Senin, 5 Agustus 2019
Pekan Biasa XVIII – O Pekan
II
Hari Biasa (H)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Allah cahaya abadi
Tritunggal yang mahasuci
Kami percaya padaMu
Kami mohon berkat restu
Engkaulah sumber dan asal
Engkaulah tujuan tunggal
PadaMulah penghiburan
Harapan umat beriman
Engkau pencipta dunia
Cahaya kami semua
Engkau pahala mulia
Bagi umat yang percaya
Terpujilah Allah Bapa
Bersama Putra tercinta
Dan Roh penghibur ilahi
Mulia kekal abadi. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1 Ya Tuhan, condongkanlah
telingaMu kepadaku dan bebaskanlah aku.
Mazmur 30 (31), 1-17.20-25 Doa orang menderita yang penuh
kepercayaan
Ya
Bapa, ke dalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu (Luk 23, 46).
I
KepadaMu, ya Tuhan, aku
berlindung,*
jangan sampai aku dikecewakan!
Demi kesetiaanMu
selamatkanlah aku, †
condongkanlah telingaMu
kepadaku*
dan bebaskanlah aku segera!
Sudilah Engkau menjadi
gunung pengungsianku*
dan benteng pertahananku
yang kuat.
Sebab Engkaulah pelindung
dan penyelamatku,
dan demi namaMu Engkau akan
membimbing
dan menuntun daku.
Engkau akan melepaskan daku
dari jaring †
yang dipasang untuk
menjerat aku,*
sebab Engkaulah
pelindungku.
Ke dalam tanganMu
kuserahkan hidupku,*
Tebuslah aku, ya Tuhan
Allah.
Sungguh, aku benci akan
para pemuja berhala, †
dan aku menaruh
kepercayaanku pada Tuhan;*
aku bersorak-sorai dengan
gembira atas kasih setiaMu.
Ketika melihat
penderitaanku,*
Engkau membela aku terhadap
serangan musuh.
Engkau tidak menyerahkan
daku ke tangannya*
dan tidak menjerumuskan daku
ke alam maut.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 1 Ya Tuhan, condongkanlah
telingaMu kepadaku dan bebaskanlah aku.
Ant. 2 Pandanglah hambaMu dengan
wajah berseri, ya Tuhan, (M.P. Alleluya).
II
Kasihanilah aku, ya Tuhan,*
sebab sungguh sesaklah
hatiku.
Mataku pudar karena sedih,
meranalah jiwa dan ragaku.
Hidupku dihabiskan oleh
derita,*
Sepanjang umur aku berkeluh
kesah.
Kekuatanku surut terisap
sengsara.
tulang-tulangku retak dan
rapuhlah tenagaku*
Aku menjadi bahan hinaan
bagi tetanggaku*
dan alamat naas bagi handai
taulanku.
Semua orang yang melihat
aku di jalan*
lari terbirit-birit
menghindari aku.
Lisutlah aku tak ubahnya
dengan mayat,
tiada berarti bagaikan
jambangan yang pecah.
Kudengar desas-desus
dibisikkan dari mulut ke mulut,*
suasana ketakutan
menghantui aku.
Mereka bersekongkol
mencelakakan daku,*
bersepakat mencabut
nyawaku.
Tetapi aku, aku percaya
kepadaMu, ya Tuhan, †
aku berkata: “Engkaulah
Allahku,*
hidupku ada dalam
tanganMu.”
Renggutlah aku dari
cengkeram musuh*
dan bebaskan daku dari para
pengejarku.
Pandanglah hambaMu dengan
wajah berseri,*
selamatkanlah aku demi
kasih setiaMu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 2 Pandanglah hambaMu dengan
wajah berseri, ya Tuhan, (M.P. Alleluya).
Ant. 3 Terpujilah Tuhan, yang
menyatakan kasih-Nya yang mengagumkan kepadaku, (M.P. Alleluya).
