Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.

Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. Mazmur 119:164

Bacaan Pilihan: Rabu, 21/5/2014

John McCaffery pergi ke Pengakuan Dosa pada Padre Pio, dan ia menulis pengalamannya yang luar biasa. McCaffery ingin Padre Pio mendoakan teman-temannya.

McCaffery ingat: “Jadi, selama saat jedah, aku mulai berkata, ‘dan kemudian, Padre...’, namun ia menyela aku sambil tersenyum dan berkata: ‘Ya, aku akan mengingat teman-temanmu juga!”

Seorang wanita bernama Nerina Noe pergi ke Pengakuan Dosa pada Padre Pio. Ia berkata pada Padre Pio bahwa ia ingin berhenti merokok; wanita itu tidak menduga jawaban geram yang diberikan oleh Padre Pio: “Wanita-wanita yang merokok menjijikkan.”

Frederick Abresch merupakan salah satu pengaku dosa yang bertobat setelah pergi ke Pengakuan Dosa pada Padre Pio. Berikut ini adalah beberapa hal ia jelaskan tentang cerita pertobatannya yang hebat:

“ Di bulan November  1928, ketika aku pergi menemui Padre Pio untuk pertama kali, beberapa tahun setelah aku melalui dari Protestan menjadi Katholik, dimana kulakukan tanpa kenyamanan sosial. Aku tidak memiliki iman; paling tidak sekarang aku mengerti bahwa aku hanya berilusi saja memiliki iman. Dibesarkan di dalam keluarga anti-Katholik dan dijejali dengan praduga-praduga melawan dogma-dogma sampai tingkat yang demikian dimana sebuah instruksi yang terburu-buru tidak dapat menghapus dogma-dogma, aku selalu  bersemangat akan hal-hal rahasia dan misterius.

Aku bertemu dengan seorang teman yang mengenalkan aku pada misteri-misteri spiritual. Bagaimanapun, dengan segera aku jadi lelah terhadap pesan-pesan yang tidak ada kesimpulannya yang berasal dari bawah kubur; aku segera memasuki bidang okultisme, sihir dan semacamnya, dan lain-lain. Kemudian aku bertemu dengan seseorang yang menyatakan, dengan udara misterius, bahwa ia hanya memiliki  kebenaran: ‘theosophy.’ Aku segera menjadi pengikutnya, dan sepanjang malam-malam kami mulai mengumpulkan buku-buku dengan judul-judul yang menggoda dan menarik, aku menggunakan kata-kata reinkarnasi, logo, Brahma, Maya, dengan semangat menunggu kejadian besar dan baru yang akan terjadi.

“Aku tidak tahu mengapa, walaupun aku percaya aku hanyalah ingin menyenangkan istriku, tapi dari waktu ke waktu aku masih terus mendekati Sakramen Maha Kudus. Ini adalah tingkat jiwaku saat untuk pertama kalinya aku mendengar seorang Imam Kapusin dijelaskan padaku sebagai Salib yang Hidup, terus menerus mengadakan mukjizat.

“Semakin ingin tahu... Aku memutuskan untuk pergi dan menemuinya dengan mataku sendiri... Aku berlutut di tempat Pengakuan Dosa [dan berkata pada Padre Pio bahwa]... aku berpikir bahwa Pengakuan Dosa adalah lembaga sosial dan pendidikan yang bagus, namun aku tidak percaya sama sekali akan Kerahiman Sakramen... Sang Padre, kemudian berkata dengan kesedihan yang besar, ‘Kafir! Maka semua Komuni Kudusmu adalah dosa sakrilegi... kau harus melakukan Pengakuan Dosa. Selidikilah hati nuranimu dan ingatlah kapan kau terakhir melakukan Pengakuan Dosa yang baik. Yesus sudah lebih berbelas kasih terhadapmu dibandingkan terhadap Yudas.’

