Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.

Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. Mazmur 119:164

Ibadat Bacaan: Rabu, 20 Juni 2018


Rabu, 20 Juni 2018
Pekan Biasa XI – O Pekan III
Hari Biasa (H)

IBADAT BACAAN

PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.

MADAH

Trimalah madah pujian
Yesus sabda keslamatan
Kauselami lubuk hati
Hidup kami Kausayangi

Engkau gembala utama
Mencari orang berdosa
Domba yang sesat Kauantar
Ke sumber air yang segar

Smoga dalam pengadilan
Kami berdiri di kanan
Mewarisi kerajaan
Yang sudah Kausediakan

Terpujilah Kristus Tuhan
Yang rela menjadi kurban
Namun kini sudah jaya
Berkuasa selamanya.Amin

PENDARASAN MAZMUR

Antifon I
Kasih dan kesetiaan mengawal Engkau, ya Tuhan.

Mazmur 88 (89), 2-38
Allah telah mengangkat salah seorang dari keturunan Daud menjadi penyelamat bangsa Israel, yaitu Yesus (Kis 13,22.23)

KasihMu, ya Tuhan, hendak kunyanyikan selama-lamanya,*
kesetiaanMu kuwartakan turun temurun.

Kuakui dengan mulutku: “YaAllah kekal,†
kasihMu menciptakan surga, *
tetapi kesetiaanMu kokoh melebihi langit.”

Engkau berkata: “Kuikat pernjanjian dengan orang pilihanKu,*
Kusumpahkan kepada Daud hambaKu:

‘Aku hendak menegakkan wangsamu untuk  selama-lamanya *
dan membangun takhtamu turun temurun.’.”

Ya Tuhan, janjiMu dipuji di surga *
dan kesetiaanMu dalam himpunan para kudus

Sebab siapakah di angkasa yang sejajar dengan Tuhan? *
siapa seperti Tuhan di antara dewa-dewa?

Allah menggemparkan sidang para dewa.*
Ia menakutkan dan menggentarkan semua yang mendekatiNya.

Ya Tuhan, Allah semesta alam, siapakah seperti Engkau?*
Tuhan yang agung, umatMu yang setia mengelilingi Engkau.

Engkau memerintah keangkuhan laut,*
bila ombaknya menanjak, Engkau meredakannya.

Engkau meremukkan naga Rahab, penguasa laut, seperti bangkai,*
dengan lengan kuat Engkau menghamburkan musuhMu.

MilikMulah langit, milikMulah bumi, *
dunia seisinya, Engkaulah yang membesarkannya.

Gedung-gedung suci Zabon dan Amana,*
Gunung Tabor dan Hermon bersorak-sorai di hadiratMu.

LenganMu perkasa, ya Allah pahlawan,*
tanganMu jaya, merebut kemenangan.

Keadilan dan hukumlah dasar pemerintahanMu,*
kasih dan kesetiaan mengawal Engkau.

Berbahagialah bangsa yang mengenal sinar kehadiranMu,*
yang hidup dalam cahaya wajahMu, ya Tuhan.

Mereka menikmati kehadiranMu sepanjang hari dengan sorak sorai *
dan bersuka ria atas kemurahanMu.

Sungguh, Engkaulah kejayaan yang kami banggakan,*
Engkau berkenan memberi kami kemenangan.

Sungguh, Engkaulah penguasa kami,*
Allah Israel yang kudus adalah raja kami.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Antifon I
Kasih dan kesetiaan mengawal Engkau, ya Tuhan

Antifon II
Putera Allah dilahirkan sebagai manusia dari keturunan Daud.

Ya Tuhan, Engkau pernah bersabda dalam penglihatan,*
Engkau berfirman tentang Daud, kekasihMu:

“Seorang pemuda dan bukan seorang panglima Kupilih menjadi raja,*
seorang anak Kutinggikan atas para pahlawan.

Aku menemukan Daud, hambaKu,*
Aku mengurapinya dengan minyakKu yang kudus.

TanganKu akan menjamin kekuatannya *
dan lenganKu akan meneguhkan dia.

