Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.

Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. Mazmur 119:164

Bacaan Alternatif: Jumat, 27 Maret 2020

Jumat, 27 Maret 2020

01.00 – 02.00
DIDORONG MENGHANTAM SEBUAH BATU,
YESUS JATUH KE DALAM ARUS SUNGAI KIDRON

DOA PERSIAPAN AWAL SETIAP JAM-NYA

O Tuhan Yesus Kristus-ku, tersungkur di hadirat Ilahi-MU, aku memohon pada Hati-MU yang sungguh mengasihi untuk mengijinkan aku untuk masuk ke dalam renungan sedih akan 24 jam Sengsara-MU, dimana, demi cinta kepada kami Engkau mau menderita sedemikian besarnya yang dialami oleh Tubuh-MU yang layak di sembah itu dan dialami oleh Jiwa-MU yang Maha Kudus, bahkan sampai kematian di salib. O berikanlah aku pertolongan, rahmat, cinta, hasrat yang sungguh-sungguh dan pengertian akan sengsara-sengsara-MU saat aku melakukan renungan Jam ini.

Untuk jam-jam dimana aku tidak dapat merenungkannya, aku mempersembahkan pada-MU niat yang kumiliki untuk merenungkan peristiwa-peristiwa tersebut; dan aku mohon untuk merenungkan peristiwa-peristiwa tersebut dengan niatku selama jam-jam dimana aku harus mendedikasikan diriku untuk kewajiban-kewajibanku atau untuk tidur.

Terimalah, O Tuhan yang penuh belas kasih, niat cintaku ini, dan biarlah bermanfaat bagiku dan bagi semua, sebagaimana aku dengan cara yang efektif dan cara yang kudus mencapai apa yang ingin kulakukan.

Aku bersyukur kepada-MU, O Yesus-ku. Aku berterimakasih pada-MU karena Engkau telah memanggil aku untuk bersatu dengan Engkau di dalam doa. Untuk menyenangkan-MU, aku mengambil Pikiran-pikiran-MU, Lidah-MU dan Hati-MU. Aku ingin berdoa dengan semuanya itu. Aku ingin menggabungkan diriku di dalam kehendak-MU dan di dalam Cinta-MU. Aku merentangkan tangan-tanganku untuk memeluk Engkau, aku meletakkan kepalaku di Hati-MU – dan aku memulai…

DIDORONG MENGHANTAM SEBUAH BATU,
YESUS JATUH KE DALAM ARUS SUNGAI KIDRON

Kebaikan-ku yang terkasih, pikiran lemahku mengikuti Engkau antara berjaga dan tidur. Bagaimana aku membiarkan diriku tertidur saat aku melihat semua orang meninggalkan Engkau dan berlari daripada-Mu? Para rasul sendiri, Petrus yang bersemangat, yang belum lama tadi berkata bahwa ia ingin memberikan hidupnya bagi-Mu; para rasul terkasih yang dengan cinta yang besar Engkau ijinkan untuk beristirahat di Hati-Mu – ah, mereka semua meninggalkan-Mu, dan meninggalkan-Mu di tangan musuh-musuh-Mu yang kejam!

Yesus-ku, Engkau sendirian! Mata-mu yang murni melihat sekitar-Mu mencari apakah ada paling tidak dari mereka yang Kaukasihi yang mengikuti Engkau untuk membuktikan pada-Mu cintanya dan membela Engkau. Dan Engkau tidak mendapatkan siapapun – tak seorangpun setia pada-Mu, Hati-Mu menangkapnya, dan Kau meledak dalam tangisan. Engkau lebih merasakan sakit karena ditinggalkan oleh orang-orang-Mu yang setia, daripada apa yang dilakukan para musuh-Mu terhadap Engkau.

Yesus-ku, janganlah menangis, atau jika tidak, biarlah aku menangis bersama Engkau. Tetapi Yesus-ku yang lembut tampak berkata kepadaku: “Ah, anak-Ku, marilah menangis bersama bagi banyak jiwa yang dikonsekrasikan bagi-Ku, yang karena cobaan-cobaan kecil ataupun kejadian-kejadian di dalam kehidupan, tidak lagi menemani Aku atau meninggalkan Aku sendirian; lalu banyak lagi yang lainnya yang merasa malu dan takut yang karena kurang berani dan kurang percaya, meninggalkan Aku. Marilah menangis bagi begitu banyak imam yang tidak melihat manfaat-manfaat di dalam hal-hal yang kudus dan di dalam pelayanan sakramen-sakramen, tidak menemani Aku. Bagi yang lainnya yang berkotbah, merayakan dan mendengarkan Pengakuan Dosa karena cinta pada kepentingan-kepentingan mereka sendiri dan bagi kemuliaan diri sendiri, sehingga pada saat itu tampaknya mereka berada dekat-Ku tapi Aku nyatanya tetap Aku ditinggal sendirian. O anak-Ku, betapa sulitnya ditinggalkan sendirian ini bagi-Ku! Tidak hanya mata-Ku menangis, tetapi Hati-Ku terluka! O Aku berdoa agar engkau melakukan pemulihan untuk kesakitan-Ku yang pahit ini dengan berjanji tidak akan pernah meninggalkan Aku sendirian.”

