Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.

Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. Mazmur 119:164

Ibadat Bacaan: Kamis, 30 Juli 2020

Kamis, 30 Juli 2020

Pekan Biasa XVII – O Pekan I

Hari Biasa (H)

 

IBADAT BACAAN

 

PEMBUKAAN

P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku.

U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu

Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus

Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Aleluya

 

MADAH

Kristus penebus ilahi

Bersabdalah pada kami

Singkirkanlah kejahatan

Supaya iman bertahan

 

Jangan  kami memikirkan

Dugaan yang bukan-bukan

Tentang sesama saudara

Hingga keruh suasana

 

Smoga kami berusaha

Membina kasih setia

Agar dalam segalanya

Kerukunan tetap nyata

 

Terpujilah Kristus raja

Dan Bapa mahakuasa

Serta Roh penghibur suci

Sumber kasih yang sejati. Amin.

 

PENDARASAN MAZMUR

 

Ant. 1                  Tuhanlah pelindung bagi setiap orang yang berharap padaNya, (M.P. Alleluya).

 

Mazmur 17 (18), 31-51                                   Ucapan syukur

 

Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? (Rom 8,31)

 

Kedaulatan Allah sempurna, †

dan pemerintahan Tuhan tahan uji,*

Dialah pelindung bagi setiap orang yang berharap padaNya.

 

Sebab siapakah Allah, selain Tuhan ? *

Siapakah pelindung, selain Allah kita?

 

Dialah Allah yang memperkuat aku, *

Dialah pemurah, sempurnalah kedaulatanNya.

 

Ia membuat aku berlari secepat rusa,*

dan menempatkan daku di gunung yang aman.

 

Ia melatih tanganku untuk bertempur *

dan menganugerahkan busur yang sakti kepada lenganku.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

Seperti pada permulaan sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

 

Ant. 1                  Tuhanlah pelindung bagi setiap orang yang berharap padaNya, (M.P. Alleluya).

 

Ant. 2                  Ya Tuhan, Engkau menopang aku dengan tangan yang kuat, (M.P. Alleluya).

 

V

 

Ya Tuhan, Engkau memberi aku perisai yang menyelamatkan, †

menopang aku dengan tangan yang kuat *

dan menjadikan daku ulung berkat kemenanganMu.

 

Engkau mempercepat langkahku,*

dengan kakiku tak pernah goyah.

 

Kukejar musuhku dan kutangkap mereka,*

aku pantang mundur sampai mereka binasa.

 

Kurebahkan mereka hingga tak mungkin bangun,*

mereka bergelimpangan di bawah kakiku.

 

Engkau memperkuat aku untuk bertempur, *

Engkau menundukkan para penyerangku.

 

Engkau memaksa musuhku lari tunggang langgang,*

segala lawanku kutumpas habis-habis.

 

Mereka mengaduh, tetapi tiada penolong,*

mereka berteriak kepada Tuhan , tetapi tiada jawaban.

 

Kutumbuk mereka menjadi seperti debu,*

kuinjak-injak mereka bagaikan lumpur.

 

Engkau membebaskan daku dari rakyat yang mengamuk,*

mengebalkan daku terhadap racun bangsa kafir.

 

Bangsa asing tunduk kepadaku, †

mereka taat, begitu mendengar perintahku,*

mereka tersungkur mengaku kalah.

 

Mereka pucat bagaikan mayat,*

hatinya beku dilumpuhkan ketakutan.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Ant. 2                  Ya Tuhan, Engkau menopang aku dengan tangan yang kuat, (M.P. Alleluya).

 

Ant. 3                  Hiduplah Tuhan, mulialah Allah penyelamatku, (M.P. Alleluya).

 

VI

 

Hiduplah Tuhan, terpujilah pelindungku,*

mulialah Allah penyelamatku.

 

Sebab Ia merebut kemenangan bagiku *

dan menaklukkan para bangsa kepadaku.

 

Ia menyelamatkan daku dari serangan musuh *

dan membebaskan daku dari segala lawanku.

 

Maka aku hendak memuliakan Dikau di antara para bangsa *

dan bermazmur bagi namaMu, ya Tuhan

 

Engkau memasyhurkan rajaMu dengan kemenangan, †

Engkau menyatakan kasih setiaMu kepada Daud yang Kauurapi *

dan kepada keturunannya untuk selama-lamanya.

