Kamis, 3 Januari 2019
O PEKAN I
Hari biasa Masa Natal
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Pada masa Natal ini
Yang tiap tahun kembali
KedatanganMu diingat
Sebagai juru selamat
Seluruh alam semesta
Laut darat seisinya
Girang bersyukur memnuji
Riang karna Kaudatangi
Kami yang sudah Kautebus
Dengan darahMu yang kudus
Ikut menyanyikan lagu
Di hari kelahiranMu
Mulyalah Engkau ya Tuhan
Yang lahir dari perawan
Serta Bapa dan Roh suci
Mulyalah kekal abadi. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Tuhanlah pelindung bagi setiap orang yang berharap padaNya.
Mazmur 17 (18), 31-51
Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? (Rom 8,31)
Kedaulatan Allah sempurna, †
dan pemerintahan Tuhan tahan uji,*
Dialah pelindung bagi setiap orang yang berharap padaNya.
Sebab siapakah Allah, selain Tuhan ? *
Siapakah pelindung, selain Allah kita?
Dialah Allah yang memperkuat aku, *
Dialah pemurah, sempurnalah kedaulatanNya.
Ia membuat aku berlari secepat rusa,*
dan menempatkan daku di gunung yang aman.
Ia melatih tanganku untuk bertempur *
dan menganugerahkan busur yang sakti kepada lenganku.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Tuhanlah pelindung bagi setiap orang yang berharap padaNya.
Antifon
Ya Tuhan, Engkau menopang aku dengan tangan yang kuat.
Ya Tuhan, Engkau memberi aku perisai yang menyelamatkan, †
menopang aku dengan tangan yang kuat *
dan menjadikan daku ulung berkat kemenanganMu.
Engkau mempercepat langkahku,*
dengan kakiku tak pernah goyah.
Kukejar musuhku dan kutangkap mereka,*
aku pantang mundur sampai mereka binasa.
Kurebahkan mereka hingga tak mungkin bangun,*
mereka bergelimpangan di bawah kakiku.
Engkau memperkuat aku untuk bertempur, *
Engkau menundukkan para penyerangku.
Engkau memaksa musuhku lari tunggang langgang,*
segala lawanku kutumpas habis-habis.
Mereka mengaduh, tetapi tiada penolong,*
mereka berteriak kepada Tuhan , tetapi tiada jawaban.
Kutumbuk mereka menjadi seperti debu,*
kuinjak-injak mereka bagaikan lumpur.
Engkau membebaskan daku dari rakyat yang mengamuk,*
mengebalkan daku terhadap racun bangsa kafir.
Bangsa asing tunduk kepadaku, †
mereka taat, begitu mendengar perintahku,*
mereka tersungkur mengaku kalah.
Mereka pucat bagaikan mayat,*
hatinya beku dilumpuhkan ketakutan.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Ya Tuhan, Engkau menopang aku dengan tangan yang kuat.
Antifon
Hiduplah Tuhan, mulialah Allah penyelamatku.
Hiduplah Tuhan, terpujilah pelindungku,*
mulialah Allah penyelamatku.
Sebab Ia merebut kemenangan bagiku *
dan menaklukkan para bangsa kepadaku.
Ia menyelamatkan daku dari serangan musuh *
dan membebaskan daku dari segala lawanku.
Maka aku hendak memuliakan Dikau di antara para bangsa *
dan bermazmur bagi namaMu, ya Tuhan
Engkau memasyhurkan rajaMu dengan kemenangan, †
Engkau menyatakan kasih setiaMu kepada Daud yang Kauurapi *
dan kepada keturunannya untuk selama-lamanya.
Kemuliaaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Hiduplah Tuhan, mulialah Allah penyelamatku.
BACAAN
Kol. 3:5-16
=====
BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian Ketiga – HAL HIBURAN BATIN
Pasal XXVIII – SOAL MELAWAN MULUT USIL
1. Guru: Anak-Ku, janganlah kamu terima dengan bermuram durja, bila sementara orang berpikir jahat tentang kamu dan berkata apa-apa yang tidak kamu senangi. Tentang dirimu sendiri kamu harus berpikir lebih jahat lagi dan menganggap tidak ada orang yang lebih lemah daripada dirimu sendiri. Bila kamu menuntut hidup batin, kamu tidak akan menaruh pengharapan banyak terhadap kata-kata yang diucapkan sambil lalu. Bukanlah kebijaksanaan yang kecil: diam pada saat yang buruk, dalam hati berbalik kepada-Ku, dan tidak menjadi cemas karena keputusan manusia.
2. Janganlah menggantungkan ketenteraman pada kata-kata manusia: entah mereka memikirkan yang baik atau jelek untukmu, engkau tetaplah dirimu sendiri. Di mana letak ketenteraman dan kesabaran yang sejati? Bukankah dalam diri-Ku? Dan barang siapa tidak berusaha menyenangkan dan tidak takut membosankan bagi orang, akan menikmati ketenteraman yang besar. Dari cinta yang tidak teratur dan rasa takut yang tanpa alasanlah datangnya semua kecemasan hati dan kekacauan pancaindra.
DOA PENUTUP
Tuhan, PuteraMu telah meninggikan derajat manusia, karena dilahirkan perawan suci. Semoga kami yang telah dijadikan makhluk baru, tidak lagi dicemari oleh dosa. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
=====
Sumber:
IBADAT HARIAN
KOMISI LITURGI KWI
Jln. Cut Meutia, 10
Tromol Pos 3044, Jakarta 10002
Tlp.(021) 3154714; Fax.(021) 3154714
E-mail: komlikwi@indo.net.id
Penerbit NUSA INDAH
Jln. El Tari, Ende 86318
Flores, NTT, Indonesia
Tlp.(0381)21502; Fax.(0381)21502
E-mail: nusaindahende@yahoo.com
Cetakan XIX: 2011
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.