Minggu, 13 Januari 2019
O Pekan II
Pesta Pembaptisan Tuhan (P)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Yesus Putra yang
tercinta
Engkau datang dari Bapa
Membasuh umat beriman
Dengan air pembaptisan.
Engkau sudi jadi rendah
Serupa kami yang lemah
Untuk menguatkan kami
Memberi hidup abadi.
Dengarkanlah permohonan
Yang kini kami sampaikan
Terangilah hati kami
Dengan cahaya ilahi.
Terpujilah Kristus Tuhan
Jalan hidup kebenaran
Bersama Bapa da RohNya
Sepanjang segala masa. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Yohanes pembaptis tampil di padang gurun, mengajarkan
pembaptisan tobat dan pengampunan dosa.
Mazmur 28 (29)
Terdengarlah suara dari langit: “Inilah PuteraKu
tercinta. Aku sangat berkenan kepadaNya” (Mat 3,17)
Sampaikanlah kepada Tuhan, hai penghuni surga,*
sampaikanlah kepada Tuhan kemuliaan dan kekuasaan.
Sampaikanlah kepada Tuhan kemuliaan namaNya, *
sujudlah kepadaNya dengan hormat dan khidmat.
Suara Tuhan di atas langit,*
Allah yang mulia bergemuruh di angkasa raya.
Suara Tuhan penuh kekuatan,*
suara Tuhan penuh semarak.
Suara Tuhan mematahkan pohon-pohon jati,*
menumbangkan jati raksasa.
Suara Tuhan membuat gunung melonjak-lonjak bagaikan anak
lembu,*
dan bukit bagaikan anak kuda.
Suara Tuhan meledakkan mata petir *
dan menggetarkan padang gurun.
Suara Tuhan menggoyangkan pohon,*
merontokkan dedaunan hutan.
Maka dalam rumah Tuhan *
semua berseru: Mulia! Mulia!
Tuhan bertakhta di surga,*
bersemayam sebagai raja selama-lamanya.
Tuhan memberikan kekuatan kepada umat,*
umat diberkatiNya dengan damai sejahtera.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Yohanes pembaptis tampil di padang gurun, mengajarkan
pembaptisan tobat dan pengampunan dosa.
Antifon
Aku membaptis dengan air, tetapi Ia akan membaptis dengan
Roh kudus dan api.
Mazmur 65 (66 )
Kebangkitan Tuhan dan bertobatnya para bangsa (Hesychius)
Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, +
bermazmurlah bagi namaNya yang mulia *
dan gemakanlah pujianNya.
Berkatalah; “Ya Allah, betapa dahsyatlah karyaMu, +
betapa hebatlah kekuatanMu,*
sehingga musuh terbungkuk-bungkuk di hadapanMu.
Seluruh bumi sujud menyembah Engkau *
dan memuji namaMu dengan mazmur.”
Mari saksikan karya Allah,*
perbuatan Allah menggemparkan manusia.
Allah mengubah laut menjadi tanah kering, +
mereka menyeberangi sungai tanpa menjadi basah,*
mari kita bersorak-sorai kepada Allah.
Ia memerintah dari bentengNya yang abadi, +
pandanganNya mengawasi para bangsa,*
jangan sampai ada yang memberontak melawan Dia.
Pujilah Allah kami, hai para bangsa,*
serukanlah pujianNya dengan sepenuh hati.
Sebab Allah memperkenankan kami tetap hidup *
dan tidak menyerahkan kami kepada kematian.-
Engkau telah menguji kami, ya Allah,*-
membesut kami seperti membesut perak.
Engkau membawa kami ke padang belantara *
dan menimpakan wabah kepada kami.
Engkau memusingkan kepala kami dengan penyakit, +
kami mengalami siksaan api dan air *
setelah kami Kaubawa ke luar dari kemakmuran Mesir.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon
Aku membaptis dengan air, tetapi Ia akan membaptis dengan
Roh kudus dan api.
Antifon
Sesudah Yesus dibaptis, Ia segera keluar dari air, maka
terbukalah langit.
Aku akan masuk rumahMu membawa kurban bakaran, +
aku akan memenuhi
nazar *
yang telah kuucapkan dalam kegelisahanku.
Aku akan mempersembahkan hewan tambun,+
membakar domba jantan menjadi kurban yang harum,*
aku akan menyedikan kurban sapi dan kambing.
