Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.

Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. Mazmur 119:164

Bacaan Alternatif: Selasa, 31 Maret 2020

Selasa, 31 Maret 2020

05.00 – 06.00
YESUS DI DALAM PENJARA

DOA PERSIAPAN AWAL SETIAP JAM-NYA

O Tuhan Yesus Kristus-ku, tersungkur di hadirat Ilahi-MU, aku memohon pada Hati-MU yang sungguh mengasihi untuk mengijinkan aku untuk masuk ke dalam renungan sedih akan 24 jam Sengsara-MU, dimana, demi cinta kepada kami Engkau mau menderita sedemikian besarnya yang dialami oleh Tubuh-MU yang layak di sembah itu dan dialami oleh Jiwa-MU yang Maha Kudus, bahkan sampai kematian di salib. O berikanlah aku pertolongan, rahmat, cinta, hasrat yang sungguh-sungguh dan pengertian akan sengsara-sengsara-MU saat aku melakukan renungan Jam ini.

Untuk jam-jam dimana aku tidak dapat merenungkannya, aku mempersembahkan pada-MU niat yang kumiliki untuk merenungkan peristiwa-peristiwa tersebut; dan aku mohon untuk merenungkan peristiwa-peristiwa tersebut dengan niatku selama jam-jam dimana aku harus mendedikasikan diriku untuk kewajiban-kewajibanku atau untuk tidur.

Terimalah, O Tuhan yang penuh belas kasih, niat cintaku ini, dan biarlah bermanfaat bagiku dan bagi semua, sebagaimana aku dengan cara yang efektif dan cara yang kudus mencapai apa yang ingin kulakukan.

Aku bersyukur kepada-MU, O Yesus-ku. Aku berterimakasih pada-MU karena Engkau telah memanggil aku untuk bersatu dengan Engkau di dalam doa. Untuk menyenangkan-MU, aku mengambil Pikiran-pikiran-MU, Lidah-MU dan Hati-MU. Aku ingin berdoa dengan semuanya itu. Aku ingin menggabungkan diriku di dalam kehendak-MU dan di dalam Cinta-MU. Aku merentangkan tangan-tanganku untuk memeluk Engkau, aku meletakkan kepalaku di Hati-MU – dan aku memulai…


YESUS DI DALAM PENJARA

Yesus-ku yang menjadi tahanan, aku telah bangun, tetapi Engkau tidak berada di sini. Hati-ku berdegup mencari Cinta-Mu. Katakanlah padaku, dimanakah Engkau? Malaikat-ku, bawalah aku ke rumah Kayafas. Aku melihat sekeliling, aku mencari kemana-mana tetapi tidak menemukan Engkau. Cinta-Ku, cepatlah: Dengan tangan-Mu engkau menggerakkan rantai-rantai yang Kau ikatkan hatiku pada Hati-Mu dan menarik aku pada Diri-Mu sehingga aku dapat terbang pada-Mu dan melemparkan diriku ke dalam lengan-Mu. Sekarang, Cinta-ku, terluka oleh suaraku dan hasrat untuk ditemani, Engkau menarik aku pada-Mu; dan aku melihat bahwa mereka telah menempatkan-Mu di dalam penjara. Ketika hatiku kegirangan saat melihat Engkau, aku merasa hatiku terluka oleh kesedihan saat melihat Engkau telah begitu direndahkan.

Aku melihat tangan-Mu terikat di belakang pada sebuah tiang, kaki-Mu juga terikat, Wajah Maha Kudus-Mu lebam, bengkak dan berdarah karena tamparan-tamparan yang mengerikan yang Kauperoleh. Mata-Mu memar, tatapan-Mu lelah dan menderita karena kurang tidur, rambut-Mu acak-acakkan, Pribadi-Mu yang Maha Kudus seluruhnya terpukuli. Terlebih lagi, Engkau tidak dapat menolong atau membersihkan Diri-Mu sendiri karena Engkau terikat. O Yesus-ku, sambil sesegukan dan merangkul Kaki-Mu, aku berkata pada-Mu: Oh! Apakah yang telah mereka lakukan pada-Mu, Yesus?

Melihat padaku, Yesus menjawab:

 “Kemarilah, anak-Ku, dan perhatikanlah apa yang Kulakukan, untuk melakukannya bersama engkau, sehingga aku dapat meneruskan Hidup-Ku di dalam engkau.”

