Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.

Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. Mazmur 119:164

Bacaan Pilihan: Jumat, 16/5/2014

Peristiwa Menerima Stigmata

Memiliki stigmata berarti pada tubuh orang tersebut memiliki “tanda menyerupai luka-luka pada Tubuh Kristus yang tersalib.” Hanya ada 60 perihal stigmata yang diterima sepanjang sejarah Gereja Katholik.

Padre Pio adalah imam pertama di dalam sejarah Gereja Katholikyang menerima stigmata yang dapat terlihat. Ia memiliki stigmata yang dapat terlihat selama lebih dari 50 tahun, dan ia sangat banyak kehilangan darah selama bertahun-tahun sehingga menurut ilmu kesehatan, ia tidak dapat bertahan lama – pastinya tidak selama 50 tahun.

Padre Pio sebenarnya menerima stigmata yang tidak terlihat pada tanggal 14 Agustus 1910. Padre Pio berdoa agar stigmata-nya tetap tidak terlihat dan tersembunyi dari mata manusia. Namun pada tanggal 20 September 1918 saat merayakan misa syukur, ia menerima stigmata yang terlihat. Ia diperintahkan oleh pengarah spiritualnya untuk menjelaskan segala sesuatu yang terjadi pada hari itu. Padre Pio menjelaskan peristiwa tersebut:

“... aku melihat seorang pengunjung misterius di hadapanku... kaki dan sisi tubuhnya meneteskan darah. Pemandangan itu menakutkan aku... Kemudian penglihatan akan pengunjung itu berlalu, dan aku melihat tangan-tangan dan kaki-kaki dan sisi tubuhku terkoyak dan  meneteskan darah. Engkau dapat membayangkan kesakitan yang kurasakan dan aku tetap mengalaminya hampir setiap hari secara terus menerus. Hati terluka terus menerus khususnya dari Kamis sore sampai Sabtu. Bapa Terkasih, aku sekarat karena kesakitan karena luka dan rasa malu... Aku akan menaikkan suaraku dan tidak akan  berhenti memohon padaMu  hingga belaskasih-Mu mengambilnya, bukan luka atau kesakitannya, yang tidaklah mungkin karena aku berharap terbenam di dalam kesakitan itu, namun tanda-tanda luar ini yang menyebabkan rasa malu dan penghinaan tak tertanggungkan.”

Stigmatanya sangatlah dalam melukai bagian tengah tangan dan kakinya dan pada sisi kiri tubuhnya. Kaki dan tangannya terkoyak tembus; engkau bahkan dapat melihat cahaya melalui membran yang membungkus luka-lukanya. Ia memakai sarung-sarung tangan sebagian pada tangan-tangannya (kecuali selama Misa), dan stoking pada kakinya. Selama bertahun-tahun, ribuan orang melihat luka-luka Padre Pio nampak pada misa-misanya. Penutup luka yang diletakkan pada samping tubuhnya kuyup dengan darah sepanjang malam, dan harus diganti pada pagi berikutnya. Stigmatanya diperiksa oleh para dokter pada beberapa kesempatan. Keputusan yang tidak bias yang mereka dapat adalah bahwa luka-lukanya ‘tidak dapat dijelaskan’. Tanpa ijin langsung dari atasan-atasannya, tidak ada yang diijinkan untuk melihat luka-lukanya.

Dr. Bignami memeriksa luka-luka itu segera setelah Padre Pio menerimanya. Ia menyatakan: “... saya tidak mengerti bagaimana luka-luka ini tetap bertahan selama hampir setahun kini tanpa menjadi lebih baik atau lebih buruk.”

DOA PENUTUP

Allah, pangkal keselamatan manusia, kami telah Kautebus dalam misteri Paska Kristus yang kami rayakan dengan gembira. Semoga kami dilindungi dan diselamatkan oleh kekuatan Kristus. Sebab Dialah pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

PENUTUP

P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah

=======
Sumber: http://www.mostholyfamilymonastery.com/PadrePio.pdf
PADRE PIO: A CATHOLIC PRIEST WHO WORKED MIRACLES AND BORE THE WOUNDS OF JESUS CHRIST ON HIS BODY
Written by: Bro. Michael Dimond

Bacaan Pilihan

Bacaan yang disediakan oleh team Brevir Harian, BUKAN bacaan wajib dari rekomendasi siapapun. Dimaksudkan, jika pendaras Brevir sedang melakukan Ibadat Bacaan dan tidak memiliki bahan bacaan pilihan, maka Bacaan Pilihan yang kami sediakan dapat menjadi alternatif pengganti.

=======

Dan TUHAN pun menunggumu dengan rindu di dalam:
- Misa Kudus harian
- Kunjunganmu ke Tabernakel gereja (Sakramen Maha Kudus) berbincang-bincanglah denganNYA.
- Pengakuan Dosa dengan hati yang bertobat dan selalu ingin memperbaiki diri
Ingatlah berdoa:
- Koronka
- Rosario
Lakukanlah Puasa pribadi, bacalah Kitab Suci walau hanya satu perikop.
Amalkanlah cinta kasih pada sesama dengan ketulusan dan kerendahan hati.

"...kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan."
Ibrani 12: 14


Pengguna Blackberry, dapat men-download: Aplikasi Brevir Harian
Pengguna Android, dapat men-download: Aplikasi Brevir Harian

Aku terbilang rajin ikut kegiatan dan doa kelompok doa, sayangnya itu tidak menjamin imanku menjadi kuat. Tapi sejak kelompok doa kami mulai saling mempelajari dan mengingatkan untuk membaca Brevir, aku merasakan sesuatu yang sangat berbeda. Imanku terasa lebih kuat, badanku yang rentan 'merasakan' hal-hal kuasa gelap sekarang terasa ada yang membentengi sehingga aku merasa aman, hal ini kuutarakan dengan kerendahan hati. Aku sudah mengalaminya sendiri mukjizatNYA dan aku selalu rindu memuji-muji Tuhan.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.