Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.

Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. Mazmur 119:164

Ibadat Bacaan: Senin, 22 September 2014



Ibadat Bacaan:  Senin, 22 September 2014

P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.

MADAH 
Hal 354

Allah cahaya abadi
Tritunggal yang mahasuci
Kami percaya padaMu
Kami mohon berkat restu

Engkaulah sumber dan asal
Engkaulah tujuan tunggal
PadaMulah penghiburan
Harapan umat beriman

Engkau pencipta dunia
Cahaya kami semua
Engkau pahala mulia
Bagi umat yang percaya

Terpujilah Allah Bapa
Bersama Putra tercinta
Dan Roh penghibur ilahi
Mulia kekal abadi. Amin.

PENDARASAN MAZMUR
Hal  401
 
Antifon I
Ya Tuhan, selamatkanlah aku demi kasih setiaMu

Mazmur 6
Sekarang hatiKu gelisah ...., Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini (Yoh 12,27)

Ya Tuhan, janganlah menyiksa aku dalam murkaMu,*
janganlah menghajar aku dalam amarahMu.

Kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab aku lemah,*
sembuhkanlah aku sebab aku merana.

Semangatku patah sama sekali,*
masih berapa lamakah, ya Tuhanku?

Kembalilah, ya Tuhan, bebaskanlah aku, *
selamatkanlah aku demi kasih setiaMu!

Sebab di alam maut tak seorangpun mengenangkan Dikau,*
siapakah yang memuji Engkau di seberang kubur?

Aku lesu karena merintih-rintih, †
setiap malam tangisku membasahi tempat tidurku,*
air mataku mencucuri ranjangku.

Mataku pudar karena sedih,*
hatiku lisut karena pedih kesepian.

Enyahlah dari padaku, hai kamu kaum jahat,*
sebab Tuhan mendengarkan kejeritan tangisku.

Tuhan mendengarkan doaku,*
Tuhan meluluskan permohonanku.

Biarlah semua musuhku diaibkan dan tersipu-sipu,*
biarlah mereka disingkirkan ke alam maut.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

Antifon I
Ya Tuhan, selamatkanlah aku demi kasih setiaMu

Antifon II
Tuhanlah pelindung bagi orang papa waktu kesesakan

Mazmur 9A (9)
Ia akan kembali mengadili orang yang hidup dan yang mati

Ya Tuhanku, aku hendak bersyukur kepadaMu dengan segenap hati,*
hendak mewartakan karyaMu yang agung.

Aku hendak bersukacita dan bergembira karena Engkau,*
hendak memuji namaMu, ya Allah yang mahatinggi,

Bila musuhku terpukul mundur,*
dijatuhkan oleh murkaMu.

Semoga Engkau membela perkara dan hakku,*
tampillah, bertindaklah sebagai hakim yang adil.

Hardiklah para bangsa, hancurkanlah orang jahat,*
hapuskanlah nama mereka untuk selama-lamanya.

Biar binasa para musuh, hancur selama-lamanya,†
biar dikikis habis-habis dewa mereka,*
lenyap dari ingatan manusia!

Tetapi Tuhan bersemayam utuk selama-lamanya,*
Ia bertakhta untuk menjatuhkan keputusan.

Tuhanlah yang menghakimi dunia dengan adil.*
mengadili para bangsa dengan jujur.

Tuhanlah pelindung bagi orang tertindas,*
pelindung pada waktu kesesakan.

Semoga semua yang menjunjung tinggi namaMu percaya padaMu,*
sebab Engkau tidak meninggalkan mereka yang mencari Engkau.

Kemuliaaan  kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Antifon II
Tuhanlah pelindung bagi orang papa waktu kesesakan

Antifon III
Aku akan mewartakan pujianMu di ambang kota Sion

Bermazmurlah bagi Tuhan yang merajai Sion,*
wartakanlah karyaNya yang agung di antara para bangsa.

Sebab Ia memperhatikan orang yang berkabung, †
Ia menaruh minat kepada ratap tangis mereka,*
Ia tidak lupa akan jeritan orang yang tertindas.

Kasihanilah aku, ya Tuhan,*
lihatlah sengsara yang ditimpakan musuh kepadaku.

Tariklah aku dari ambang maut †
agar aku mewartakan pujianMu di ambang kota Sion *
dan bergembira atas kemenanganMu.

Biar para bangsa terperosok ke dalam lubang yang mereka gali,*
biar kakinya terjerat dalam jaring yang mereka pasang.

Semoga Tuhan termasyur karena keputusanNya,*
tapi orang jahat biar terpelanting oleh perbuatannya sendiri.

Biar orang berdosa terjerumus ke alam maut,*
biar musna semua bangsa yang tidak menghiraukan Allah.

Sebab bukan untuk selamanya orang miskin dilupakan,*
bukan untuk selamanya orang yang sengsara terlantar.

Bangkitlah, ya Tuhan jangan samapai manusia menjadi sombong,*
biarlah para bangsa diadili di hadapanMu.
Ya Tuhan, kendalikanlah mereka,*
biar mereka mengakui bahwa mereka manusia belaka.

Kemuliaaan  kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Antifon III
Aku akan mewartakan pujianMu di ambang kota Sion


BACAAN

Tb 2:1-3:6

1.Jadi, dimasa pemerintahan Esarhadon aku kembali ke rumahku, juga isteriku Hana dan anakku Tobia diserahkan kembali kepadaku. Sekali peristiwa pada hari raya Pentakosta, yaitu hari raya Tujuh Minggu, disajikanlah kepadaku suatu jamuan makan yang baik. Akupun telah duduk untuk makan.

