Kamis, 27 Juni 2019
O PEKAN XII – O Pekan IV
Hari Biasa (H)
Ibadat Sore I: Hari Raya
Hati Yesus Yang Mahakudus (P)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Kristus penebus ilahi
Bersabdalah pada kami
Singkirkanlah kejahatan
Supaya iman bertahan
Jangan kami memikirkan
Dugaan yang bukan-bukan
Tentang sesama saudara
Hingga keruh suasana.
Smoga kami berusaha
Membina kasih setia
Agar dalam segalanya
Kerukunan tetap nyata
Terpujilah Kristus raja
Dan Bapa mahakuasa
Serta Roh penghibur suci
Sumber kasih yang sejati.
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1 Leluhur
kami mencapai kemenangan bukan berkat kekuatannya, melainkan berkat
keperkasaanMu dan cahaya wajahMu, (M.P.
Alleluya).
Mazmur 43 (44) Bencana
umat Allah
Dalam segalanya itu kita
akan menang dengan jaya karena kekuasaan Kristus yang mencintai kita. (Rom
8,37)
I
Ya Allah, dengan telinga kami sendiri telah kami
dengar *
kisah yang diceritakan para leluhur kami.
Tentang karya agung yang Kaulakukan pada zaman
mereka,*
yang Kaukerjakan dahulukala dengan tanganMu
Untuk menanam umatMu, Kauhalaukan para bangsa,*
Kaucerai-beraikan mereka, supaya umatMu dapat
berkembang.
Leluhur kami merebut tanah bukan berkat
pedangnya sendiri,*
mereka mencapai kemenangan bukan berkat
kekuatannya,
Melainkan berkat keperkasaanMu dan cahaya
wajahMu,*
sebab Engkau cinta pada mereka.
Engkaulah rajaku dan Allahku,*
panglimaku yang menyelamatkan keturunan Yakub
Berkat kekuatanMu kami tundukkan lawan kami.*
berkat namaMu kami kalahkan musuh yang menyerbu.
Sebab bukan busurku yang kuandalkan,*
bukan pedangku yang memberi kemenangan
Melainkan Engkaulah yang memberi kami kemenangan
atas musuh,*
Engkaulah yang mempermalukan lawan kami
Maka hanya Engkaulah kebanggaan kami
senantiasa,*
namaMulah kami puji sepanjang masa
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 1 Leluhur
kami mencapai kemenangan bukan berkat kekuatannya, melainkan berkat
keperkasaanMu dan cahaya wajahMu, (M.P.
Alleluya).
Ant. 2 Tuhan
tidak akan memalingkan wajahNya dari padamu, jika kamu kembali kepadaNya, (M.P. Alleluya).
II
Namun Engkau membuang dan mengaibkan kami,*
Engkau tidak lagi mendampingi tentara kami
Engkau membiarkan kami dipukul mundur oleh lawan
*
dan dirampas oleh musuh kami.
Engkau menjadikan kami bagaikan ternak
sembelihan *
dan mencerai-beraikan kami di antara para bangsa.
Engkau menjual umatMu tanpa harga *
dan menganggap kami tak bernilai
Engkau menjadikan kami bahan celaan tetangga,*
ejekan dan olok-olokan di lingkungan kami.
Nama kami dipakai sebagai sindiran oleh para
bangsa,*
sebagai lelucon oleh khalayak ramai.
Kehinaan menghantui kami sepanjang hari,*
kami malu dan kehilangan muka.
Sebab musuh mengumpat dan memfitnah kami,*
mereka menyerang dan membalas dendam.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 2 Tuhan
tidak akan memalingkan wajahNya dari padamu, jika kamu kembali kepadaNya, (M.P. Alleluya).
Ant. 3 Bangunlah
, ya Tuhan, janganlah marah terus menerus.
III
Segala macam cerca menimpa diri kami, †
namun kami tidak lupa akan Dikau,*
tidak pula melanggar perjanjianMu.
Hati kami tidak mengingkari Engkau,*
dan langkah kami tidak menyimpang dari jalanMu.
Engkau mematahkan hati kami*
dan meliputi kami dengan kegelapan.-
Seandainya kami lupa akan Allah kami,*
atau menadahkan tangan kepada dewa lain;
Masakan Allah tidak mengetahuinya?*
Ia kan menyelami segala lubuk hati!
Sesungguhnya karena Engkaulah kami dibantai
sepanjang hari *
dan diperlakukan sebagai domba sembihan.
Bangkitlah, mengapa Engkau tidur, ya Tuhan kami?
*
Bangunlah, janganlah marah terus-menerus!