Ya, O Yesus-ku, dengan kekuatan Kehendak Ilahi-Mu dan bantuan rahmat-Mu, aku berjanji tidak akan meninggalkan-Mu sendirian. Namun ketika Engkau menangis saat ditinggalkan oleh orang-orang terkasih, O Yesus, musuh-musuh-Mu tidak memberikan rasa kasihan akan kekejaman mereka. Ketika Engkau tertunduk dan terikat, Yesus-ku yang baik, hingga Engkau bahkan tak dapat melangkah, mereka menginjak-Mu dan menyeret-Mu pada jalan penuh batu dan duri. Sehingga tidak ada gerakan yang mereka lakukan yang tidak membuat-Mu menyandung batu dan tertusuk duri. O Yesus-ku, saat mereka menyeret-Mu, aku melihat bahwa Engkau meninggalkan jejak dengan Darah-Mu yang Berharga dan dengan rambut keemasan yang mereka jambak dari kepala-Mu. Hidup-Ku dan segalanya bagi-Ku, ijinkanlah aku untuk mengumpulkan langkah-langkah-Mu dan mengikat semuanya pada semua langkah yang diambil oleh para mahkluk untuk melakukan pelanggaran terhadap Engkau, bahkan pada malam hari. Sungguh, sebagian orang menggunakan malam untuk melakukan pelanggaran terhadap Engkau bahkan lebih banyak daripada siang hari – sebagian dengan pertemuan-pertemuan, sebagian dengan hiburan-hiburan ataupun tontonan-tontonan, dan masih yang lainnya dengan pencurian-pencurian sakrilegis. Yesus-ku, aku mempersatukan dengan-Mu untuk membuat pemulihan bagi semua pelanggaran ini.

O Yesus-ku, kita sekarang berada di tepi sungai Kidron, dan orang-orang Yahudi yang jahat mendorong Engkau. Ketika mereka melakukan ini, mereka melakukannya dengan keras menyandung batu di situ sehingga dari mulut-Mu Engkau meneteskan Darah-Mu yang paling Berharga, yang menandai batu itu. Kemudian mereka mencelupkan Engkau ke dalam air yang busuk sehingga air itu masuk ke dalam telinga-Mu, ke dalam mulut-Mu, ke dalam hidung-Mu. O Cinta yang tak tertandingi! Engkau kuyub dan tersedak oleh air dingin yang busuk dan memualkan. Dalam keadaan ini, Engkau secara realisitis mewakili keadaan para mahkluk yang malang ketika mereka melakukan dosa. Oh, betapa mereka terbungkus luar dan dalam dengan ketersedakan kekotoran yang menjijikkan Surga dan siapapun yang melihat mereka, dan menyebabkan bagi diri mereka sendiri petir-petir keadilan Ilahi! O Hidup akan kehidupanku, adakah cinta yang lebih besar dari ini? Untuk menelanjangi kami dari jubah kekotoran, Engkau mengijinkan musuh-musuh-Mu menarik-Mu masuk ke dalam arus. Dan Engkau membuat pemulihan bagi sakrilegi-sakrilegi dan dinginnya jiwa-jiwa yang Engkau terima secara sakrilegis, mendorong mereka, memasuki hati mereka dan membuat mereka merasa lebih dari yang Kaurasakan di arus itu, semua kemualan akan jiwa-jiwa mereka!