Mari, dengarkanlah, hai kamu semua yang takwa,*
aku hendak mewartakan yang dikerjakan Allah bagiku.
KepadaNya aku telah berseru,*
dan pujianNya telah kunyanyikan.
Sekiranya aku menyadari suatu kesalahan,*
Tuhanku pasti tidak mendengarkan daku *
Tetapi kenyataannya Allah mendengarkan daku *
dan mengindahkan doa permohonanku.
Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku *
dan tidak menjauhkan kasih setiaNya dari padaku.
Kemuliaaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon
Sesudah Yesus dibaptis, Ia segera keluar dari air, maka
terbukalah langit.
BACAAN
Yes. 42:1-9, 49:1-9
42:1 Lihat, itu
hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku
telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada
bangsa-bangsa.
42:2 Ia tidak akan
berteriak atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suaranya di jalan.
42:3 Buluh yang
patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak
akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum.
42:4 Ia sendiri
tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan
hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.
42:5 Beginilah
firman Allah, TUHAN, yang menciptakan langit dan membentangkannya, yang
menghamparkan bumi dengan segala yang tumbuh di atasnya, yang memberikan nafas
kepada umat manusia yang mendudukinya dan nyawa kepada mereka yang hidup di
atasnya:
42:6 "Aku ini,
TUHAN, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan, telah memegang
tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi
umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa,
42:7 untuk membuka
mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan
orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara.
42:8 Aku ini TUHAN,
itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau
kemasyhuran-Ku kepada patung.
42:9 Nubuat-nubuat
yang dahulu sekarang sudah menjadi kenyataan, hal-hal yang baru hendak
Kuberitahukan. Sebelum hal-hal itu muncul, Aku mengabarkannya kepadamu."
49:1 Dengarkanlah
aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! TUHAN telah
memanggil aku sejak dari kandungan telah menyebut namaku sejak dari perut
ibuku.
49:2 Ia telah
membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam
naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan
menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya.
49:3 Ia berfirman
kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan
keagungan-Ku."
49:4 Tetapi aku
berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan
kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan
upahku pada Allahku."
49:5 Maka sekarang
firman TUHAN, yang membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya,
untuk mengembalikan Yakub kepada-Nya, dan supaya Israel dikumpulkan
kepada-Nya--maka aku dipermuliakan di mata TUHAN, dan Allahku menjadi kekuatanku--,firman-Nya:
49:6 "Terlalu
sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub
dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku
akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang
dari pada-Ku sampai ke ujung bumi."
49:7 Beginilah
firman TUHAN, Penebus Israel, Allahnya yang Mahakudus, kepada dia yang
dihinakan orang, kepada dia yang dijijikkan bangsa-bangsa, kepada hamba
penguasa-penguasa: "Raja-raja akan melihat perbuatan-Ku, lalu bangkit
memberi hormat, dan pembesar-pembesar akan sujud menyembah, oleh karena TUHAN
yang setia oleh karena Yang Mahakudus, Allah Israel, yang memilih engkau."
49:8 Beginilah
firman TUHAN: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab engkau, dan pada
hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau; Aku telah membentuk dan
memberi engkau, menjadi perjanjian bagi umat manusia, untuk membangunkan bumi
kembali dan untuk membagi-bagikan tanah pusaka yang sudah sunyi sepi,
49:9 untuk
mengatakan kepada orang-orang yang terkurung: Keluarlah! kepada orang-orang
yang ada di dalam gelap: Tampillah! Di sepanjang jalan mereka seperti domba
yang tidak pernah kekurangan rumput, dan di segala bukit gundulpun tersedia
rumput bagi mereka.
=====
BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian Ketiga – HAL HIBURAN BATIN
Pasal XXXI – TENTANG MENOLAK SEGALA MAKHLUK AGAR DAPAT
MENEMUKAN SANG PENCIPTA
2. Untuk itu, dibutuhkan rahmat yang besar, yang mampu
mengangkat jiwa dan membebaskannya untuk mengatasi dirinya sendiri. Dan bila
manusia tidak diangkat dalam jiwanya dan tidak lepas dari segala makhluk dan
tidak dipersatukan sama sekali dengan Allah, segala pengetahuan dan harta
miliknya sungguh tidak banyak faedahnya. Bila orang yang berpendapat bahwa ada
sesuatu yang bernilai tinggi, kecuali Satu yang mahatinggi dan mahabaik serta
abadi maka orang itu akan tetap kecil saja dan tidak mampu meningkatkan
dirinya. Sebab, apa yang bukan Allah tidak ada artinya sam sekali dan harus
dipandang bukan apa-apa. Sungguh besar perbedaan kebijaksanaan orang yang
menerima penerangan dari atas dan hidup saleh dengan ilmu pengetahuan seorang
biarawan yang berpendidikan ilmiah dan tekun belajar. Pengetahuan yang turun dari
atas karena ilham Ilahi lebih mulia daripada pengetahuan yang diperoleh oleh
kecerdikan orang dengan banyak jerih payah.