Seraya keheranan, aku melihat bukannya merasakan kesakitan-Mu sendiri, tapi justru dengan Cinta yang tak dapat dijabarkan Engkau memenuhi Diri-Mu sendiri dengan memuliakan Bapa untuk memberikan-Nya kewajiban-kewajiban kita terhadap-Nya. Dan Engkau memanggil semua jiwa di sekeliling-Mu, untuk mengambil semua kejahatan mereka bagi Diri-Mu sendiri dan memberikan mereka setiap kebaikan-Mu. Dan karena kita berada pada fajar hari yang baru, aku mendengar suara lembut-Mu berkata:

“Bapa yang Kudus, Aku bersyukur kepada-Mu untuk semua yang Kuderita dan untuk sisa yang harus Kutanggung untuk Kuderita. Saat fajar ini memanggil hari, dan hari akan memanggil sinar matahari, demikian juga, biarlah fajar rahmat terbit di dalam semua hati. Dan membentuk hari, semoga aku, matahari Ilahi, terbit di dalam semua hati dan memerintah dalam semuanya. O Bapa, lihatkah Engkau jiwa-jiwa ini? Aku ingin mempertanggung-jawabkan mereka semua bagi-Mu untuk setiap orang: untuk pikiran mereka, perkataan, perbuatan dan langkah-langkah seharga Darah dan Kematian-Ku.”

Yesus-ku, Cinta tak terbatas, aku bergabung bersama-Mu. Aku juga berterimakasih pada-Mu untuk semuanya dimana Engkau telah membuatku menderita dan untuk sisa yang masih harus kuderita. Aku berdoa pada-Mu untuk membuat fajar rahmat terbit di semua hati sehingga Engkau, matahari Ilahi, akan terbit lagi di semua hati dan memerintah di atas semua orang.

Tetapi aku juga melihat, Yesus-ku yang manis, bahwa Engkau memulihkan semua pikiran, kasih dan kata-kata pertama mereka, yang pada terbitnya hari tidak dipersembahkan kepada-Mu untuk menghormati-Mu; sehingga Engkau memanggil bagi Diri-Mu sendiri, seolah-olah dalam tahanan, pikiran, kasih dan kata-kata para mahkluk, untuk memulihkan mereka dan memberikan Bapa kemuliaan dimana mereka berhutang pada-NYA.

Yesus-ku, Guru Ilahi, karena Engkau memiliki satu jam bebas di dalam penjara ini, kita sekarang sendirian, tidak hanya aku ingin melakukan apa yang Kaulakukan, tetapi aku ingin membersihkan Engkau, membenahi rambut-Mu dan meleburkan diriku sendiri secara utuh ke dalam Engkau. Jadi, aku memulainya dengan Kepala Kudus-Mu; dan membenahi rambut-Mu, aku ingin melakukan pemulihan bagi-Mu untuk begitu banyaknya pikiran yang terpelintir dan penuh keduniawian yang bahkan tidak memikirkan Engkau. Kemudian, meleburkan diriku ke dalam pikiran-Mu, aku ingin mengumpulkan semua pikiran para mahkluk dan meleburkannya ke dalam pikiran-pikiran-Mu, agar mendapatkan pemulihan yang cukup bagi semua pikiran jahat, dan bagi banyak orang yang tercekik cahaya dan inspirasi yang menyesakkan. Aku akan membuat semua pikiran menyatu hanya dengan pikiran-Mu, untuk memberikan Engkau pemulihan yang sejati dan kemuliaan yang sempurna.

Yesus-ku yang sengsara, aku mencium mata-Mu yang sedih dan berlinang airmata. Dengan tangan-Mu terikat pada tiang Engkau tidak dapat mengeringkannya atau membersihkan ludahan yang telah mengotori Engkau. Dan karena posisi-Mu dimana mereka mengikat-Mu demikian kencang hingga memberikan kesakitan pada-Mu, Engkau tak dapat menutupkan mata-Mu untuk beristirahat. Cinta-ku, betapa aku ingin membuat sebuah tempat tidur bagi-Mu dengan lengan-lengan-ku untuk memberikan-Mu istirahat. Aku ingin mengeringkan airmata-Mu, memohon pengampunan dan membuat pemulihan bagi semua waktu dimana kami tidak memiliki niat untuk menyenangkan-Mu dan memandang Engkau untuk melihat kemana Engkau ingini kami pergi.

