Selasa, 22 Mei 2018
Pekan Biasa VII – O
PEKAN III – HARI BIASA
Hari Biasa (H)
IBADAT SIANG
PEMBUKAAN
P: Ya,
Allah, bersegeralah menolong aku.
U: Tuhan,
perhatikanlah hambaMu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Tuhan
Allah mahaluhur
Hari dan
malam Kauatur
Terang
gelap bergiliran
Silih
ganti berurutan.
Senja hari
yang mendekat
Melambangkan
akhir hayat
Yang bagi
umat beriman
Membuka
keabadian.
Kabulkanlah
doa kami
Ya Allah
Bapa surgawi
Bersama
Putra dan RohMu
Sekarang
serta selalu. Amin.
PENDARASAN
MAZMUR
Antifon
Cinta
kasih itu kesempurnaan hukum.
Mazmur 118
(119),97-104
Betapa
besar cintaku kepada hukumMu,*
aku
merenungkannya sepanjang hari.
Aku
menjadi lebih bijaksana dari pada musuhku,*
sebab
perintahMu selalu ada padaku.
Aku lebih
arif dari pada semua pengajarku,*
sebab aku
merenungkan sabdaMu.
Aku lebih
berbudi dari pada orang-orang tua,*
sebab aku
berpegang pada perintahMu.
Aku tidak
melangkahkan kaki ke jalan kejahatan,*
agar
firmanMu tetap kupegang.
Aku tidak
menyimpang dari ketetapanMu,*
sebab
Engkaulah yang mengajar aku.
Betapa
manisnya janjiMu bagiku,*
melebihi
madu di mulutku.
Aku
menimba pengertian dari titahMu,*
maka aku
benci akan segala kebohongan.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Cinta
kasih itu kesempurnaan hukum.
Antifon
Ingatlah
akan umatMu yang Kauperoleh dahulu kala.
Mazmur 73
(74) – I
Ya Allah,
mengapa Kaubuang kami untuk selamanya?*
Mengapa
murkaMu bernyala terhadap domba gembalaanMu?
Ingatlah
akan umatMu yang Kauperoleh dahulu kala,†
yang
Kautebus menjadi bangsa milik pusakaMu,*
ingatlah
akan gunung Sion yang Kaudiami.
Pulihkanlah
bangsaMu dari reruntuhan puing,*
tempat
kudus telah dimusnakan musuh.
LawanMu
berbuat huru-hara dalam rumahMu,*
dan
memancangkan ratusan panji.
Mereka
memasang api pada pintu gerbang,*
dan
merusak ukiran-ukiran dengan kapak.
Mereka
merobohkan semua pintu,*
dan
menghancurkannya berkeping-keping dengan kapak dan beliung.
Mereka
membumihanguskan rumahMu yang kudus,*
dan
menajiskan kediamanMu.
Mereka
berkata dalam hati,†
“Marilah
kita basmi bangsa ini sekaligus,*
dan semua
rumah ibadat di seluruh negeri”.
Tiada
mukjizat lagi bagi kami, tiada nabi,*
tak
seorangpun tahu, masih berapa lama.
Ya Allah,
masih berapa lama lawan itu menghina,*
dan musuh
menghojat namaMu terus-menerus?
Mengapa
Engkau menarik kembali tanganMu,*
mengapa
Engkau berpangku tangan saja?
Ya Allah,
hancurkanlah raja-raja dari timur,*
rebutlah
kemenangan di Yerusalem.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Ingatlah
akan umatMu yang Kauperoleh dahulu kala.
Antifon
Bangkitlah,
ya Tuhan, belalah perkaraMu.
Mazmur 73
(74) – II
Engkaulah
yang membelah laut dengan kekuasaanMu,*
dan
memecahkan kepala naga di atas permukaan air.
Engkaulah
yang meremukkan kepala-kepala Leviatan,*
dan
menjadikanya mangsa binatang gurun pasir.
Engkaulah
yang membuka mata air dan sungai,*
Engkaulah
yang mengeringkan bengawan-bengawan purba.
MilikMulah
siang, dan milikMulah malam,*
Engkaulah
yang menempatkan bulan dan matahari.
Engkaulah
yang menetapkan segala batas bumi,*
musim
kemarau dan musim hujan Engkaulah yang membuatnya.
Ingatlah,
musuh menghina Engkau, ya Tuhan,*
suatu
bangsa yang dungu menghojat namaMu.
