lalu berkatalah orang kepada raja Asyur:
"Bangsa-bangsa yang tuanku angkut tertawan dan yang tuanku suruh diam di
kota-kota Samaria tidaklah mengenal hukum beribadah kepada Allah negeri itu,
sebab itu dilepaskan-Nyalah singa-singa ke antara mereka yang sesungguhnya
membunuh mereka, oleh karena mereka tidak mengenal hukum beribadah kepada Allah
negeri itu."
2Raj 17:27 Lalu raja Asyur memberi perintah:
"Suruhlah pergi ke sana salah seorang imam yang telah kamu angkut dari
sana ke dalam pembuangan. Biarlah ia pergi dan diam di sana dan mengajarkan
kepada mereka hukum beribadah kepada Allah negeri itu!"
2Raj 17:28 Salah seorang imam yang telah mereka angkut
dari Samaria ke dalam pembuangan pergi dan diam di Betel. Ia mengajarkan kepada
mereka bagaimana seharusnya berbakti kepada TUHAN.
2Raj 17:29 Tetapi setiap bangsa itu telah membuat allahnya
sendiri dan menempatkannya di kuil di atas bukit-bukit pengorbanan, yang dibuat
oleh orang-orang Samaria; setiap bangsa bertindak demikian di kota-kota yang
mereka diami:
2Raj 17:30 orang-orang Babel membuat patung Sukot-Benot,
orang-orang Kuta membuat patung Nergal, orang-orang Hamat membuat patung Asima,
2Raj 17:31 dan orang-orang Awa membuat patung Nibhas dan
Tartak. Orang-orang Sefarwaim membakar anak-anak mereka sebagai korban bagi
Adramelekh dan Anamelekh, para allah di Sefarwaim.
2Raj 17:32 Di samping itu mereka berbakti kepada TUHAN dan
mengangkat dari kalangan mereka imam untuk bukit-bukit pengorbanan, maka
orang-orang inilah yang melakukan ibadah bagi mereka di kuil di atas
bukit-bukit pengorbanan itu.
2Raj 17:33 Mereka berbakti kepada TUHAN, tetapi dalam pada
itu mereka beribadah kepada allah mereka sesuai dengan adat bangsa-bangsa yang
dari antaranya mereka diangkut tertawan.
2Raj 17:34 Sampai hari ini mereka berbuat sesuai dengan
adat yang dahulu. Mereka tidak berbakti kepada TUHAN dan tidak berbuat sesuai
dengan ketetapan, hukum, undang-undang dan perintah yang diperintahkan TUHAN
kepada anak-anak Yakub yang telah dinamai-Nya Israel.
2Raj 17:35 TUHAN telah mengadakan perjanjian dengan mereka
dan memberi perintah kepada mereka: "Janganlah berbakti kepada allah lain,
janganlah sujud menyembah kepadanya, janganlah beribadah kepadanya dan
janganlah mempersembahkan korban kepadanya.
2Raj 17:36 Tetapi TUHAN yang menuntun kamu dari tanah Mesir
dengan kekuatan yang besar dan dengan tangan yang teracung, kepada-Nyalah kamu
harus berbakti, kepada-Nyalah kamu harus sujud menyembah dan mempersembahkan
korban.
2Raj 17:37 Tetapi kamu harus berpegang kepada
ketetapan-ketetapan, peraturan-peratur hukum dan perintah yang telah
ditulis-Nya bagimu dengan melakukannya senantiasa dengan setia, dan janganlah
kamu berbakti kepada allah-allah lain.
2Raj 17:38 Janganlah kamu melupakan perjanjian yang telah
Kuadakan dengan kamu dan janganlah kamu berbakti kepada allah lain,
2Raj 17:39 melainkan kepada TUHAN, Allahmu, kamu harus
berbakti, maka Ia akan melepaskan kamu dari tangan semua musuhmu."
2Raj 17:40 Tetapi mereka tidak mau mendengarkan, melainkan
mereka berbuat sesuai dengan adat mereka yang dahulu.
2Raj 17:41 Demikianlah bangsa-bangsa ini berbakti kepada
TUHAN, tetapi dalam pada itu mereka beribadah juga kepada patung-patung mereka;
baik anak-anak mereka maupun cucu cicit mereka melakukan seperti yang telah
dilakukan nenek moyang mereka, sampai hari ini.
=====
BACAAN PILIHAN (bisa
diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione
Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian Pertama –
NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP ROHANI
Pasal XIX – HAL
LATIHAN-LATIHAN BIARAWAN YANG BAIK
3. Bilamana kita
kadang-kadang meninggalkan latihan demi Tuhan atau untuk membantu sesama
manusia, nantinya hal ini masih mudah dikejar kembali. Akan tetapi, jika
mengabaikan sesuatu karena rasa segan atau karena tidak peduli maka besarlah
kesalahan kita dan kita akan menderita kerugian. Maka, hendaklah kita
senantiasa mengerahkan segenap tenaga kita, tetapi sekalipun demikian, kita
akan masih juga melakukan banyak kesalahan. Hendaknya kita senantiasa berniat
untuk berbuat sesuatu yang pasti, lebih-lebih memperhatikan hal-hal yang
merupakan rintangan bagi kita. Hendaklah kita menyelidiki dan mengatur
perbuatan kita, baik yang lahir maupun yang batin, karena kedua-duanya berguna
bagi kemajuan kita.
=====
DOA PENUTUP
Allah, pembela kaum
fakir miskin, santo Fransiskus menjadi miskin dan hina-dina seperti Kristus.
Semoga kami mengikuti langkahnya dan dengan gembira mengabdi PuteraMu, supaya
kami tetap bersatu dengan Dia dan bersuka ria dalam cinta kasihMu. Demi Yesus
Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam
persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak
Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan
dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia
Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari
setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi
dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya
bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh
menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus, selamatkanlah
kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus Yang Mahakudus,
kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa,
aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh
rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda
asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar
secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan
semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku
tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan
pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku
menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam
cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan
kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk
kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan
Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus
dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda
(Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah
“Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan
otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat
janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda
Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan
pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria,
dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya
berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa Lima
Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat
Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang
dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat
manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya
jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah
membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini.
Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan
pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan
pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam
kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan
Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat
yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada
Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917,
Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia
mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya;
itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat
sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa
Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo
Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada
Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan,
sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan
Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun
kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus
Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup
masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap
hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak
dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.