Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.

Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. Mazmur 119:164

Ibadat Bacaan: Senin, 27 Mei 2019


Senin, 27 Mei 2019
PEKAN VI PASKAH – O PEKAN II
Hari Biasa Pekan VI Paskah (P)

IBADAT BACAAN

PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.

MADAH
Ini sungguh hari Tuhan
Hari penuh kesukaan
Dosa kita dibersihkan
Oleh darah suci Tuhan

O betapa mengagumkan
Bahwasanya cinta Tuhan
Berhasil meniadakan
Ketakutan yang menekan

O betapa mentakjubkan
Bahwasanya kematian
Berhasil mengembalikan
Hidup yang tak terkalahkan

Terpujilah Kristus Tuhan
Kaukalahkan kematian
Engkau dibangkitkan Bapa
Dengan kekuatan RohNya. Amin

PENDARASAN MAZMUR

Antifon
Ya Tuhan, condongkanlah telingaMu kepadaku dan bebaskanlah aku

Mazmur 30 (31), 1-7.20-25
Ya Bapa, ke dalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu (Luk 23,46)

KepadaMu, ya Tuhan, aku berlindung,*
jangan sampai aku dikecewakan!

Demi kesetiaanMu selamatkanlah aku,+
condongkanlah telingaMu kepadaku *
dan bebaskanlah aku segera!

Sudilah Engkau menjadi gunung pengungsianku*
dan benteng pertahananku yang kuat.-

Sebab Engkaulah pelindung dan penyelamatku, *
dan demi namaMu Engkau akan membimbing dan menuntun daku.

Engkau akan melepaskan daku dari jaring +
yang dipasang untuk menjerat aku,*
sebab Engkaulah pelindungku.

Ke dalam tanganMu kuserahkan hidupku,*
tebuslah aku, ya Tuhan Allah.

Sungguh, aku benci akan para pemuja berhala +
dan aku menaruh kepercayaanku pada Tuhan; *
aku bersorak sorai dengan gembira atas kasih setiaMu.

Ketika melihat penderitaanku,*
Engkau membela aku terhadap serangan musuh.

Engkau tidak menyerahkan daku ke tangannya *
dan tidak menjerumuskan daku ke alam maut.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

Antifon
Ya Tuhan, condongkanlah telingaMu kepadaku dan bebaskanlah aku

Antifon
Pandanglah hambaMu dengan wajah berseri, ya Tuhan, alleluya

Kasihanilah aku, ya Tuhan,*
sebab sungguh sesaklah hatiku.

Mataku pudar karena sedih
meranalah jiwa dan ragaku.

Hidupku dihabiskan oleh derita,*
sepanjang umur aku berkeluh kesah.

Kekuatanku surut terisap sengsara,*
tulang-tulang ku retak dan rapuhlah tenagaku

Aku menjadi bahan hinaan bagi tetanggaku*
dan alamat naas bagi handai taulanku.

Semua orang yang  melihat aku di jalan
lari terbirit-birit menghindari aku.

Lisutlah aku tak ubahnya dengan mayat,*
tiada berarti bagaikan jambangan yang pecah

Kudengar desas desus dibisikkan dari mulut ke mulut,*
suasana ketakutan menghantui aku

Mereka bersekongkol mencelakakan daku,*
bersepakat mencabut nyawaku.

Tetapi aku, aku percaya kepadaMu, ya Tuhan,+
aku berkata: “Engkaulah Allahku,*
hidupku ada dalam tanganMu.”

Renggutlah aku dari cengkeram musuh *
dan bebaskan daku dari para pengejarku.

Pandanglah hambaMu dengan wajah berseri,*
selamatkanlah aku demi kasih setiaMu.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

Antifon
Pandanglah hambaMu dengan wajah berseri, ya Tuhan, alleluya

Antifon
Terpujilah Tuhan, yang menyatakan kasihNya yang mengagumkan kepadaku, alleluya

Betapa berlimpah kebaikanMu *
yang Kausediakan bagi orang takwa

Yang Kaukerjakan di hadapan sluruh umat manusia *
bagi orang yang berharap padaMu

Engkau menyembunyikn mereka dalam kehadiranMu *
terhadap fitnahan musuh

Engkau melindungi mereka dalam rumahMu *
terhadap lidah yang mengumpat.

