Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.

Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. Mazmur 119:164

Bacaan Pilihan: Selasa, 20/5/2014



Seorang pengaku dosa yang diusir dari tempat pengakuan dosa oleh Padre Pio berkata: “Rahib penjaga macam apa dia? Dia tidak memberikan padaku waktu untuk mengucapkan sepatah katapun, namun langsung mengatakan aku babi tua dan mengusir aku!” Salah seorang lain berkata kepada pria ini bahwa mungkin Padre Pio punya alasan untuk menyebutnya babi tua dan memperlakukan dia demikian. “Aku tidak dapat berpikir mengapa?” kata pria yang habis diusir dari pengakuan itu; dan kemudian, setelah terdiam, pria itu berkata: “kecuali mungkin karena aku kini sedang hidup dengan seorang wanita yang bukan istriku.”

Padre Pio juga mengusir para imam dan uskup tertentu dari tempat pengakuannya. Suatu saat Padre Pio berkata kepada seorang imam: “Jika kau tahu secara penuh betapa menakutkannya duduk di tribunal pengakuan dosa! Kita melayani Darah Kristus. Kita harus berhati-hati agar kita tidak terselip dengan meremehkan atau mengabaikannya.”

Seorang pria lain pergi ke Pengakuan Dosa pada Padre Pio untuk menguji dia. Pria itu ingin melihat apakah Padre Pio bisa mengetahui bahwa ia berdusta. Pria itu berkata kepada Padre Pio bahwa ia ke situ bukan untuk mengaku dosa namun untuk meminta doa bagi seorang saudara. Padre Pio berteriak di hadapan wajah pria itu dan mengusirnya dari tempat pengakuan dosa.

Seorang wanita yang datang dari perjalanan jauh untuk bertemu dengan Padre Pio berkata di dalam Pengakuan Dosa, “Padre Pio, empat tahun lalu, aku kehilangan suamiku dan aku belum ke gereja lagi setelah itu.” Padre Pio menjawab: “Karena kau kehilangan suamimu, kau kehilangan Tuhan juga? Pergi! Pergi!” segera ia menutup pintu tempat pengakuan dosa.

Segera setelah kejadian itu, wanita itu membenahi imannya, karena apa yang dilakukan Padre Pio terhadapnya – mungkin ia menyadari betapa terikatnya ia terhadap suaminya itu di atas Tuhan.

Andre Mandato berbicara tentang waktu saat ia pergi ke Pengakuan Dosa pada Padre Pio: “Aku pergi ke gereja setiap Minggu tetapi aku tidak terlalu percaya pada Pengakuan Dosa. Aku jarang mengaku dosa. Aku mulai percaya pada Pengakuan Dosa hanya setelah aku pergi ke Padre Pio. Pertama kali aku mengaku dosa padanya, ia mengatakan dosa-dosa apa yang telah aku lakukan.”

Katharina Tangeri menjelaskan tentang ia mengaku dosa kepada Padre Pio:
“... Padre Pio mulai menanyai sudah berapa lama sejak pengakuan dosa kita yang terakhir. Pertanyaan pertama ini membuat jalinan kontak antara Padre Pio dan Pengaku Dosa; dan tiba-tiba sepertinya Padre Pio mengetahui semuanya tentang kita. Jika kita (pengaku dosa) memberikan jawaban yang tidak jelas atau tidak tepat, ia akan mengoreksi kita; kita akan merasa bahwa... matanya dapat melihat jiwa kita seolah sungguh berada di hadapan Tuhan.”

Padre Pio berkomentar tentang sejumlah besar pengakuan-pengakuan dosa yang telah didengarnya, dan bagaimana ia sanggup melakukannya. “Ada periode-periode dimana aku mendengarkan pengakuan-pengakuan dosa tanpa gangguan selama delapan jam berturut-turut. Aku tidak memiliki waktu untuk diriku sendiri. Namun Tuhan membantuku secara efektif di dalam pelayananku. Aku merasakan kekuatan untuk melakukan semuanya, selama jiwa-jiwa kembali kepada Yesus dan mencintai Yesus.”

DOA PENUTUP
Allah yang hidup, berkat kebangkitan Kristus Engkau telah memulihkan hidup kami. Semoga kami teguh mengharapkan hidup abadi, sebab Engkaulah yang menjanjikannya.  Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan  pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah

=======
Sumber: http://www.mostholyfamilymonastery.com/PadrePio.pdf
PADRE PIO: A CATHOLIC PRIEST WHO WORKED MIRACLES AND BORE THE WOUNDS OF JESUS CHRIST ON HIS BODY
Written by: Bro. Michael Dimond

Bacaan Pilihan
Bacaan yang disediakan oleh team Brevir Harian, BUKAN bacaan wajib dari rekomendasi siapapun. Dimaksudkan, jika pendaras Brevir sedang melakukan Ibadat Bacaan dan tidak memiliki bahan bacaan pilihan, maka Bacaan Pilihan yang kami sediakan dapat menjadi alternatif pengganti.

=======

Dan TUHAN pun menunggumu dengan rindu di dalam:
- Misa Kudus harian
- Kunjunganmu ke Tabernakel gereja (Sakramen Maha Kudus) berbincang-bincanglah denganNYA.
- Pengakuan Dosa dengan hati yang bertobat dan selalu ingin memperbaiki diri
Ingatlah berdoa:
- Koronka
- Rosario
Lakukanlah Puasa pribadi, bacalah Kitab Suci walau hanya satu perikop.
Amalkanlah cinta kasih pada sesama dengan ketulusan dan kerendahan hati.

"...kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan."
Ibrani 12: 14

Anda punya testimoni tentang pengaruh membaca Brevir di dalam hidup anda?
Kirimkan testimoni anda untuk kemuliaan Tuhan di Surga, ke e-mail: novena_tiga_salam_maria@yahoo.com

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.