Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.

Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. Mazmur 119:164

Bacaan Alternatif & Devosi: Jumat, 12 April 2019


Jumat, 12 April 2019
Pekan V Prapaskah – O Pekan I
Hari Biasa Pekan V Prapaskah (U)

Bacaan Alternatif & Devosi: 07.00 – 08.00
YESUS DIBAWA KE HADAPAN PILATUS
YANG KEMUDIAN MEMBAWANYA KE HERODES
(+ 15 menit)

--------
Alternatif Bacaan Harian, sambil berdoa dan berdevosi yang sangat menyenangkan Hati Yesus.
… " Jam-jam ini adalah yang paling berharga dari semuanya, karena itu semua tidak lebih dari pengulangan dari apa yang Aku lakukan dalam perjalanan hidup fana-Ku, dan apa yang terus Ku-lakukan dalam Sakramen Mahakudus. Ketika Aku mendengar Jam-jam Sengsara-Ku ini, Aku mendengar suara-Ku sendiri, doa-doa-Ku sendiri. Dalam jiwa itu Aku melihat Kehendak-Ku - yaitu menginginkan kebaikan bagi semua dan untuk memperbaiki semua - dan Aku merasa tertarik untuk tinggal di dalam dirinya, untuk dapat melakukan apa yang dia sendiri lakukan di dalam dirinya. Oh, betapa Aku akan mencintai bahkan satu jiwa pun untuk setiap kota melakukan Jam Jam Kesukaanku ini! Aku akan mendengar Diri-Ku di setiap kota, dan Keadilan-Ku, murka selama waktu ini, akan ditenangkan sebagian. "
- Lompati membaca bagian ini jika anda telah pernah membacanya, langsunglah masuk ke Doa Persiapan Awal.
--------

DOA PERSIAPAN AWAL

O Tuhan Yesus Kristus-ku, tersungkur di hadirat Ilahi-MU, aku memohon pada Hati-MU yang sungguh mengasihi untuk mengijinkan aku untuk masuk ke dalam renungan sedih akan 24 jam Sengsara-MU, dimana, demi cinta kepada kami Engkau mau menderita sedemikian besarnya yang dialami oleh Tubuh-MU yang layak di sembah itu dan dialami oleh Jiwa-MU yang Maha Kudus, bahkan sampai kematian di salib. O berikanlah aku pertolongan, rahmat, cinta, hasrat yang sungguh-sungguh dan pengertian akan sengsara-sengsara-MU saat aku melakukan renungan Jam ini.

Untuk jam-jam dimana aku tidak dapat merenungkannya, aku mempersembahkan pada-MU niat yang kumiliki untuk merenungkan peristiwa-peristiwa tersebut; dan aku mohon untuk merenungkan peristiwa-peristiwa tersebut dengan niatku selama jam-jam dimana aku harus mendedikasikan diriku untuk tugas-tugasku atau untuk tidur.

Terimalah, O Tuhan yang penuh belas kasih, niat cintaku ini, dan biarlah bermanfaat bagiku dan bagi semua, sebagaimana aku dengan cara yang efektif dan cara yang kudus mencapai apa yang ingin kulakukan.

Aku bersyukur kepada-MU, O Yesus-ku. Aku berterimakasih pada-MU karena Engkau telah memanggil aku untuk bersatu dengan Engkau di dalam doa. Untuk menyenangkan-MU, aku mengambil Pikiran-pikiran-MU, Lidah-MU dan Hati-MU. Aku ingin berdoa dengan semuanya itu. Aku ingin menggabungkan diriku di dalam kehendak-MU dan di dalam Cinta-MU. Aku merentangkan tangan-tanganku untuk memeluk Engkau, aku meletakkan kepalaku di Hati-MU – dan aku memulai…


YESUS DIBAWA KE HADAPAN PILATUS
YANG KEMUDIAN MEMBAWANYA KE HERODES

Yesus-ku yang terbelenggu, bersama dengan para imam, para musuh-Mu membawa-Mu ke Pilatus. Dalam rangka merayakan Paskah, mereka tetap tinggal di luar di halaman, memberikan kesan palsu akan kekudusan dan kejujuran. Dan Engkau, Cinta-ku, melihat hati jahat mereka membuat pemulihan bagi semua kemunafikan mereka yang dikonsekrasikan bagi-Mu. Aku juga membuat pemulihan bersama dengan Engkau.

Kini, saat Engkau sedang melakukan kebaikan bagi mereka, malahan mereka mulai menuduh Engkau di hadapan Pilatus, memuntahkan semua racun mereka terhadap Engkau.

Tidak puas dengan tuduhan-tuduhan mereka dan agar dapat memberi hukuman dengan alasan yang baik, Pilatus memanggil-Mu untuk berdua saja menyelidiki-Mu dan bertanya pada-Mu:

 “Apakah Engkau Raja orang Yahudi?”

