Pekan Biasa XXIII – O Pekan III
Hari Biasa (H)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Kristus penebus ilahi
Bersabdalah pada kami
Singkirkanlah kejahatan
Supaya iman bertahan
Jangan kami memikirkan
Dugaan yang bukan-bukan
Tentang sesama saudara
Hingga keruh suasana.
Smoga kami berusaha
Membina kasih setia
Agar dalam segalanya
Kerukunan tetap nyata
Terpujilah Kristus raja
Dan Bapa mahakuasa
Serta Roh penghibur suci
Sumber kasih yang sejati
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1 Pandanglah, ya Tuhan, dan perhatikanlah penghinaan yang menimpa kami.
Mazmur 88 (89), 39-53 Ratap tangis tentang keruntuhan wangsa Daud
Allah mengangkat seorang penyelamat yang gagah perkasa, putera Daud hambaNya (Luk 1,69)
IV
Ya Tuhan, Engkau menolak wangsa Daud dalam murkaMu,*
Engkau memarahi raja yang Kauurapi.
Engkau membatalkan perjanjian dengan hambaMu,*
menajiskan mahkotanya seperti kotoran.
Engkau menggempur temboknya,*
meruntuhkan bentengnya menjadi puing.
Semua orang yang lewat merampoknya,*
dan ia menjadi tertawaan tetangganya.
Engkau menguatkan tangan para lawannya,*
membuat semua musuhnya bersukacita.
Dalam murkaMu Engkau membalikkan mata pedangnya,*
melumpuhkan kesaktian senjatanya.
Engkau memudarkan kegemilangannya di antara pasukannya,*
mencampakkan takhtanya ke tanah.
Engkau mempersingkat masa mudanya,*
mempermalukan kejantanannya dengan kemandulan.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 1 Pandanglah, ya Tuhan, dan perhatikanlah penghinaan yang menimpa kami. menimpa kami.
Ant. 2 Akulah tunas dan keturunan Daud, bintang timur yang gilang gemilang, (M.P. Alleluya).
V
Masih berapa lamakah, ya Tuhan, Engkau memalingkan diri?*
Masih berapa lamakah, ya Allah, murkaMu berkobar-kobar laksana api?
Ingatlah akan kesusahanku, akan kerapuhan hidupku!*
Betapa sia-sialah Kauciptakan semua manusia!
Adakah orang hidup yang tidak mengalami kematian? *
Adakah orang yang dapat meloloskan diri dari alam maut?
Dimanakah kasih setiaMu yang dahulu, ya Tuhan,*
yang telah Kausumpahkan kepada Daud demi kesetiaanMu?
Ya Tuhan, perhatikanlah penghinaan yang menimpa hambaMu,*
segala tombak bangsa kafir menusuk dadaku
Perhatikanlah, ya Tuhan, bahwa musuhMu menghina aku, *
mereka mendurhaka melawan raja yang Kauurapi
Terpujilah Tuhan *
selama-lamanya. Amin
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 2 Akulah tunas dan keturunan Daud, bintang timur yang gilang gemilang, (M.P. Alleluya).
Ant. 3 Tahun-tahun kami lenyap bagaikan rumput, dari kekal sampai kekal Engkaulah Allah, (M.P. Alleluya).
Mazmur 89 (90) Limpahkanlah kemurahanMu kepada kami
Di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun, dan seribu tahun sama seperti satu hari (2 Ptr 3,8)
Tuhan, Engkaulah pelindung kami *
turun temurun
Sebelum gunung gemunung dijadikan,†
sebelum bumi dan jagat dilahirkan,*
dari kekal sampai kekal Engkaulah Allah.
Engkau mengembalikan manusia kepada debu *
dengan bersabda: “Kembalilah, hai anak Adam!”
Sebab bagiMu seribu tahun sama dengan hari kemarin,*
sama dengan satu giliran ronda malam.
Manusia hilang lenyap seperti mimpi,*
seperti rumput yang disabit.
Pagi-pagi berkembang dan berbunga,*
waktu sore layu dan kering.
Hati kami hancur luluh karena amarahMu,*
karena geram murkaMu kami remuk redam
Kesalahan kami Kaubeberkan di hadapanMu,*
dan dosa kami yang tersembunyi terbongkar dalam pandanganMu.
Segala hari kami lenyap dalam murkaMu,*
segenap tahun kami hilang bagaikan nafas
Batas umur kami tujuh puluh tahun,*
atau delapan puluh jika kuat
Dan hampir seluruhnya susah dan derita,*
dalam sekejap mata kami lenyap.
Mengapa gerangan Engkau murka begitu hebat? *
Mengapa orang takwa Kaumarahi?