Mengapa Kau palingkan wajahMu dari pada kami?*
Mengapa penindasan dan kemalangan kami tidak
Kauhiraukan?
Kepala kami ditundukkan sampai mencium debu,*
Tubuh kami tertiarap melekat di tanah.
Bangkitlah untuk menolong kami! *
Bebaskanlah kami demi kasih setiaMu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 3 Bangunlah
, ya Tuhan, janganlah marah terus menerus.
BACAAN
1Sam. 2:22-36
1Sam 2:22 Eli
telah sangat tua. Apabila didengarnya segala sesuatu yang dilakukan
anak-anaknya terhadap semua orang Israel dan bahwa mereka itu tidur dengan
perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan,
1Sam 2:23 berkatalah
ia kepada mereka: "Mengapa kamu melakukan hal-hal yang begitu, sehingga
kudengar dari segenap bangsa ini tentang perbuatan-perbuatanmu yang jahat itu?
1Sam 2:24 Janganlah
begitu, anak-anakku. Bukan kabar baik yang kudengar itu bahwa kamu menyebabkan
umat TUHAN melakukan pelanggaran.
1Sam 2:25 Jika
seseorang berdosa terhadap seorang yang lain, maka Allah yang akan mengadili;
tetapi jika seseorang berdosa terhadap TUHAN, siapakah yang menjadi perantara
baginya?" Tetapi tidaklah didengarkan mereka perkataan ayahnya itu, sebab
TUHAN hendak mematikan mereka.
1Sam 2:26 Tetapi
Samuel yang muda itu, semakin besar dan semakin disukai, baik di hadapan TUHAN
maupun di hadapan manusia.
1Sam 2:27 Seorang
abdi Allah datang kepada Eli dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN:
Bukankah dengan nyata Aku menyatakan diri-Ku kepada nenek moyangmu, ketika
mereka masih di Mesir dan takluk kepada keturunan Firaun?
1Sam 2:28 Dan
Aku telah memilihnya dari segala suku Israel menjadi imam bagi-Ku, supaya ia
mempersembahkan korban di atas mezbah-Ku, membakar ukupan dan memakai baju efod
di hadapan-Ku; kepada kaummu telah Kuserahkan segala korban api-apian orang
Israel.
1Sam 2:29 Mengapa
engkau memandang dengan loba kepada korban sembelihan-Ku dan korban sajian-Ku,
yang telah Kuperintahkan, dan mengapa engkau menghormati anak-anakmu lebih dari
pada-Ku, sambil kamu menggemukkan dirimu dengan bagian yang terbaik dari setiap
korban sajian umat-Ku Israel?
1Sam 2:30 Sebab
itu?demikianlah firman TUHAN, Allah Israel?sesungguhnya Aku telah berjanji:
Keluargamu dan kaummu akan hidup di hadapan-Ku selamanya, tetapi
sekarang?demikianlah firman TUHAN?:Jauhlah hal itu dari pada-Ku! Sebab siapa
yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan
dipandang rendah.
1Sam 2:31 Sesungguhnya
akan datang waktunya, bahwa Aku akan mematahkan tangan kekuatanmu dan tangan
kekuatan kaummu, sehingga tidak ada seorang kakek dalam keluargamu.
1Sam 2:32 Maka
engkau akan memandang dengan mata bermusuhan kepada segala kebaikan yang akan
Kulakukan kepada Israel dan dalam keluargamu takkan ada seorang kakek untuk
selamanya.
1Sam 2:33 Tetapi
seorang dari padamu yang tidak Kulenyapkan dari lingkungan mezbah-Ku akan
membuat matamu rusak dan jiwamu merana; segala tambahan keluargamu akan mati
oleh pedang lawan.
1Sam 2:34 Inilah
yang akan menjadi tanda bagimu, yakni apa yang akan terjadi kepada kedua anakmu
itu, Hofni dan Pinehas: pada hari yang sama keduanya akan mati.
1Sam 2:35 Dan
Aku akan mengangkat bagi-Ku seorang imam kepercayaan, yang berlaku sesuai
dengan hati-Ku dan jiwa-Ku, dan Aku akan membangunkan baginya keturunan yang
teguh setia, sehingga ia selalu hidup di hadapan orang yang Kuurapi.
1Sam 2:36 Kemudian
siapa yang masih tinggal hidup dari keturunanmu akan datang sujud menyembah
kepadanya meminta sekeping uang perak atau sepotong roti, dan akan berkata:
Tempatkanlah kiranya aku dalam salah satu golongan imam itu, supaya aku dapat
makan sekerat roti."
