Selasa,
25 Juni 2019
Pekan
Biasa XII – O Pekan IV
Hari
Biasa (H)
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah
menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah
hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Ya Tritunggal mahamulya
Yang mengatur segalanya
Siang untuk kerja giat
Malam untuk istirahat
Waktu pagi waktu senja
Siang malam selamanya
Kami mohon perlindungan
Dari kemurahan Tuhan
Kami umatMu bersatu
Sujud menghadap padaMu
Memanjatkan permohonan
Teriring madah pujian
Ya Bapa yang baik hati
Luluskanlah doa kami
Berkat jasa Yesus Kristus
Yang mencurahkan Roh kudus.
Amin
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1 Semoga seruanku sampai
kepadaMu, ya Tuhan, janganlah Kausembunyikan wajahMu dari padaku.
Mazmur 101 (102) Doa dalam pembuangan
Allah menghibur kita
dalam segala penderitaan (2 Kor 1,4)
I
Tuhan, dengarkanlah doaku, *
semoga seruanku sampai
kepadaMu.
Janganlah Kausembunyikan
wajahMu dari padaku,*
pada hari kesesakanku.
Dengarkanlah aku pada hari
aku berseru,*
bersegeralah menjawab aku.
Sebab hari hidupku lenyap
bagaikan asap,*
tulangku membara seperti
perapian.
Hatiku layu seperti rumput
yang hangus, *
dan aku menjadi mangsa dewa
maut.
Rahangku nyeri karena
mengigil ketakutan,*
aku tinggal tulang berbungkus kulit.
Aku kesepian seperti burung
undan di padang gurun,*
seperti burung hantu di
puing-puing.
Aku tak dapat tidur dan
merasa seperti burung pipit,*
yang sepanjang hari
bertengger sendirian di atas atap.
Musuhku menghina aku,*
lawanku mempermainkan daku.
Abu kumakan sebagai
santapan,*
dan minumanku kucampur
dengan air mata.
Karena amarah dan murkaMu,*
Engkau mengangkat dan
membanting aku.
Hari hidupku bagaikan
bayangan yang menghilang,*
dan aku menjadi layu seperti
rumput.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Ant. 1 Semoga seruanku sampai
kepadaMu, ya Tuhan,
Ant. 2 Tuhan, dengarkanlah doa orang
yang terlantar.
II
Tetapi Engkau, ya Tuhan,
Engkau bersemayam dari sediakala, *
dan takhtaMu bertahan
sepanjang segala masa.
Engkau akan bangkit untuk
mengasihani Sion, †
sebab sudah waktunya untuk
merelai dia, *
sungguh, saatnya telah tiba.
Sebab para hambaMu amat
sayang akan batu-batunya,*
mereka terharu melihat
puing-puingnya.-
Kemudian para bangsa akan
menjunjung tinggi namaMu, ya Tuhan,*
dan semua raja akan mengakui
kemuliaanMu.
Sebab Engkau akan membangun
Sion kembali *
dan menampakkan diri dengan
mulia.
Engkau akan mendengarkan doa
orang yang telantar, *
Engkau tidak menolak
permohonan mereka.
Hendaknya ini dituliskan
bagi anak cucu kita,*
supaya angkatan yang akan
datang memuji Tuhan:
“Tuhan memandang dari
gunungNya yang kudus,*
Ia memperhatikan bumi dari
surga.
Ia mendengarkan keluhan
orang tawanan *
dan membebaskan orang yang
dihukum mati.
Semoga nama Tuhan
dimaklumkan di Sion *
dan pujianNya diperdengarkan
di Yerusalem;
bila para bangsa daang
berkumpul bersama raja mereka *
untuk beribadat kepada
Tuhan.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Ant. 2 Tuhan, dengarkanlah doa orang
yang terlantar.
Ant. 3 Engkau meletakkan dasar bumi,
ya Tuhan, dan langit adalah buatan tanganMu, (M.P. Alleluya).
III
Tuhan melumpuhkan tenagaku
dengan kekuatanNya,*
Ia memperpendek masa
kejayaanku.
Aku berdoa: “Ya Allahku, †
jangan aku Kaupanggil di
tengah hidupku,*
sedangkan tahun-tahunMu
berlangsung turun temurun.”