 

Kemuliaaan  kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Ant. 3                  Hiduplah Tuhan, mulialah Allah penyelamatku, (M.P. Alleluya).

 

BACAAN

Ayb. 38:1-30; 40:1-5

Ayb 38:1    Maka dari dalam badai TUHAN menjawab Ayub:

 

Ayb 38:2    "Siapakah dia yang menggelapkan keputusan dengan perkataan-perkataan yang tidak berpengetahuan?

 

Ayb 38:3    Bersiaplah engkau sebagai laki-laki! Aku akan menanyai engkau, supaya engkau memberitahu Aku.

 

Ayb 38:4    Di manakah engkau, ketika Aku meletakkan dasar bumi? Ceritakanlah, kalau engkau mempunyai pengertian!

 

Ayb 38:5    Siapakah yang telah menetapkan ukurannya? Bukankah engkau mengetahuinya? ?Atau siapakah yang telah merentangkan tali pengukur padanya?

 

Ayb 38:6    Atas apakah sendi-sendinya dilantak, dan siapakah yang memasang batu penjurunya

 

Ayb 38:7    pada waktu bintang-bintang fajar bersorak-sorak bersama-sama, dan semua anak Allah bersorak-sorai?

 

Ayb 38:8    Siapa telah membendung laut dengan pintu, ketika membual ke luar dari dalam rahim? ?

 

Ayb 38:9    ketika Aku membuat awan menjadi pakaiannya dan kekelaman menjadi kain bedungnya;

 

Ayb 38:10  ketika Aku menetapkan batasnya, dan memasang palang dan pintu;

 

Ayb 38:11  ketika Aku berfirman: Sampai di sini boleh engkau datang, jangan lewat, di sinilah gelombang-gelombangmu yang congkak akan dihentikan!

 

Ayb 38:12  Pernahkah dalam hidupmu engkau menyuruh datang dinihari atau fajar kautunjukkan tempatnya

 

Ayb 38:13  untuk memegang ujung-ujung bumi, sehingga orang-orang fasik dikebaskan dari padanya?

 

Ayb 38:14  Bumi itu berubah seperti tanah liat yang dimeteraikan, segala sesuatu berwarna seperti kain.

 

Ayb 38:15  Orang-orang fasik dirampas terangnya, dan dipatahkan lengan yang diacungkan.

 

Ayb 38:16  Engkaukah yang turun sampai ke sumber laut, atau berjalan-jalan melalui dasar samudera raya?

 

Ayb 38:17  Apakah pintu gerbang maut tersingkap bagimu, atau pernahkah engkau melihat pintu gerbang kelam pekat?

 

Ayb 38:18  Apakah engkau mengerti luasnya bumi? Nyatakanlah, kalau engkau tahu semuanya itu.

 

Ayb 38:19  Di manakah jalan ke tempat kediaman terang, dan di manakah tempat tinggal kegelapan,

 

Ayb 38:20  sehingga engkau dapat mengantarnya ke daerahnya, dan mengetahui jalan-jalan ke rumahnya?

 

Ayb 38:21  Tentu engkau mengenalnya, karena ketika itu engkau telah lahir, dan jumlah hari-harimu telah banyak!

 

Ayb 38:22  Apakah engkau telah masuk sampai ke perbendaharaan salju, atau melihat perbendaharaan hujan batu,

 

Ayb 38:23  yang Kusimpan untuk masa kesesakan, untuk waktu pertempuran dan peperangan?

 

Ayb 38:24  Di manakah jalan ke tempat terang berpencar, ke tempat angin timur bertebar ke atas bumi?

 

Ayb 38:25  Siapakah yang menggali saluran bagi hujan deras dan jalan bagi kilat guruh,

 

Ayb 38:26  untuk memberi hujan ke atas tanah di mana tidak ada orang, ke atas padang tandus yang tidak didiami manusia;

 

Ayb 38:27  untuk mengenyangkan gurun dan belantara, dan menumbuhkan pucuk-pucuk rumput muda?

 

Ayb 38:28  Apakah hujan itu berayah? Atau siapakah yang menyebabkan lahirnya titik air embun?

 

Ayb 38:29  Dari dalam kandungan siapakah keluar air beku, dan embun beku di langit, siapakah yang melahirkannya?

 

Ayb 38:30  Air membeku seperti batu, dan permukaan samudera raya mengeras.

