Kamis, 21 Februari 2019
Pekan Biasa VI – O Pekan II
Hari Biasa (H)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Kristus penebus ilahi
Bersabdalah pada kami
Singkirkanlah kejahatan
Supaya iman bertahan
Jangan kami memikirkan
Dugaan yang bukan-bukan
Tentang sesama saudara
Hingga keruh suasana
Smoga kami berusaha
Membina kasih setia
Agar dalam segalanya
Kerukunan tetap nyata
Terpujilah Kristus raja
Dan Bapa mahakuasa
Serta Roh penghibur suci
Sumber kasih yang sejati.Amin
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1 Engkaulah
yang memberi kami kemenangan, ya Tuhan, namaMu kami puji sepanjang masa, (M.P Alleluya)
Mazmur 43 (44) Bencana
umat Allah
Dalam
segalanya itu kita akan menang dengan jaya karena kekuasaan Kristus yang
mencintai kita (Rom 8,37)
I
Ya Allah, dengan telinga kami sendiri
telah kami dengar *
kisah yang diceritakan para leluhur
kami,
Tentang karya agung yang Kau lakukan
pada zaman mereka,*
yang Kau kerjakan dahulukala dengan
tanganMu.
Untuk menanamkan umatMu, Kauhalaukan
para bangsa,*
Kau cerai beraikan mereka, supaya
umatMu dapat berkembang.
Leluhur kami merebut tanah bukan
berkat pedangnya sendiri,*
mereka mencapai kemenangan bukan
berkat kekuatannya,
Melainkan berkat keperkasaanMu dan
cahaya wajahMu,*
sebab Engkau cinta pada mereka.
Engkaulah rajaku dan Allahku,*
panglimaku yang menyelamatkan
keturunan Yakub.
Berkat kekuatanMu kami tundukkan lawan
kami,*
berkat namaMu kami kalahkan musuh yang
menyerbu.
Sebab bukan busurku yang kuandalkan,*
bukan pedangku yang memberi
kemenangan.
Melainkan Engkaulah yang memberi kami
kemenangan atas musuh,*
Engkaulah yang mempermalukan lawan
kami.
Maka hanya Engkaulah kebanggaan kami
senantiasa,*
namaMulah kami puji sepanjang masa.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 1 Engkaulah
yang memberi kami kemenangan, ya Tuhan, namaMu kami puji sepanjang masa, (M.P Alleluya)
Ant. 2 Sayangilah,
ya Tuhan, dan janganlah serahkan milik pusakaMu kepada penghinaan.
II
Namun Engkau membuang dan mengaibkan
kami,*
Engkau tidak lagi mendampingi tentara kami.
Engkau membiarkan kami dipukul mundur
oleh lawan *
dan dirampas oleh musuh kami.
Engkau menjadikan kami bagaikan ternak
sembelihan*
dan menceraiberaikan kami diantara
para bangsa.
Engkau menjual umatMu tanpa harga *
dan mengganggap kami tidak bernilai.
Engkau menjadikan kami bahan celaan
tetangga *
ejekan dan olok-olokan di lingkungan
kami
Nama kami dipakai sebagai sindiran
oleh para bangsa,*
sebagai lelucon oleh khalayak ramai.
Kehinaan menghantui kami sepanjang
hari,*
kami malu dan kehilangan muka.
Sebab musuh mengumpat dan memfitnah
kami,
mereka menyerang dan membalas dendam.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 2 Sayangilah,
ya Tuhan, dan janganlah serahkan milik pusakaMu kepada penghinaan.
Ant. 3 Bangkitlah,
ya Tuhan, bebaskanlah kami demi kasih setiaMu, (M.P Alleluya).
III
Segala macam cerca menimpa diri kami, †
namun kami tidak lupa akan Dikau,*
tidak pula melanggar perjanjianMu.
Hati kami tidak mengingkari Engkau,*
dan langkah kami tidak menyimpang dari
jalanMu.
Engkau mematahkan hati kami,*
dan meliputi kami dengan kegelapan.-
Seandainya kami lupa akan Allah kami,*
atau menadahkan tangan kepada dewa
lain,
Masakan Allah tidak mengetahuinya? *
Ia kan menyelami segala lubuk hati!
Sesungguhnya karena Engkaulah kami
dibantai sepanjang hari *
dan diperlakukan sebagai domba
sembelihan.
Bangkitlah, mengapa Engkau tidur, ya
Tuhan kami ? *
Bangunlah, jangan marah terus menerus!
Mengapa Kau palingkan wajahMu dari
pada kami? *
Mengapa penindasan dan kemalangan kami
tidak Kauhiraukan?
Kepala kami ditundukkan sampai mencium
debu,*
tubuh kami bertiarap melekat di tanah.
Bangkitlah untuk menolong kami! *
Bebaskan kami demi kasih setiaMu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 3 Bangkitlah,
ya Tuhan, bebaskanlah kami demi kasih setiaMu, (M.P Alleluya).
BACAAN
1Kor. 9:1-18
1Kor 9:1 Bukankah aku rasul? Bukankah aku orang
bebas? Bukankah aku telah melihat Yesus, Tuhan kita? Bukankah kamu adalah buah
pekerjaanku dalam Tuhan?