Di zaman purbakala Engkau
meletakkan dasar bumi,*
dan langit adalah buatan
tanganMu.
Semuanya itu akan binasa,
tetapi Engkau tetap ada,*
semuanya menjadi usang
seperti pakaian.
Engkau mengubah mereka seperti
orang berganti pakaian,*
dan mereka hilang lenyap.
Tetapi Engkau tetap sama,*
dan tahun-tahunMu tidak
berakhir.
Anak cucu hambaMu akan hidup
dengan aman,*
dan keturunan mereka tetap
tinggal di hadiratMu.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Ant. 3 Engkau meletakkan dasar bumi,
ya Tuhan, dan langit adalah buatan tanganMu, (M.P. Alleluya).
BACAAN
1Sam. 1:1-19
1Sam 1:1 Ada seorang laki-laki dari Ramataim-Zofim,
dari pegunungan Efraim, namanya Elkana bin Yeroham bin Elihu bin Tohu bin Zuf,
seorang Efraim.
1Sam 1:2 Orang ini mempunyai dua isteri: yang seorang
bernama Hana dan yang lain bernama Penina; Penina mempunyai anak, tetapi Hana
tidak.
1Sam 1:3 Orang itu dari tahun ke tahun pergi
meninggalkan kotanya untuk sujud menyembah dan mempersembahkan korban kepada
TUHAN semesta alam di Silo. Di sana yang menjadi imam TUHAN ialah kedua anak
Eli, Hofni dan Pinehas.
1Sam 1:4 Pada hari Elkana mempersembahkan korban, diberikannyalah
kepada Penina, isterinya, dan kepada semua anaknya yang laki-laki dan perempuan
masing-masing sebagian.
1Sam 1:5 Meskipun ia mengasihi Hana, ia memberikan
kepada Hana hanya satu bagian, sebab TUHAN telah menutup kandungannya.
1Sam 1:6 Tetapi madunya selalu menyakiti hatinya
supaya ia gusar, karena TUHAN telah menutup kandungannya.
1Sam 1:7 Demikianlah terjadi dari tahun ke tahun;
setiap kali Hana pergi ke rumah TUHAN, Penina menyakiti hati Hana, sehingga ia
menangis dan tidak mau makan.
1Sam 1:8 Lalu Elkana, suaminya, berkata kepadanya:
"Hana, mengapa engkau menangis dan mengapa engkau tidak mau makan? Mengapa
hatimu sedih? Bukankah aku lebih berharga bagimu dari pada sepuluh anak
laki-laki?"
1Sam 1:9 Pada suatu kali, setelah mereka habis makan
dan minum di Silo, berdirilah Hana, sedang imam Eli duduk di kursi dekat tiang
pintu bait suci TUHAN,
1Sam 1:10 dan dengan hati pedih ia berdoa kepada TUHAN
sambil menangis tersedu-sedu.
1Sam 1:11 Kemudian bernazarlah ia, katanya: "TUHAN
semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini
dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan
kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada
TUHAN untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh
kepalanya."
1Sam 1:12 Ketika perempuan itu terus-menerus berdoa di
hadapan TUHAN, maka Eli mengamat-amati mulut perempuan itu;
1Sam 1:13 dan karena Hana berkata-kata dalam hatinya dan
hanya bibirnya saja bergerak-gerak, tetapi suaranya tidak kedengaran, maka Eli
menyangka perempuan itu mabuk.
1Sam 1:14 Lalu kata Eli kepadanya: "Berapa lama lagi
engkau berlaku sebagai orang mabuk? Lepaskanlah dirimu dari pada mabukmu."
1Sam 1:15 Tetapi Hana menjawab: "Bukan, tuanku, aku seorang
perempuan yang sangat bersusah hati; anggur ataupun minuman yang memabukkan
tidak kuminum, melainkan aku mencurahkan isi hatiku di hadapan TUHAN.
1Sam 1:16 Janganlah anggap hambamu ini seorang perempuan
dursila; sebab karena besarnya cemas dan sakit hati aku berbicara demikian
lama."