Dan aku ingin meleburkan mataku dan mata para mahkluk ke dalam mata-Mu, agar dapat membuat pemulihan dengan mata-Mu sendiri bagi semua kesalahan yang kami lakukan dengan penglihatan kami. Yesus-ku yang mengenaskan, aku mencium telinga-Mu yang Maha Kudus, terlelah oleh hinaan sepanjang malam, dan lebih lagi dengan gema dari pelanggaran para mahkluk yang mengumandang di telinga-Mu. Aku memohon pengampunan-Mu dan aku membuat pemulihan bagi segala waktu Engkau memanggil kami dan kami begitu tuli atau berpura-pura tidak mendengar-Mu. Dan Kau, Yesus-ku yang lelah, mengulangi panggilan-panggilan itu, tetapi sia-sia belaka. Aku ingin meleburkan telingaku dan telinga para mahkluk ke dalam telinga-Mu untuk membuat pemulihan yang terus-menerus dan utuh.

Yesus-ku pengasih, aku mencium Wajah-Mu yang Maha Kudus yang seluruhnya memar karena pukulan. Aku memohon ampun, dan aku membuat pemulihan untuk seluruh waktu Engkau memanggil kami sebagai kurban bagi pemulihan, dan kami, bersatu dengan musuh-musuh-Mu, memberikan-Mu tamparan dan ludahan. Yesus-ku, aku ingin meleburkan wajahku ke dalam Wajah-Mu untuk mengembalikan keindahan alami bagi-Mu dan membuat pemulihan utuh untuk semua ejekan yang diterima oleh Engkau yang Maha Agung.

Yesus yang baik dan terpahitkan, aku mencium mulut-Mu yang memar karena pukulan dan kering karena Cinta. Aku ingin meleburkan lidahku dan lidah semua para mahkluk di dalam lidah-Mu untuk membuat pemulihan bagi lidah-Mu sendiri bagi semua dosa dan kejahatan-kejahatan yang dilakukan. Yesus-ku yang kehausan, aku ingin membuat semua suara menyatu dengan suara-Mu sehingga saat mereka hendak melakukan pelanggaran terhadap-Mu, Suara-Mu, mengalir di dalam suara-suara para mahkluk akan mencekik suara-suara dosa dan mengubahnya menjadi suara-suara pujian dan cinta.

Yesus yang terbelenggu, aku mencium leher-Mu yang ditarik oleh rantai-rantai dan tali-tali yang berat, melilit dari dada-Mu pada belakang punggung-Mu dan mengitari lengan-Mu, membuat-Mu terikat kencang pada tiang. Tangan-Mu terikat begitu kencang sehingga menjadi bengkak dan memar gelap, dan darah menetes dari berbagai bagian. Yesus-ku yang terikat, ijinkanlah aku membebaskan-Mu. Dan jika cinta-Mu terikat, aku akan mengikat-Mu dengan rantai-rantai cinta yang manis, yang akan menenangkan-Mu dan bukannya membuat-Mu menderita. Dan saat aku kehilangan-Mu aku ingin meleburkan diriku di dalam leher-Mu, agar dapat melakukan pemulihan bersama Engkau bagi segala keterikatan, dan memberikan rantai-rantai-Mu kepada setiap orang.

Aku melebur diriku sendiri ke dalam dada-Mu untuk membuat pemulihan bagi dinginnya para mahkluk dan memenuhi dada para mahkluk dengan api-Mu sebab aku melihat Engkau begitu terbebani dan tak dapat terpuaskan. Aku meleburkan diriku sendiri dalam punggung-Mu untuk membuat pemulihan untuk semua kesenangan semu dan cinta akan kenyamanan, untuk memberikan semangat berkorban dan cinta untuk menderita bagi setiap orang. Aku meleburkan diriku sendiri ke dalam tangan-Mu untuk melakukan pemulihan bagi semua pekerjaan jahat dan bagi kebaikan yang dilakukan dengan sikap yang buruk dan dengan dugaan tak benar, untuk memberikan Engkau parfum akan pekerjaan-Mu pada setiap orang. Meleburkan diriku di dalam kaki-Mu, aku menyertakan semua langkah mahkluk di sana, untuk membuat pemulihan bagi mereka. Dan aku memberikan langkah-Mu kepada setiap orang untuk membuat mereka berjalan di dalam langkah yang kudus.

Sekarang, Hidup-ku terkasih, saat aku meleburkan diriku ke dalam Hati-Mu, ijinkanlah aku untuk menyertakan seluruh kasih, detak jantung dan hasrat di sana, untuk membuat pemulihan bagi mereka bersama dengan Engkau, dan untuk memberikan setiap orang kasih, detak jantung dan hasrat-Mu sehingga tidak ada lagi orang yang akan melakukan pelanggaran terhadap Engkau lagi.