Terpujilah Tuhan +
yang menyatakan kasihNya yang mengagumkan *
dari dalam bentengNya yang kuat

Pernah aku berkata dalam kegelisahanku: *
“Aku telah terpisah dari kehadiranMu.”

tetapi Engkau mendengarkan permohonanku, *
ketika aku berseru kepadaMu

Cintailah Tuhan, hai semua orang beriman +
Sebab Tuhan mememelihara umatNya yang setia *
tetapi orang sombong menerima hukuman yang setimpal

Besarkanlah hatimu dan tabahlah, *
hai kamu semua yang berlindung kepada Tuhan

Kemuliaan  kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Antifon
Terpujilah Tuhan, yang menyatakan kasihNya yang mengagumkan kepadaku, alleluya

BACAAN
1Yoh. 2:1-11
1Yoh 2:1    Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.

1Yoh 2:2    Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.

1Yoh 2:3    Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya.

1Yoh 2:4    Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran.

1Yoh 2:5    Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia.

1Yoh 2:6    Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.

1Yoh 2:7    Saudara-saudara yang kekasih, bukan perintah baru yang kutuliskan kepada kamu, melainkan perintah lama yang telah ada padamu dari mulanya. Perintah lama itu ialah firman yang telah kamu dengar.

1Yoh 2:8    Namun perintah baru juga yang kutuliskan kepada kamu, telah ternyata benar di dalam Dia dan di dalam kamu; sebab kegelapan sedang lenyap dan terang yang benar telah bercahaya.

1Yoh 2:9    Barangsiapa berkata, bahwa ia berada di dalam terang, tetapi ia membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang.

1Yoh 2:10  Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan.

1Yoh 2:11  Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan itu telah membutakan matanya.


BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus

Bagian I – HAL SAKRAMEN YANG MAHAKUDUS
Pasal I – DENGAN BETAPA HORMAT KITA HARUS MENYAMBUT KRISTUS

Bagian I – HAL SAKRAMEN YANG MAHAKUDUS
Pasal I – DENGAN BETAPA HORMAT KITA HARUS MENYAMBUT KRISTUS

13. Jika Sakramen Mahakudus ini hanya dirayakan di satu tempat dan dikonsekrasi hanya oleh satu imam, betapa besarlah keingina orang-orang datang ke tempat itu dan kepada imam tadi untuk melihat dirayakannya rahasia Ilahi ini. Akan tetapi, zaman sekarang banyak orang sudah ditahbiskan menjadi imam, dan dimana-mana Kristus dikurbankan agar rahmat Allah dan cinta kasih-Nya terhadap umat manusia makin terang bersinar, Komuni Kudus makin tersebar di seluruh dunia.

Yesus yang baik, Gembala abadi, kami mengucap syukur karena Engkau berkenan memperkuat kami, orang hina dan buangan, dengan Tubuh-Mu dan Darah-Mu yang berharga itu, dan malahan telah sudi mengundang kami dengan sabda-Mu sendiri, untuk menyambut rahasia yang kudus itu dengan berkata: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Mat 11:28)

DOA PENUTUP
Allah yang maharahim, semoga rahmat Paska yang telah kami terima, menghasilkan buah berlimpah dalam kehidupan kami.
Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah

======

DOA PERSEMBAHAN PAGI

Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!


DOA EMAS

O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.

======

Menjalankan Pesan Fatima

Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan

Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.

Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama

Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya, engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan berturut-turut:
        Mengaku dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum atau sesudah Sabtu Pertama);
        Menerima Komuni Kudus;
        Berdoa Lima Puluhan Rosario;
        Dan menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang Tak Bernoda.

Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat yang dibutuhkan.”

SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada Maria

Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”

Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak dapat dipisahkan.

Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia




No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.