Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.

Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. Mazmur 119:164

Ibadat Bacaan: Jumat, 5 Oktober 2018


Jumat, 5 Oktober 2018
Pekan Biasa XXVI – O Pekan II
Hari Biasa (H)

IBADAT BACAAN

PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya

MADAH

Kristus dampingilah kami
Dengan kasih yang sejati
Yang sudah Kau perjuangkan
Di salib sebagai kurban

Kami mohon penuh iman
Kelimpahan pengampunan
Atas segala tindakan
Yang tak tertanggungjawabkan

Lindungilah para putra
Dari segala bencana
Berkat salib tanda jaya
Yang tersiram darah mulya

Terpujilah Yesus Kristus
Sabda Bapa yang diutus
Menjadi juruselamat
Membagikan Roh dan rahmat. Amin


PENDARASAN MAZMUR
Hal 572

Ant. 1         Janganlah menghajar aku dalam amarahMu, ya Tuhan.

Mazmur 37 (38)                     Doa orang berdosa dalam bahaya
Semua orang yang mengenal Yesus dari dekat... berdiri jauh-jauh ( Luk 23,49 )

I

Ya Tuhan, janganlah menyiksa aku dalam murkaMu,
janganlah menghajar aku dalam amarahMu.

PanahMu tertancap dalam tubuhku,*
tanganMu berat menekan daku.

Karena amarahMu rusaklah tubuhku terkoyak-koyak,*
karena dosaku remuklah tulang belulangku.

Aku tenggelam dalam lautan kesalahanku,*
tersesak oleh timbunan dosa yang tak tertahan.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Ant. 1         Janganlah menghajar aku dalam amarahMu, ya Tuhan.

Ant. 2         Ya Tuhanku, jeritan tangisku menggema dihadapanMu, (M.P. Alleluya).

II

Lukaku membusuk dan bernanah *
karena kebodohan tingkah lakuku.

Aku tertunduk dan tersungkur,*
sepanjang hari aku berkeliaran kebingungan.

Hatiku panas, tersengat radang, *
tiada yang sehat dalam diriku.

Aku hancur luluh kehabisan tenaga,*
hatiku mengaduh dan meronta-ronta kesakitan.

Ya Tuhanku, jeritan tangisku menggema di hadapanMu,*
dan rintihanku tidak tersembunyi bagiMu.

Jantungku berdebar-debar dimakan demam, kekuatanku menghilang, *
bahkan cahaya mataku pudar melenyap.

Handai taulanku menyingkiri aku karena penyakitku,*
dan kaum kerabatku menjauhi aku.

Orang yang ingin mencabut nyawaku memasang jerat, *
orang yang mengikhtiarkan celakaku, mengejar aku.

Pembunuhan dan pengkhianatan *
itulah yang mereka pikir-pikirkan sepanjang hari.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Ant. 2         Ya Tuhanku, jeritan tangisku menggema dihadapanMu, (M.P. Alleluya).

Ant. 3         Aku mengakui dosaku; jangan tinggalkan daku, ya Tuhan, penyelamatku, (M.P. Alleluya).

III

Namun aku seperti orang tuli yang tidak mendengar, *
seperti orang bisu yang tidak membuka mulut

Aku seperti orang yang tidak mendengar,*
yang tidak mengucapkan bantahan.

Sebab kepadaMulah aku berharap, ya Tuhan, *
Engkaulah yang akan menjawab, ya Allahku.

Kataku: “Janganlah biarkan mereka mempermainkan daku,*
jangan mereka menjadi sombong bila aku goyah.”

Sebab tak mungkin aku lepas dari kesalahanku,*
terus menerus aku dirundung kesusahan.

Sungguh, aku mengakui dosaku,*
aku cemas karena kejahatanku.-

Aku menghadapi lawan yang sangat kuat,*
amat banyaklah musuh yang mengkhianati aku.

Mereka membalas kebaikan dengan kejahatan,*
mereka mengumpat aku, padahal aku bermaksud baik.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Ant. 3         Aku mengakui dosaku; jangan tinggalkan daku, ya Tuhan, penyelamatku, (M.P. Alleluya).


BACAAN
Ydt. 12:1-13:2
Ydt 12:1     Lalu Holofernes mempersilakan mengantar Yudit ke tempat perkakas peraknya disimpan. Disuruhnya sajikan kepadanya dari hidangan-hidangannya sendiri dan beri minum dari air anggurnya sendiri.

Ydt 12:2     Tetapi berkatalah Yudit kepadanya: "Hamba tidak boleh makan dari padanya, nanti hamba menjadi batu sandungan. Apa yang hamba bawakan memadai hamba."

Ydt 12:3     Lalu kata Holofernes kepadanya: "Kalau nanti persediaan yang ada padamu itu sudah habis, dari mana gerangan dapat kami berikan yang sama kepadamu? Sebab pada kami tiada seorangpun dari bangsamu."

Ydt 12:4     Sahut Yudit kepadanya: "Demi tuan hidup, ya tuanku, sahaya ini tidak akan menghabiskan persediaan yang ada pada hamba ini, sebelum dengan perantaraan hamba ini Tuhan lakukan apa yang telah direncanakan-Nya."

Ydt 12:5     Kemudian Yudit diantar oleh para pejabat Holofernes masuk ke dalam kemah dan tidurlah ia hingga tengah malam. Pada waktu jaga pagi ia bangun.

Ydt 12:6     Lalu disuruhnya katakan kepada Holofernes: "Sudilah tuanku memerintahkan, supaya sahaya ini dibiarkan keluar untuk bersembahyang."

Ydt 12:7     Holofernespun lalu memerintahkan kepada pengawal pribadinya, perkemahan dan tiap-tiap malam keluarlah ia ke jurang Betulia dan mandi di sumber dekat pada pos penjagaan.

