Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.

Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. Mazmur 119:164

Skapulir Coklat

Gambar Skapulir Coklat yang masih utuh: kiri, skapulir milik St. Alphonsus de Liguori; kanan, skapulir milik St. Yohanes Bosco.

Memakai Skapulir, sebuah tanda Konsekrasi

Memakai Skapulir Maria merupakan suatu cara untuk mengkonsekrasikan diri kita sendiri pada pelayanannya. Konsekrasi menyiapkan seseorang atau benda untuk suatu tujuan yang sakral. Setiap orang Katholik harus mengkonsekrasikan diri kepada Maria.

Bunda kita di Fatima, pada tanggal 13 Oktober 1917, memegang Skapulir Coklat di tangannya, membuat 3 anak penglihat itu, Lucia, Jacinta dan Francisco, mengerti bahwa Bunda ingin kita semua memakai Skapulir. Di dalam sebuah surat di tahun 1936, ditulis di Pontevedra, Suster Lucia mengutip Tuhan kita berkata bahwa IA ingin devosi kepada Hati Maria Tak bernoda, ibuNya berdampingan dengan devosi kepada Hati KudusNya sendiri. Jadi, konsekrasi kepada Maria, merupakan artian memberikan hormat dan kasih yang besar kepadanya, merupakan kehendak Tuhan bagi kita, dan tidak akan mengurangi KemuliaanNya.

Kita katakan kepada Maria bahwa kita menghormatinya, kasihnya dan memercayainya di sepanjang hari dengan cara yang sederhana yaitu memakai Skapulir. Santo Alfonsus berkata: “Bunda Maria Tersuci senang jika hamba-hambanya memakai Skapulirnya sebagai sebuah tanda bahwa mereka mendedikasikan diri mereka kepada pelayanannya, dan merupakan anggota dari Keluarga Bunda Allah.” (Skapulir Coklat dapat dibeli toko-toko buku rohani Katholik; atau WA 081717173058, atau di Tokopedia: St Pio Blessing)

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.