1Sam 1:17 Jawab Eli: "Pergilah dengan selamat, dan
Allah Israel akan memberikan kepadamu apa yang engkau minta dari
pada-Nya."
1Sam 1:18 Sesudah itu berkatalah perempuan itu:
"Biarlah hambamu ini mendapat belas kasihan dari padamu." Lalu
keluarlah perempuan itu, ia mau makan dan mukanya tidak muram lagi.
1Sam 1:19 Keesokan harinya bangunlah mereka itu
pagi-pagi, lalu sujud menyembah di hadapan TUHAN; kemudian pulanglah mereka ke
rumahnya di Rama. Ketika Elkana bersetubuh dengan Hana, isterinya, TUHAN ingat
kepadanya.
=====
BACAAN
PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De
Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian
I – HAL SAKRAMEN YANG MAHAKUDUS
Pasal X
– JANGANLAH KITA MUDAH MELALAIKAN KOMUNI KUDUS
1.
Sering kali engkau harus datang kepada sumber rahmat dan kerahiman Ilahi;
kepada sumber segala kesucian dan kebaikan supaya engkau dapat disembuhkan dari
nafsu dan kejahatanmu dan agar dapat menjadi lebih kuat dan waspada terhadap
segala godaan dan tipu muslihat setan. Karena musuh tahu dengan sungguh-sungguh
betapa besar anugerah dan kebahagiaan yang ada di dalam Komuni Kudus, juga
bahwa Komuni itu jalan yang paling aman menuju kebahagiaan, dari sebab itu, ia
berusaha dengan segala upaya dan pada segala kesempatan untuk
menghalang-halangi umat yang saleh. Sebab, sementara orang menerima
bisikan-bisikan yang sama sekali tidak sehat dari setan, sewaktu mereka
mempersiapkan diri untuk menyambut Komuni Kudus.
=====
DOA PENUTUP
Tuhan, Engkaulah kekuatan
bagi orang yang berharap kepadaMu. Indahkanlah permohonan kami, orang yang
lemah ini, sebab tanpa Engkau kami tak sanggup berbuat apa-apa. Maka bantulah
kami senantiasa dengan rahmatMu. Semoga kami berusaha mematuhi
perintah-perintahMu dan menyenangkan hatiMu, baik dengan kehendak maupun dengan
perbuatan kami. Demi Yesus Kristus,
PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup
dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa.
Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria
Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda
penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu
Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu
persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan
indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan
mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda –
sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia
Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati
Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan
para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus
Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau
Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku,
si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu
Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam
persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku
mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan
murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan
bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku
mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak
Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di
dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku,
jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh
diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang
menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga
hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan
Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak
Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke
dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan
sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia
sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli
1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “…
Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925,
Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia
seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika
Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan
yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi
umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan
cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria
sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar
ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon
(bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan
keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya
dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji
Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan
semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri
Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13
Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster
Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang
mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini
Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli
1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior
Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia
berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji
keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil
mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh
lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada
Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status
hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria
setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan
Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda
Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
Sudah mengenal SKAPULIR LIMA LIPAT?
Skapulir Lima Lipat (Fivefold Scapular)
awalnya adalah skapulir Empat Lipat (Coklat, Hitam, Biru, dan Putih), dan
dikenal sebagai Skapulir Ordo Redemptoris karena para bapa Redemptoris mulanya diberikan kewenangan khusus, untuk
selamanya, oleh Tahta Suci untuk memberkati dan meng-investitur skapulir
tersebut pada tahun 1803 dan untuk mendaftarkan umat beriman ke dalam
masing-masing konfraternitas. Pada tahun 1847, Skapulir Merah, Passionis,
ditambahkan pada empat skapulir lainnya sehingga menjadi lima Skapulir yang
saat ini disebut sebagai Skapulir Lima Lipat, dan pada tahun 1886 Paus Leo XIII
memberikan izin untuk memberkati dan menggabungkan lima skapulir secara
kumulatif, dan kemudian Gereja memperluas kewenangan ini (untuk memberkati dan
melakukan investitur) kepada setiap imam.
Keterangan selengkapnya dapat dibaca pada link
berikut ini:
https://brevirharian.blogspot.com/p/skapulir-lima-lipat-fivefold-scapular.html
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.