Jumat, 22 Februari 2019
Pekan Biasa VI – O Pekan II
Pesta Takhta S. Petrus, Ras (P)
IBADAT SIANG
PEMBUKAAN
P: Ya, Allah, bersegeralah menolong aku.
U: Tuhan, perhatikanlah hambaMu.
Kemuliaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang
segala abad. Amin.
MADAH
Sungguh agung cinta Tuhan
Yang tidak takut berkurban
Mautpun tak menghalangi
Kasih setya yang sejati.
Selalu siap mengabdi
Datang untuk melayani
Itulah semangat Tuhan
Yang harus kita wujudkan.
Terpujilah Allah Bapa
Bersama Putra tercinta
Yang memperoleh Roh suci
Pembaharu
muka bumi. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Bukalah mataku, ya Tuhan, maka aku
memandang hukumMu yang mengagumkan.
Mazmur 118 (119),17-24
Ya Tuhan, berbuatlah baik kepada hambaMu,
maka aku akan hidup,*
dan tetap berpegang pada firmanMu.
Bukalah mataku, maka aku memandang,*
hukumMu yang mengagumkan.
Aku ini pendatang di dunia,*
jangan menyembunyikan perintahMu
terhadapku.
Remuk redamlah hatiku,*
karena merindukan hukumMu setiap waktu.
Engkau akan menghardik orang yang
sombong,*
terkutuklah yang menyimpang dari
perintahMu.
Jauhkan dari padaku penghinaan dan
cercaan,*
sebab aku melakukan segala perintahMu.
Sekalipun para pemuka bersepakat
melawan daku,*
hambaMu ini merenungkan segala
ketetapanMu.
Sungguh perintahMu menjadi kesukaanku,*
dan penasihat dalam segala tingkah
lakuku.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang, selalu
dan sepanjang segala abad. Amin.
Antifon
Bukalah mataku, ya Tuhan, maka aku
memandang hukumMu yang mengagumkan.
Antifon
Bimbinglah aku menurut sabdaMu yang
benar, ya Tuhan.
Mazmur 24 (25) – I
KepadaMu kuarahkan hatiku,*
ya Tuhan Allahku.
KepadaMu aku percaya, janganlah
mengecewakan daku,*
janganlah musuh bersukacita atas
kemalanganku.
Sebab yang berharap kepadaMu, tidak
akan kecewa,*
kecewalah hendaknya yang berbuat lalim.
Perkenalkanlah jalanMu kepadaku, ya
Tuhan,*
tunjukkanlah lorongMu kepadaku.
Bimbinglah aku menurut sabdaMu yang
benar dan ajarilah aku,†
karena Engkaulah Allah penyelamatku,*
kepadaMu aku selalu berharap.
Ya Tuhan, ingatlah akan rahmat dan
kasih setiaMu,*
yang telah Kautunjukkan sejak
sediakala.
Dosa masa mudaku dan pelanggaranku
jangan Kauingat,*
tetapi ingatlah akan daku menurut
belaskasihanMu.
Jujur dan baiklah Tuhan,*
Ia menunjukkan jalan kepada orang yang
sesat.
Ia membimbing orang yang rendah hati
menurut hukumNya,*
mengajarkan jalanNya kepada orang yang
bersahaja.
Segala tindakan Tuhan penuh kasih setia
dan kebenaran,*
bagi setiap orang yang berpegang pada
perjanjian dan hukumNya.
Demi namaMu, ya Tuhan, ampunilah
kesalahanku,*
biar besarlah dosaku.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang, selalu
dan sepanjang segala abad. Amin.
Antifon
Bimbinglah aku menurut sabdaMu yang
benar, ya Tuhan.
Antifon
Arahkanlah wajahMu kepadaku dan
kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab aku sebatang kara dan malang.
Mazmur 24 (25) – II
Siapakah orang yang takwa?*
Kepadanya Tuhan menunjukkan jalan yang
harus dipilih.
Orang takwa tetap sejahtera,*
keturunannya akan mewarisi tanah
kebahagiaan.