Dan Engkau, Raja-ku yang sejati, menjawab:
“Kerajaan-Ku tidak berasal dari dunia ini. Jika berasal dari dunia ini, ribuan legiun para malaikat akan datang membela-Ku.”

Pilatus terkejut; tergerak oleh kata-kata lembut dan bermartabat dari-Mu, ia berkata kepada-Mu:

 “Jadi Engkau adalah Raja?”

Dan Kau:
“Aku seperti yang kaukatakan; dan Aku datang ke dunia ini untuk mengajarkan kebenaran.”

Tidak ingin mengetahui lebih lanjut, dan diyakinkan oleh ketidak-bersalahan-Mu, Pilatus ke luar ke teras dan berkata:

 “Aku tidak menemukan kesalahan pada orang ini.”

Orang-orang Yahudi marah, dan mereka menuduhkan pada-Mu banyak hal lain lagi, namun Engkau tetap diam dan tidak membela Diri-Mu sendiri. Engkau melakukan pemulihan bagi kelemahan-kelemahan para hakim ketika mereka menghadapi mereka yang mendominasi dan bagi ketidakadilan-ketidakadilan mereka; dan Engkau berdoa bagi yang tidak bersalah, tertindas dan ditinggalkan. Kemudian Pilatus, melihat kemarahan para musuh-Mu dan ingin menyingkirkan Yesus dari dirinya, mengirimkan Engkau ke Herodes.


Yesus di hadapan Herodes
Raja Ilahi-ku, aku ingin mengulangi doa-doa dan pemulihan-pemulihan-Mu, dan pergi bersama-Mu kepada Herodes. Aku melihat bahwa musuh-musuh-Mu yang marah ingin mengganyang Engkau. Ketika mereka membawa Engkau, mereka melontarkan hinaan-hinaan, mengejek dan memperolok Engkau, dan tibalah Engkau di hadapan Herodes. Bengkak dengan kesombongan, Herodes menanyakan pada-Mu banyak pertanyaan, tetapi Engkau tidak menjawab. Bahkan Engkau tidak melihat padanya. Kemudian, terganggu karena rasa ingin tahunya tidak terpuaskan, dan merasa malu dengan sikap diam-Mu yang panjang, ia menyatakan secara umum bahwa Engkau gila dan tidak waras; dan ia memerintahkan agar Engkau diperlakukan sebagai orang gila. Untuk mengejek Engkau, ia memakaikan-Mu jubah putih; dan ia menyerahkan-Mu kepada para prajurit sehingga mereka menganiaya Engkau semau-mau mereka.

Yesus-ku yang tak bersalah, tak seorang pun menemukan kesalahan pada-Mu. Hanya orang-orang Yahudi saja yang menemukannya karena keagamaan palsu mereka yang tidak berimbalan cahaya kebenaran yang menerangi pikiran mereka.

Yesus-ku, kebijaksanaan tak terbatas, betapa menderitanya Engkau dinyatakan sebagai orang gila. Para prajurit mengambil kesempatan pada-Mu, mendorong-Mu jatuh ke tanah, menginjak Engkau, meludah-ludahi Engkau, mengejek Engkau dan memukuli-Mu dengan tongkat. Diperlakukan seperti ini, Engkau merasa Diri-Mu sekarat. Rasa sakit, penganiayaan dan dipermalukan membuat sejumlah besar para malaikat menangis, dan mereka menutupi wajah mereka dengan sayap-sayap mereka sehingga mereka tidak harus melihat Engkau.

Yesus-ku yang luar biasa, aku pun ingin menyebut Engkau gila – tetapi gila karena cinta. Engkau mengasihi sedemikian gilanya sehingga bukannya membalas, Engkau malah berdoa dan melakukan pemulihan bagi ambisi para raja yang mewakili kerajaan-kerajaan yang telah menyebabkan kehancuran manusia; bagi sedemikian banyaknya pembunuhan masal yang mereka sebabkan; bagi semua darah yang mereka tumpahkan untuk memuaskan keinginan mereka; bagi semua dosa keingin-tahuan; dan bagi semua dosa yang dilakukan di dalam pengadilan-pengadilan dan di dalam keprajuritan.

Yesus-ku, betapa menggerakkan hati melihat Engkau berdoa dan melakukan pemulihan di tengah-tengah begitu banyaknya kemarahan. Kata-kata-Mu bergema di dalam hatiku, dan aku mengikuti apa yang Kaulakukan. Sekarang, biarkanlah aku datang ke sisi-Mu untuk berbagi rasa sakit-Mu, menghibur-Mu dengan cinta-ku, mengusir para musuh-Mu, memeluk-Mu untuk memulihkan-Mu, dan mencium Dahi-Mu.