 

Ayb 40:1    (39-34) Maka jawab TUHAN kepada Ayub:

 

Ayb 40:2    (39-35) "Apakah si pengecam hendak berbantah dengan Yang Mahakuasa? Hendaklah yang mencela Allah menjawab!"

 

Ayb 40:3    (39-36) Maka jawab Ayub kepada TUHAN:

 

Ayb 40:4    (39-37) "Sesungguhnya, aku ini terlalu hina; jawab apakah yang dapat kuberikan kepada-Mu? Mulutku kututup dengan tangan.

 

Ayb 40:5    (39-38) Satu kali aku berbicara, tetapi tidak akan kuulangi; bahkan dua kali, tetapi tidak akan kulanjutkan."

 

=====

 

BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)

De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus

 

Bagian III - HAL HIBURAN BATIN

Pasal L – BAGAIMANA ORANG YANG TAK BERPENGHIBURAN HARUS MENYERAHKAN DIRI KEPADA TUHAN

 

8. Manusia sering kali meleset dalam menetapkan pendapatnya karena tertipu oleh pancaindranya; begitu pula orang-orang pencinta dunia membohongi diri mereka sendiri, karena mereka hanya mencintai apa yang mereka lihat. Dapatkah orang menjadi lebih baik karena dia dijunjung tinggi oleh orang lain? Orang yang tidak dapat dipercaya menipu orang lain yang juga tidak dapat dipercaya, orang perlintih memperdayakan si perlintih, orang buta membohongi orang buta, dan orang lemah menipu yang lemah; bila mereka memuji masing-masing, segala pujian yang fana itu sesungguhnya lebih memalukan. Sebab, manusia itu hanya bernilai sebesar apa yang ada dalam pandangan-Mu dan tidak lebih dari itu, demikianlah kata Santo Fransiskus yang rendah hati itu.

 

=====

 

DOA PENUTUP

Allah yang kekal dan kuasa, kami berani memanggil Engkau Bapa. Kuatkanlah semangat kami sebagai puteraMu, agar kami layak menerima warisan yang telah Kaujanjikan. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

 

PENUTUP

P: Marilah memuji Tuhan.

U: Syukur kepada Allah.

 

======

 

DOA PERSEMBAHAN PAGI

 

Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.

Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!

 

 

DOA EMAS

 

O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.

O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.

O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.

Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.

 

======

 

Menjalankan Pesan Fatima

 

Permintaan Pertama Bunda Kita:

Tiga Hal Harus Dilakukan

 

Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:

1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)

2) Doa (Rosario Harian)

3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda (Skapulir)

Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.

 

Permintaan Kedua Bunda Kita:

Devosi Sabtu Pertama

 

Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya, engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan berturut-turut:

•       Mengaku dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum atau sesudah Sabtu Pertama);

•       Menerima Komuni Kudus;

•       Berdoa Lima Puluhan Rosario;

•       Dan menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan intensi persembahan pemulihan kepadaku.

Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang Tak Bernoda.

 

Dua Ikrar – Tiga Janji

Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).

Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat yang dibutuhkan.”

 

SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada Maria

 

Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”

Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”

 

Syarat-syaratnya adalah:

(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup masing-masing

(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario

(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak dapat dipisahkan.

 

Kutipan buku:

Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.

Marian Centre Indonesia

 

Sudah mengenal SKAPULIR LIMA LIPAT?

Skapulir Lima Lipat (Fivefold Scapular) awalnya adalah skapulir Empat Lipat (Coklat, Hitam, Biru, dan Putih), dan dikenal sebagai Skapulir Ordo Redemptoris karena para bapa Redemptoris  mulanya diberikan kewenangan khusus, untuk selamanya, oleh Tahta Suci untuk memberkati dan meng-investitur skapulir tersebut pada tahun 1803 dan untuk mendaftarkan umat beriman ke dalam masing-masing konfraternitas. Pada tahun 1847, Skapulir Merah, Passionis, ditambahkan pada empat skapulir lainnya sehingga menjadi lima Skapulir yang saat ini disebut sebagai Skapulir Lima Lipat, dan pada tahun 1886 Paus Leo XIII memberikan izin untuk memberkati dan menggabungkan lima skapulir secara kumulatif, dan kemudian Gereja memperluas kewenangan ini (untuk memberkati dan melakukan investitur) kepada setiap imam.

Keterangan selengkapnya dapat dibaca pada link berikut ini:

https://brevirharian.blogspot.com/p/skapulir-lima-lipat-fivefold-scapular.html

 

 

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.