Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.

Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. Mazmur 119:164

Ibadat Bacaan: Kamis, 27 September 2018


Kamis, 27 September 2018
Pekan Biasa XXV – O Pekan I
Pw S. Vinsensius a Paulo, Im (P)

IBADAT BACAAN

PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya

MADAH

Ya gembala yang terhormat
Trimalah pujian umat
Tuhan sendiri terharu
Bila kami memujimu.

Kristuslah imam abadi
Yang menghidupkan kembali
Umat baru bagi Allah
Bagaikan mempelai indah.

Iapun sudah berkenan
Memilih dan mentahbiskan
Engkau menjadi pelayan
Gembala umat beriman.

Terpujilah Allah Bapa
Bersama Putra dan RohNya
Yang melimpahkan kurnia
Kepada kita semua. Amin.


PENDARASAN MAZMUR

Ant. 1         Barang siapa ingin menjadi yang pertama hendaknya menjadi yang terakhir  dan melayani semua orang, (M.P. Alleluya).

Mazmur 20 (21), 2-8, 14

Karena kuasaMu, ya Tuhan, raja bergembira,*
atas penyelamatanMu ia bersuka cita.

Keinginan hatinya telah Kau penuhi,*
permintaan doanya tidak Kau tolak.

Sejak dahulu Kau kurniai dia berkat berlimpah,*
di atas kepalanya Kau taruh mahkota emas murni.

Hidup dimintanya: Kau beri kepadanya,*
umur panjang untuk selamanya.

Besarlah kemuliaannya berkat pertolonganMu,*
keagungan dan semarak Kau anugerahkan kepadanya.

Kau jadikan dia berkat untuk selamanya,*
seri wajahMu membahagiakan dia.

Sungguh raja percaya kepada Tuhan,*
dan karena kasih setia Allah yang mahatinggi ia tidak goyah.

Bangkitlah, ya Tuhan, dan nyatakanlah kuasaMu,*
kami akan bernyanyi dan bermadah atas keperkasaanMu.

Kemuliaaan  kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Ant. 1         Barang siapa ingin menjadi yang pertama hendaknya menjadi yang terakhir  dan melayani semua orang, (M.P. Alleluya).

Ant. 2         Bila para pemimpin gembala datang, kamu akan memperoleh mahkota mulia yang tak dapat layu, (M.P. Alleluya).

Mazmur 91 (92)

I

Betapa baiklah bersyukur kepada Tuhan,*
memuji namaMu, Allah yang maha tinggi;

Mewartakan kasihMu pagi hari,*
dan kesetiaanMu diwaktu malam;

dengan membunyikan  gambus dan kecapi,*
dengan iringan celempung.

Sebab Engkau menggembirakan daku dengan karyaMu yang agung,*
aku bersorak sorai karena perbuatan tanganMu.

Betapa agung pekerjaanMu, ya Tuhan,*
betapa luhur segala rencanaMu.

Orang bodoh tidak dapat menyadarinya,*
orang dungu tidak akan mengerti.

Biarpun orang jahat meriap seperti rumput, †
dan orang durhaka berkembang pesat,*
namun mereka akan binasa selama-lamanya.

Sedangkan Engkau, ya Tuhan,*
Engkau luhur selama-lamanya.

Kemuliaaan  kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Ant. 2         Bila para pemimpin gembala datang, kamu akan memperoleh mahkota mulia yang tak dapat layu, (M.P. Alleluya).

Ant. 3         Hai hamba yang baik dan setia,  masuklah dalam sukacita Tuhanmu, (M.P. Alleluya).

II

Sebab para musuhMu akan binasa,
para penjahat Kau cerai beraikan.

Tetapi aku Kau jadikan kuat seperti banteng,*
dan Kau urapi dengan minyak yang harum mewangi.

Orang jujur bertumbuh bagaikan palma,*
berkembang bagaikan pohon jati.

Mereka ditanam dekat bait  Tuhan,*
bertunas di pelataran rumah Allah.