Aku mencium Dahi-Mu, Yesus-ku, dan aku mohon Engkau memurnikan pikiran-pikiranku demi penderitaan-penderitaan ini. Aku mencium Mata-Mu yang indah, yang memancarkan sinar. Dan sinar ini mengitari mereka dimana-mana yang menembus pikiran, mata, kata-kata dan hati-ku demikian rupa membuat aku berenang di dalam sinar ini. Aku mencium Telinga-Mu – kuduskanlah telingaku. Aku mencium Wajah-Mu – yang mempesonakan aku dan semua jiwa; juga dengan keindahan-Mu memulihkan segala hinaan dan celaan yang Kauterima di dalam istana Herodes. Aku mencium mulut-Mu. Berikanlah aku rahmat agar tidak lagi mengucapkan kata-kata yang melanggar Engkau. Dan aku ingin memperbaiki segala pelanggaran yang telah dilakukan orang lain terhadap Engkau. Aku ingin merentangkan lenganku untuk memeluk-Mu dan memeluk-Mu dekat di hatiku, berdoa agar Engkau meninggalkan jejak gambaran-Mu di pikiranku, di hatiku, di langkah-langkahku, di pekerjaan-pekerjaanku dan di dalam semua yang kulakukan.

Aku mencium tangan kanan-Mu. Berikanlah kemujaraban rahmat-rahmat bagi pertobatan semua pendosa dan berikanlah aku dan setiap orang buah-buah yang baik dari pekerjaan-Mu yang Maha Kudus. Aku mencium tangan kiri-Mu. Tinggalkanlah jejak akan kebajikan-kebajikan-Mu bagiku, khususnya perbuatan amal. Aku mencium kaki kiri-Mu – berikanlah aku kesadaran diri. Aku mencium kaki kanan-Mu – berikanlah aku rahmat untuk mematuhi dengan segera. Akhirnya, aku mencium Hati-Mu yang Termurni – habiskanlah aku di dalam nyala Cinta-Mu.

Cinta-ku yang lembut, aku melihat bahwa mereka tidak juga meninggalkan-Mu. Herodes mengirimkan-Mu kembali kepada Pilatus. Jika kedatangan-Mu tadi menyakitkan, kembali-nya Engkau akan lebih tragis lagi sebab aku melihat bahwa orang-orang Yahudi lebih marah daripada sebelumnya, dan bagaimanapun caranya berniat agar Engkau mati.

Jadi, sebelum meninggalkan istana Herodes, aku ingin mencium Engkau sebagai tanda cinta-ku bagi-Mu di tengah-tengah banyak kesakitan. Kuatkanlah aku dengan cium-Mu dan dengan berkat-Mu, dan aku akan mengikuti Engkau ke Pilatus.


RENUNGAN DAN PRAKTEK

Walaupun ketika Yesus dihadapkan pada Pilatus di tengah banyak hinaan dan celaan, Ia tetap lembut dan tidak menghina siapapun juga, mencoba untuk menyinarkan kebenaran di dalam setiap orang. Apakah aku merasakan hal yang sama terhadap setiap orang? Jika seseorang tidak menyukai aku, apakah aku mencoba untuk mengatasi perilaku alamiku? Ketika berhadapan dengan orang lain, apakah aku selalu berusaha untuk membuat Yesus diketahui dan untuk membuat cahaya kebenaran bersinar di dalam mereka?

Yesus, Hidup-ku yang manis, letakkanlah kata-kata-Mu pada bibir-ku dan berikanlah agar aku selalu berbicara dengan lidah-Mu.

Dihadapkan pada Herodes, Yesus tetap diam. Ia dipakaikan baju sebagai orang gila dan menjadi bahan siksaan yang hebat. Ketika aku dianiaya, diejek, dihina dan dicemooh, apakah aku menyadari bahwa Tuhanku ingin memberikan pada kita teladan Ilahi-Nya? Di dalam kesedihanku, ejekan dan semua hal buruk yang dialami hatiku, apakah aku berpikir bahwa Yesus yang memulai kesedihan kita dengan sentuhan-Nya, mengubah kita ke dalam Diri-Nya dan menjadikan kita seperti Dia? Dan ketika penderitaan datang pada kita apakah kita berpikir bahwa Yesus melihat padaku, masih belum puas akan aku dan memegang aku begitu dekat ingin membuat aku seutuhnya seperti Dia? Mengikuti teladan Yesus, dapatkah aku berkata bahwa aku telah menguasainya bahwa daripada menjawab dengan marah aku memilih tetap diam? Pernahkah aku membiarkan diriku dikuasai keingintahuan-ku?

