Sabtu, 16 Februari 2019
Pekan Biasa V – O Pekan I
Hari Biasa (H)
Ibadat Sore I: Pekan Biasa VI – O Pekan II
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah
menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah
hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan,
sekarang, selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Alleluya
MADAH
Allah yang kekal abadi
Yang memberikan Roh suci
Kepada umat beriman
Kami mohon perlindungan.
Usirlah penyakit badan
Singkirkanlah kejahatan
Tolonglah kami bertahan
Dalam menghayati iman.
Hidup kami lahir batin
Semoga sungguh terjamin
Berkat kasih setiaMu
Yang tetap teguh selalu.
Kabulkan doa kami
Ya Bapa yang baik hati
Berkat jasa Yesus Kristus
Yang mencurahkan Roh kudus.
Amin
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1 Barang
siapa merendahkan diri seperti anak kecil, akan menjadi besar dalam kerajaan
surga.
Mazmur 130 (131) Percaya seperti anak kecil
Belajarlah
daripadaKu, sebab Aku lembut dan rendah hati (Mat 11,29)
Tuhan, hatiku tidak angkuh,*
dan mataku tidak memandang
dengan sombong
Aku tidak mengejar hal-hal
yang terlalu muluk,*
yang melampaui kemampuanku
Tetapi aku berusaha, agar
hatiku tenang dan tenteram †
seperti bayi dipangkuan
ibunya, *
seperti bayilah ketenangan
jiwaku.
Berharaplah akan Tuhan, hai
Israel,*
sekarang dan selama-lamanya.
Kemulian kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan
sekarang, selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Ant. 1 Barang siapa merendahkan diri
seperti anak kecil, akan menjadi besar dalam kerajaan surga.
Ant. 2 Ya Allahku, dengan hati yang
sederhana dan bergembira aku mempersembahkan segala sesuatu.
Mazmur 131 (132) Janji Allah kepada keluarga Daud
Tuhan Allah akan
mengurniakan kepadaNya takhta Daud, bapa leluhurNya (Luk 1,32)
Ingatlah, ya Tuhan, akan
Daud, *
dan akan segala
kemenangannya
Ingatlah, bagaimana ia telah
bersumpah kepada Tuhan,*
dan berjanji kepada Allah
Yakub yang mahakuasa
“Sungguh, aku takkan masuk
ke dalam rumah kediamanku,*
takkan berbaring di
ranjangku,
takkan membiarkan mataku
tertidur,*
ataupun membiarkan kelopak
mataku terlelap,
sampai aku mendapatkan
tempat bagi Tuhan,*
kediaman bagi Allah Yakub
Kita telah mendengar tentang
tabut itu di Efrata,*
telah mengetahuinya di
padang Ya’ar
Mari kita pergi ke tempat kediaman
Tuhan,*
bersembah sujud di hadapan
tumpuan kakiNya.
Bangunlah, ya Tuhan, silakan
ke tempat istirahatMu,*
Engkau beserta tabut
kekuatanMu
Semoga para imamMu
berpakaian kesucian,*
dan umatMu bersorak
kegirangan
Demi Daud, hambaMu,*
janganlah Kaupalingkan
wajahMu dari raja yang Kauurapi.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan
sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 2 Ya Allahku, dengan hati yang
sederhana dan bergembira aku mempersembahkan segala sesuatu.
Ant. 3 Tuhan telah mengangkat sumpah
kepada Daud dan meneguhkan kerajaannya untuk selama-lamanya.
II
Tuhan telah mengangkat
sumpah kepada Daud *
dan tidak akan
mengingkarinya:
“Seorang anak kandungmu *
akan Kududukkan di atas
takhtamu
jika para anakmu berpegang
pada perjanjianKu *
dan pada peraturan yang
Kuajarkan kepada mereka,
maka anak merekapun *
akan duduk di atas takhtamu
selama-lamanya.”
Sebab Tuhan telah memilih
Sion *
agar menjadi tempat
tinggalNya:
“Disinilah peristirahatanKu
untuk selama-lamanya,*
di sini Aku akan tinggal,
karena itulah kehendakKu
orang jujur akan Kuberkati
dengan berlimpah,*
orang miskin akan
Kukenyangkan
para imam akan Kukenakan
pakaian kesucian,*
dan umat akan bersorak
gembira
di sana Aku akan memberikan
kekuasaan kepada Daud,*
menyediakan cahaya bagi raja
yang Kuurapi
musuhnya akan Kupermalukan,*
tetapi dia akan Kumahkotai
kemuliaan.”