Tapi sekarang aku mendengar derit kunci bergema di telingaku. Itu adalah musuh-musuh-Mu yang telah datang untuk mengambil Engkau dari penjara. Yesus, aku gemetar, aku merasa diriku membeku. Engkau akan berada di dalam tangan musuh-musuh-Mu lagi. Apa yang akan terjadi pada-Mu?

Tampaknya kudengar juga derit kunci-kunci Tabernakel. Betapa banyak tangan cemar datang membukanya dan mungkin membuat Engkau jatuh ke dalam hati yang berdosa sakrilegi! Betapa banyak ke dalam tangan tak pantas Engkau dipaksa masuk! Yesus-ku sang Tahanan, aku ingin berada di semua penjara cinta-Mu menjadi penonton saat para pelayan-Mu membawa-Mu keluar dan menemani-Mu dan membuat pemulihan bagi pelanggaran-pelanggaran yang Kauterima.

Aku melihat musuh-musuh-Mu datang, dan Engkau menyalami terbitnya matahari – hari terakhir dari hari-hari-Mu. Tidak mengerti tindakan-Mu, dan melihat betapa agung-nya Engkau tampil, dan Engkau melihat mereka dengan cinta yang begitu besar maka sebagai tukarnya mereka memukul-Mu dengan pukulan keras di Wajah-Mu sehingga Wajah-Mu merah karena Darah-Mu yang paling berharga.

Cinta-Ku, di dalam kesedihanku aku meminta Engkau untuk memberkati aku sebelum Engkau meninggalkan penjara untuk memberikanku kekuatan untuk mengikuti Engkau di sisa perjalanan Sengsara-Mu.


RENUNGAN DAN PRAKTEK

Yesus dimasukkan ke dalam penjara, diikat pada tiang, tak dapat bergerak, berlumur ludah dan lumpur. Ia mencari jiwaku untuk membersihkan-Nya dan menemani-Nya. Apakah aku senang sendiri saja bersama Yesus, ataukah aku mencari agar ditemani yang lainnya? Apakah Yesus satu-satunya nafasku dan satu-satunya detak jantungku?

Jika aku memegang segalanya di dalam aku – kesedihan, gangguan – seolah semuanya milikku, aku tidak akan pernah sendirian saja bersama Yesus. Aku harus memegang segala di sekelilingku dan bahkan para mahkluk, seolah mereka adalah milik Yesus sehingga mereka boleh dikelilingi Dia seperti sebuah gerombolan; di lain pihak, jika aku memegang mereka seolah mereka berhubungan dengan aku saja, aku tidak akan pernah sendirian bersama Yesus.

Itulah sebabnya aku harus membaringkan semuanya, secara luar dan dalam, yang berhubungan dengan aku di dekat Yesus untuk menemani-Nya, dan aku akan dipuaskan hanya dengan Yesus. Semoga Yesus akan menjadi satu-satunya nafasku, satu-satunya detak jantungku. Apakah aku berhati-hati untuk menggantikan semua pelanggaran mahkluk terhadap aku dengan cinta? Dengan Yesus di dalam penjara, apakah aku memiliki kekuatan, segera memenjarakan diriku di dalam Yesus karena cinta untuk-Nya? Untuk membuat kita seperti Dia, Yesus pengasih mengikat jiwa-jiwa kita, tetapi bagaimana? Dengan kesulitan, tekanan, kesedihan dan segala macam bentuk hinaan. Apakah kita gembira terikat dengan Yesus di dalam penjara dimana Ia menempatkan Cinta-Nya pada kita – yaitu di dalam kegelapan, tekanan atau hal yang lebih buruk lagi?

Yesus di dalam penjara. Apakah aku memikirkan bahwa penjaraku harus sama seperti penjara Yesus? Apakah aku merasa kekuatan dan kesiapan untuk memenjarakan diriku di dalam Yesus bagi cinta-Nya? Yesus-ku yang sengsara merindukan jiwa-jiwa untuk melepaskan Dia dan menahan Dia di dalam situasi-situasi sedih yang menyerang-Nya. Apakah aku rindu hanya agar ditemani Yesus untuk membebaskan aku dari rantai-rantai setiap sengsara dan mengikat aku kepada Hati-Nya bahkan lebih kuat dari rantai-rantai? Apakah aku meletakkan kesakitan-ku di sekitar sengsara Yesus untuk menyingkirkan ludahan dan kotoran yang disebabkan oleh para pendosa pada-Nya?

