Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.

Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. Mazmur 119:164

Bacaan Pilihan: Senin, 26/5/2014

PASAL I
HAL MENGIKUTI JEJAK KRISTUS DAN MENGABAIKAN SEGALA KESIA-SIAAN DUNIA

1. Tuhan bersabda: “Barang siapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan” (bdk. Yoh 8:12). Inilah sabda Kristus untuk menasihati kita supaya kita meniru hidup ketekunan-Nya, bila kita sungguh-sungguh ingin mendapat terang dan ingin dibebaskan dari segala kebutaan hati. Karena itu, hendaklah kita mengutamakan dan mencurahkan perhatian kita untuk merenungkan kehidupan Yesus Kristus.

2. Ajaran Kristus jauh melebihi semua ajaran orang-orang Kudus; dan barang siapa mempunyai semangat yang sejati, akan mendapat makna yang tersembunyi di dalamnya. Tetapi sering terjadi, bahwa banyak orang, meskipun telah berkali-kali mendengar Injil, rasa rindu mereka kepada Injil hanya kecil sekali, sebab mereka tidak memiliki semangat Kristus. Akan tetapi, barang siapa ingin memahami sedalam-dalamnya dan menikmati sepenuhnya kata-kata Kristus, hendaklah ia berusaha menyesuaikan hidupnya dengan hidup Kristus.

3. Apakah faedahnya mengadakan perdebatan secara mendalam tentang Allah Tritunggual Mahakudus, apabila kita tidak rendah hati, sehingga Tritunggal tidak berkenan akan kita? Bahwasanya: bukan kata yang muluk-muluk yang membuat orang menjadi suci dan adil, melainkan hidup yang bertakwalah yang membuat orang berkenan kepada Tuhan. Lebih baik hati kita merasa remuk redam daripada mengerti segala seluk-beluknya. Seandainya kita hafal seluruh Kitab Suci dan ucapan-ucapan para ahli filsafat semuanya, apa gunanya semua itu, apabila kita tidak memiliki cinta kasih Allah dan rahmat-Nya? “Kesia-siaan, sungguh kesia-siaan dan segalanya adalah sia-sia belaka” (bdk. Pkh 1:2), kecuali cinta kasih akan Allah dan mengabdi hanya kepada-Nya. Inilah hikmat yang tertinggi: dengan menolak dunia menuju kepada kerajaan surga.

4. Maka kesia-siaanlah mencari kekayaan yang fana dan menaruh pengharapan padanya. Kesia-siaan pula mengejar kehormatan dan membanggakan diri. Kesia-siaanlah, menuruti keinginan daging itu. Oleh sebab itu, janganlah kita membanggakan diri atas kecakapan ataupun pengetahuan kita, tetapi lebih baik kita takut akan tanggung jawab atas pengetahuan yang diberikan kepada kita. Bila kita menyangka bahwa kita tahu akan banyak hal dan merasa paham tentang soal-soal itu, ingatlah bahwa masih banyak hal lain yang tidak kita ketahui. “Janganlah mempunyai anggapan tinggi tentang dirimu sendiri” (bdk. Rm 11:20), melainkan akuilah bahwa sesungguhnya pengetahuan kita kurang. Mengapa kita menganggap diri kita lebih tinggi daripada orang lain, sedangkan masih banyak orang lain yang lebih padai dalam bidang kaidah-kaidah agama daripada kita? Apabila kita ingin mengetahui dan mempelajari apa yang berguna bagi kita, sebaiknya kita suka tetap tinggal tidak terkenal dan tidak diindahkan siapa-siapa.

5. Anjuran yang baik dan paling berguna ialah: sungguh-sungguh mengenal diri sendiri dan memandang diri sendiri sebagai orang hina. Tidak memandang tinggi diri sendiri dan senantiasa beranggapan bahwa orang lain itu baik hati dan ramah, itu merupakan sifat-tabiat yang sangat bijaksana dan sempurna. Biarpun kita melihat orang lain berbuat dosa bahkan melakukan kejahatan yang besar janganlah sekali-kali menganggap bahwa diri kita lebih baik daripada orang lain. Sebab, kita sendiri tidak tahu berapa lama kita masih akan tetap kuat dalam keadaan yang baik. Kita lemah, tetapi kita tidak boleh menganggap bahwa orang lain lebih lemah daripada kita.

DOA PENUTUP
Ya Allah, sumber kegembiraan kami, abdi-abdiMu yang setia Kauluhurkan dengan kesucian mulia. Maka kami mohon kepadaMu, kobarkanlah dalam diri kami api Roh Kudus, yang bernyala-nyala dalam hati santo Filipus Neri. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.

P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah

=======
Sumber Buku:
De Imitatione Christi – MENGIKUTI JEJAK KRISTUS
Penulis: Thomas a Kempis
Penerbit: Obor

Bacaan Pilihan
Bacaan yang disediakan oleh team Brevir Harian, BUKAN bacaan wajib dari rekomendasi siapapun. Dimaksudkan, jika pendaras Brevir sedang melakukan Ibadat Bacaan dan tidak memiliki bahan bacaan pilihan, maka Bacaan Pilihan yang kami sediakan dapat menjadi alternatif pengganti.

=======

Dan TUHAN pun menunggumu dengan rindu di dalam:
- Misa Kudus harian
- Kunjunganmu ke Tabernakel gereja (Sakramen Maha Kudus) berbincang-bincanglah denganNYA.
- Pengakuan Dosa dengan hati yang bertobat dan selalu ingin memperbaiki diri
Ingatlah berdoa:
- Koronka
- Rosario
Lakukanlah Puasa pribadi, bacalah Kitab Suci walau hanya satu perikop.
Amalkanlah cinta kasih pada sesama dengan ketulusan dan kerendahan hati.

"...kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan."
Ibrani 12: 14

www.brevirharian.blogspot.com www.facebook.com/brevirharian


Anda punya testimoni tentang pengaruh membaca Brevir di dalam hidup anda?
Kirimkan testimoni anda untuk kemuliaan Tuhan di Surga, ke e-mail: novena_tiga_salam_maria@yahoo.com


No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.