Minggu, 14 Januari 2018
Pekan Biasa II – O PEKAN II
– HARI MINGGU BIASA II
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah
menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah
hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Yesus penyelamat kami
Hari yang pertama ini
Kausucikan selamanya
Dengan kebangkitan mulya
Bangkitlah sekarang ini
Hati dan semangat kami
Bangkitkanlah kemudian
Badan kami berkat iman
Bila Engkau datang lagi
Kami kan menyongsong pasti
Untuk hidup seterusnya
BersamaMu pada Bapa
Perkenankan kami nanti
Memuji sepenuh hati
Bapa Putra Roh mulia
Selalu senantiasa.Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon I
Tuhan Allahku, Engkau
berdandanan keagungan dan semarak, berselubungkan cahaya bagaikan mantol
Mazmur 103 (104)
Barangsiapa bersatu dengan Kristus, menjadi ciptaan baru.
Yang lama telah lenyap, segala-galanya sudah menjadi baru (2 Kor 5,17)
Pujilah Tuhan, hai hatiku! *
Tuhan Allahku, betapa
agunglah Engkau!
Engkau berdandanan keagungan
dan semarak, *
berselubungkan cahaya
bagaikan mantol
Engkau membentangkan langit
laksana tenda *
dan mengisi gudang angkasa
dengan air
Engkau mengendarai
awan-gemawan bagaikan kereta *
dan melayang dengan sayap
terentang
Engkau mengutus angin
sebagai duta *
dan mengangkat api menjadi
menteri
Engkau mendasarkan bumi di
atas alasnya,*
jangan sampai ia goncang
Engkau menyelubunginya
dengan samudera purba,*
air setinggi gunung-gemunung
Engkau menghardik, maka
surutlah air, *
melarikan diri karena Engkau
mengguntur
Air menguap naik ke langit
dan mengalir turun ke lembah,*
masing-masing ke tempat yang
Kautetapkan
Engkau menentukan batas yang
tak boleh dilanggar, *
jangan sampai air menutupi
bumi kembali.-
Engkau memancarkan mata air
dan sungai *
yang mengalir di celah
gunung-gemunung
Engkau memberi minum segala
margasatwa,*
kuda-kuda liar dapat
meredakan dahaganya
Di sampingnya bertenggerlah
burung-burung udara *
dan memperdengarkan
kicauannya
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon I
Tuhan Allahku, Engkau
berdandanan keagungan dan semarak, berselubungkan cahaya bagaikan mantol
Antifon II
Tuhan menghasilkan gandum
dari bumi dan menggembirakan hati manusia dengan anggur.
Engkau menyirami gunung dari
surga *
dan memenuhi keperluan bumi
dengan persediaan lumbungMu.
Engkau menumbuhkan rumput
bagi ternak *
dan makanan untuk hewan pertanian
Engkau menghasilkan gandum
dari bumi *
dan menggembirakan hati
manusia dengan anggur
Sungguh, Engkau menggilapkan
wajah manusia dengan minyak *
dan memelihara hidupnya
dengan makanan
Pohon-pohon Tuhan tersiram
segar, *
pohon jati raksasa yang ditanamNya
Di situlah burung-burung
bersarang,*
burung bangau di pohon besar
Gunung tinggi menampung
kijang,*
dan wadas melindungi musang
dalam celah-celahnya
Bulan beredar sesuai dengan
musim,*
matahari hafal akan saat
terbenamnya
Sesudah senja turunlah
malam,*
dan segala margasatwa
berkeliaran
Anak singa meraung-raung
mencari mangsa,*
menuntut makanan dari Allah
Bila matahari terbit,
menyingkirlah mereka *
dan berbaring di tempat
perteduhannya
Manusia keluar ke
pekerjaannya, *
melakukan tugasnya sampai
petang
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon II
Tuhan menghasilkan gandum
dari bumi dan menggembirakan hati manusia dengan anggur.
Antifon III
Allah melihat semua yang
dijadikanNya, dan amat baiklah semuanya itu
Betapa banyaknya karyaMu, ya
Tuhan! †
segalanya Kaukerjakan dengan
bijaksana,*
bumi penuh ciptaanMu
Engkau menciptakan lautan
yang dalam dan luas, †
Engkau mengisinya dengan
jutaan benda licin,*
dengan makhluk berhayat,
besar maupun kecil
Kapal-kapal mengarunginya,*
dan naga besar bermain-main
dalam ombaknya
Semua mengharapkan Dikau,*
mengharapkan makanan pada
waktunya
Engkau memberi, dan mereka
memungut,*
Engkau membuka tangan, dan
mereka kenyang
Bila Engkau memalingkan
wajah, mereka merana, †
bila Engkau mengambil rohMu,
matilah semuanya *
dan kembali menjadi debu
Utuslah rohMu, maka
terciptalah mereka kembali,*
dan Engkau membaharui muka
bumi
Semoga kemuliaan Tuhan tetap
selama-lamanya,*
semoga Tuhan bergembira atas
karyaNya
Dialah yang memandang bumi,
sehingga bergetar,*
yang menyentuh gunung,
sehingga berasap
Aku hendak bernyanyi bagi
Tuhan sepanjang hidup,*
bermazmur bagi Allahku
selama-lamanya
Semoga Tuhan berkenan akan
laguku! *
sungguh, Tuhanlah sukacitaku
Biarlah orang berdosa musna
dari muka bumi, †
biarlah orang jahat hilang
lenyap, *
Pujilah Tuhan, hai hatiku
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon III
Allah melihat semua yang
dijadikanNya, dan amat baiklah semuanya itu
BACAAN
Kej.
