Rabu, 25 Oktober 2017
Pekan Biasa XXIX – O PEKAN
I – HARI BIASA (H)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah
menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah
hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan,
sekarang, selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Trimalah madah pujian
Yesus sabda keslamatan
Kauselami lubuk hati
Hidup kami Kausayangi
Engkau gembala utama
Mencari orang berdosa
Domba yang sesat Kauantar
Ke sumber air yang segar
Smoga dalam pengadilan
Kami berdiri di kanan
Mewarisi kerajaan
Yang sudah Kausediakan
Terpujilah Kristus Tuhan
Yang rela menjadi kurban
Namun kini sudah jaya
Berkuasa selamanya.Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Aku cinta padaMu, ya Tuhan,
kekuatanku.
Mazmur 17 (18), 2-30
Pada saat itu terjadilah
gempa bumi yang dashyat (Why 11,13)
Aku cinta padaMu, ya Tuhan,
kekuatanku †
Tuhanlah pelindung dan
pembelaku,*
Allahku yang menyelamatkan
daku.
Tuhanlah gunung
pengungsianku, †
perisai dan senjataku,*
bentengku, sangat terpuji.
Aku berseru kepada Tuhan, *
dan aku diselamatkan dari
musuhku.
Maut mengancam aku bagaikan
gelora ombak,*
malapetaka menyerbu aku
bagaikan banjir.
Jerat pratala meliliti aku,*
perangkap neraka menganga di
hadapanku.
Dalam kesesakanku aku
berseru kepada Tuhan,*
aku mengaduh-aduh kepada
Allahku.
Dari istanaNya Tuhan
mendengar seruanku,*
dan teriakku sampai ke
telingaNya.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan
sekarang, selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Antifon
Aku cinta padaMu, ya Tuhan,
kekuatanku.
Antifon
Tuhan menyelamatkan daku,
sebab Ia cinta padaku
Bumi bergetar dan goyah, †
goncanglah alas
gunung-gemunung,*
digoncangkan amarah Tuhan.
Tuhan menyemburkan murkaNya
bagaikan asap, †
bagaikan api yang menghanguskan,*
bagaikan bara yang
berpijar-pijar.
Ia membungkukkan langit dan
turun,*
kakiNya beralaskan awan
kelam.
Ia menunggangi garuda dan
terbang,*
melayang-layang dengan sayap
terbentang.
Ia berselubungkan
kegelapan,*
bersembunyi dalam mendung
yang menghitam.
Ia menyambarkan halilintar
dari tengah gumpalan awan *
dan menghujankan es
berkepal-kepal.
Tuhan mengguntur di langit,*
yang mahatinggi
memperdengarkan suaraNya.
Ia mengasah panah dan
melepaskannya,
Ia melemparkan tombakNya
bertubi-tubi
Maka terbukalah dasar laut,
dan alas bumi tersingkap, †
di hadapan gertak ancamanMu,
ya Tuhan, *
di hadapan semburan nafasMu.
Ia mengulurkan tangan dari
atas dan memegang aku,*
Ia menarik aku dari air yang
dalam.
Ia membebaskan daku dari musuh yang perkasa,*
dari musuh yang kuat
melebihi aku.
Tuhan mendampingi aku pada
hari kematianku,*
Ia menjadi sandaranku.
Ia mengantar aku ke luar
dari alam maut,*
Ia menyelamatkan daku, sebab
ia cinta padaku
Kemuliaaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan
sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Tuhan menyelamatkan daku,
sebab Ia cinta padaku
Antifon
Engkaulah pelitaku, ya
Tuhan, Engkau menerangi kegelapanku
Tuhan mengganjar aku karena
aku jujur, *
Ia membalas aku sebab hidupku
murni.
Sebab aku tetap melakukan
kehendak Tuhan *
dan tidak berbuat jahat di
hadapan Allahku.
Sebab segala hukumNya
kuperhatikan,*
dan kehendakNya tidak
kuabaikan.
Aku selalu terbuka terhadap
Tuhan *
dan berusaha menghindarkan
kesalahan.
Dan Tuhan mengganjar aku
sebab aku jujur,*
sebab hidupku murni di
hadapanNya.
Engkau setia terhadap orang
yang setia *
dan terbuka terhadap orang
yang terbuka.
Engkau tulus terhadap orang
yang ikhlas,*
tetapi cerdik terhadap orang
yang licik.
Engkau menyelamatkan orang
yang rendah hati *
dan menundukkan orang yang
sombong.
