Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.

Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. Mazmur 119:164

Bacaan Pilihan: Rabu, 6/8/2014

HANYA CINTA YANG MEMIKAT SAYA
(Santa Theresia dari Lisieux, hal.146-148)

Saya tidak lagi merindukan penderitaan maupun kematian, namun saya toh menyukai keduanya, tetapi hanya cintalah yang memikat saya... Lama saya menginginkan keduanya. Saya harus menanggung penderitaan dan saya kira saya telah tiba di tepi pantai surga. Saya mengira bahwa si bunga mungil akan dipetik dalam musim seminya... Kini saya dituntun oleh penyerahan diri. Saya tidak memiliki kompas lain! Saya tidak dapat meminta apa-apa lagi dengan semangat bernyala-nyala selain memenuhi kehendak Allah dengan sempurna dalam hidupku tanpa dihalangi oleh makhluk-makhluk ciptaan. Saya boleh mengutip kata-kata bapa kita Santo Yohanes dari Salib dalam madah agungnya.

“Di dalam gudang anggur batin Kekasihku aku telah minum dan ketika aku keluar melintasi dataran ini aku tak tahu apa yang terjadi dan aku kehilangan kawanan pertama yang kuikuti... Dengan segala kemampuannya jiwaku telah membaktikan diri kepadanya. Aku tidak lagi mengawasi sebuah kawanan, aku tidak lagi mempunyai tugas lain, sebab kini seluruh tugasku ialah mencinta!... Atau dengan kata lain: “Semenjak pengalaman saya tersebut, cinta, menjadi sangat kuat dayanya, sehingga dia dapat mengambil manfaat dari segala-galanya yang baik maupun buruk yang terdapat dalam diriku, dan ia melebur jiwaku ke dalam dirinya. O Muder terkasih, betapa nikmatnya jalan cinta. Memang benarlah bahwa orang dapat jatuh, orang bisa tidak setia, tetapi cinta tahu menarik manfaat dimana-mana dan segera meluluhkan apa yang tidak berkenan pada Yesus, sehingga hanya kesederhanaan dan kedamaian yang dalam yang masih tinggal di lubuk hati...

Ah, betapa banyak pengertian yang dapat kutimba dari karya-karya bapa kita Santo Yohanes dari Salib! Ketika berusia 17-18 tahun saya tidak mempunyai makanan rohani yang lain, tetapi kemudian semua buku tidak menggugah hatiku, dan kini keadaan itu pun masih tetap demikian. Bila saya membuka sebuah buku tulisan seorang pengarang rohani – betapapun indah dan mengharukan – maka hatiku terasa segera mengerut dan dapat dikatakan bahwa saya membaca tanpa mengerti, atau bila saya mengerti maka rohku seakan-akan terhenti tak dapat merenung. Dalam keadaan tak berdaya ini Kitab Suci dan buku Mengikuti Jejak Kristus datang membantu saya. Di dalamnya saya menemukan makanan yang kuat dan murni. Namun di atas segalanya Injillah yang menopang saya. Di dalamnya saya temukan segala yang dibutuhkan jiwaku yang malang ini. Selalu saya menemukan pengertian-pengertian yang baru, arti yang tersembunyi dan penuh rahasia di dalamnya...

Saya mengerti dan tahu dari pengalaman, bahwa “Kerajaan Allah ada di dalam kita”. Untuk mengajar, Yesus tidak membutuhkan buku atau pengajar-pengajar. Dia, Pengajar segala pengajar, mengajar tanpa kata-kata. Saya tak pernah mendengar Dia berbicara, tetapi saya merasakan bahwa setiap saat Dia hadir dalam diri saya. Dia menunjukkan jalan kepada saya, mengilhami apa yang harus saya katakan atau kerjakan. Saya mengalami bahwa justru pada saat yang tepat saya diberi pengertian-pengertian itu datang bukannya dalam doa, melainkan dalam kesibukan sehari-hari...