2.Sebuah meja ditempatkan di hadapanku dan kepadaku disajikan banyak hidangan. Tetapi berkatalah aku kepada anakku Tobia: “Nak, pergilah dan jika kaujumpai seorang miskin dari saudara-saudara kita yang diangkut tertawan ke Niniwe dan yang dengan segenap hati ingat kepada Tuhan, bawalah ke mari, supaya ikut makan. Aku hendak menunggu, anakku, hingga engkau kembali”.

3. Maka keluarlah Tobia untuk mencari seorang saudara kita yang miskin. Sepulangnya berkatalah ia: “Pak!” Sahutku: “Ada apa, nak?” Jawabnya: “Salah seorang dari bangsa kita sudah dibunuh. Ia dicekik dan dibuang  di pasar. Masih ada disitu juga!”

4.Aku melonjak berdiri dan jamuan itu kutinggalkan sebelum kukecap. Mayat itu kuangkat dari lapangan dan kutaruh di dalam salah satu rumah hingga matahari terbenam, untuk kukuburkan nanti.

5.Kemudian aku pulang, membasuh diriku, lalu makan dengan sedih hati.

6. Maka teringatlah aku kepada firman yang diucapkan nabi Amos mengenai kota Betel ini:
“Hari-hari rayamu akan berubah menjadi hari sedih dan segala nyanyianmu akan menjadi ratap!”

7. Lalu menangislah aku. Setelah matahati terbenam aku pergi menggali liang lalu mayat itu kukuburkan.

8.Para tetangga menertawakan aku, katanya: “Ia belum juga takut! Sudah pernah ia dicari untuk dibunuh karena perkara yang sama. Dahulu ia melarikan diri dan sekarang ia menguburkan mayat lagi!”

9. Pada malam itu juga aku membasuh diriku, lalu pergi ke pelataran rumah dan tidur di dekat pagar temboknya. Mukaku tidak tertudung karena panas.

10. Aku tidak tahu bahwa ada burung pipit di tembok tepat diatas diriku. Maka jatuhlah tahi hangat ke dalam mataku. Muncullah bintik-bintik putih. Akupun lalu pergi kepada tabib untuk berobat. Tetapi semakin aku diolesnya dengan obat, semakin buta mataku karena bintik-bintik putih itu, sampai buta sama sekali. Empat tahun lamanya aku tidak dapat melihat. Semua saudaraku merasa sedih karena aku. Dua tahun lamanya aku dipelihara oleh Ahikar sampai ia pindah ke kota Elumais.

11. Dimasa itu isteriku Hana mulai memborong pekerjaan perempuan.

12. Pekerjaan itupun diantarkannya kepada para pemesan dan ia diberi upahnya.  Pada suatu hari, yaitu tanggal tujuh bulan Dustrus, diselesaikannya sepotong kain, lalu diantarkannya kepada pemesan. Seluruh upahnya dibayarkan kepadanya dan ditambah juga seekor anak kambing jantan untuk dimakan.

13.Tetapi setibanya di rumahku maka anak kambing itu mengembik. Lalu isteriku kupanggil dan berkata: “Dari mana anak kambing itu? Apa itu bukan curian? Kembalikanlah kepada pemiliknya! Sebab kita tidak diperbolehkan makan barang curian!”

14.Sahut isteriku: “Kambing itu diberikan kepadaku sebagai tambahan upahku.”
Tetapi aku tidak percaya kepadanya. Maka kusuruh kembalikan kepada pemiliknya. – Karena perkara itu aku merah padam karena dia! – Tetapi isteriku membantah, katanya: “Di mana gerangan kebajikanmu? Di mana amalmu itu? Betul, sudah ketahuan juga gunanya bagimu!”

3:1. Maka aku sedih hati, mengeluh dan menangis. Dengan keluh kesah aku angkat doa begini:

2. “Engkaulah adil, ya Tuhan, semua perbuatanMu adil pula; semua tindakanMu belas kasihan dan kebenaran, dan dunia semesta diadili olehMu.

3. Oleh sebab itu, ya Tuhan, ingatlah kepadaku, pandanglah aku! Jangan aku Kauhukum sekedar segala dosaku dan setimpal dengan kekhilafanku kepadaMu, atau sekedar dosa yang diperbuat nenek moyangku!

4. Aku telah tidak taat kepada segala perintahMu, maka kami Kauserahkan untuk dirampasi, dan untuk ditawan dan dibunuh, dan untuk menjadi sindiran, tertawaan dan orang ternista di tengah sekalian bangsa di mana kami Kaucerai-beraikan.

5. Segala hukumanMu memang benar, apabila kini aku Kauperlakukan sekedar segala dosaku. Karena kami tidak memenuhi perintah-perintahMu, dan tidak berjalan benar di hadapanMu.

6. Kini berbuatlah kepadaku menurut apa yang berkenan kepadaMu, dan sudilah mencabut nyawaku, sehingga lenyaplah aku dari muka bumi dan kembali menjadi debu. Sebab mati lebih berguna bagiku dari hidup, karena aku mesti mendengar nista dan fitnah dan sangat sedih rasa hatiku. Ya Tuhan, suruhlah supaya aku lepas dari susah ini, biarlah aku lenyap menuju tempat abadi; janganlah wajahMu Kaupalingkan dari padaku, ya Tuhan. Sebab lebih bergunalah mati saja dari pada melihat banyak susah dalam hidupku. Nista tidak dapat kudengar lagi!”

Bacaan II: Pilih Bacaan Rohani

DOA PENUTUP
Tuhan kabulkanlah dengan rela permohonan umatMu, agar kami mengetahui apa yang harus kami lakukan dan sanggup melaksanakannya juga. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.