Selasa, 7 November 2017
Pekan Biasa XXXI – O PEKAN III – HARI BIASA (H)
IBADAT SIANG
PEMBUKAAN
P:
Ya, Allah, bersegeralah menolong aku.
U:
Tuhan, perhatikanlah hambaMu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Alleluya
MADAH
Tuhan
Allah mahaluhur
Hari
dan malam Kauatur
Terang
gelap bergiliran
Silih
ganti berurutan.
Senja
hari yang mendekat
Melambangkan
akhir hayat
Yang
bagi umat beriman
Membuka
keabadian.
Kabulkanlah
doa kami
Ya
Allah Bapa surgawi
Bersama
Putra dan RohMu
Sekarang
serta selalu. Amin.
PENDARASAN
MAZMUR
Antifon
Cinta
kasih itu kesempurnaan hukum.
Mazmur
118 (119),97-104
Betapa
besar cintaku kepada hukumMu,*
aku
merenungkannya sepanjang hari.
Aku
menjadi lebih bijaksana dari pada musuhku,*
sebab
perintahMu selalu ada padaku.
Aku
lebih arif dari pada semua pengajarku,*
sebab
aku merenungkan sabdaMu.
Aku
lebih berbudi dari pada orang-orang tua,*
sebab
aku berpegang pada perintahMu.
Aku
tidak melangkahkan kaki ke jalan kejahatan,*
agar
firmanMu tetap kupegang.
Aku
tidak menyimpang dari ketetapanMu,*
sebab
Engkaulah yang mengajar aku.
Betapa
manisnya janjiMu bagiku,*
melebihi
madu di mulutku.
Aku
menimba pengertian dari titahMu,*
maka
aku benci akan segala kebohongan.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Antifon
Cinta
kasih itu kesempurnaan hukum.
Antifon
Ingatlah
akan umatMu yang Kauperoleh dahulu kala.
Mazmur
73 (74) – I
Ya
Allah, mengapa Kaubuang kami untuk selamanya?*
Mengapa
murkaMu bernyala terhadap domba gembalaanMu?
Ingatlah
akan umatMu yang Kauperoleh dahulu kala,†
yang
Kautebus menjadi bangsa milik pusakaMu,*
ingatlah
akan gunung Sion yang Kaudiami.
Pulihkanlah
bangsaMu dari reruntuhan puing,*
tempat
kudus telah dimusnakan musuh.
LawanMu
berbuat huru-hara dalam rumahMu,*
dan
memancangkan ratusan panji.
Mereka
memasang api pada pintu gerbang,*
dan
merusak ukiran-ukiran dengan kapak.
Mereka
merobohkan semua pintu,*
dan
menghancurkannya berkeping-keping dengan kapak dan beliung.
Mereka
membumihanguskan rumahMu yang kudus,*
dan
menajiskan kediamanMu.
Mereka
berkata dalam hati,†
“Marilah
kita basmi bangsa ini sekaligus,*
dan
semua rumah ibadat di seluruh negeri”.
Tiada
mukjizat lagi bagi kami, tiada nabi,*
tak
seorangpun tahu, masih berapa lama.
Ya
Allah, masih berapa lama lawan itu menghina,*
dan
musuh menghojat namaMu terus-menerus?
Mengapa
Engkau menarik kembali tanganMu,*
mengapa
Engkau berpangku tangan saja?
Ya
Allah, hancurkanlah raja-raja dari timur,*
rebutlah
kemenangan di Yerusalem.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Antifon
Ingatlah
akan umatMu yang Kauperoleh dahulu kala.
Antifon
Bangkitlah,
ya Tuhan, belalah perkaraMu.
Mazmur
73 (74) – II
Engkaulah
yang membelah laut dengan kekuasaanMu,*
dan
memecahkan kepala naga di atas permukaan air.
Engkaulah
yang meremukkan kepala-kepala Leviatan,*
dan
menjadikanya mangsa binatang gurun pasir.
Engkaulah
yang membuka mata air dan sungai,*
Engkaulah
yang mengeringkan bengawan-bengawan purba.
MilikMulah
siang, dan milikMulah malam,*
Engkaulah
yang menempatkan bulan dan matahari.
Engkaulah
yang menetapkan segala batas bumi,*
musim
kemarau dan musim hujan Engkaulah yang membuatnya.
Ingatlah,
musuh menghina Engkau, ya Tuhan,*
suatu
bangsa yang dungu menghojat namaMu.