=====
BACAAN PILIHAN (bisa
diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi –
Mengikuti Jejak Kristus
Bagian III - HAL HIBURAN
BATIN
Pasal XLVIII - TENTANG HARI
YANG KEKAL DAN KESUSAHAN HIDUP DI DUNIA INI
3. Ah, bilamanakah
kesengsaraan-kesengsaraan itu akan berhenti? Kapankah aku akan dilepaskan dari
belenggu kehambaan dosa-dosa yang menyedihkan ini? Bilamana, ya Tuhan, Engkau
menjadi satu-satunya yang kurenungkan? Bilamanakah aku akan bergembira di dalam-Mu
dengan sempurna? Kapankah aku akan hidup dengan sempurna, dalam kebebasan yang
sejati tanpa rintangan sedikit pun, bebas dari segala beban jiwa dan badan?
Bilamanakah akan datang damai yang kekal, tidak terganggu dan aman; damai baik
di dalam maupun di luar, damai yang kokoh dari segala sudut? Yesus yang baik,
bilamana aku akan berada di hadapan-Mu dan melihat Dikau? Bilamana aku akan
menikmati kemuliaan kerajaan-Mu? Bilamana Engkau akan menjadi segala-galanya
bagiku? O, kapan aku akan bersama-sama dengan Dikau dalam kerajaan-Mu, yang
semula telah Engkau sediakan bagi kekasih-Mu? Miskin dan sebagai orang buangan
aku tinggal di negeri musuh, di mana setiap hari penuh perjuangan dan bencana
paling besar.
=====
DOA PENUTUP
Allah segala kuasa, milikMulah segala kebaikan.
Tanamkanlah dalam umatMu cinta akan Dikau dan binalah segala yang baik dalam
diri kami. Murnikanlah semangat ibadah kami dan teguhkanlah dengan kasih
setiaMu. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup
dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa.
Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak Bernoda (di
sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan dirimu,
indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia Yesus
dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari setiap
pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi dan
kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya
bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh
menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus,
selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus
Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa, aku
memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh
rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda
asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar
secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan semua
saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku tanpa
syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan
pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku menantikan
dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam cahaya
kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan kepada
cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk
kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan
Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus
dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah “Janji”
yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan otentik
Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat janji
dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda Maria
menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan pemulihan
pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria, dengan
Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya berkata,
“Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena orang-orang yang
tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui hujatan-hujatan dan
sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya, engkau, berusaha untuk
menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku berjanji untuk
menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan bagi
keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku dosa,
(pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum atau
sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima Komuni
Kudus;
• Berdoa Lima Puluhan
Rosario;
• Dan menemaniku selama
15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan intensi persembahan
pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat Pertama/Sabtu
Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan sebagai sebuah
tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang dijanjikan dari
Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat manusia” jika
SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya jumlah dari
kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah membuat dua
janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar
pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan
pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan
pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam
kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan Maria,
“Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat yang
dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917, Santa
Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia mengatakan hal
ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya; itulah tanda
penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat sebagai
tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa Perawan Maria
menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam
tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada Simon Stock,
“Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan, sebuah
perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan Skapulir ini
tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun kemudian ia
mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus Yohanes XXII
sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah kematian mereka,
dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang mengenakan skapulir
yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda Segala Rahmat, akan
turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa
akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap hari, ATAU
mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak dapat
dipisahkan.
Sudah mengenal SKAPULIR LIMA LIPAT?
Skapulir Lima Lipat (Fivefold Scapular) awalnya adalah skapulir
Empat Lipat (Coklat, Hitam, Biru, dan Putih), dan dikenal sebagai Skapulir Ordo
Redemptoris karena para bapa Redemptoris
mulanya diberikan kewenangan khusus, untuk selamanya, oleh Tahta Suci
untuk memberkati dan meng-investitur skapulir tersebut pada tahun 1803 dan
untuk mendaftarkan umat beriman ke dalam masing-masing konfraternitas. Pada
tahun 1847, Skapulir Merah, Passionis, ditambahkan pada empat skapulir lainnya
sehingga menjadi lima Skapulir yang saat ini disebut sebagai Skapulir Lima
Lipat, dan pada tahun 1886 Paus Leo XIII memberikan izin untuk memberkati dan
menggabungkan lima skapulir secara kumulatif, dan kemudian Gereja memperluas
kewenangan ini (untuk memberkati dan melakukan investitur) kepada setiap imam.
Keterangan selengkapnya dapat dibaca pada link berikut ini:
https://brevirharian.blogspot.com/p/skapulir-lima-lipat-fivefold-scapular.html
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.