9:1-17
Kej 9:1 Lalu Allah memberkati Nuh dan
anak-anaknya serta berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah
banyaklah serta penuhilah bumi.
Kej 9:2 Akan takut dan akan gentar kepadamu
segala binatang di bumi dan segala burung di udara, segala yang bergerak di
muka bumi dan segala ikan di laut; ke dalam tanganmulah semuanya itu
diserahkan.
Kej 9:3 Segala yang bergerak, yang hidup, akan
menjadi makananmu. Aku telah memberikan semuanya itu kepadamu seperti juga
tumbuh-tumbuhan hijau.
Kej 9:4 Hanya daging yang masih ada nyawanya,
yakni darahnya, janganlah kamu makan.
Kej 9:5 Tetapi mengenai darah kamu, yakni nyawa
kamu, Aku akan menuntut balasnya; dari segala binatang Aku akan menuntutnya,
dan dari setiap manusia Aku akan menuntut nyawa sesama manusia.
Kej 9:6 Siapa yang menumpahkan darah manusia,
darahnya akan tertumpah oleh manusia, sebab Allah membuat manusia itu menurut
gambar-Nya sendiri.
Kej 9:7 Dan kamu, beranakcuculah dan bertambah
banyak, sehingga tak terbilang jumlahmu di atas bumi, ya, bertambah banyaklah
di atasnya."
Kej 9:8 Berfirmanlah Allah kepada Nuh dan kepada
anak-anaknya yang bersama-sama dengan dia:
Kej 9:9 "Sesungguhnya Aku mengadakan
perjanjian-Ku dengan kamu dan dengan keturunanmu,
Kej
9:10 dan dengan segala makhluk hidup
yang bersama-sama dengan kamu: burung-burung, ternak dan binatang-binatang liar
di bumi yang bersama-sama dengan kamu, segala yang keluar dari bahtera itu,
segala binatang di bumi.
Kej
9:11 Maka Kuadakan perjanjian-Ku
dengan kamu, bahwa sejak ini tidak ada yang hidup yang akan dilenyapkan oleh
air bah lagi, dan tidak akan ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi."
Kej
9:12 Dan Allah berfirman: "Inilah
tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang
hidup, yang bersama-sama dengan kamu, turun-temurun, untuk selama-lamanya:
Kej
9:13 Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya
itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi.
Kej
9:14 Apabila kemudian Kudatangkan awan
di atas bumi dan busur itu tampak di awan,
Kej
9:15 maka Aku akan mengingat
perjanjian-Ku yang telah ada antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang
hidup, segala yang bernyawa, sehingga segenap air tidak lagi menjadi air bah
untuk memusnahkan segala yang hidup.
Kej
9:16 Jika busur itu ada di awan, maka
Aku akan melihatnya, sehingga Aku mengingat perjanjian-Ku yang kekal antara
Allah dan segala makhluk yang hidup, segala makhluk yang ada di bumi."
Kej
9:17 Berfirmanlah Allah kepada Nuh:
"Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan segala makhluk yang
ada di bumi."
=====
BACAAN
PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De
Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian
I – HAL SAKRAMEN YANG MAHAKUDUS
Pasal I
– DENGAN BETAPA HORMAT KITA HARUS MENYAMBUT KRISTUS
9.
Banyak orang pergi berziarah ke berbagai tempat untuk mengunjungi
relikui-relikui orang kudus; dengan pernuh heran mereka mendengarkan riwayat
hidup mereka, dan meninjau gereja-gereja yang agung, serta mencium
tulang-tulang yang tersimpan dalam kain sutra dan emas; tetapi lihatlah, di
sini, di atas altar bertakhtalah Engkau sendiri, Tuhan Allahku, yang terkudus
di atas segala yang kudus, Pencipta umat manusia dan Tuhan atas segala
malaikat. Kerap kali dalam peninjauan tempat-tempat ziarah tadi, tersembunyi
suatu keinginan untuk sekedar melihat saja dan nafsu melihat barang-barang yang
serba baru. Oleh karena itu, hanya sedikitlah buah kemajuan hidup kerohaniannya
yang kami capai, lebih-lebih jika ziarah tadi kami lakukan dengan hati yang
kabur, lagi pula tanpa semangat bertobat. Akan tetapi, di sini, tersembunyi
dalam Sakramen Mahakudus bertakhtalah Engkau, Kristus Yesus, Tuhanku, Allah dan
manusia, dan di sini kami menerima buah keselamatan kekal yang
berlimpah-limpah, tiap kali kami menerima Dikau dengan pantas dan saleh. Akan
tetapi, di sini bukanlah keinginan untuk melihat ataupun rasa kenikmatan daging
yang menarik kami, melainkan iman yang tetap, harapan yang menyala, dan cinta
yang sejati.