Ajarlah kami menghitung-hitung hidup kami,*
supaya kami beroleh budi yang arif.
Kembalilah kepada kami, ya Tuhan! Mengapa Engkau terlambat? *
Kasihanilah kami, para hambaMu!
Penuhilah kami dengan kasih setiaMu waktu pagi,*
supaya kami bernyanyi gembira seumur hidup
Berilah kami kegembiraan seimbang dengan hari-hari penderitaan kami,*
seimbang dengan tahun-tahun kemalangan kami
Perlihatkanlah karyaMu kepada para hambaMu,*
dan keagunganMu kepada anak-anak mereka
Ya Tuhan, limpahkanlah kemurahanMu kepada kami *
dan teguhkanlah pekerjaan tangan kami.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 3 Tahun-tahun kami lenyap bagaikan rumput, dari kekal sampai kekal Engkaulah Allah, (M.P. Alleluya).
BACAAN
2Ptr. 3:1-10
2Ptr 3:1 Saudara-saudara yang kekasih, ini sudah surat yang kedua, yang kutulis kepadamu. Di dalam kedua surat itu aku berusaha menghidupkan pengertian yang murni oleh peringatan-peringatan,
2Ptr 3:2 supaya kamu mengingat akan perkataan yang dahulu telah diucapkan oleh nabi-nabi kudus dan mengingat akan perintah Tuhan dan Juruselamat yang telah disampaikan oleh rasul-rasulmu kepadamu.
2Ptr 3:3 Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya.
2Ptr 3:4 Kata mereka: "Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan."
2Ptr 3:5 Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air,
2Ptr 3:6 dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah.
2Ptr 3:7 Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik.
2Ptr 3:8 Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.
2Ptr 3:9 Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
2Ptr 3:10 Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.
=====
BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian III - HAL HIBURAN BATIN
Pasal LVIII – JANGANLAH KITA MENYELIDIKI HAL-HAL YANG TERLALU TINGGI DAN PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN ALLAH YANG TERSEMBUNYI
9. Banyak orang bertanya, siapakah yang paling besar di dalam Kerajaan Allah, tetapi mereka tidak tahu, apakah mereka sendiri itu kelak pantas dimasukkan di dalam bilangan orang-orang suci yang paling rendah. Sungguh sangat besarlah artinya jika orang dapat masuk sebagai penghuni surga, meskipun hanya masuk bilangan yang paling kecil karena di surga semua mempunyai pangkat yang sama luhur sehingga mereka “akan disebut anak-anak Allah” (bdk. Mat 5:6), dan memang demikianlah halnya. “Yang paling kecil akan menjadi kaum yang besar” (bdk. Yes 60:22), sedangkan pendosa, meskipun ia berumur seratus tahun, nantinya akan hanyut. Sebab, ketika para murid bertanya, siapakah yang terbesar di dalam Kerajaan Allah, mereka dapat jawaban, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga” (bdk. Mat 18:3). Maka, “barang siapa merendahkan diri seperti kanak-kanak ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga” (bdk. Mat 18:4)
=====
DOA PENUTUP
Ya Allah, Engkau menyatukan hati umat beriman untuk mengejar tujuan yang sama. Semoga kami mencintai perintahMu dan merindukan janji-janjiMu, agar di tengah kesibukan dunia ini hati kami tetap terpikat pada sukacita sejati. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya, engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan berturut-turut:
• Mengaku dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima Komuni Kudus;
• Berdoa Lima Puluhan Rosario;
• Dan menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
Sudah mengenal SKAPULIR LIMA LIPAT?
Skapulir Lima Lipat (Fivefold Scapular) awalnya adalah skapulir Empat Lipat (Coklat, Hitam, Biru, dan Putih), dan dikenal sebagai Skapulir Ordo Redemptoris karena para bapa Redemptoris mulanya diberikan kewenangan khusus, untuk selamanya, oleh Tahta Suci untuk memberkati dan meng-investitur skapulir tersebut pada tahun 1803 dan untuk mendaftarkan umat beriman ke dalam masing-masing konfraternitas. Pada tahun 1847, Skapulir Merah, Passionis, ditambahkan pada empat skapulir lainnya sehingga menjadi lima Skapulir yang saat ini disebut sebagai Skapulir Lima Lipat, dan pada tahun 1886 Paus Leo XIII memberikan izin untuk memberkati dan menggabungkan lima skapulir secara kumulatif, dan kemudian Gereja memperluas kewenangan ini (untuk memberkati dan melakukan investitur) kepada setiap imam.
Keterangan selengkapnya dapat dibaca pada link berikut ini:
https://brevirharian.blogspot.com/p/skapulir-lima-lipat-fivefold-scapular.html
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.