Sungguh, Engkaulah pelitaku,
ya Tuhan, *
Allahku, Engkau menerangi
kegelapanku.
Berkat bantuanMu aku
menerobos pasukan musuh,*
bersama dengan Allahku aku
melompati benteng.
Kemuliaaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan
sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Engkaulah pelitaku, ya
Tuhan, Engkau menerangi kegelapanku
BACAAN
Hab. 1:1 - 2:4
Hab 1:1 Ucapan ilahi dalam penglihatan nabi
Habakuk.
Hab 1:2 Berapa lama lagi, TUHAN, aku berteriak,
tetapi tidak Kaudengar, aku berseru kepada-Mu: "Penindasan!" tetapi
tidak Kautolong?
Hab 1:3 Mengapa Engkau memperlihatkan kepadaku
kejahatan, sehingga aku memandang kelaliman? Ya, aniaya dan kekerasan ada di
depan mataku; perbantahan dan pertikaian terjadi.
Hab 1:4 Itulah sebabnya hukum kehilangan
kekuatannya dan tidak pernah muncul keadilan, sebab orang fasik mengepung orang
benar; itulah sebabnya keadilan muncul terbalik.
Hab 1:5 Lihatlah di antara bangsa-bangsa dan
perhatikanlah, jadilah heran dan tercengang-cengang, sebab Aku melakukan suatu
pekerjaan dalam zamanmu yang tidak akan kamu percayai, jika diceriterakan.
Hab 1:6 Sebab, sesungguhnya, Akulah yang
membangkitkan orang Kasdim, bangsa yang garang dan tangkas itu, yang melintasi
lintang bujur bumi untuk menduduki tempat kediaman, yang bukan kepunyaan
mereka.
Hab 1:7 Bangsa itu dahsyat dan menakutkan;
keadilannya dan keluhurannya berasal dari padanya sendiri.
Hab 1:8 Kudanya lebih cepat dari pada macan tutul,
dan lebih ganas dari pada serigala pada waktu malam; pasukan berkudanya datang
menderap, dari jauh mereka datang, terbang seperti rajawali yang menyambar
mangsa.
Hab 1:9 Seluruh bangsa itu datang untuk melakukan
kekerasan, serbuan pasukan depannya seperti angin timur, dan mereka
mengumpulkan tawanan seperti banyaknya pasir.
Hab 1:10 Raja-raja dicemoohkannya dan
penguasa-penguasa menjadi tertawaannya. Ditertawakannya tiap tempat berkubu,
ditimbunkannya tanah dan direbutnya tempat itu.
Hab 1:11 Maka berlarilah mereka, seperti angin dan
bergerak terus; demikianlah mereka bersalah dengan mendewakan kekuatannya.
Hab 1:12 Bukankah Engkau, ya TUHAN, dari dahulu
Allahku, Yang Mahakudus? Tidak akan mati kami. Ya TUHAN, telah Kautetapkan dia
untuk menghukumkan; ya Gunung Batu, telah Kautentukan dia untuk menyiksa.
Hab 1:13 Mata-Mu terlalu suci untuk melihat kejahatan
dan Engkau tidak dapat memandang kelaliman. Mengapa Engkau memandangi
orang-orang yang berbuat khianat itu dan Engkau berdiam diri, apabila orang
fasik menelan orang yang lebih benar dari dia?
Hab 1:14 Engkau menjadikan manusia itu seperti ikan
di laut, seperti binatang-binatang melata yang tidak ada pemerintahnya?
Hab 1:15 Semuanya mereka ditariknya ke atas dengan
kail, ditangkap dengan pukatnya dan dikumpulkan dengan payangnya; itulah
sebabnya ia bersukaria dan bersorak-sorai.
Hab 1:16 Itulah sebabnya dipersembahkannya korban
untuk pukatnya dan dibakarnya korban untuk payangnya; sebab oleh karena
alat-alat itu pendapatannya mewah dan rezekinya berlimpah-limpah.
Hab 1:17 Sebab itukah ia selalu menghunus pedangnya
dan membunuh bangsa-bangsa dengan tidak kenal belas kasihan?
Hab 2:1 Aku mau berdiri di tempat pengintaianku
dan berdiri tegak di menara, aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan difirmankan-Nya
kepadaku, dan apa yang akan dijawab-Nya atas pengaduanku.
Hab 2:2 Lalu TUHAN menjawab aku, demikian:
"Tuliskanlah penglihatan itu dan ukirkanlah itu pada loh-loh, supaya orang
sambil lalu dapat membacanya.