Pada masa tua pun mereka masih berbuah,*
dan tetap subur dan segar.

Mereka mewartakan, betapa adillah Tuhan pelindungku,*
tak ada kecurangan padaNya.

Kemuliaaan  kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Ant. 3         Hai hamba yang baik dan setia,  masuklah dalam sukacita Tuhanmu, (M.P. Alleluya).

BACAAN
Tb. 6:1-17
Di perjalanan ke negeri Media
1
Adapun anak muda itu berangkat dengan disertai malaikat itu. Anjingpun ikut serta dengan mereka. Mereka berdua berjalan terus. Ketika menjadi malam pada hari pertama bermalamlah mereka di dekat sungai Tigris.
2
Pemuda itu turun untuk membasuh kakinya di sungai Tigris. Tetapi dari dalam airnya melonjaklah seekor ikan besar mau menelan kaki pemuda itu. Maka menjeritlah ia.
3
Tetapi kata malaikat itu kepadanya: "Tangkaplah dan peganglah ikan itu!" Ikan itupun lalu digagahi oleh pemuda itu dan dihelanya ke darat.
4
Kemudian malaikat itu menyuruh: "Siatlah ikan itu, ambillah kantung empedu, jantung dan hatinya dan simpanlah. Isi perutnya hendaklah kaubuang. Sebab empedu, jantung dan hatinya adalah obat mujarab."
5
Maka disiatlah ikan itu oleh pemuda itu dan dipungutnya kantung empedu, jantung dan hati. Ikan itu dipanggangnya, lalu dimakannya dan sebagian diasinkannya.
6
Lalu berjalanlah mereka terus bersama sampai di dekat negeri Media.
7
Maka bertanyalah pemuda itu kepada malaikat itu: "Saudara Azarya, obat apa ada di dalam jantung dan hati ikan itu dan di dalam empedunya?"
8
Sahut malaikat itu: "Jantung dan hati itu boleh diasapkan di depan laki-laki atau perempuan yang kerasukan setan atau roh jahat. Lalu segenap gangguan lenyap dari padanya dan tidak tinggal lagi padanya untuk selama-lamanya.
9
Empedu itu hendaknya diurapkan pada orang yang matanya kena bintik-bintik putih, niscaya bintik-bintik itupun hanya tinggal ditiupi saja lalu sembuh pulalah orang itu."
10
Mereka memasuki negeri Media dan sudah sampai di dekat kota Ekbatana.
11
Lalu berkatalah Rafael kepada pemuda Tobia: "Hai saudara Tobia!" Sahutnya: "Ada apa?" Rafael menyambung pula: "Malam ini kita harus bermalam pada Raguel. Dia itu seorang kerabatmu dan mempunyai seorang anak perempuan yang bernama Sara.
12
Kecuali Sara ia tidak mempunyai anak laki-laki atau perempuan. Maka dari itu saudaralah kerabatnya yang paling dekat. Lebih dari siapapun saudara berhak untuk memperoleh anaknya sebagai isteri dan juga berhak untuk mewarisi apa saja yang ada pada ayahnya. Gadis itu berbudi, berani dan sangat cantik. Ayahnyapun baik hati pula."
13
Katanya lagi: "Engkau sungguh berhak mengambil dia. Saudara, dengarkanlah aku. Pada malam ini juga aku hendak berbicara dengan ayahnya tentang gadis itu, supaya kauperoleh bagimu sebagai mempelai. Setelah kembali dari Ragai kita akan merayakan nikahnya. Aku yakin bahwa Raguel tidak dapat menolak atau menunangkannya kepada orang lain. Sebab kalau demikian maka ia patut dihukum mati menurut ketetapan Kitab Musa setelah diketahuinya bahwa engkaulah yang lebih berhak dari orang manapun untuk memperoleh anaknya sebagai isteri. Jadi, saudara, dengarkanlah aku. Malam ini juga kita akan berbicara tentang gadis itu dan kita pinang bagimu. Setelah nanti kembali dari Ragai akan kita ambil dan kita antarkan dia ke rumahmu."
14
Tobiapun lalu menjawab kepada Rafael: "Saudara Azarya, telah kudengar bahwa gadis itu sudah diberikan kepada tujuh laki-laki. Tetapi mereka mati semua di kamar tidur. Pada malam mereka datang padanya mereka mati seketika juga. Kudengar orang berkata bahwa mereka dibunuh oleh seorang setan.
15
Dari sebab itu aku sekarang takut-takut, sebab setan itu tidak berbuat jahat kepada gadis itu sendiri, tetapi apabila seseorang mau menghampiri dia maka dibunuh seketika oleh setan itu. Aku ini anak tunggal ayahku dan aku tidak mau mati dan begitu membawa hidup ayah dan ibuku ke liang kubur karena kesedihan atas diriku. Anak lain tidak ada pada mereka untuk menguburkannya."
16
Maka berkatalah malaikat itu kepadanya: "Tidakkah engkau ingat akan perintah-perintah ayahmu; bahwa ia memerintahkan kepadamu untuk mengambil isteri dari keluarga ayahmu? Maka dari itu, saudara, dengarkanlah aku! Jangan ambil pusing tentang setan itu; ambil saja gadis itu! Memang aku tahu bahwa malam ini juga gadis itu diberikan kepada saudara sebagai isteri.
17
Kalau nanti masuk ke dalam kamar tidur ambillah sedikit dari hati dan jantung ikan itu dan taruhlah di atas bara pedupaan. Harumnya akan semerbak dan segera setelah dihirup oleh setan itu maka ia akan lari dan tak pernah muncul lagi pada gadis itu.