Jangan
serahkan umatMu kepada binatang buas,*
jangan
lupakan selamanya bangsaMu yang tertindas.
Ingatlah
akan rumahMu, karena kotaMu diliputi kegelapan,*
dan
seluruh negeri penuh kekerasan.
Jangan
mengecewakan pengharapan orang tertindas,*
semoga
orang yang miskin dan malang memuji namaMu.
Bangkitlah,
Allah, belalah perkaraMu,*
ingatlah
bahwa orang dungu menghina Engkau sepanjang hari.
Jangan
melupakan teriakan para lawanMu,*
pekik
para musuhMu yang makin meningkat.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Antifon
Bangkitlah,
ya Tuhan, belalah perkaraMu.
Bacaan
singkat (Ul 15,7-8)
Andaikata
salah seorang saudara yang tinggal di kota tempat kediamanmu jatuh miskin, maka
janganlah kautegarkan hatimu dan jangan kaututup tanganmu terhadapnya. Tetapi
bukalah tanganmu bagi saudaramu yang miskin, dan berilah pinjaman kepadanya
sekadar keperluannya.
P:
Ya Tuhan, dengarkanlah ratapan orang miskin.
U:
Arahkanlah perhatianMu dan condongkanlah telingaMu.
Doa
Penutup
Ya
Allah, Engkau telah mewahyukan kepada Petrus rencanaMu untuk menyelamatkan
bangsa-bangsa kafir. Semoga pekerjaan kami meyenangkan hati-Mu dan berguna
untuk memajukan rencana keselamatan yang telah Kautetapkan dalam cinta
kasih-Mu. Demi Kristus, pengantara kami.
PENUTUP
P:
Marilah memuji Tuhan.
U:
Syukur kepada Allah.
======
DOA
HARIAN DEVOSI WAJAH KUDUS
1x Bapa Kami
1x Salam Maria
1x Kemuliaan
DOA PANAH EMAS
Semoga NAMA TUHAN yang paling
kudus, paling suci, paling patut disembah, paling tak terselami dan tak dapat
dijelaskan dengan kata-kata selalu dipuji, diberkati, dicintai, disembah dan
dimuliakan di Surga, di bumi, di bawah bumi, oleh semua mahkluk Tuhan, dan oleh
Hati Yang Maha Kudus, Tuhan kami Yesus Kristus di altar Sakramen yang Maha
Kudus.
Setelah menerima doa ini, Suster Maria dari Santo Petrus diberikan
penglihatan dimana ia melihat Hati Kudus Yesus senang dilukai oleh “Panah Emas”
ini, sehingga mengalirlah curahan rahmat daripadaNYA untuk pertobatan para
pendosa.
BAGI MEREKA YANG MAU MELAKUKAN LEBIH
SERUAN – Dapat menyerukan beberapa kali dalam sehari doa berikut ini:
BAPA YANG KEKAL, kupersembahkan kepadaMU Wajah Kudus Yesus, terbungkus
darah, keringat, debu dan ludahan, dalam pemulihan bagi kejahatan-kejahatan
Komunis, para penghujat, dan para penajis Nama Kudus dan Hari Minggu serta hari
raya yang disamakan dengan hari Minggu.
Devosi Wajah Kudus Yesus adalah Devosi yang
sangat ekstrim pentingnya yang direkomendasikan oleh 3 Paus: Paus Pius IX, Paus
Leo XIII, Paus Santo Pius X. Merupakan devosi yang dicintai oleh Kanak-kanak Yesus dan Wajah Kudus. Tujuan
umum devosi ini adalah pemulihan dari dosa-dosa manusia yang menghujat nama
Tuhan dan menajiskan hari Tuhan (hari Minggu dan hari raya yang disamakan
dengan hari Minggu). Sekitar Perang Dunia I, devosi ini mulai banyak
ditinggalkan.
=====
SUMBER BREVIR HARIAN:
IBADAT HARIAN
KOMISI LITURGI KWI
Jln. Cut Meutia, 10
Tromol Pos 3044, Jakarta 10002
Tlp.(021) 3154714; Fax.(021) 3154714
E-mail: komlikwi@indo.net.id
Penerbit NUSA INDAH
Jln. El Tari, Ende 86318
Flores, NTT, Indonesia
Tlp.(0381)21502; Fax.(0381)21502
E-mail: nusaindahende@yahoo.com
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.