Selasa, 15 Januari 2019
Pekan Biasa I – O Pekan I
Hari Biasa (H)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah,
bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan,
perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Alleluya
MADAH
Ya Tritunggal
mahamulya
Yang mengatur
segalanya
Siang untuk
kerja giat
Malam untuk
istirahat
Waktu pagi waktu
senja
Siang malam
selamanya
Kami mohon
perlindungan
Dari kemurahan
Tuhan
Kami umatMu
bersatu
Sujud menghadap
padaMu
Memanjatkan
permohonan
Teriring madah
pujian
Ya Bapa yang
baik hati
Luluskanlah doa
kami
Berkat jasa
Yesus Kristus
Yang mencurahkan
Roh kudus. Amin.
PENDARASAN
MAZMUR
Ant. 1 Tuhan akan mengadili kaum
miskin dengan adil, (M.P. Alleluya).
Mazmur 9B (10) Ucapan syukur
Berbahagialah,
hai kamu yang miskin, sebab milikmulah
kerajaan
Allah (Luk 6,20)
I
Ya Tuhan,
mengapa Engkau jauh, *
mengapa Engkau
menyembunyikan diri di waktu kesusahan?
Orang durhaka
menyusun rencana busuk dalam hatinya,*
tak kenal lelah
ia mengiktiarkan yang jahat.
Orang berdosa
membanggakan kekejian hatinya,*
orang angkara
menyombongkan keserakahannya.
Orang angkuh
menghina Tuhan: *
“Allah takkan
melampiaskan amarahNya
Ia takkan
mengganggu rencanaku,*
dan aku akan
unggul selama-lamanya!”
Ya Allah yang
mahatinggi,†
orang jahat
tidak ambil pusing akan perintahMu,*
ia menentangnya
mati-matian.
Ia berkata dalam
hati: “Aku takkan goyah,*
pasti aku tetap
mujur dan takkan sial.”
Mulutnya penuh
kutukan, tipu muslihat dan kekerasan,*
lidahnya penuh
kelaliman dan kejahatan.
Ia mengadang di
tengah alang-alang *
dan membunuh
orang yang tak bersalah di tempat sunyi.
Matanya
mengintai si malang, *
seperti singa ia
mengendap di balik semak.
Ia mengendap
untuk menangkap si malang,*
ia menyergap dan
menyeretnya pergi.
Orang sial itu
terjerat dalam jaring,*
si celaka
terperosok ke dalam perangkap.
Orang jahat
berkata dalam hati : “Allah sudah lupa!*
Allah tak
memperhatikan, takkan melihat!”
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Ant. 1 Tuhan akan mengadili kaum
miskin dengan adil, (M.P. Alleluya).
Ant. 2 Ya Tuhan, pandanglah
kesusahan si malang, (M.P. Alleluya).
II
Bangkitlah, ya
Tuhan Allah, ulurkanlah tanganMu,*
jangan
Kaulupakan orang yang tertindas.
Mungkinkah orang
jahat menghina Engkau selamanya? *
Mungkinkah
Kaubiarkan dia berpikir:
“Allah takkan
membalas!”
Pandanglah
kesusahan si malang,*
bertindaklah
dengan kekuatan tanganMu.
KepadaMulah
orang malang menyerahkan diri,*
Engkau yang
menolong yatim piatu,
Patahkanlah
lengan orang berdosa dan balaslah kejahatannya,*
mungkin dosanya
luput dari pandanganMu?
Tuhanlah raja
untuk selama-lamanya,*
biarlah bangsa
kafir lenyap dari muka bumi.
Ya Tuhan,
dengarkanlah ratapan orang miskin,*
arahkanlah
perhatianMu dan condongkanlah telingaMu.
Belalah para
yatim piatu dan kaum tertindas,*
jangan sampai
orang angkuh menabur ketakutan di bumi.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Ant. 2 Ya Tuhan, pandanglah
kesusahan si malang, (M.P. Alleluya).
Ant. 3 Sabda Tuhan adalah sabda
murni bagaikan perak yang dimurnikan dalam api, (M.P. Alleluya).
Mazmur 11 (12) Melawan orang
sombong
Bapa
berkenan mengutus PuteraNya demi kita kaum miskin (S.Agustinus)
Tolonglah, ya
Tuhan, sebab habislah orang jujur,*
lenyaplah orang
setia dari antara umat manusia.
Dusta belaka
yang dibicarakan satu sama lain,*
bibirnya manis,
tetapi hatinya mendua.-
Semoga Tuhan
merenggut semua bibir yang lincir,*
semua lidah yang
berbicara sombong.
Kata mereka:
“Lidahlah kekuatan kami,*
bibirlah senjata
kami, siapa dapat mengalahkan kami?”
Tuhan bersabda:
“Mengingat jeritan orang miskin †
dan rintihan
kaum tertindas, *
sekarang Aku
bangkit.
