Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.

Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. Mazmur 119:164

Ibadat Bacaan: Kamis, 8/5/2014



P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

MADAH 

Ini sungguh hari Tuhan
Hari penuh kesukaan
Dosa kita dibersihkan
Oleh darah suci Tuhan

O betapa mengagumkan
Bahwasanya cinta Tuhan
Berhasil meniadakan
Ketakutan yang menekan

O betapa mentakjudkan
Bahwasanya kematian
Berhasil mengembalikan
Hidup yang tak terkalahkan

Terpujilah Kristus Tuhan
Kaukalahkan kematian
Engkau dibangkitkan Bapa
Dengan kekuatan RohNya.Amin

PENDARASAN MAZMUR
 
Antifon
Pandanglah ,ya Tuhan,  dan perhatikanlah penghinaan yang menimpa kami, alleluya

Mazmur 88 (89), 39-53
Allah mengangkat seorang penyelamat yang gagah perkasa,
Putera Daud hambanya (Luk 1,69)

Ya Tuhan, Engkau menolak wangsa Daud dalam murkaMu,*
Engkau memarahi raja yang Kauurapi.

Engkau membatalkan perjanjian dengan hambaMu,*
menajiskan mahkotanya dengan kotoran.

Engkau menggempur temboknya,*
meruntuhkan bentengnya menjadi puing.

Semua orang yang lewat merampoknya,*
dan ia menjadi tertawaan tetangganya.

Engkau menguatkan tangan para lawannya,*
membuat semua musuhnya bersukacita.

Dalam murkaMu Engaku membalikkan mata pedangnya,*
melumpuhkan kesaktian senjatanya.

Engkau memudarkan kegemilangannya diantara pasukannya,*
mencampakkan takhtanya ke tanah.

Engkau mempersingkat masa mudanya,*
mempermalukan kejantanannya dengan kemandulan.

Kemuliaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad.

Antifon
Pandanglah ,ya Tuhan,  dan perhatikanlah penghinaan yang menimpa kami, alleluya

Antifon
Akulah tunas dan keturunan Daud, bintang timur yang gilang gemilang, alleluya

Masih berapa lamakah, ya Tuhan, Engkau memalingkan diri? *
Masih berapa lamakah, ya Allah, murkaMu berkobar-kobar laksana api?

Ingatlah akan kesusahanku, akan kerapuhan hidupku! *
Betapa sia-sialah Kauciptakan semua manusia!
Adakah orang yang dapat meloloskan diri dari alam maut?

Dimanakah kasih setiaMu yang dahulu, ya Tuhan,*
yang telah Kausumpahkan kepada Daud demi kesetiaanMu?

Ya Tuhan, perhatikanlah penghinaan yang menimpa hambaMu,*
segala tombak bangsa kafir menusuk dadaku.

Perhatikanlah, ya Tuhan, bahwa musuhMu menghina aku,*
Mereka mendurhaka melawan raja yang Kauurapi
Terpujilah Tuhan selama-lamanya, Amin

Kemuliaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad.

Antifon
Akulah tunas dan keturunan Daud, bintang timur yang gilang gemilang, alleluya

Antifon
Tahun-tahun kami lenyap bagaikan rumput, dari kekal sampai kekal Engkaulah Allah, alleluya

Mazmur 89 (90)
Di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun,
Dan seribu tahun sama seperti satu hari (2 Ptr 3,8)

Tuhan, Engkaulah pelindung kami turun temurun
sebelum gunung-gemunung dijadikan,+

Sebelum bumi dan jagat dilahirkan,*
dari kekal sampai kekal Engkaulah Allah.

Engkau mengembalikan manusia kepada debu *
dengan bersabda: “Kembalilah, hai anak Adam!”

Sebab bagiMu seribu tahun sama dengan hari kemarin,*
sama dengan satu giliran ronda malam.

Manusia hilang lenyap seperti mimpi,*
seperti rumput yang disabit.

Pagi-pagi berkembang dan berbunga,*
waktu sore layu dan kering.

Hati kami hancur luluh karena amarahMu,*
karena geram murkaMu kami remuk redam.

Kesalahan kami Kaubeberkan di hadapanMu,*
dan dosa kami yang tersembunyi terbongkar dalam pandanganMu

Segala hari kami lenyap dalam murkaMu,*
segenap tahun kami hilang bagaikan nafas.

Batas umur kami tujuh puluh tahun,*
atau delapan puluh jika kuat.

Dan hampir seluruhnya susah dan derita,*
dalam sekejap mata kami lenyap.

Mengapa gerangan Engkau murka begitu hebat? *
Mengapa orang takwa Kau marahi?

Ajarlah kami menghitung-hitung hari hidup kami,*
supaya kami beroleh budi yang arif.

Kembalilah kepada kami, ya Tuhan! Mengapa Engkau terlambat?*
Kasihanilah kami, para hambaMu!

Penuhilah kami dengan kasih setiaMu waktu pagi,*
supaya kami bernyanyi gembira seumur hidup.

Berilah kami kegembiraan seimbang dengan hari-hari penderitaan kami,*
seimbang dengan tahun-tahun kemalangan kami.

Perlihatkanlah karyaMu kepada para hambaMu,*
dan keagunganMu kepada anak-anak mereka.

Ya Tuhan, limpahkanlah kemurahanMu kepada kami *
dan teguhkanlah pekerjaan tangan kami.

Kemuliaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad.

Antifon
Tahun-tahun kami lenyap bagaikan rumput, dari kekal sampai kekal Engkaulah Allah, alleluya

BACAAN
Kis 10, 1-33

Di Kaisarea ada seorang bernama Kornelius, seorang perwira pasukan yang disebut pasukan Italia. Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantisa berdoa kepada Allah.