Jangan
serahkan umatMu kepada binatang buas,*
jangan
lupakan selamanya bangsaMu yang tertindas.
Ingatlah
akan rumahMu, karena kotaMu diliputi kegelapan,*
dan
seluruh negeri penuh kekerasan.
Jangan
mengecewakan pengharapan orang tertindas,*
semoga
orang yang miskin dan malang memuji namaMu.
Bangkitlah,
Allah, belalah perkaraMu,*
ingatlah bahwa
orang dungu menghina Engkau sepanjang hari.
Jangan
melupakan teriakan para lawanMu,*
pekik para
musuhMu yang makin meningkat.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Bangkitlah,
ya Tuhan, belalah perkaraMu.
Bacaan
singkat (Ul 15,7-8)
Andaikata
salah seorang saudara yang tinggal di kota tempat kediamanmu jatuh miskin, maka
janganlah kautegarkan hatimu dan jangan kaututup tanganmu terhadapnya. Tetapi
bukalah tanganmu bagi saudaramu yang miskin, dan berilah pinjaman kepadanya
sekadar keperluannya.
P: Ya
Tuhan, dengarkanlah ratapan orang miskin.
U:
Arahkanlah perhatianMu dan condongkanlah telingaMu.
Doa
Penutup
Ya Allah,
Engkau telah mewahyukan kepada Petrus rencanaMu untuk menyelamatkan
bangsa-bangsa kafir. Semoga pekerjaan kami meyenangkan hati-Mu dan berguna
untuk memajukan rencana keselamatan yang telah Kautetapkan dalam cinta
kasih-Mu. Demi Kristus, pengantara kami.
PENUTUP
P: Marilah
memuji Tuhan.
U: Syukur kepada
Allah.
======
DOA HARIAN
DEVOSI WAJAH KUDUS
1x Bapa Kami
1x Salam Maria
1x Kemuliaan
DOA PANAH EMAS
Semoga NAMA
TUHAN yang paling kudus, paling suci, paling patut disembah, paling tak
terselami dan tak dapat dijelaskan dengan kata-kata selalu dipuji, diberkati,
dicintai, disembah dan dimuliakan di Surga, di bumi, di bawah bumi, oleh semua
mahkluk Tuhan, dan oleh Hati Yang Maha Kudus, Tuhan kami Yesus Kristus di altar
Sakramen yang Maha Kudus.
Setelah menerima doa ini, Suster Maria dari Santo Petrus
diberikan penglihatan dimana ia melihat Hati Kudus Yesus senang dilukai oleh
“Panah Emas” ini, sehingga mengalirlah curahan rahmat daripadaNYA untuk
pertobatan para pendosa.
BAGI MEREKA YANG MAU MELAKUKAN LEBIH
SERUAN – Dapat menyerukan beberapa kali dalam sehari doa
berikut ini:
BAPA YANG KEKAL, kupersembahkan kepadaMU Wajah Kudus
Yesus, terbungkus darah, keringat, debu dan ludahan, dalam pemulihan bagi
kejahatan-kejahatan Komunis, para penghujat, dan para penajis Nama Kudus dan
Hari Minggu serta hari raya yang disamakan dengan hari Minggu.
Devosi Wajah Kudus Yesus adalah Devosi
yang sangat ekstrim pentingnya yang direkomendasikan oleh 3 Paus: Paus Pius IX,
Paus Leo XIII, Paus Santo Pius X. Merupakan devosi yang dicintai oleh Kanak-kanak Yesus dan Wajah Kudus. Tujuan
umum devosi ini adalah pemulihan dari dosa-dosa manusia yang menghujat nama
Tuhan dan menajiskan hari Tuhan (hari Minggu dan hari raya yang disamakan
dengan hari Minggu). Sekitar Perang Dunia I, devosi ini mulai banyak ditinggalkan.
=====
SUMBER BREVIR HARIAN:
IBADAT HARIAN
KOMISI LITURGI KWI
Jln. Cut Meutia, 10
Tromol Pos 3044, Jakarta 10002
Tlp.(021) 3154714; Fax.(021) 3154714
E-mail: komlikwi@indo.net.id
Penerbit NUSA INDAH
Jln. El Tari, Ende 86318
Flores, NTT, Indonesia
Tlp.(0381)21502; Fax.(0381)21502
E-mail: nusaindahende@yahoo.com
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.