Yesus-ku yang terbelenggu, Engkau menjadi seorang tahanan karena cinta untukku. Jadi, kumohon kepada-Mu, untuk memenjarakan aku di alam-Mu, seluruhnya diriku – pikiranku, lidahku, hatiku – sehingga aku tidak lagi bebas dan Engkau akan memerintah secara utuh terhadap aku.

DOA SYUKUR DI SETIAP JAM

Yesus-ku yang terkasih, Engkau telah memanggil aku pada Jam Sengsara-MU ini untuk menemani-MU – dan aku telah datang. Tampaknya aku telah mendengarkan, derita dan kesedihan, doa, penebusan dan sengsara-MU. Dengan suara-suara-MU yang paling mengasihi dan fasih, Engkau memohon keselamatan bagi jiwa-jiwa. Aku mencoba untuk mengikuti Engkau di dalam segala hal. Kini, aku berhutang pada-MU perasaan hatiku “Terimakasih” dan “Aku memberkati-Mu.”

Ya, O Yesus, aku mengulangi “Terimakasih” ribuan dan ribuan kali. Aku memberkati-Mu untuk semua yang telah Engkau lakukan dan telah Engkau derita bagiku dan bagi semua orang. Aku berterimakasih dan aku memberkati-Mu untuk setiap tetes Darah yang Kautumpahkan. Aku berterimakasih untuk setiap helaan nafas, untuk setiap detak jantung, dan setiap langkah-MU. Aku berterimakasih untuk setiap kata, pandangan, penderitaan dan amukan yang telah Engkau alami. Dalam semuanya, O Yesus-ku, aku berharap untuk memberikan-MU “Terimakasih” dan “aku memberkati-Mu” milik-ku. O Yesusku, biarlah jiwaku mengirimkan aliran syukur dan berkat bagi-MU yang terus menerus – untuk menarik bagi kami semua aliran limpah berkat dan rahmat-MU. Aku mohon, O Yesus, tekanlah aku di Hati-MU, dan dengan tangan-tangan-MU yang kudus materaikan setiap partikel keberadaanku dengan “Aku memberkatimu” daripada-Mu, sehingga tidak ada yang lain selain himne terus menerus bagi-MU yang berasal dariku.”

Dengan demikian aku meninggalkan keberadaanku di dalam Engkau, untuk mengikuti engkau di dalam setiap apa yang Kau-lakukan; lebih baik lagi, Engkau akan begitu hidup di dalam aku sehingga aku akan meninggalkan pikiran-pikiranku di dalam Engkau untuk membela Engkau dari musuh-musuh-MU, nafas-nafasku sebagai teman setia, detak jantungku untuk mengingatkan “Aku cinta pada-MU” milikku, dan untuk memberikan pada-MU cinta dimana orang lain menolak untuk mencintai-MU; aku akan memberikan kepada-MU tetesan-tetesan darahku untuk menebus dan mengembalikan hormat dan salam yang disangkal oleh musuh-musuh-MU dengan penghinaan-penghinaan dan pelanggaran-pelanggaran. Aku akan meninggalkan seluruh keberadaanku sebagai seorang penjaga.

Cinta-ku tersayang, saat aku harus melakukan kewajiban-kewajibanku, aku tetap akan tinggal di dalam Hati-MU. Aku takut meninggalkannya. Tidakkah hal itu benar bahwa Engkau akan menjagaku di sini? Detak-detak jantung kita akan terus bersentuhan sehingga Engkau akan memberikan aku kehidupan, cinta dan persatuan yang dekat dan tak terpisahkan bersama-MU.

Yesus, jika Engkau melihat bahwa dari waktu ke waktu aku akan terpisah daripada-MU, biarlah detak jantung-MU mempercepat detak jantungku. Biarlah tangan-tangan-MU menekanku lebih dekat pada Hati-MU; biarlah mata-MU melihat aku dan menyayat aku dengan cahaya api sehingga aku dapat merasakan kehadiran-MU dan segera kembali ke dalam persatuan dengan-MU.

O Yesus-ku, berjagalah sehingga Aku tidak akan melelahkan-MU. Aku mohon pada-MU, jagalah aku. O berikanlah aku sebuah cium, peluklah aku, dan berkatilah aku! Berikanlah tangan-tangan-MU yang maha kudus sehingga aku dapat melakukan segala sesuatu yang harus kulakukan untuk bersatu dengan-MU! Yesus-ku, berikanlah aku cium Kasih Ilahi, peluklah aku dan berkatilah aku; aku akan mencium Hati-MU yang memabukkan dan beristirahat di dalam Engkau.





No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.