MADAH ALLAH TUHAN KAMI
Allah Tuhan kami,*
Engkau kami puji dan kami muliakan.
Bapa yang kekal,*
seluruh bumi bersembah sujud padaMu.
BagiMu semua malaikat bermadah,*
seluruh isi surga bernyanyi.
BagiMu kerubim dan serafim*
tak kunjung putus melambungkan pujian.
Kudus, kudus, kuduslah Tuhan,*
Allah segala kuasa.
Surga dan bumi*
penuh kemuliaanMu.
KepadaMu paduan para rasul bersyukur,*
rombongan para nabi berbakti.
KepadaMu barisan para martir berkurban*
dengan mempertaruhkan nyawa.
KepadaMu Gereja kudus beriman,*
tersebar di seluruh dunia.
Ya Bapa yang mahakuasa,*
pencipta semesta alam.
Putera sejati yang terpuji,*
Putera Bapa yang tunggal.
Roh kudus, cahaya mulia,*
penghibur umat beriman.
Engkaulah raja agung, ya Kristus,*
Engkaulah Putera Allah yang hidup.
Engkau sudi dikandung santa perawan,*
menjadi manusia demi keselamatan kami.
Engkau mematahkan belenggu maut,*
membuka pintu kerajaan surga bagi kami.
Engkau bertakhta mulia di sisi Bapa,*
mengadili umat manusia.
Kami mohon, lindungilah hamba-hambaMu,*
yang Kautebus dengan darahMu sendiri.
Sambutlah kami bersama para kudus*
dalam kemuliaan abadi. –
Selamatkanlah umatMu, ya Tuhan,*
dan berkatilah milik pusakaMu.
Bimbinglah kami semua*
dan muliakanlah untuk selamanya.
Setiap hari kami meluhurkan Dikau,*
kami memuji namaMu sepanjang masa.
Ya Tuhan, sudilah menjaga kami,*
agar senantiasa luput dari dosa.
Kasihanilah kami, ya Tuhan,*
kasihanilah kami.
Limpahkanlah kasih setiaMu kepada kami,*
sebab kami berharap kepadaMu.
KepadaMu kami percaya, ya Tuhan.*
kami takkan kecewa selama-lamanya.
DOA PENUTUP
Allah yang kekal dan kuasa, Engkau telah memaklumkan
Kristus sebagai PuteraMu yang tercinta, ketika Ia dibaptis dalam sungai Yordan,
sementara Roh kudus turun atasNya. Kami mohon, semoga kami selalu setia sebagai
anak-anakMu, karena sudah dilahirkan kembali dalam air dan Roh kudus. Demi
Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara
kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus,
sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati
Maria Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda
penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu
Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu
persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin
mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan
mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda –
sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia
Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati
Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda,
perlindungan para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas
Hati Kudus Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak
engkau Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda,
jagalah aku, si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya
Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di
dalam persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku
mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan
murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan
bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku
mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak
Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan
jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah
pelindungku, jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang
sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster
Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan
bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian
(Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang
Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster
Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk
disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik
seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada
13 Juli 1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta
“… Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember
1925, Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada
Lusia seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri
karena orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta,
jika Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan
memperhitungkan sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan
Hati Maria Yang Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan
kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era
damai bagi umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi
dengan cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa
Perawan Maria sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk
pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang
imam atau diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan
jaminan keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian
(biasanya dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah
janji Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian
dengan semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda
Penyerahan Diri Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima,
13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit.
Suster Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang
mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah
meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada
16 Juli 1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock,
Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat.
Dia berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah
janji keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal
sambil mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.”
Enam puluh lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari
Sabtu kepada Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu
Pertama setelah kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua
anaknya yang mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu,
“Saya, Bunda Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka,
dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan
status hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa
Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario
dan Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda
Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.