Kerendahan Hati #3

3. Membaca karya-karya Santo Agustinus, kita menemukan di dalam semuanya bahwa satu-satunya gagasannya adalah meninggikan Tuhan di atas makhluk sejauh mungkin; dan sejauh mungkin, penundukan rendah hati makhluk kepada Allah. Pengakuan akan kebenaran ini harus menemukan tempat di setiap pikiran orang Kristen, dengan demikian membangun - sesuai dengan ketajaman dan penetrasi kecerdasan kita - konsepsi yang agung tentang Allah dan konsepsi makhluk yang rendah dan keji. Tetapi kita bisa berhasil melakukan ini hanya dengan kerendahan hati.
     Pada kenyataannya, kerendahan hati adalah pengakuan akan kebesaran Allah, yang setelah Diri-Nya secara sukarela dihancurkan; ditinggikan dan dimuliakan; karenanya, Kitab Suci berkata: "Sebab besarlah kekuasaan Tuhan, dan oleh yang hina-dina Ia dihormati." (Sirakh. 3:20).
     Karena alasan inilah Allah berjanji untuk meninggikan yang rendah hati dan terus-menerus memberikan rahmat baru kepada mereka sebagai imbalan atas kemuliaan yang selalu Dia terima dari mereka. Karena itu, inspirasi Firman mengingatkan kita lagi, “Makin besar engkau, makin patut kaurendahkan dirimu, supaya kaudapat karunia di hadapan Tuhan.” (Sirakh. 3:18).
     Orang yang paling rendah hati menghormati Tuhan dengan kerendahan hatinya, dan mendapat pahala yang lebih dimuliakan oleh Tuhan, yang telah berkata: "Sebab siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan dipandang rendah.” (1 Sam 2:30). Oh, jika saja kita bisa melihat betapa agungnya kemuliaan orang-orang yang rendah hati di Surga!

-------
Terjemahan bebas
Sumber Buku: HUMILITY OF HEART
Fr. Cajetan Mary da Bergamo
Diterjemahkan dari Bahasa Itali ke dalam Bahasa Inggris
Oleh: Herbert Cardinal Vaughan (1832-1903)