Takkan ada musuh yang  sanggup menggulingkan dia,*
dan tiada penjahat berhasil mengalahkannya.

Akan Kuhantam lawannya di hadapannya,*
dan Kuhancurkan semua orang yang membenci dia.

Kesetiaan dan kasihKu menyertai dia,*
dan demi namaKu ia akan berjaya.

Kuberi dia kuasa atas daerah laut di barat *
dan kedaulatan atas wilayah sungai di timur.

Ia akan berseru kepadaKu: “Engkaulah Bapaku, ya Allah,*
Engkaulah gunung pelindung yang menyelamatkan daku.”

Akan Kujadikan dia puteraKu yang sulung.*
yang tertinggi diantara raja bumi.

Akan Kukasihi dia dengan setia untuk selama-lamanya,*
dan perjanjianKu tetap berlaku baginya.

Keturunannya akan Kududukkan di atas takhtanya,*
dan kerajaannya akan teguh seperti surga abadi.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Antifon II
Putera Allah dilahirkan sebagai manusia dari keturunan Daud.

Antifon III
Sekali Aku bersumpah kepada Daud hambaKu: Wangsanya akan berlangsung selama-lamanya

‘Jika keturunannya meninggalkan hukumKu,*
dan enggan mengikuti perintahKu,

jika mereka melanggar ketetapanKu *
dan mengesampingkan undang-undangKu,

maka Aku akan menghukum pemberontakan mereka dengan cemeti *
dan membalas kesalahan mereka dengan cambuk.

tetapi tak pernah akan Kuingkari kasihKu kepada Daud,*
tak pernah Kukhianati kesetiaanKu

Aku takkan melanggar perjanjianKu,*
takkan merubah firman yang Kuucapkan

Sekali Aku bersumpah demi kekudusanKu,*
tak mungkin Aku berdusta kepada Daud

Wangsanya akan berlangsung selama-lamanya
kerajaannya bertahan di hadapanKu seperti matahari

Keturunannya akan hidup terus selama bulan beredar,*
dan takhtanya tetap kokoh melebihi langit.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Antifon III
Sekali Aku bersumpah kepada Daud hambaKu: Wangsanya akan berlangsung selama-lamanya

BACAAN
Hag. 1:1-2:9
Hag 1:1      Pada tahun yang kedua zaman raja Darius, dalam bulan yang keenam, pada hari pertama bulan itu, datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak, imam besar, bunyinya:

Hag 1:2      "Beginilah firman TUHAN semesta alam: Bangsa ini berkata: Sekarang belum tiba waktunya untuk membangun kembali rumah TUHAN!"

Hag 1:3      Maka datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai, bunyinya:

Hag 1:4      "Apakah sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang Rumah ini tetap menjadi reruntuhan?

Hag 1:5      Oleh sebab itu, beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu!

Hag 1:6      Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang!

Hag 1:7      Beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu!

Hag 1:8      Jadi naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah Rumah itu; maka Aku akan berkenan kepadanya dan akan menyatakan kemuliaan-Ku di situ, firman TUHAN.

Hag 1:9      Kamu mengharapkan banyak, tetapi hasilnya sedikit, dan ketika kamu membawanya ke rumah, Aku menghembuskannya. Oleh karena apa? demikianlah firman TUHAN semesta alam. Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi reruntuhan, sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri.

Hag 1:10    Itulah sebabnya langit menahan embunnya dan bumi menahan hasilnya,

Hag 1:11    dan Aku memanggil kekeringan datang ke atas negeri, ke atas gunung-gunung, ke atas gandum, ke atas anggur, ke atas minyak, ke atas segala yang dihasilkan tanah, ke atas manusia dan hewan dan ke atas segala hasil usaha."

Hag 1:12    Lalu Zerubabel bin Sealtiel dan Yosua bin Yozadak, imam besar, dan selebihnya dari bangsa itu mendengarkan suara TUHAN, Allah mereka, dan juga perkataan nabi Hagai, sesuai dengan apa yang disuruhkan kepadanya oleh TUHAN, Allah mereka; lalu takutlah bangsa itu kepada TUHAN.