Engkau juga mengijinkan air-air ini menembus ke dalam usus-usus-Mu; demikian banyaknya hingga musuh-musuh takut kalau Engkau mungkin akan tenggelam, mengasihani Engkau untuk dapat memberikan siksaan pada-Mu yang lebih besar lagi, mereka mengangkat-Mu. Tetapi Engkau begitu menjijikkan hingga mereka sendiri merasa mual untuk menyentuh-Mu. Yesus-ku yang lembut, sekarang Engkau berada di pinggir. Hatiku tak tahan melihat Engkau bermandikan air-air yang menjijikkan seperti ini. Aku melihat Engkau gemetaran dari kepala hingga ke kaki karena kedinginan. Engkau melihat sekeliling-Mu, mencari dengan Mata-Mu yang tidak Kaulakukan dengan Suara-Mu: paling tidak seseorang untuk mengeringkan-Mu, membersihkan-Mu, dan menghangatkan-Mu – tetapi sia-sia saja. Tidak ada yang tergerak mengasihani Engkau. Musuh-musuh-Mu mengolok-olok dan mengejek Engkau, orang-orang yang Kaukasihi telah meninggalkan-Mu, dan Bunda-Mu yang lembut sedang berada jauh karena Bapa menginginkan demikian!

O Yesus, di sinilah aku berada! Datanglah ke pelukanku. Aku ingin menangis hingga membentuk basuhan untuk membersihkan-Mu. Dengan tangan-tanganku aku ingin membersihkan-Mu dan membenahi rambut-Mu yang kusut. Cinta-ku, aku ingin menyertakan Engkau di dalam hatiku dan menghangatkan-Mu dengan kehangatan kasih-ku. Aku ingin mengharumkan Engkau dengan hasrat-hasratku yang terus menerus. Aku ingin membuat pemulihan-pemulihan bagi semua pelanggaran ini, dan mempersatukan hidupku dengan Hidup-Mu untuk menyelamatkan semua jiwa. Aku ingin mempersembahkan pada-Mu hatiku sebagai sebuah tempat beristirahat, untuk memulihkan Engkau dari rasa sakit yang Engkau derita hingga sekarang ini. Kemudian, kita akan melanjutkan jalan sengsara-Mu bersama.


RENUNGAN DAN PRAKTEK

Pada waktu ini, Yesus menaruh Diri-Nya pada belas kasih musuh-musuh-Nya yang sejauh ini telah mendorong-Nya ke dalam arus Kidron. Namun Yesus berahmat itu melihat mereka dengan penuh cinta dan menahan segala sesuatu demi cinta pada mereka. Apakah aku melemparkan diriku pada belas kasih Tuhan? Dapatkah aku mengatakan bahwa aku seperti bola karet di tangan Yesus-ku, tidak berniat pada apa yang sedang kuderita, namun pada apa yang Yesus inginkan daripadaku? Pernahkah aku memikirkan tentang tujuan dari sebuah bola karet? Bola itu untuk bermain, dan sangat sering Yesus ingin bermain dengan satu jiwa, memegang tangannya seperti memegang sebuah bola, kemudian meremasnya, sekarang memukulnya, sekarang melemparkannya di udara lalu ke tanah, dan bola itu tidak berbicara, mengijinkan Yesus untuk melakukan apa yang Dia kehendaki darinya.

Demikianlah, kita harus bertahan terhadap segala sesuatu seperti yang Yesus kehendaki dari kita dan tidak peduli, seperti bola kecil di dalam tangan Yesus, kita merasakan sakit ketika kita dipukul dan dibanting, selama kita membuat Yesus senang, karena Ia tahu betapa menguntungkan hal ini bagi kita, dan betapa Ia ingin memberikan imbalan kepada kita di sini dan di kehidupan selanjutnya, dan jiwa itu ditekan dekat kaki-kaki Ilahi-Nya, mengalami derita penghinaan dan pengabaian Yesus. Di waktu-waktu lainnya, Ia ingin memegang bola itu di Hati-Nya, dan bila jiwa itu senang telah menjadi mainan Yesus baik di dalam penghinaan maupun di dalam penderitaan, Yesus yang mengasihi akan menyenangkannya di dalam Hati-Nya dan akan menunjukkan kepada-nya kepuasan Hati Ilahi-Nya. Di dalam kelemahan-kelemahan dan kegagalan-kegagalan-Ku, apakah aku siap untuk bangkit lagi dan melemparkan diriku ke dalam pelukan Yesus? Yesus yang tersiksa didorong ke dalam arus Kidron dan mengalami kesesakan, kemualan dan kejijikan.

Apakah aku membenci setiap noda dan bayangan dosa? Apakah aku siap untuk menaungi Yesus di dalam hatiku agar Ia tidak mengalami kejijikan yang disebabkan oleh jiwa-jiwa melalui dosa, menghibur-Nya sering kali bagi dosa yang kusebabkan sendiri?