III
Betapa berlimpahlah
kebaikanMu
yang Kausediakan bagi orang
takwa,
yang Kaukerjakan di hadapan
seluruh umat manusia*
bagi orang yang berharap
padaMu.
Engkau menyembunyikan
mereka dalam kehadiranMu*
Terhadap fitnahan musuh.
Engkau melindungi mereka
dalam rumahMu*
terhadap lidah yang
mengumpat.
Terpujilah Tuhan †
yang menyatakan kasihNya
yang mengagumkan*
dari dalam bentengNya yang
kuat.
Pernah aku berkata dalam
kegelisahanku:*
“Aku telah terpisah dari
kehadiranMu.”
Tetapi Engkau mendengarkan
permohonanku,*
Ketika aku berseru
kepadaMu.
Cintailah Tuhan, hai semua
orang beriman, †
sebab Tuhan memelihara
umatNya yang setia,
tetapi orang sombong
menerima hukuman
yang setimpal.
Besarlah hatimu dan
tabahlah,*
hai kamu semua yang berlindung
kepada Tuhan.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 3 Terpujilah Tuhan, yang
menyatakan kasih-Nya yang mengagumkan kepadaku, (M.P. Alleluya).
BACAAN
1Raj. 21:1-21,27-29
1Raj 21:1 Sesudah itu terjadilah hal yang berikut.
Nabot, orang Yizreel, mempunyai kebun anggur di Yizreel, di samping istana
Ahab, raja Samaria.
1Raj 21:2 Berkatalah Ahab kepada Nabot:
"Berikanlah kepadaku kebun anggurmu itu, supaya kujadikan kebun sayur,
sebab letaknya dekat rumahku. Aku akan memberikan kepadamu kebun anggur yang
lebih baik dari pada itu sebagai gantinya, atau jikalau engkau lebih suka, aku
akan membayar harganya kepadamu dengan uang."
1Raj 21:3 Jawab Nabot kepada Ahab: "Kiranya TUHAN
menghindarkan aku dari pada memberikan milik pusaka nenek moyangku
kepadamu!"
1Raj 21:4 Lalu masuklah Ahab ke dalam istananya dengan
kesal hati dan gusar karena perkataan yang dikatakan Nabot, orang Yizreel itu,
kepadanya: "Tidak akan kuberikan kepadamu milik pusaka nenek
moyangku." Maka berbaringlah ia di tempat tidurnya dan menelungkupkan
mukanya dan tidak mau makan.
1Raj 21:5 Lalu datanglah Izebel, isterinya, dan berkata
kepadanya: "Apa sebabnya hatimu kesal, sehingga engkau tidak makan?"
1Raj 21:6 Lalu jawabnya kepadanya: "Sebab aku
telah berkata kepada Nabot, orang Yizreel itu: Berikanlah kepadaku kebun
anggurmu dengan bayaran uang atau jika engkau lebih suka, aku akan memberikan
kebun anggur kepadamu sebagai gantinya. Tetapi sahutnya: Tidak akan kuberikan
kepadamu kebun anggurku itu."
1Raj 21:7 Kata Izebel, isterinya, kepadanya:
"Bukankah engkau sekarang yang memegang kuasa raja atas Israel? Bangunlah,
makanlah dan biarlah hatimu gembira! Aku akan memberikan kepadamu kebun anggur
Nabot, orang Yizreel itu."
1Raj 21:8 Kemudian ia menulis surat atas nama Ahab,
memeteraikannya dengan meterai raja, lalu mengirim surat itu kepada tua-tua dan
pemuka-pemuka yang diam sekota dengan Nabot.
1Raj 21:9 Dalam surat itu ditulisnya demikian: "Maklumkanlah
puasa dan suruhlah Nabot duduk paling depan di antara rakyat.
1Raj 21:10 Suruh jugalah dua orang dursila duduk
menghadapinya, dan mereka harus naik saksi terhadap dia, dengan mengatakan:
Engkau telah mengutuk Allah dan raja. Sesudah itu bawalah dia ke luar dan
lemparilah dia dengan batu sampai mati."