Dalam suatu penglihatan, kira-kira jam tiga petang, jelas tampak  kepadanya seorang malaikat Allah masuk ke dalam rumahnya dan berkata kepadanya: "Kornelius!" Ia menatap malaikat  itu dengan takut ia berkata: "Ada apa, Tuhan?"  Jawab malaikat itu: "Semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allah dan Allah mengingat engkau. Dan sekarang suruhlah beberapa orang ke Yope untuk menjemput seorang yang bernama Simon dan yang disebut Petrus. Ia menumpang di rumah seorang penyamak kulit yang bernama Simon, yang tinggal di tepi laut."

Setelah malaikat yang berbicara kepadanya itu meninggalkan dia, dipanggilnya dua orang hambanya beserta seorang prajurit yang saleh dari orang-orang  yang selalu bersama-sama dengan dia.  Dan sesudah ia menjelaskan segala sesuatu kepada mereka, ia menyuruh mereka ke Yope. Keesokkan harinya ketika ketiga orang itu berada dalam perjalanan dan sudah dekat kota Yope, kira-kira pukul dua belas tengah hari, naiklah Petrus ke atas rumah untuk berdoa. Ia merasa lapar dan ingin makan, tetapi sementara makanan disiapkan , tiba-tiba rohnya diliputi kuasa ilahi. Tampaklah olehnya langit terbuka dan turunlah suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya, yang diturunkan ke tanah. Didalamnya terdapat pelbagai jenis binatang berkaki empat , binatang menjalar dan burung. Kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata, "Bangunkah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!" Tetapi Petrus menjawab, "Tidak, Tuhan tidak, sebab aku belum pernah makan sesuatu yang haram dan tidak tahir."
Kedengaran pula untuk kedua kalinya suara yang berkata kepadanya, "Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram."
Hal ini sampai  tiga kali dan segera sesudah itu terangkatlah benda itu ke langit.

Petrus bertanya-tanya dalam hatinya, apa kiranya arti penglihatan yang telah dilihatnya itu. Sementara itu telah sampai di muka pintu orang-orang yang disuruh oleh Kornelius dan yang berusaha mengetahui  dimana rumah Petrus. Mereka memanggil seorang dan bertanya, apakah Simon yang disebut Petrus ada menumpang di rumah itu. Dan ketika Petrus sedang berpikir tentang penglihatan itu, berkatalah Roh: "Ada tiga orang mencari engkau. Bangunlah, turunlah ke bawah dan berangkatlah bersama-sama dengan mereka, jangan bimbang, sebab Aku yang menyuruh  mereka ke mari." Lalu turunlah Petrus ke bawah dan berkata  kepada orang-orang itu: “Akulah yang kamu cari, apakah maksud kedatangan kamu?” Jawab mereka: “Kornelius, seorang perwira yang tulus hati dan takut akan Allah, dan terkenal baik di anatara seluruh bangsa Yahudi, telah menerima pernyataan Allah dengan perantaraan seorang malaikat kudus, supaya ia mengundang engkau ke rumahnya dan mendengar apa yang akan kaukatakan.” Ia mempersilahkan mereka untuk bermalam di situ. Keesokkan harinya ia bangun dan berangkat bersama-sama dengan mereka, dan beberapa saudara dari Yope menyertai dia.

Pada hari berikutnya sampailah mereka di Kaisarea. Kornelius sedang menantikan mereka dan ia telah memanggil sanak saudaranya dan sahabat-sahabatnya berkumpul. Ketika Petrus masuk, datanglah Kornelius menyambutnya dan sambil tersungkur di depan kakinya, ia menyembah Petrus. Tetapi Petrus menegakkan dia , katanya: “Bangunlah, aku hanya manusia saja.” Dan sambil bercakap-cakap dengan dia, ia masuk dan mendapati banyak orang sedang berkumpul.
Ia berkata kepada mereka: “Kamu tahu, betapa kerasnya larangan bagi seorang Yahudi untuk bergaul dengan orang-orang yang bukan Yahudi atau masuk ke rumah mereka. Tetapi Allah telah menunjukkan kepadaku,  bahwa aku tidak boleh menyebut orang najis atau tidak tahir. Sebab itulah aku tidak berkeberatan ketika aku dipanggil, lalu datang kemari Sekarang aku ingin tahu, apa sebabnya kamu memanggil aku.”

Jawab Kornelius:”Empat hari yang lalu kira-kira pada waktu yang sama seperti sekarang, yaitu jam tiga petang,  aku sedang berdoa di rumah. Tiba-tiba seorang berdiri di depanku, pakaiannya berkilau-kilauan dan ia berkata Kornelius, doamu telah didengarkan Allah dan sedekahmu telah diingatkan di hadapanNya. Suruhlah orang ke Yope untuk menjemput Simon yang disebut Petrus, ia sedang menumpang di rumah Simon, seorang penyamak kulit, yang tinggal di tepi laut. Karena itu segera kusuruh orang kepadamu, dan dengan senang hati engkau telah datang. Sekarang kami semua sudah hadir di sini di hadapan Allah untuk mendengarkan apa yang ditugaskan Allah kepadamu.”

DOA PENUTUP
Allah yang kekal dan kuasa, pada hari-hari ini Engkau menyatakan kasihMu kepada kami dengan lebih limpah dan membebaskan kami dari kesesatan. Semoga kami semakin terbuka bagi rahmatMu dan semakin teguh dalam kebenaranMu. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan  pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.