Hab 2:3 Sebab penglihatan itu masih menanti
saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila
berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan
tidak akan bertangguh.
Hab 2:4 Sesungguhnya, orang yang membusungkan
dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh
percayanya.
=====
BACAAN PILIHAN (bisa
diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi –
Mengikuti Jejak Kristus
Bagian III - HAL HIBURAN
BATIN
Pasal XLVI - KITA HARUS
PERCAYA KEPADA ALLAH APABILA KITA MENJADI UMPAN FITNAHAN ORANG
3. Akan tetapi, barang
siapa tidak berhati murni dan tidak memandang kepada Tuhan, akan lekas marah
karena teguran. Sebaliknya, barang siapa percaya kepada-Ku dan tidak mau
bersandar kepada pertimbangannya sendiri, ia tidak akan takut terhadap orang
lain. Sebab, Akulah Sang Hakim dan yang mengenal segala rahasia; Akulah yang
mengetahui duduk perkara yang sebenarnya; Aku tahu orang yang bersalah dan yang
menderita. Dari-Ku kata-kata itu telah dikeluarkan; dengan persetujuan-Ku pula
hal itu terjadi: "agar pikiran-pikiran dari banyak hati menjadilah terang
bagi umum" (bdk. Luk 2:35). Aku akan mengadili orang yang salah dan yang
tidak bersalah; tetapi terlebih dahulu kedua-duanya akan Kucoba dengan
pengadilan yang tersembunyi.
=====
DOA PENUTUP
Allah yang mahatinggi,
PuteraMu telah merendahkan diri untuk mengangkat dunia yang telah jatuh dan
membebaskan kami dari dosa. Berilah umatMu kegembiraan yang sejati agar kami
dapat menikmati sukacita abadi. Demi Yesus Kristus, pengantara
kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus,
sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
Bapa yang Kekal, Engkaulah satu-satunya Tuhan
yang Abadi, Tuhan Yang adalah kasih, penuh belas kasih dan ramah. Lihatlah
Putera TunggalMu, Yesus Kristus, dan kasihanilah. Kupersembahkan kepadaMu
kesakitanNya pada penderaan di tiang, luka-luka dan darahNya, bagi semua orang
yang berada di bawah kutuk dosa nenek moyang mereka dan ketidakpatuhan mereka
melanggar perjanjian yang mereka buat denganMu. Semoga Engkau membebaskan kami
melalui penderaan PuteraMu, sembuhkanlah melalui luka-lukaNya dan selamatkanlah
melalui Darah BerhargaNya. Amin
Darah Berharga Yesus Kristus – lepaskanlah kami
dari kutuk-kutuk. Luka-luka Yesus Kristus – sembuhkanlah luka-luka kami. Dengan
penderaanMu – meteraikanlah kami. Amin
-----
“Semua yang ada di bawah kutuk dan secara
terus menerus mengucapkan doa ini akan dibebaskan dari kutuk-kutuk mereka.
Keluarga yang menderita dari kutuk akan dosa yang dilakukan oleh nenek moyang
mereka dan melakukan 144 novena melalui doa ini; akan dibebaskan. Semua yang
melanggar sebuah perjanjian dan seharusnya mati akan diselamatkan dan juga
dilepaskan dari kutuk mereka jika mereka secara terus menerus mengucapkan doa
ini dan bertobat. Anak-anakKu, betapa mengerikannya jika mengalami murka Tuhan!
Berpalinglah dari dosa-dosamu dan hiduplah. Aku mengasihi kalian semua. Jadilah
sembuh.”
Sumber: Buku “Precious Blood of Jesus”
NIHIL OBSTAT: Rev. Fr. Stephen Obiukwu Censor
Deputatus Chairman, Doctrine and Faith Committee Archdiocese of Onitsha,
Anambra State, Nigeria 1 July 1999 Imprimatur of Ayo-Maria Atoyebi. O.P.,
Bishop of Ilorin, Nigeria, June 17, 2001
=====
SUMBER BREVIR HARIAN:
IBADAT HARIAN
KOMISI LITURGI KWI
Jln. Cut Meutia, 10
Tromol Pos 3044, Jakarta 10002
Tlp.(021) 3154714; Fax.(021) 3154714
E-mail: komlikwi@indo.net.id
Penerbit NUSA INDAH
Jln. El Tari, Ende 86318
Flores, NTT, Indonesia
Tlp.(0381)21502; Fax.(0381)21502
E-mail: nusaindahende@yahoo.com
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.