=====

BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus

Bagian Ketiga – HAL HIBURAN BATIN
Pasal III – ORANG HARUS MENDENGARKAN SABDA TUHAN DENGAN RENDAH HATI, DAN BAHWA BANYAK ORANG YANG TAK MENGINDAHKANNYA
DOA UNTUK MEMPEROLEH RAHMAT KEBAKTIAN

6. Murid: Ya Tuhan, Allahku, Engkaulah harta kekayaanku. Dan siapakah aku ini maka aku berani bercakap-cakap dengan Dikau? Aku adalah hamba-Mu yang paling rendah, paling miskin, dan paling hina; lebih miskin dan lebih hina daripada yang aku bayangkan dan yang berani aku katakan. Ingatlah, ya Tuhan, bahwa aku ini bukan siapa-siapa, tidak mempunyai apa-apa, dan tidak dapat berbuat siapa-siapa. Hanya Engkaulah yang baik, adil dan kudus. Hanya Engkaulah yang dapat melakukan segala sesuatu, hanya Engkaulah yang mampu memberikan segala-galanya, Engkau memenuhi segala sesuatu. Orang berdosa Engkau biarkan dengan tangan kosong. “Ingatlah kiranya akan kerahiman-Mu” (bdk. Mzm 25:6) dan penuhilah hatiku dengan rahmat-Mu. Engkau yang tidak menghendaki supaya pekerjaan-Mu sia-sia.

=====

DOA PENUTUP
Allah, pembela kaum papa, santo Vinsensius imam-Mu Kaubina dalam kegiatan kerasulannya untuk menyelamatkan orang miskin dan mendidik para rohaniwan. Semoga kami dikobarkan dengan semangat yang sama, mencintai yang dikasihinya, dan melaksanakan yang diajarkannya. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah


======

DOA PERSEMBAHAN PAGI

Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!


DOA EMAS

O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.

======

Menjalankan Pesan Fatima

Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan

Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.

Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama

Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya, engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan berturut-turut:
        Mengaku dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum atau sesudah Sabtu Pertama);
        Menerima Komuni Kudus;
        Berdoa Lima Puluhan Rosario;
        Dan menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang Tak Bernoda.

Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat yang dibutuhkan.”

SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada Maria

Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”

Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak dapat dipisahkan.

Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia




No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.