Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.

Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. Mazmur 119:164

Kerendahan Hati #1

1 - Pikiran dan Perasaan tentang Kerendahan Hati
Di Firdaus ada banyak Orang Kudus yang tidak pernah memberi sedekah di bumi: kemiskinan mereka cukuplah. Ada banyak Orang Kudus yang tidak pernah mendisiplinkan tubuh mereka dengan berpuasa atau mengenakan baju kasar: kelemahan tubuh mereka memaafkannya. Ada banyak Orang Kudus juga yang bukan perawan: panggilan hidup mereka bukan itu. Tetapi di Firdaus tidak ada Orang Kudus yang tidak rendah hati.
     Tuhan mengusir Malaikat dari Surga karena kesombongan mereka; oleh karena itu, bagaimana kita dapat berpura-pura masuk ke dalamnya jika kita tidak menjaga diri kita dalam keadaan rendah hati? Tanpa kerendahan hati, kata Santo Petrus Damian (Serm. 45), bahkan Perawan Maria sendiri, dengan keperawanannya yang tak tertandingi itu tidak bisa masuk ke dalam kemuliaan Kristus, dan kita harus yakin akan kebenaran ini bahwa, meskipun sebagian orang, miskin akan kebajikan lainnya, dapat diselamatkan, tetapi tidak pernah tanpa kerendahan hati. Ada orang yang menyanjung diri sendiri bahwa mereka telah melakukan banyak hal dengan memelihara kekudusan yang tidak bercela, dan kekudusan yang sejati memang adalah perhiasan yang indah; tetapi seperti Santo Thomas yang bagaikan malaikat itu, berkata: "Berbicara secara mutlak, kerendahan hati lebih unggul dari keperawanan." *
     Kita sering belajar dengan tekun untuk menjaga dan mengoreksi diri kita dari sifat-sifat buruk dari nafsu birahi, yang termasuk dalam sifat sensual dan hewani, dan menurut keyakinan batin bahwa tubuh membayar karnem adversus - “melawan daging” - (Gal 5:17) adalah benar-benar tontonan yang layak bagi Tuhan dan para malaikat-Nya. Tetapi, celakanya, betapa jarang kita menggunakan ketekunan dan kehati-hatian ini untuk menaklukkan sifat-sifat spiritual, dimana kesombongan adalah yang pertama dan terbesar dari semuanya, dan yang cukup bagi seseorang untuk mengubah dirinya sendiri dari seorang malaikat menjadi iblis!

-------
Terjemahan bebas
Sumber Buku: HUMILITY OF HEART
Fr. Cajetan Mary da Bergamo
Diterjemahkan dari Bahasa Itali ke dalam Bahasa Inggris
Oleh: Herbert Cardinal Vaughan (1832-1903)

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.