Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.

Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. Mazmur 119:164

Bacaan Pilihan: Minggu, 1/6/2014



Perlindungan Orang Berdosa

Betapa indahnya membahas dua pertanyaan berikut dalam bab ini. Pertama, apakah jiwa itu seorang diri atau, kedua, apakah si jahat bisa hadir pada saat pengadilan terakhir? Ketika Bunda Maria menampakkan diri, Bunda berkata, “Kita memiliki kata-kata orang kudus dan baiklah kita mengambil kata-kata Santo Alfonsus Liguori akan hal ini:

Ada seorang kudus yang bernama Santa Katarina dari Santo Agustinus. Dia memiliki kebiasaan mendoakan jiwa-jiwa di api penyucian baik yang dikenal maupun tidak dikenalnya. Di kota dimana dia hidup, ada seorang perempuan yang hidupnya tidak senonoh. Perempuan itu bernama Maria. Ketika Maria meninggal dunia, semua orang menyangka hidupnya sudah berakhir dan musnah. Saat penguburan tidak banyak orang yang datang. Bukan hanya itu, Santa Katarinapun tidak ingin mendoakan jiwanya. Katarina berpikir, hidupnya telah musnah.

Tahunpun berlalu sejak Maria dikuburkan. Suatu hari suster Katarina melihat satu jiwa dari api penyucian berkata kepadanya, “Suster Katarina anda memiliki suatu kebiasaan mendoakan jiwa-jiwa di api penyucian, tolong jangan mengecualikan saya.” “Siapakah kamu?” tanya suster Katarina. Saya adalah Maria yang meninggal dalam dosa dan tidak ada yang menghiraukan. “Apa yang anda maksudkan? Apakah anda selamat?” “Ya,” jawabnya. “Saya diselamatkan. Terimakasih atas doa-doa Bunda Maria. Saya menyadari bahwa saya akan mati kesepian tanpa pertolongan. Saat itu aku berpaling kepada Bunda. “ Kataku, “Ya Bunda, engkaulah penyelamat jiwa-jiwa yang merana dan terlupakan. Indahkanlah penyerahan diriku seutuhnya dan bantulah saya.”
Bunda perawan mendengarkan doaku. Bunda memohon rahmat pertobatan sempurna sehingga aku diselamatkan dari kematian kekal. Bunda tidak hanya mengabulkan permintaan saya saat itu. Ketika pengadilan terakhir, Bunda memohon kepada Putranya agar masa hidupku di api penyucian dipersingkat. Namun karena keadilan Tuhan tidak bisa konflik dengan HakNya, maka saya dibuat sangat menderita tetapi dalam waktu yang singkat agar saya boleh membayar hutangku. Saat ini yang lebih saya butuhkan adalah beberapa misa kudus yang perlu dipersembahkan demi pembebasanku. Ketika kurban misa kudus ini sudah dirayakan, maka jiwaku akan bebas. Dan saya berjanji akan mendoakan suster kepada Allah Bapa dan Bunda-Nya.

Suster Katarina bergegas meminta kurban misa kudus bagi jiwa Maria. Beberapa hari kemudian, ia melihat jiwa Maria naik ke surga dan ia berterimakasih atas kebaikan suster Katarina.

Bunda Maria adalah pembebas jiwa-jiwa di api penyucian dan Padre Pio sungguh menyadari peran Bunda Maria dalam hal ini. Ada banyak cerita tentang relasinya dengan Bunda Maria. Bunda adalah seorang Ibu bagi Padre Pio. Kita menjumpai tulisan dalam sebuah suratnya yang berbunyi, “Ya, Ibu yang baik, betapa engkau mencintai saya! Saya memperhatikannya pada awal bulan Mei. Betapa dengan penuh keibuan dia menghantar saya ke altar. Sepertinya bunda tidak memikirkan yang lain kecuali saya dan ia memenuhi hatiku dengan kasih yang membara. Saya berharap memiliki kata-kata yang membara untuk mengundang jiwa-jiwa di api penyucian agar mereka berpaling kepada Bunda. Namun karena hal itu di luar kemampuan saya, maka saya akan berdoa kepada malaikat pelindungku untuk menjalankan tugas ini bagiku.”

Bunda sendiri berkata kepada Santa Brigita bahwa Dialah Bunda dan Ratu bagi jiwa-jiwa di tempat penyiksaan. Pastor Louvet berkata, “Di hadapan Bunda tempat pembantaian berubah menjadi tempat penuh kehormatan, khususnya bagi mereka yang berdevosi kepada Bunda Maria yang dikandung tanpa noda. Bagi mereka yang mengenakan skapulirnya, ia berjanji bahwa pada hari Sabtu pertama setelah kematian, Bunda akan pergi ke api penyucian untuk menyelamatkan mereka dari penderitaannya.”
Marilah kita mencontohi teladan Padre Pio, yakni mencintai Bunda Maria dan berdoa tiada hentinya untuk pembebasan jiwa-jiwa di api penyucian. Tidak ada penghormatan yang lebih besar dari pada mencintai Bunda Maria.

DOA PENUTUP
Allah yang kekal dan kuasa, dalam sakramen pembaptisan Engkau telah menganugerahkan hidup surgawi kepada kami, sehingga maut tidak menguasai kami lagi. Bimbinglah kami, supaya dapat mencapai kemuliaan sepenuh-penuhnya. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah

=======
Sumber Buku:
JIWA-JIWA ORANG KUDUS – Edisi Padre Pio dari Pietrelcina
Penulis: Frate Alession Parente OFM Cap

Bacaan Pilihan
Bacaan yang disediakan oleh team Brevir Harian, BUKAN bacaan wajib dari rekomendasi siapapun. Dimaksudkan, jika pendaras Brevir sedang melakukan Ibadat Bacaan dan tidak memiliki bahan bacaan pilihan, maka Bacaan Pilihan yang kami sediakan dapat menjadi alternatif pengganti.

=======

Dan TUHAN pun menunggumu dengan rindu di dalam:
- Misa Kudus harian
- Kunjunganmu ke Tabernakel gereja (Sakramen Maha Kudus) berbincang-bincanglah denganNYA.
- Pengakuan Dosa dengan hati yang bertobat dan selalu ingin memperbaiki diri
Ingatlah berdoa:
- Koronka
- Rosario
Lakukanlah Puasa pribadi, bacalah Kitab Suci walau hanya satu perikop.
Amalkanlah cinta kasih pada sesama dengan ketulusan dan kerendahan hati.

"...kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan."
Ibrani 12: 14


Anda punya testimoni tentang pengaruh membaca Brevir di dalam hidup anda?
Kirimkan testimoni anda untuk kemuliaan Tuhan di Surga, ke e-mail: novena_tiga_salam_maria@yahoo.com

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.