‘Kemudian, sambil melihat di atas kepalaku dengan mata melotot, ia berkata dengan suara yang kuat, ‘Terpujilah Yesus dan Maria!’ dan ia pergi ke dalam gereja untuk mendengarkan Pengakuan Dosa seorang wanita, dimana aku tetap tinggal di dalam sakristi, tergerak secara mendalam dan sangat terkesan. Kepalaku berputar dan tidak dapat berkonsentrasi. Aku masih mendengar di telingaku: “Ingatlah kapan kau terakhir melakukan Pengakuan Dosa yang baik!” Dengan kesulitan aku mencoba mengambil kesimpulan: aku akan mengatakan kepada Padre Pio bahwa aku tadinya seorang Protestan, dan setelah menyimpang aku dibaptis kembali (dengan syarat), dan semua dosaku di masa lalu telah terhapus oleh kebajikan Baptisan Kudus, bagaimanapun untuk ketenanganku aku ingin memulai Pengakuanku dari masa kecilku.

“Ketika Padre kembali ke tempat pengakuan, ia kembali mengulang pertanyaannya padaku: ‘Jadi, kapan terakhir kali engkau melakukan Pengakuan Dosa yang baik?’ Aku menjawab, ‘bapa, saat aku...’ namun saat itu Padre menyela aku dan berkata, ‘... engkau melakukan Pengakuan Dosa yang baik saat engkau kembali dari bulan madumu, mari lupakan yang lainnya dan mulailah dari situ!’

“Aku jadi terdiam, gemetar, membisu dan aku mengerti bahwa aku telah menyentuh hal supernatural. Padre tidak memberikan aku waktu untuk merenung. Menyingkapkan pengetahuannya akan seluruh masa laluku, dan di dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan, ia menyebutkan kesalahan-kesalahanku dengan tepat dan jernih... Setelah Padre membawa semua dosa abadiku pada terang, dengan kata-kata mengesankan ia mulai membuatku mengerti gravitasi semua kesalahan ini, ditambahkan di dalam nada suara yang tak terlupakan, ‘Engkau telah menyanyikan lagu himne untuk Setan, saat Yesus dengan cintaNYA yang sungguh telah mematahkan leherNYA untukmu.’ Kemudian ia memberikanku penitensi dan absolusi... Aku tidak hanya percaya pada dogma-dogma Katholik, tetapi juga pada setiap seremoninya... untuk meniadakan iman ini, seseorang harus meniadakan hidupnya juga.

DOA PENUTUP
Ya Allah, pemulih dan pencinta kemurnian hidup kami. Engkau telah meluputkan kami dari kegelapan. Arahkanlah hati kami kepadaMu, supaya kami selalu tinggal dalam terang kebenaranMu. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan  pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah

=======
Sumber: http://www.mostholyfamilymonastery.com/PadrePio.pdf
PADRE PIO: A CATHOLIC PRIEST WHO WORKED MIRACLES AND BORE THE WOUNDS OF JESUS CHRIST ON HIS BODY
Written by: Bro. Michael Dimond

Bacaan Pilihan
Bacaan yang disediakan oleh team Brevir Harian, BUKAN bacaan wajib dari rekomendasi siapapun. Dimaksudkan, jika pendaras Brevir sedang melakukan Ibadat Bacaan dan tidak memiliki bahan bacaan pilihan, maka Bacaan Pilihan yang kami sediakan dapat menjadi alternatif pengganti.

=======

Dan TUHAN pun menunggumu dengan rindu di dalam:
- Misa Kudus harian
- Kunjunganmu ke Tabernakel gereja (Sakramen Maha Kudus) berbincang-bincanglah denganNYA.
- Pengakuan Dosa dengan hati yang bertobat dan selalu ingin memperbaiki diri
Ingatlah berdoa:
- Koronka
- Rosario
Lakukanlah Puasa pribadi, bacalah Kitab Suci walau hanya satu perikop.
Amalkanlah cinta kasih pada sesama dengan ketulusan dan kerendahan hati.

"...kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan."
Ibrani 12: 14
Testimoni:
Saya hanya berharap doa ini tetap bisa di kirimkan tiap hari...saya baru mulai 2 hari ini dan rasanya selalu ada kerinduan utk terus memuji Tuhan...thx.

Anda punya testimoni tentang pengaruh membaca Brevir di dalam hidup anda?
Kirimkan testimoni anda untuk kemuliaan Tuhan di Surga, ke e-mail: novena_tiga_salam_maria@yahoo.com

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.