Aku akan
memberikan pertolongan *
kepada mereka
yang mengharapkannya.”
Sabda Tuhan
adalah sabda murni,*
bagaikan perak
teruji yang dimurnikan tujuh kali dalam api.
Engkau, ya
Tuhan, memelihara kami,*
Engkau
melindungi kami sejak dahulu, ya Allah kekal.
Orang berdosa
berkeliaran dimana-mana,*
menggali lubang
perangkap untuk sesamanya.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Ant. 3 Sabda Tuhan adalah sabda
murni bagaikan perak yang dimurnikan dalam api, (M.P. Alleluya).
BACAAN
Rm. 1:
18-32
Rm 1:18 Sebab murka Allah nyata dari sorga atas
segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan
kelaliman.
Rm 1:19 Karena apa yang dapat mereka ketahui
tentang Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka.
Rm 1:20 Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya,
yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran
dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih.
Rm 1:21 Sebab sekalipun mereka mengenal Allah,
mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya.
Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi
gelap.
Rm 1:22 Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh
hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh.
Rm 1:23 Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang
tidak fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung,
binatang-binatang yang berkaki empat atau binatang-binatang yang menjalar.
Rm 1:24 Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada
keinginan hati mereka akan kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh
mereka.
Rm 1:25 Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah
dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang
harus dipuji selama-lamanya, amin.
Rm 1:26 Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada
hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan
yang wajar dengan yang tak wajar.
Rm 1:27 Demikian juga suami-suami meninggalkan
persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi
mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki
dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang
setimpal untuk kesesatan mereka.
Rm 1:28 Dan karena mereka tidak merasa perlu untuk
mengakui Allah, maka Allah menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang
terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yang tidak pantas:
Rm 1:29 penuh dengan rupa-rupa kelaliman,
kejahatan, keserakahan dan kebusukan, penuh dengan dengki, pembunuhan,
perselisihan, tipu muslihat dan kefasikan.
Rm 1:30 Mereka adalah pengumpat, pemfitnah, pembenci
Allah, kurang ajar, congkak, sombong, pandai dalam kejahatan, tidak taat kepada
orang tua,
Rm 1:31 tidak berakal, tidak setia, tidak
penyayang, tidak mengenal belas kasihan.
Rm 1:32 Sebab walaupun mereka mengetahui
tuntutan-tuntutan hukum Allah, yaitu bahwa setiap orang yang melakukan hal-hal
demikian, patut dihukum mati, mereka bukan saja melakukannya sendiri, tetapi
mereka juga setuju dengan mereka yang melakukannya.
=====
BACAAN
PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De
Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian
Ketiga – HAL HIBURAN BATIN
Pasal
XXXI – TENTANG MENOLAK SEGALA MAKHLUK AGAR DAPAT MENEMUKAN SANG PENCIPTA
4.
Sungguh sayang! Belum lama setelah merasa menyesal dan berniat untuk
memperbaiki hidup kami, segera kami mencurahkan diri kami keluar lagi tanpa
mengadakan penelitian yang keras atas pekerjaan-pekerjaan yang kami lakukan. Ke
mana arah nafsu keinginan kami, tidak kami perhatikan; dan bahwa pekerjaan kami
semuanya sangat tidak murni, tidak kami sesalkan. “Semua daging telah
merusakkan jalannya sendiri di bumi” (bdk. Kej 6:12) dan karenanya kami binasa
oleh air bah. Karena kecenderungan batin kami kini terlalu busuk maka
tindakan-tindakan berikut yang timbul darinya, yang menunjukkan kelemahan
batin, juga ikut busuk. Dari hati yang murni keluarlah buah hidup yang baik.
=====
DOA PENUTUP
Allah mahakuasa,
kami mohon kepadaMu, semoga kami selalu merenungkan kehendakMu dan
melaksanakannya dengan perkataan dan perbuatan. Demi Yesus Kristus,
pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh
Kudus, sepanjang segala masa. Amin
P: Marilah
memuji Tuhan
U: Syukur kepada
Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria
Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda
penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu
Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu
persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan
indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan
mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda –
sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia
Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati
Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan
para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus
Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau
Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku,
si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu
Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam
persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku
mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan
murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan
bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku
mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak
Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di
dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku,
jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh
diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang
menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga
hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan
Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak
Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke
dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan
sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia
sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli
1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “…
Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925,
Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia
seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika
Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan
yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi
umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan
cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria
sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua
ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau
diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan
keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya
dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji
Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan
semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri
Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13
Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster
Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang
mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini
Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli
1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior
Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia
berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji
keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil
mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh
lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada
Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status
hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria
setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan
Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda
Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
(Catatan: Doa Bebas Kutuk, kami pindahkan ke
bagian bawah IBADAT SORE)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.