1Raj 21:11 Orang-orang sekotanya, yakni tua-tua dan
pemuka-pemuka, yang diam di kotanya itu, melakukan seperti yang diperintahkan
Izebel kepada mereka, seperti yang tertulis dalam surat yang dikirimkannya
kepada mereka.
1Raj 21:12 Mereka memaklumkan puasa dan menyuruh Nabot
duduk paling depan di antara rakyat.
1Raj 21:13 Kemudian datanglah dua orang, yakni orang-orang
dursila itu, lalu duduk menghadapi Nabot. Orang-orang dursila itu naik saksi terhadap
Nabot di depan rakyat, katanya: "Nabot telah mengutuk Allah dan
raja." Sesudah itu mereka membawa dia ke luar kota, lalu melempari dia
dengan batu sampai mati.
1Raj 21:14 Setelah itu mereka menyuruh orang kepada Izebel
mengatakan: "Nabot sudah dilempari sampai mati."
1Raj 21:15 Segera sesudah Izebel mendengar, bahwa Nabot
sudah dilempari sampai mati, berkatalah Izebel kepada Ahab: "Bangunlah,
ambillah kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu, menjadi milikmu, karena Nabot
yang menolak memberikannya kepadamu dengan bayaran uang, sudah tidak hidup
lagi; ia sudah mati."
1Raj 21:16 Segera sesudah Ahab mendengar, bahwa Nabot
sudah mati, ia bangun dan pergi ke kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu, untuk
mengambil kebun itu menjadi miliknya.
1Raj 21:17 Tetapi datanglah firman TUHAN kepada Elia,
orang Tisbe itu, bunyinya:
1Raj 21:18 "Bangunlah, pergilah menemui Ahab, raja
Israel yang di Samaria. Ia telah pergi ke kebun anggur Nabot untuk mengambil
kebun itu menjadi miliknya.
1Raj 21:19 Katakanlah kepadanya, demikian: Beginilah
firman TUHAN: Engkau telah membunuh serta merampas juga! Katakan pula
kepadanya: Beginilah firman TUHAN: Di tempat anjing telah menjilat darah Nabot,
di situ jugalah anjing akan menjilat darahmu."
1Raj 21:20 Kata Ahab kepada Elia: "Sekarang engkau
mendapat aku, hai musuhku?" Jawabnya: "Memang sekarang aku mendapat
engkau, karena engkau sudah memperbudak diri dengan melakukan apa yang jahat di
mata TUHAN.
1Raj 21:21 Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan malapetaka
kepadamu, Aku akan menyapu engkau dan melenyapkan setiap orang laki-laki dari
keluarga Ahab, baik yang tinggi maupun yang rendah kedudukannya di Israel.
1Raj 21:27 Segera sesudah Ahab mendengar perkataan itu, ia
mengoyakkan pakaiannya, mengenakan kain kabung pada tubuhnya dan berpuasa.
Bahkan ia tidur dengan memakai kain kabung, dan berjalan dengan langkah lamban.
1Raj 21:28 Lalu datanglah firman TUHAN kepada Elia, orang
Tisbe itu:
1Raj 21:29 "Sudahkah kaulihat, bahwa Ahab merendahkan
diri di hadapan-Ku? Oleh karena ia telah merendahkan diri di hadapan-Ku, maka
Aku tidak akan mendatangkan malapetaka dalam zamannya; barulah dalam zaman
anaknya Aku akan mendatangkan malapetaka atas keluarganya."
=====
BACAAN PILIHAN (bisa
diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi –
Mengikuti Jejak Kristus
Bagian Pertama –
NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP ROHANI
Pasal I – HAL MENGIKUTI
JEJAK KRISTUS DAN MENGABAIKAN SEGALA KESIA-SIAAN DUNIA
1. Tuhan bersabda: “Barang
siapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan” (bdk. Yoh 8:12).