Tuhan bergaul mesra dengan orang yang
takwa,*
perjanjianNya diajarkan kepadanya.
Mataku tetap terarah kepada Tuhan,*
sebab Ia melepaskan kakiku dari jaring.
Arahkan wajahMu kepadaku dan
kasihanilah aku, ya Tuhan,*
sebab aku sebatang kara dan malang.
Lapangkanlah hatiku yang amat sesak,*
lepaskanlah aku dari segala
kesusahanku.
Perhatikanlah sengsara dan
kesukaranku,*
hapuskanlah segala kesesatanku.
Lihatlah, betapa banyaknya lawanku,*
mereka sangat membenci aku.
Jagalah hidupku dan selamatkan daku,*
janganlah aku kecewa karena berlindung
kepadaMu.
Semoga aku terlindung karena ketulusan
dan kejujuranku,*
sebab aku berharap kepadaMu.
Yan Allah, bebaskanlah umatMu Israel,*
dari segala kesesakannya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang, selalu
dan sepanjang segala abad. Amin.
Antifon
Arahkanlah wajahMu kepadaku dan
kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab aku sebatang kara dan malang.
BACAAN SINGKAT
1 Ptr 5,1-2a
Aku menasihati para tua-tua di antara kamu sebagai teman
sejawat dan saksi penderitaan Kristus, dan sebagai orang yang juga akan
mendapat bagian dalam kemuliaan yang dinyatakan kelak: Gembalakanlah kawanan
Allah yang ada padamu.
P: Bersukacitalah dan bergembiralah, sabda Tuhan.
U: Sebab namamu tercatat di surga.
DOA PENUTUP
Ya Allah yang mahakuasa, kami telah Kaualaskan pada
wadas, yakni pengakuan iman rasulMu. Teguhkanlah iman kami, jangan sampai kami digoncangkan
oleh kekacauan apapun juga. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa
bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan.
U: Syukur kepada Allah.
======
DOA HARIAN
DEVOSI WAJAH KUDUS
1x Bapa Kami
1x Salam Maria
1x Kemuliaan
DOA PANAH EMAS
Semoga NAMA
TUHAN yang paling kudus, paling suci, paling patut disembah, paling tak
terselami dan tak dapat dijelaskan dengan kata-kata selalu dipuji, diberkati,
dicintai, disembah dan dimuliakan di Surga, di bumi, di bawah bumi, oleh semua
mahkluk Tuhan, dan oleh Hati Yang Maha Kudus, Tuhan kami Yesus Kristus di altar
Sakramen yang Maha Kudus.
Setelah menerima doa ini, Suster Maria dari Santo Petrus
diberikan penglihatan dimana ia melihat Hati Kudus Yesus senang dilukai oleh
“Panah Emas” ini, sehingga mengalirlah curahan rahmat daripadaNYA untuk
pertobatan para pendosa.
BAGI MEREKA YANG MAU MELAKUKAN LEBIH
SERUAN – Dapat menyerukan beberapa kali dalam sehari doa
berikut ini:
BAPA YANG KEKAL, kupersembahkan kepadaMU Wajah Kudus
Yesus, terbungkus darah, keringat, debu dan ludahan, dalam pemulihan bagi
kejahatan-kejahatan Komunis, para penghujat, dan para penajis Nama Kudus dan
Hari Minggu serta hari raya yang disamakan dengan hari Minggu.
Devosi Wajah Kudus Yesus adalah Devosi yang
sangat ekstrim pentingnya yang direkomendasikan oleh 3 Paus: Paus Pius IX, Paus
Leo XIII, Paus Santo Pius X. Merupakan devosi yang dicintai oleh Kanak-kanak Yesus dan Wajah Kudus. Tujuan
umum devosi ini adalah pemulihan dari dosa-dosa manusia yang menghujat nama
Tuhan dan menajiskan hari Tuhan (hari Minggu dan hari raya yang disamakan
dengan hari Minggu). Sekitar Perang Dunia I, devosi ini mulai banyak ditinggalkan.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.