=====
MADAH ALLAH TUHAN KAMI
Allah, Tuhan kami.
Engkau kami puji dan
muliakan.
Bapa yang kekal abadi,
seluruh bumi bersembah sujud
pada-Mu.
Bagi-Mu seluruh malaikat bermadah,
seluruh isi surga bernyanyi.
Bagi-Mu Kerubim dan Serafim
tak kunjung putus
melambungkan pujian.
Kudus, kudus, kuduslah
Tuhan,
Allah segala kuasa.
Surga dan bumi penuh
kemuliaan-Mu.
Kepada-Mu paduan para rasul
bersyukur,
rombongan para nabi berbakti.
Kepada-Mu barisan para
martir berkurban
dengan mempertaruhkan nyawa.
Kepada-Mu Gereja kudus
beriman,
tersebar di seluruh dunia.
Ya Bapa Yang Mahakuasa,
pencipta semesta alam.
Putra sejati Yang Terpuji,
Putra Bapa Yang Tunggal.
Roh Kudus, cahaya mulia,
penghibur umat beriman.
Engkaulah raja agung, ya
Kristus,
Engkaulah Putra Allah yang
hidup.
Engkau sudi dikandung santa
perawan
menjadi manusia demi
keselamatan kami.
Engkau mematahkan belenggu
maut,
membuka pintu kerajaan surga
bagi kami.
Engkau bertakhta mulia di
sisi Bapa,
mengadili umat manusia.
Kami mohon,
lindungilah hamba-hamba-Mu,
yang Kautebus dengan
darah-Mu sendiri.
Sambutlah kami bersama para
kudus
dalam kemuliaan abadi.
Selamatkanlah umat-Mu, ya
Tuhan,
dan berkatilah milik pusaka-Mu.
Bimbinglah kami semua,
dan muliakanlah untuk
selamanya.
Setiap hari kami meluhurkan
Dikau,
kami memuji nama-Mu
sepanjang masa.
Ya Tuhan, sudilah menjaga
kami,
agar senantiasa luput dari
dosa.
Kasihanilah kami, ya Tuhan,
kasihanilah kami.
Limpahkanlah kasih setia-Mu
kepada kami,
sebab kami berharap
kepada-Mu.
Kepada-Mu kami percaya, ya
Tuhan,
kami takkan kecewa
selama-lamanya.
DOA
PENUTUP
Ya
Tuhan, PuteraMu telah memberi kami teladan kesabaran dan ketabahan waktu
menderita sengasara. Semoga kami juga sanggup menghadapi penderitaan dengan
sabar dan memanggul salib dengan tabah. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan
pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh
Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
Bapa yang Kekal, Engkaulah satu-satunya Tuhan
yang Abadi, Tuhan Yang adalah kasih, penuh belas kasih dan ramah. Lihatlah
Putera TunggalMu, Yesus Kristus, dan kasihanilah. Kupersembahkan kepadaMu
kesakitanNya pada penderaan di tiang, luka-luka dan darahNya, bagi semua orang
yang berada di bawah kutuk dosa nenek moyang mereka dan ketidakpatuhan mereka
melanggar perjanjian yang mereka buat denganMu. Semoga Engkau membebaskan kami
melalui penderaan PuteraMu, sembuhkanlah melalui luka-lukaNya dan selamatkanlah
melalui Darah BerhargaNya. Amin
Darah Berharga Yesus Kristus – lepaskanlah
kami dari kutuk-kutuk. Luka-luka Yesus Kristus – sembuhkanlah luka-luka kami.
Dengan penderaanMu – meteraikanlah kami. Amin
-----
“Semua yang ada di bawah kutuk dan secara
terus menerus mengucapkan doa ini akan dibebaskan dari kutuk-kutuk mereka.
Keluarga yang menderita dari kutuk akan dosa yang dilakukan oleh nenek moyang
mereka dan melakukan 144 novena melalui doa ini; akan dibebaskan. Semua yang
melanggar sebuah perjanjian dan seharusnya mati akan diselamatkan dan juga
dilepaskan dari kutuk mereka jika mereka secara terus menerus mengucapkan doa
ini dan bertobat. Anak-anakKu, betapa mengerikannya jika mengalami murka Tuhan!
Berpalinglah dari dosa-dosamu dan hiduplah. Aku mengasihi kalian semua. Jadilah
sembuh.”
Sumber: Buku “Precious Blood of Jesus”
NIHIL OBSTAT: Rev. Fr. Stephen Obiukwu Censor
Deputatus Chairman, Doctrine and Faith Committee Archdiocese of Onitsha,
Anambra State, Nigeria 1 July 1999 Imprimatur of Ayo-Maria Atoyebi. O.P.,
Bishop of Ilorin, Nigeria, June 17, 2001
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.