Inilah sabda Kristus untuk menasihati kita supaya kita meniru hidup
ketekunan-Nya, bila kita sungguh-sungguh ingin mendapat terang dan ingin
dibebaskan dari segala kebutaan hati. Karena itu, hendaklah kita mengutamakan
dan mencurahkan perhatian kita untuk merenungkan kehidupan Yesus Kristus.
2. Ajaran Kristus jauh
melebihi semua ajaran orang-orang Kudus; dan barang siapa mempunyai semangat
yang sejati, akan mendapat makna yang tersembunyi di dalamnya. Tetapi sering
terjadi, bahwa banyak orang, meskipun telah berkali-kali mendengar Injil, rasa
rindu mereka kepada Injil hanya kecil sekali, sebab mereka tidak memiliki
semangat Kristus. Akan tetapi, barang siapa ingin memahami sedalam-dalamnya dan
menikmati sepenuhnya kata-kata Kristus, hendaklah ia berusaha menyesuaikan
hidupnya dengan hidup Kristus.
=====
DOA PENUTUP
Allah yang kekal dan kuasa,
bimbinglah langkah kami sesuai dengan kehendakMu. Semoga kami selalu sanggup
berbuat baik dengan bantuan rahmat PuteraMu yang tercinta, yaitu Yesus Kristus
pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dalam persekutuan Roh
Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak Bernoda (di
sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan dirimu,
indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia Yesus
dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari setiap
pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi dan
kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya
bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh
menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus,
selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus
Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa, aku
memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh
rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda
asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar
secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan semua
saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku tanpa
syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan
pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku menantikan
dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam cahaya
kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan kepada
cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk
kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan
Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus
dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah “Janji”
yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima.
Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda Maria
menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan pemulihan
pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria, dengan
Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya berkata,
“Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena orang-orang yang
tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui hujatan-hujatan dan
sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya, engkau, berusaha untuk
menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku berjanji untuk
menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan bagi
keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku dosa,
(pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum atau
sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima Komuni
Kudus;
• Berdoa Lima Puluhan
Rosario;
• Dan menemaniku selama
15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan intensi persembahan
pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat Pertama/Sabtu
Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan sebagai sebuah
tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang dijanjikan dari
Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat manusia” jika
SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya jumlah dari
kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah membuat dua
janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar
pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan
pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan
pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam
kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan Maria,
“Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat yang
dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917, Santa
Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia mengatakan hal
ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya; itulah tanda
penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat sebagai
tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa Perawan Maria
menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam
tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada Simon Stock,
“Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan, sebuah
perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan Skapulir ini
tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun kemudian ia
mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus Yohanes XXII
sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah kematian mereka,
dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang mengenakan skapulir
yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda Segala Rahmat, akan
turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa
akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap hari, ATAU
mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak dapat
dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
Sudah mengenal SKAPULIR LIMA LIPAT?
Skapulir Lima Lipat (Fivefold Scapular) awalnya adalah skapulir
Empat Lipat (Coklat, Hitam, Biru, dan Putih), dan dikenal sebagai Skapulir Ordo
Redemptoris karena para bapa Redemptoris
mulanya diberikan kewenangan khusus, untuk selamanya, oleh Tahta Suci
untuk memberkati dan meng-investitur skapulir tersebut pada tahun 1803 dan
untuk mendaftarkan umat beriman ke dalam masing-masing konfraternitas. Pada
tahun 1847, Skapulir Merah, Passionis, ditambahkan pada empat skapulir lainnya
sehingga menjadi lima Skapulir yang saat ini disebut sebagai Skapulir Lima
Lipat, dan pada tahun 1886 Paus Leo XIII memberikan izin untuk memberkati dan
menggabungkan lima skapulir secara kumulatif, dan kemudian Gereja memperluas
kewenangan ini (untuk memberkati dan melakukan investitur) kepada setiap imam.
Keterangan selengkapnya dapat dibaca pada link berikut ini:
https://brevirharian.blogspot.com/p/skapulir-lima-lipat-fivefold-scapular.html
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.