Hag 1:13    Maka berkatalah Hagai, utusan TUHAN itu, menurut pesan TUHAN kepada bangsa itu, demikian: "Aku ini menyertai kamu, demikianlah firman TUHAN."

Hag 1:14    TUHAN menggerakkan semangat Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan semangat Yosua bin Yozadak, imam besar, dan semangat selebihnya dari bangsa itu, maka datanglah mereka, lalu melakukan pekerjaan pembangunan rumah TUHAN semesta alam, Allah mereka,

Hag 1:15    (2-1a) pada hari yang kedua puluh empat dalam bulan yang keenam. (2-1b) Pada tahun yang kedua zaman raja Darius,

Hag 2:1      (2-2) dalam bulan yang ketujuh, pada tanggal dua puluh satu bulan itu, datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai, bunyinya:

Hag 2:2      (2-3) "Katakanlah kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak, imam besar, dan kepada selebihnya dari bangsa itu, demikian:

Hag 2:3      (2-4) Masih adakah di antara kamu yang telah melihat Rumah ini dalam kemegahannya semula? Dan bagaimanakah kamu lihat keadaannya sekarang? Bukankah keadaannya di matamu seperti tidak ada artinya?

Hag 2:4      (2-5) Tetapi sekarang, kuatkanlah hatimu, hai Zerubabel, demikianlah firman TUHAN; kuatkanlah hatimu, hai Yosua bin Yozadak, imam besar; kuatkanlah hatimu, hai segala rakyat negeri, demikianlah firman TUHAN; bekerjalah, sebab Aku ini menyertai kamu, demikianlah firman TUHAN semesta alam,

Hag 2:5      (2-6) sesuai dengan janji yang telah Kuikat dengan kamu pada waktu kamu keluar dari Mesir. Dan Roh-Ku tetap tinggal di tengah-tengahmu. Janganlah takut!

Hag 2:6      (2-7) Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: Sedikit waktu lagi maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat;

Hag 2:7      (2-8) Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam.

Hag 2:8      (2-9) Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam.

Hag 2:9      (2-10) Adapun Rumah ini, kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula, firman TUHAN semesta alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera, demikianlah firman TUHAN semesta alam."

=====

BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus

Bagian Pertama – NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP ROHANI
Pasal XXII – HAL PANDANGAN TENTANG PENDERITAAN MANUSIA

6. Ah, sungguh lemahlah sifat kodrat manusia yang selalu cenderung kepada kejahatan! Hari ini kita mengakukan dosa-dosa kita, besok kita sudah menjalankan dosa-dosa yang baru saja kita akukan itu. Pada waktu sekarang kita berniat, berniat untuk berhati-hati dan waspada, tetapi satu jam kemudian, kita sudah berbuat seakan-akan tidak pernah berniat baik sedikit pun juga. Maka, banyaklah hal yang menyebabkan kita harus merendahkan diri kita, karena sifat kita memang sangat lemah dan selalu goyah. Ah, dalam sekejap mata saja dapat hilang lenyap segala apa yang telah susah payah telah kita peroleh atas pertolongan Tuhan.


=====


DOA PENUTUP
Tuhan mahamurah, ampunilah hamba-hambaMu dan limpahkanlah kurnia rahmatMu kepada kami. Semoga semangat kami Kauteguhkan dengan iman, harapan dan cinta kasih, supaya kami tetap berkanjang mematuhi kehendakMu. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah


======

DOA PERSEMBAHAN PAGI

Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!


DOA EMAS

O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.

======

Menjalankan Pesan Fatima

Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan

Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.

Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama

Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya, engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan berturut-turut:
        Mengaku dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum atau sesudah Sabtu Pertama);
        Menerima Komuni Kudus;
        Berdoa Lima Puluhan Rosario;
        Dan menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang Tak Bernoda.

Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat yang dibutuhkan.”

SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada Maria

Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”

Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak dapat dipisahkan.

Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia




No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.