Ydt 12:8     Setelah naik kembali berdoalah ia kepada Tuhan, Allah Israel, semoga Ia meratakan jalan-Nya guna kemuliaan orang-orang umat-Nya.

Ydt 12:9     Setelah bersuci Yudit kembali dan tinggal di kemahnya hingga di petang hari dibawakan rezekinya.

Ydt 12:10   Maka terjadilah pada hari keempat Holofernes mengadakan perjamuan minum-minum untuk para hambanya semata-mata. Dari antara para pegawai lainnya tidak seorang juapun diundang olehnya.

Ydt 12:11   Berkatalah Holofernes kepada sida-sida Bagoas, pengurus keperluan pribadinya: "Pergilah dan ajaklah perempuan Ibrani yang ada padamu itu untuk datang kepada kami dan makan minum bersama dengan kami.

Ydt 12:12   Sebab sungguh memalukan bagi kami apabila kami membiarkan perempuan serupa itu pergi tanpa beramah-tamah dengannya. Kalau kami tidak berhasil membujuk dia, niscaya kami akan ditertawakan."

Ydt 12:13   Bagoaspun lalu pergi dari hadapan Holofernes. Datanglah ia menghadap tuanku untuk mendapat kehormatan dari padanya dan minum-minum air anggur dan beriang-riang bersama dengan kami lalu pada hari ini juga menjadi seperti anak perempuan Asyur yang tinggal di istana Nebukadnezar."

Ydt 12:14   Sahut Yudit: "Siapa gerangan aku ini sampai menentang tuanku? Bahkan bergegas-gegas hendak kuperbuat apa saja yang dipandang baik olehnya. Hal sedemikian itu akan menjadi sukacita bagiku hingga saat ajalku."

Ydt 12:15   Maka bangkitlah ia lalu berdandan dengan kainnya serta segala perhiasan perempuan. Dalam pada itu dayangnya pergi diperolehnya dari Bagoas guna keperluan sehari untuk berbaring atasnya sambil makan -- di tanah di hadapan Holofernes.

Ydt 12:16   Kemudian Yudit masuk ke dalam dan mengambil tempat. Adapun berahinya. Ia ingin sekali bersatu dengannya. Memang sejak hari

Ydt 12:17   Berkatalah ia kepada Yudit: "Minumlah dan bersuka-sukalah bersama-sama dengan kami."

Ydt 12:18   Sahut Yudit: "Hamba mau minum, tuanku, sebab hari hidup hamba ini lebih menyenangkan dari semua hari lain seumur hidup hamba."

Ydt 12:19   Lalu Yudit mengambil apa yang disediakan sahayanya dan makan minum di hadapan Holofernes.

Ydt 12:20   Holofernes bergembira atas Yudit dan minum amat banyak air anggur. Bahkan sebanyak itu belum pernah diminumnya pada satu hari sepanjang seluruh umur hidupnya.

Ydt 13:1     Ketika hari sudah jauh malam para hamba bergegas-gegas pergi dari situ. Kemah itu ditutup dari luar oleh Bagoas, yang juga menyingkirkan para hadirin dari hadapan tuannya. Pergilah mereka semua ke tempat tidurnya, sebab mereka sekalian sudah lelah oleh karena jamuan minum itu lama berlangsung.

Ydt 13:2     Adapun Yudit ditinggalkan seorang diri di kemah itu sementara Holofernes rebah tengkurap di pembaringannya. Sebab termandamlah ia karena anggur.


=====

BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus

Bagian Ketiga – HAL HIBURAN BATIN
Pasal V- TENTANG AKIBAT YANG MENAKJUBKAN DARI CINTA KASIH TERHADAP ALLAH

1. Murid: Aku meluhurkan Dikau, Bapa di surga, Bapa Tuhan Yesus Kristus, karena Engkau telah berkenan mengingat aku, orang papa ini. “Ya Bapa yang berbelas kasihan dan Allah segala penghiburan” (bdk. 2Kor 1:3), aku menghaturkan terima kasih kepada-Mu karena aku yang tidak pantas menerima segala penghiburan, kadang-kadang Engkau perkenankan menikmati penghiburan-Mu. Semoga terpujilah dan diluhurkanlah nama-Mu untuk selama-lamanya, bersama dengan Putra Tunggal-Mu dan Roh Kudus, Penghibur. Ya Tuhan Allahku, yang sungguh cinta kepadaku, jika Engkau berkenan datang di dalam hatiku dan berdiam di situ, maka seluruh sanubariku akan bersorak gembira penuh sukacita. “Engkau adalah kemegahanku dan kegembiraan hatiku; Engkau adalah harapanku dan perlindungan pada hari aku tersiksa” (bdk. Mzm 3:4;59:17).

=====

DOA PENUTUP
Allah mahapengasih dan penyayang, segala perintahMu Kauringankan dalam perintah cinta kepadaMu dan kepada sesama manusia. Semoga dengan mentaati perintah-perintahMu, kami dapat memperoleh kehidupan abadi. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah

======

DOA PERSEMBAHAN PAGI

Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!


DOA EMAS

O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.

======

Menjalankan Pesan Fatima

Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan

Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.

Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama

Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya, engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan berturut-turut:
        Mengaku dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum atau sesudah Sabtu Pertama);
        Menerima Komuni Kudus;
        Berdoa Lima Puluhan Rosario;
        Dan menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang Tak Bernoda.

Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat yang dibutuhkan.”

SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada Maria

Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”

Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak dapat dipisahkan.

Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia

(Catatan: Doa Bebas Kutuk, kami pindahkan ke bagian bawah IBADAT SORE)

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.