Yesus-ku yang tersiksa, janganlah berbelas padaku dalam apapun tetapi berikanlah agar aku dapat menjadi objek Cinta-Mu dan permainan-permainan Ilahi-Mu.


DOA SYUKUR DI SETIAP JAM

Yesus-ku yang terkasih, Engkau telah memanggil aku pada Jam Sengsara-MU ini untuk menemani-MU – dan aku telah datang. Tampaknya aku telah mendengarkan, derita dan kesedihan, doa, penebusan dan sengsara-MU. Dengan suara-suara-MU yang paling mengasihi dan fasih, Engkau memohon keselamatan bagi jiwa-jiwa. Aku mencoba untuk mengikuti Engkau di dalam segala hal. Kini, aku berhutang pada-MU perasaan hatiku “Terimakasih” dan “Aku memberkati-Mu.”

Ya, O Yesus, aku mengulangi “Terimakasih” ribuan dan ribuan kali. Aku memberkati-Mu untuk semua yang telah Engkau lakukan dan telah Engkau derita bagiku dan bagi semua orang. Aku berterimakasih dan aku memberkati-Mu untuk setiap tetes Darah yang Kautumpahkan. Aku berterimakasih untuk setiap helaan nafas, untuk setiap detak jantung, dan setiap langkah-MU. Aku berterimakasih untuk setiap kata, pandangan, penderitaan dan amukan yang telah Engkau alami. Dalam semuanya, O Yesus-ku, aku berharap untuk memberikan-MU “Terimakasih” dan “aku memberkati-Mu” milik-ku. O Yesusku, biarlah jiwaku mengirimkan aliran syukur dan berkat bagi-MU yang terus menerus – untuk menarik bagi kami semua aliran limpah berkat dan rahmat-MU. Aku mohon, O Yesus, tekanlah aku di Hati-MU, dan dengan tangan-tangan-MU yang kudus materaikan setiap partikel keberadaanku dengan “Aku memberkatimu” daripada-Mu, sehingga tidak ada yang lain selain himne terus menerus bagi-MU yang berasal dariku.”

Dengan demikian aku meninggalkan keberadaanku di dalam Engkau, untuk mengikuti engkau di dalam setiap apa yang Kau-lakukan; lebih baik lagi, Engkau akan begitu hidup di dalam aku sehingga aku akan meninggalkan pikiran-pikiranku di dalam Engkau untuk membela Engkau dari musuh-musuh-MU, nafas-nafasku sebagai teman setia, detak jantungku untuk mengingatkan “Aku cinta pada-MU” milikku, dan untuk memberikan pada-MU cinta dimana orang lain menolak untuk mencintai-MU; aku akan memberikan kepada-MU tetesan-tetesan darahku untuk menebus dan mengembalikan hormat dan salam yang disangkal oleh musuh-musuh-MU dengan penghinaan-penghinaan dan pelanggaran-pelanggaran. Aku akan meninggalkan seluruh keberadaanku sebagai seorang penjaga.

Cinta-ku tersayang, saat aku harus melakukan kewajiban-kewajibanku, aku tetap akan tinggal di dalam Hati-MU. Aku takut meninggalkannya. Tidakkah hal itu benar bahwa Engkau akan menjagaku di sini? Detak-detak jantung kita akan terus bersentuhan sehingga Engkau akan memberikan aku kehidupan, cinta dan persatuan yang dekat dan tak terpisahkan bersama-MU.

Yesus, jika Engkau melihat bahwa dari waktu ke waktu aku akan terpisah daripada-MU, biarlah detak jantung-MU mempercepat detak jantungku. Biarlah tangan-tangan-MU menekanku lebih dekat pada Hati-MU; biarlah mata-MU melihat aku dan menyayat aku dengan cahaya api sehingga aku dapat merasakan kehadiran-MU dan segera kembali ke dalam persatuan dengan-MU.

O Yesus-ku, berjagalah sehingga Aku tidak akan melelahkan-MU. Aku mohon pada-MU, jagalah aku. O berikanlah aku sebuah cium, peluklah aku, dan berkatilah aku! Berikanlah tangan-tangan-MU yang maha kudus sehingga aku dapat melakukan segala sesuatu yang harus kulakukan untuk bersatu dengan-MU! Yesus-ku, berikanlah aku cium Kasih Ilahi, peluklah aku dan berkatilah aku; aku akan mencium Hati-MU yang memabukkan dan beristirahat di dalam Engkau.



No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.