Di setiap penderitaan yang kutemui, aku harus berniat untuk mempersembahkannya sebagai satu kehidupan bagi Yesus, untuk mendoakan dan memperoleh jiwa-jiwa. Ketika kita menempatkan jiwa-jiwa di dalam Kehendak Tuhan, kesedihan-kesedihan kita membuat sebuah lingkaran, dan di dalam lingkaran itu kita mendekatkan Tuhan dan jiwa-jiwa, dan menggabungkan jiwa-jiwa kepada Yesus.

Cinta-ku dan segalanya bagiku, semoga Engkau sendirilah yang memiliki hatiku secara utuh. Jagalah di dalam tangan-Mu sehingga saat aku bertemu dengan yang lainnya diriku memiliki kesabaran-Mu yang tak tertandingi.


DOA SYUKUR DI SETIAP JAM

Yesus-ku yang terkasih, Engkau telah memanggil aku pada Jam Sengsara-MU ini untuk menemani-MU – dan aku telah datang. Tampaknya aku telah mendengarkan, derita dan kesedihan, doa, penebusan dan sengsara-MU. Dengan suara-suara-MU yang paling mengasihi dan fasih, Engkau memohon keselamatan bagi jiwa-jiwa. Aku mencoba untuk mengikuti Engkau di dalam segala hal. Kini, aku berhutang pada-MU perasaan hatiku “Terimakasih” dan “Aku memberkati-Mu.”

Ya, O Yesus, aku mengulangi “Terimakasih” ribuan dan ribuan kali. Aku memberkati-Mu untuk semua yang telah Engkau lakukan dan telah Engkau derita bagiku dan bagi semua orang. Aku berterimakasih dan aku memberkati-Mu untuk setiap tetes Darah yang Kautumpahkan. Aku berterimakasih untuk setiap helaan nafas, untuk setiap detak jantung, dan setiap langkah-MU. Aku berterimakasih untuk setiap kata, pandangan, penderitaan dan amukan yang telah Engkau alami. Dalam semuanya, O Yesus-ku, aku berharap untuk memberikan-MU “Terimakasih” dan “aku memberkati-Mu” milik-ku. O Yesusku, biarlah jiwaku mengirimkan aliran syukur dan berkat bagi-MU yang terus menerus – untuk menarik bagi kami semua aliran limpah berkat dan rahmat-MU. Aku mohon, O Yesus, tekanlah aku di Hati-MU, dan dengan tangan-tangan-MU yang kudus materaikan setiap partikel keberadaanku dengan “Aku memberkatimu” daripada-Mu, sehingga tidak ada yang lain selain himne terus menerus bagi-MU yang berasal dariku.”

Dengan demikian aku meninggalkan keberadaanku di dalam Engkau, untuk mengikuti engkau di dalam setiap apa yang Kau-lakukan; lebih baik lagi, Engkau akan begitu hidup di dalam aku sehingga aku akan meninggalkan pikiran-pikiranku di dalam Engkau untuk membela Engkau dari musuh-musuh-MU, nafas-nafasku sebagai teman setia, detak jantungku untuk mengingatkan “Aku cinta pada-MU” milikku, dan untuk memberikan pada-MU cinta dimana orang lain menolak untuk mencintai-MU; aku akan memberikan kepada-MU tetesan-tetesan darahku untuk menebus dan mengembalikan hormat dan salam yang disangkal oleh musuh-musuh-MU dengan penghinaan-penghinaan dan pelanggaran-pelanggaran. Aku akan meninggalkan seluruh keberadaanku sebagai seorang penjaga.

Cinta-ku tersayang, saat aku harus melakukan kewajiban-kewajibanku, aku tetap akan tinggal di dalam Hati-MU. Aku takut meninggalkannya. Tidakkah hal itu benar bahwa Engkau akan menjagaku di sini? Detak-detak jantung kita akan terus bersentuhan sehingga Engkau akan memberikan aku kehidupan, cinta dan persatuan yang dekat dan tak terpisahkan bersama-MU.

Yesus, jika Engkau melihat bahwa dari waktu ke waktu aku akan terpisah daripada-MU, biarlah detak jantung-MU mempercepat detak jantungku. Biarlah tangan-tangan-MU menekanku lebih dekat pada Hati-MU; biarlah mata-MU melihat aku dan menyayat aku dengan cahaya api sehingga aku dapat merasakan kehadiran-MU dan segera kembali ke dalam persatuan dengan-MU.

O Yesus-ku, berjagalah sehingga Aku tidak akan melelahkan-MU. Aku mohon pada-MU, jagalah aku. O berikanlah aku sebuah cium, peluklah aku, dan berkatilah aku! Berikanlah tangan-tangan-MU yang maha kudus sehingga aku dapat melakukan segala sesuatu yang harus kulakukan untuk bersatu dengan-MU! Yesus-ku, berikanlah aku cium Kasih Ilahi, peluklah aku dan berkatilah aku; aku akan mencium Hati-MU yang memabukkan dan beristirahat di dalam Engkau.


No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.