1Kor 9:2 Sekalipun bagi orang lain aku bukanlah
rasul, tetapi bagi kamu aku adalah rasul. Sebab hidupmu dalam Tuhan adalah
meterai dari kerasulanku.
1Kor 9:3 Inilah pembelaanku terhadap mereka yang
mengeritik aku.
1Kor 9:4 Tidakkah kami mempunyai hak untuk makan dan
minum?
1Kor 9:5 Tidakkah kami mempunyai hak untuk membawa
seorang isteri Kristen, dalam perjalanan kami, seperti yang dilakukan
rasul-rasul lain dan saudara-saudara Tuhan dan Kefas?
1Kor 9:6 Atau hanya aku dan Barnabas sajakah yang
tidak mempunyai hak untuk dibebaskan dari pekerjaan tangan?
1Kor 9:7 Siapakah yang pernah turut dalam peperangan
atas biayanya sendiri? Siapakah yang menanami kebun anggur dan tidak memakan
buahnya? Atau siapakah yang menggembalakan kawanan domba dan yang tidak minum
susu domba itu?
1Kor 9:8 Apa yang kukatakan ini bukanlah hanya
pikiran manusia saja. Bukankah hukum Taurat juga berkata-kata demikian?
1Kor 9:9 Sebab dalam hukum Musa ada tertulis:
"Janganlah engkau memberangus mulut lembu yang sedang mengirik!"
Lembukah yang Allah perhatikan?
1Kor 9:10 Atau kitakah yang Ia maksudkan? Ya, untuk
kitalah hal ini ditulis, yaitu pembajak harus membajak dalam pengharapan dan
pengirik harus mengirik dalam pengharapan untuk memperoleh bagiannya.
1Kor 9:11 Jadi, jika kami telah menaburkan benih rohani
bagi kamu, berlebih-lebihank kalau kami menuai hasil duniawi dari pada kamu?
1Kor 9:12 Kalau orang lain mempunyai hak untuk
mengharapkan hal itu dari pada kamu, bukankah kami mempunyai hak yang lebih
besar? Tetapi kami tidak mempergunakan hak itu. Sebaliknya, kami menanggung
segala sesuatu, supaya jangan kami mengadakan rintangan bagi pemberitaan Injil
Kristus.
1Kor 9:13 Tidak tahukah kamu, bahwa mereka yang melayani
dalam tempat kudus mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa
mereka yang melayani mezbah, mendapat bahagian mereka dari mezbah itu?
1Kor 9:14 Demikian pula Tuhan telah menetapkan, bahwa mereka
yang memberitakan Injil, harus hidup dari pemberitaan Injil itu.
1Kor 9:15 Tetapi aku tidak pernah mempergunakan satupun
dari hak-hak itu. Aku tidak menulis semuanya ini, supaya akupun diperlakukan
juga demikian. Sebab aku lebih suka mati dari pada?! Sungguh, kemegahanku tidak
dapat ditiadakan siapapun juga!
1Kor 9:16 Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak
mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku.
Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.
1Kor 9:17 Kalau andaikata aku melakukannya menurut
kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku
melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri, pemberitaan itu adalah tugas
penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku.
1Kor 9:18 Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah
ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak
mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil.
=====
BACAAN PILIHAN (bisa
diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione
Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian Ketiga – HAL
HIBURAN BATIN
Pasal XLIV –
JANGANLAH KITA MEMEDULIKAN KEADAAN DI DUNIA LUAR
1. Guru: Anak-Ku,
banyak yang baik bagimu jika kamu tidak mengetahuinya; dan terhadap hal-hal itu
sebaiknya kamu pandang dirimu sebagai orang mati di dunia ini, dan bahwa
seluruh dunia telah disalibkan. Banyak hal harus engkau biarkan berlalu,
seperti engkau itu orang tuli, dan lebih memikirkan hal-hal yang memberikan
ketenteraman. Lebih bergunalah tidak memperhatikan hal-hal yang tidak engkau
setujui, dan membiarkan orang-orang lain mempunyai pandangan masing-masing
daripada mengadakan perdebatan-perdebatan. Jika hubunganmu dengan Allah baik
dan engkau memperhatikan pertimbangan-Nya maka lebih mudah bagimu untuk
mengalah terhadap orang lain.
=====
DOA PENUTUP
Allah yang mahabaik, Engkau telah
menyediakan anugerah ilahi yang tak kelihatan bagi orang yang mencintai Engkau.
Curahkanlah api cintaMu kedalam hati kami. Semoga kami mencintai Engkau dalam
segala hal melebihi segala-galanya dan menikmati janjiMu, yang melampaui segala
keinginan. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan
pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam
persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak
Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan
dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia
Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari
setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi
dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya
bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh
menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus,
selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus
Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa,
aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh
rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda
asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar
secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan
semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku
tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan
pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku
menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam
cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan
kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk
kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan
Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus
dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda
(Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah
“Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan
otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat
janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda
Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan
pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria,
dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya
berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa Lima
Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat
Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang
dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat
manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya
jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah
membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini.
Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan
pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan
pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam
kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan
Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat
yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada
Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917,
Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia
mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya;
itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat
sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa
Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo
Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada
Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan,
sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan
Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun
kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus
Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup
masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap
hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak
dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
(Catatan: Doa Bebas Kutuk, kami pindahkan ke bagian bawah
IBADAT SORE)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.