O Muder, apakah sesudah sekian banyak rahmat saya tidak boleh berkata bersama pengarang mazmur: “Betapa baiknya Tuhan, kerahimanNya berlangsung selama-lamanya!” Saya berpendapat bahwa bila semua orang memiliki rahmat yang sama seperti saya, maka Allah yang baik tak akan menimbulkan ketakutan dalam hati seorang pun, melainkan DIA akan dicintai sampai batas kurang waras dan tak seorang pun akan menyusahkan hatiNya, dan itu oleh karena Cinta bukannya oleh karena takut... Sesungguhnya saya mengerti bahwa semua jiwa tidak dapat serupa. Tidak boleh tidak terdapat berbagai corak, sehingga dengan demikian tiap kerahimanNya yang tak ada batasnya, dan lewat kerahimanNya itu saya memandang dan menyembah semua kesempurnaan ilahi! Dan nampaklah kepada saya bahwa semuanya adalah sinar-sinar Cinta, malah keadilan pun – yang mungkin lebih dari lain-lain – nampak kepada saya seakan-akan berdandankan cinta... Betapa manisnya sukacitaku mengingat bahwa Allah adil adanya, yang berarti bahwa Dia memperhitungkan kelemahan kita, bahwa Dia mengetahui kerapuhan kodrat kita. Oleh sebab itu apakah yang dapat kutakuti? Ah, keadilan Allah yang penuh kebaikan telah mengampuni semua kesalahan si anak yang hilang, apakah Dia tidak juga bersikap adil terhadap saya yang ‘selalu ada dekat padaNya?’

DOA PENUTUP
Allah yang mahaluhur, ketika Yesus menampakkan kemuliaanNya di atas gunung, Engkau mengukuhkan rahasia-rahasia iman dengan kesaksian para nabi. Kaunyatakan pula pengangkatan umat manusia menjadi puteraMu. Semoga kami mendengarkan suara PuteraMu yang tercinta, supaya layak menjadi sewaris denganNya. Sebab Dialah pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dalam persekutuan Roh Kudus sepanjang segala masa. Amin.

PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah

 =======
Sumber Buku:
Theresia Dari Lisieux – AKU PERCAYA AKAN CINTA KASIH ALLAH
Diterjemahkan oleh: Biarawati Karmel Bajawa
Imprimatur: Mgr. Donatus Djagom, SVD – Uskup Agung Ende, Ndona, 1 Agustus 1984
Nihil Obstat: P.H. Djawa SVD, Ende, 28 Juli 1984


Bacaan Pilihan
Bacaan yang disediakan oleh team Brevir Harian, BUKAN bacaan wajib dari rekomendasi siapapun. Dimaksudkan, jika pendaras Brevir sedang melakukan Ibadat Bacaan dan tidak memiliki bahan bacaan pilihan, maka Bacaan Pilihan yang kami sediakan dapat menjadi alternatif pengganti.

=======

Dan TUHAN pun menunggumu dengan rindu di dalam:
- Misa Kudus harian
- Kunjunganmu ke Tabernakel gereja (Sakramen Maha Kudus) berbincang-bincanglah denganNYA.
- Pengakuan Dosa dengan hati yang bertobat dan selalu ingin memperbaiki diri
Ingatlah berdoa:
- Koronka
- Rosario
Lakukanlah Puasa pribadi, bacalah Kitab Suci walau hanya satu perikop.
Amalkanlah cinta kasih pada sesama dengan ketulusan dan kerendahan hati.

"...kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan."
Ibrani 12: 14

www.brevirharian.blogspot.com www.facebook.com/brevirharian

Link Harian

Brevir Harian juga ada pada Fanpage FaceBook: Brevir Harian

Mau Terima 7 Ibadat/Doa Brevir di e-mail setiap hari? GABUNG yahoogroups "Brevir Harian"
Pengguna Blackberry, dapat men-download: Aplikasi Brevir Harian
Pengguna Android, dapat men-download: Aplikasi Brevir Harian

Anda punya testimoni tentang pengaruh membaca Brevir di dalam hidup anda?

Kirimkan testimoni anda untuk kemuliaan Tuhan di Surga, ke e-mail: novena_tiga_salam_maria@yahoo.com

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.