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan
sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 3 Tuhan telah mengangkat sumpah
kepada Daud dan meneguhkan kerajaannya untuk selama-lamanya.
BACAAN
1Kor. 6:1-11
1Kor 6:1 Apakah ada seorang di antara kamu, yang
jika berselisih dengan orang lain, berani mencari keadilan pada orang-orang
yang tidak benar, dan bukan pada orang-orang kudus?
1Kor 6:2 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang
kudus akan menghakimi dunia? Dan jika penghakiman dunia berada dalam tangan
kamu, tidakkah kamu sanggup untuk mengurus perkara-perkara yang tidak berarti?
1Kor 6:3 Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan
menghakimi malaikat-malaikat? Jadi apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup
kita sehari-hari.
1Kor 6:4 Sekalipun demikian, jika kamu harus
mengurus perkara-perkara biasa, kamu menyerahkan urusan itu kepada mereka yang
tidak berarti dalam jemaat?
1Kor 6:5 Hal ini kukatakan untuk memalukan kamu.
Tidak adakah seorang di antara kamu yang berhikmat, yang dapat mengurus
perkara-perkara dari saudara-saudaranya?
1Kor 6:6 Adakah saudara yang satu mencari keadilan
terhadap saudara yang lain, dan justru pada orang-orang yang tidak percaya?
1Kor 6:7 Adanya saja perkara di antara kamu yang
seorang terhadap yang lain telah merupakan kekalahan bagi kamu. Mengapa kamu
tidak lebih suka menderita ketidakadilan? Mengapakah kamu tidak lebih suka
dirugikan?
1Kor 6:8 Tetapi kamu sendiri melakukan ketidakadilan
dan kamu sendiri mendatangkan kerugian, dan hal itu kamu buat terhadap
saudara-saudaramu.
1Kor 6:9 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang
yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah
sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit,
1Kor 6:10 pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan
penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
1Kor 6:11 Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah
dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu
telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.
======
BACAAN
PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De
Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian
Ketiga – HAL HIBURAN BATIN
Pasal
XLII – JANGANLAH KITA MENYANDARKAN KETENTERAMAN KITA KEPADA ORANG LAIN
1.
Guru: Anak-Ku, janganlah engkau merasa sangat gembira karena kata-kata orang
yang indah dan muluk-muluk. “Sebab Kerajaan Allah tidak terdiri dalam
kata-kata, melainkan dalam kekuatan” (1Kor 4:20). Perhatikanlah sabda-Ku yang
menyalakan hati dan menerangi budi; ia akan membuat engkau ingat akan diri
sendiri dan akan memberikan bermacam penghiburan. Janganlah membaca sesuatu
dengan tujuan supaya dapat tampak lebih pintar ataupun lebih pandai.
Berusahalah untuk dapat membasmi cacat-cacatmu; sebab itu, lebih berguna
daripada mengetahui banyak soal yang sukar.
======
DOA PENUTUP
Allah yang setia, kami
mohon, semoga rahmatMu selalu mendahului dan mengikuti tingkah laku kami,
sehingga kami setiap waktu penuh perhatian untuk berbuat baik. Demi Yesus
Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau
dalam persekutuan Roh kudus, sepanjang segala masa. Amin.
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria
Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda
penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu
Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu
persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan
indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan
mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda –
sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia
Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati
Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan
para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus
Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau
Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku,
si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu
Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam
persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku
mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan
murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan
bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu!
Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di
dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku,
jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh
diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang
menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga
hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan
Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak
Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke
dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan
sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia
sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli
1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “…
Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925,
Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia
seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika
Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan
yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi
umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan
cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria
sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua
ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau
diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan
keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya
dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji
Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan
semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri
Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13
Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster
Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang
mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini
Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli
1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral
Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata
kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji
keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil
mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh
lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada
Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status
hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria
setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan
Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda
Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
(Catatan: Doa Bebas Kutuk, kami pindahkan ke
bagian bawah IBADAT SORE)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.